Anda di halaman 1dari 15

DASAR-DASAR

PENDIDIKAN JASMANI
UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

Dr. Mujriah, M.Pd


PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH
DASAR

Pengertian Pendidikan Jasmani


Asas dan Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan Sekolah Dasar
Pengertian Pendidikan
 Pendidikan adalah sarana bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara
wajib mengikui jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.
 seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan
pendidikan disertai dengan pemahaman mengenai karakteristk anak sesuai pertumbuhan dan
perkembangannya,
 proses belajar bagi anak sesuai dengan usia, kebutuhan dan kondisi masing-masing anak,
baik secara intelektual, emosional dan sosial.
Pengertian Pendidikan Jasmani
 Pendidikan Jasmani merupakan media untuk men-dorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, dan pengetahuan.
 Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan
olahraga (Rahayu, Ega Trisna (2013:1)
 Pendidikan Jasmani adalah fase dar program pendidikan keseluruhan yang
memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuham
dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak” (Sulaiman, 2016:15)
Pengertian Pendidikan Jasmani

 melalui pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah dapat digunakan sebagai


alat untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan motorik, kesehatan,
kebugaran, pembentukan watak, kepribadian, kedisiplinan dan penanaman nilai-
nilai kejujuran, kerjasama serta tanggung jawab (Thomas, et al (2008: 59)
 Liukonen (2007: 22-26) menyatakan bahwa pendidikan jasmani di sekolah dapat
digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan kesegaran jasmani (physical
fitnes). peningkatan kemampuan motorik (motor skill), pengetahuan (knowledge),
sosial (social obyective), dan keindahan (aestetic obyective).
 Marrow (2005: 249) menyatakan bahwa melalui pendidikan jasmani dapat
membantu menimbulkan realitas diri, membentuk tubuh yang ideal, memelihara dan
meningkatkan kebugaran, kesehatan, meningkatkan keterampilan, efisiensi, dan
otomatisasi gerak
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan mata
pelajaran yang kompleks, karena didalam Pendidikan Jasmani siswa beraktivitas
dengan cara menggabungkan pola pikir dan aktivitas fisik sebagai media untuk
mencapai Tujuan Pendidikan Nasional
 Aktivitas fisik ini dapat berupa kegiatan permainan yang dapat berbentuk
pertandingan perlombaan dan pelatihan yang kesemuanya berorientasi untuk
mendidik siswa agar menjadi manusia seutuhnya.
ASAS DAN RUANG LINGKUP
PENDIDIKAN JASMANI
 Pendidikan sudah dikenal sejak manusia hadir di bumi. Orang primitif dalam
mendidik anak-anaknya, lebih mengutamakan gerak jasmani yang bertujuan
untuk mempertahankan hidup dan memuja dewa-dewanya_ Kegiatan tersebut
meliputi berburu, berlari (termasuk melompat, dan melempar untuk menghindari
diri dari serangan binatang buas) dan berenang.
 Ruang lingkup Pendidikan Jasmani pada saat ini di Indonesia, seperti dijelaskan
dalam SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0413/ U/ 1987 Tanggal
14 Juli 1987 menyebutkan bahwa titik berat pelaksanaan Pendidikan Jasmani di
SD adalah senam, di SLTP dan SLTA adalah atletik. Bukan berarti karena yang
disebutkan hanya kedua cabang olahraga itu saja sebagai titik berat, lantas cabang
olahraga lainnya diabaikan.
aspek-aspek ruang lingkup mata pelajaran
Pendidikan Jasmani:
 Aktivitas senam, antara lain meliputi: senam lantai, ketangkasan sederhana,,
ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat serta aktivitas lainnya.
 Aktivitas ritmik, antara lain meliputi: SKJ, senam aerobic, gerak bebas, senam
pagi dan aktivitas lainnya
 Permainan dan olahraga, antara lain meliputi: keterampilan lokomotor,
keterampilan non lokomotor, keterampilan manipulatif, olahraga tradisional,
atletik, sepak bola, tenis meja, bulu tangkis, bola voli, bola basket, beladiri dan
aktivitas lainnya.
 Aktivitas pengembangan, antara lain meliputi: mekanika bentuk tubuh, komponen
kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
aspek-aspek ruang lingkup mata pelajaran
Pendidikan Jasmani:
 Aktivitas air, antara lain meliputi: permainan di air, keterampilan bergerak di air,
keselamatan dalam air, renang serta aktivitas lainnya.
 Kesehatan, antara lain meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat.
Memelihara dan merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman
yang sehat.
 Pencegahan dan perawatan cedera, pengelolaan waktu istirahat yang tepat serta
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
 Pendidikan luar kelas, antara lain meliputi: Berkemah, menjelajah, mendaki
gunung, piknik, pariwisata dan pengenalan lingkungan.
TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI

 1) Perkembangan fisik, 2) Perkembangan gerak, 3) Perkembangan mental dan 4)


perkembangan social. (Adang Suherman )
 Perkembangan fisik, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-
aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical
fitness).
 Perkembangan gerak, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerak
secara efektif, efisien, halus, indah dan sempurna (skillfull).
 Perkembangan mental, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan
menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang Pendidikan Jasmani ke dalam
lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap
dan tanggung jawab siswa.
 Perkembangan sosial, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat
TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI

 Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa tujuan dilaksanakannya


Pendidikan Jasmani adalah untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam
aspek kognitif, afektif dan pisikomotor. Lebih khusus lagi, Pendidikan Jasmani
berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan
lainnya; hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan
perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik
 Manfaat Pendidikan Jasmani pada siswa, dapat meningkatkan kesiagaan peserta
didik untuk siap menghadapi tugas dan aktivitas dalam bekerja dan pengisian
waktu senggang yang bermanfaat.
TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI

 Melihat dari beberapa tujuan Pendidikan Jasmani yang telah dikemukakan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Jasmani adalah untuk
mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,
percaya diri dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

 Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi anak atau peserta didik
ke arah pencapaian kedewasaan. Kedewasaan berarti kemandirian, bertanggung
jawab dan berkembangnya potensi menjadi orang yang kreatif, produktif, inovatif
serta dilandasi nilai-nilai rohaniah, jasmani, intelektual dan emosional.
 Peserta didik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses
pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik tidak
bisa belajar tanpa guru. Guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik.
Kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal
atau pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan
peserta didik
 Perkembangan anak pada dasarnya tergantung dari usaha anak tersebut dalam
mengembangkan dirinya (James, 2006:21).
Katerisktik Siswa Sekolah Dasar

 Anak usia sekolah dasar merupakan anak yang sedang mengalami proses
perkembangan fisik, intelektual maupun sosioemosionalnya (Santrock, 2011: 101)
 Setiap anak mengalami dan memiliki percepatan perkembangan yang berbeda-
beda pada setiap aspek yang tergantung pada fungsi kematangan dan fungsi
belajar (Marliani, 2016: 96).
 pendapat Sroufe, et al., (1996: 5) yang mengemukakan bahwa adanya perbedaan
individual pada anak-anak SD walaupun umur mereka relatif sama
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam tujuan
pembelajaran tidak hanya didasari oleh cara dan kemampuan guru dalam
mengelola kelas, melainkan dilihat dari perkembangan anak baik fisik maupun
mental.

Anda mungkin juga menyukai