Anda di halaman 1dari 6

Available Online at https://journal.unsika.ac.id/index.

php/JLO

Jurnal Literasi Olahraga, 2 (2), April 2021, 104-109

Survei Pengetahuan Siswa Terhadap Pembelajaran Atletik Nomor Lompat Jauh


di SMAN 1 Rengasdengklok

Imam Abdul Hafidz1*, Muhammad Mury Syafei2, Rolly Afrinaldi 3


123
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan,Universitas Singaperbangsa. Jalan H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur, Karawang ,
Jawa Barat 41361, Indonesia.

*E-mail 1610631070093@student.unsika.ac.id

Abstrak
Pandemi Covid 19 yang sedang terjadi menjadi salah satu latar belakang penelitian ini
dilakukan, dimana ketika semua orang diharuskan untuk tinggal di rumah dan penelitian tatap muka
tidak memungkinkan, maka penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh pandangan yang menganggap
Pendidikan Jasmani menjadi sekedar gerak di dalamnya, padahal tidak hanya itu dalam Pendidikan
Jasmani terdapat tiga unsur, yaitu unsur gerak, pengetahuan, dan juga sikap. Penelitian ini betujuan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap pembelajaran atletik nomor lompat jauh.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang peneliti lakukan di SMAN 1
Rengasdengklok. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, metode
yang digunakan adalah survei, tehnik pengumpulan data berupa angket yang disebar secara daring,
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas sebelas SMAN 1 Rengasdengklok, sampel yang
digunakan adalah siswa kelas sebelas sebanyak 78 orang siswa, dengan pengambilan sampling
probability sampling, data pada penelitian ini dianalisis dengan statistik destriptif dengan presentase.
Hasil penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan siswa terhadap pembelajaran atletik
nomorlompat jauh di SMAN 1 Rengasdengklok ada dalam kategori ‘’sedang’’ diskala keseluruhan
dengan presentase 30 siswa (38.46%).

Kata Kunci: Pendidikan Jasmani, Pengetahuan, Pembelajaran Atletik

Survey of Student Knowledge of Athletic Learning in Long Jump Numbers at


SMAN 1 Rengasdengklok
Abstract
The Covid 19 pandemic that is happening is one of the backgrounds for this research being
carried out, where when everyone is required to stay at home and face-to-face research is not
possible, then this research is also motivated by a view that considers Physical Education to be just
movement in it, even though it is not only that in Physical Education there are three elements, namely
the elements of movement, knowledge, and also attitude. The three of them are related and must be in
prison in order to achieve good learning, so in the survey research that the researchers conducted at
SMAN 1 Rengasdengklok aimed to determine the level of students' knowledge of the long jump
athletic learning. In this study the researchers used quantitative descriptive research, the method used
was a survey, data collection techniques in the form of questionnaires distributed online, the
population in this study were the eleventh grade students of SMAN 1 Rengasdengklok, the sample
used was the eleventh grade students of 78 students, with sampling probability sampling, the data in
this study were analyzed by descriptive statistics with percentages. The results of this study indicate
the level of students' knowledge of athletic learning in long jump numbers at SMAN 1 Rengasdengklok
is in the "medium" category with a total scale of 30 students (38.46%).
Key words: Physical Education, knowledge, Athletic Learning

104
Copyright © 2020, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2745-53994 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (2), April 2021 – 103-109
Imam Abdul Hafidz, Muhammad Mury Syafei, Rolly Afrinaldi

PENDAHULUAN dilombakan dalam berbagai lomba olahraga


dalam negeri maupun luar negeri termasuk
Peran pendidikan sangatlah penting dalam olimpiade.
kehidupan manusia, generasi muda sekarang Menurut (Rina, et al, 2016) (Sukirno, 2018:
yang mengemban ilmu pendidikan disiapkan 111) atletik merupakan cabang olahraga yang
untuk terampil dalam dunia pendidikan dan mendasari semua cabang olahraga lain. Atletik
mampu mengubah perubahan kehidupan yang mempunyai karakteristik gerak-an yang paling
lebih baik melalui pendidikan (Iqbal, et al, dasar yang menjadi kebiasaan dalam kehidupan
2019: 110). Sedangkan (Hartoto, et al, 2021: seharihari misalnya berjalan, berlari, melompat,
52) menurut pendidikan jasmani adalah bentuk dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut ada-
pendidikan yang memberikan perhatian pada lah gerakan alami. Cabang olahraga atletik
pengajaran pengetahuan, sikap dan adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga
keterampilan gerak manusia. Oleh sebab itu (mother of sport), di mana gerakan-gerakan
diciptakanlah suatu lingkungan yang yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari,
memungkinkan untuk menstimulus potensi- lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar
potensi positif yang dimiliki peserta didik agar cabang olahraga, sehingga tak heran jika
dapat berkembang dan teraktualisasi dalam pemerintah mengkategorikan cabang olahraga
tingkah laku yang positif, baik dalam aspek atletik sebagai salah satu mata pelajaran
kognitif, afektif, maupun psikomotorik dalam pendidikan jasmani yang wajib diberikan
bentuk pendidikan (Bandi, 2011: 1-2). kepada para siswa. Pendidikan jasmani olahraga
Menurut (Anggi, 2017: 2) terdapat banyak dan kesehatan ditingkat sekolah memiliki
faktor yang juga berperan dalam peningkatan banyak materi pembelajaran diantaranya adalah
kualitas pendidikan secaraumum, beberapa atletik. Atletik adalah gabungan dari berberapa
faktor tersebut adalah faktor tujuan jenis olahraga yang secara garis besar
pendidikan, pendidik, peserta didik, alat dikelompokkan menjadi lari, lompat, lempar
pendidikan, lingkungan. Jadi, pendidikan (Tika Musiandi, 2020: 31).
merupakan sebuah sistem yang tidak dapat Lompat jauh adalah suatu gerakan
dijalankan jika salah satu subsistem tersebut melompat kedepan atas dalam upaya membawa
memiliki permasalahan dan mengakibatkan titik berat badan selama mungkin di udara
tidak optimalnya peran setiap subsistem (melayang di udara) yang di lakukan dengan
untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada
Didalam pendidikan khususnya di sekolah dua kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-
Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran jauhnya (Nurfauzan, 2018: 256). Berdasarkan
yang sangat penting, Pendidikan jasmani pengertian di atas lompat jauh merupakan salah
olahraga dan Kesehatan yang diajarkan satu cabang dari atletik dengan tujuan melompat
disekolah memiliki peranan sangat penting, sejauh-jauhnya, dengan unsur-unsur pokok
yaitu memberikan kesempatan kepada perserta teknik awalan, teknik tumpuan, dan teknik
didik (Kasanudin, et al, 2020: 2). tolakan (Puspitasari, 2016: 12).
Didalam pendidikan jasmani terdapat Lompat jauh merupakan gerakan melompat
delapan ruang lingkup, perkembangan dengan menggunakan tumpuan satu kaki untuk
kompetensi dasar tidak dibatasi oleh rumusan mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan
kompetensi inti, tetapi disesuaikan dengan tumpuan lompat jauh adalah untuk mencapai
karakterristik mata pelajaran, kompetensi, jarak lompatan sejauh mungkin ke bak lompat.
lingkup materi dan psiko-pedagogi. Ruang Jarak lompatan diukur dari papan tolakan
lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani sampai batas terdekat dari letak daratan yang
terdiri dari, aktivitas permainan bola besar dan dihasilkan oleh bagian tubuh. Dalam lompat
bola kecil, aktivitas beladiri, aktivitas atletik, jauh terdapat berbagai macam gaya yang umum
aktivitas pengembangan kebugaran jasmani, digunakan oleh para pelompat, yaitu gaya
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, jongkok, gaya menggantung, dan gaya berjalan
aktivitas air dan keselamatan diri, kesehatan. di udara.
Ruang lingkup pendidikan jasmani terdapat poin Lompat jauh juga merupakan bagian dari
aktivitas atletik, yang termasuk didalamnya kurikulum di pendidikan jasmani, olahraga dan
terdapat materi pembelajaran atletik nomor kesehatan (penjasorkes) di sekolah. Seperti
lompat jauh. lompat jauh merupakan salah satu diketahui bahwa penjasorkes merupakan salah
nomor lompat olahraga atletik, lompat jauh juga satu mata pelajaran atau bidang studi yang

105
Copyright © 2020, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2745-53994 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (2), April 2021 – 103-109
Imam Abdul Hafidz, Muhammad Mury Syafei, Rolly Afrinaldi

diajarkan di sekolah mulai jenjang Sekolah digunakan untuk meneliti pada populasi atau
Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas sample tertentu, pengumpulan data
(SMA). Materi ini diberikan sebagai bahan ajar menggunakan instrumen penelitian, analisis data
guna mencapai tujuan pembelajaran penjasorkes, bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji
yaitu untuk meningkatkan kesegaran jasmani di hipotesis yang telah diterapkan (Sugiyono,
sekolah dan hasil belajar yang baik. Lompat 2015).
jauh banyak digemari oleh siswa karena cabang Penelitian ini menggunakan metode survey,
ini lebih mudah pelaksanaannya jika penelitian survey adalah penelitian yang
dibandingkan dengan olahraga permainan. dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
Dalam pelaksanaan pembelajaran dan latihan dan data yang dipelajari merupakan data sample
lompat jauh,siswa diharapkan bisa melakukan yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
gerakan lompat jauh secara berurutan sesuai ditemukan kejadian–kejadian relative, distribusi,
dengan fase-fase yang ada pada lompat jauh, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun
sehingga dapat menghasilkan lompatan yang psikologis. lalu pengambilan data dilakukan
maksimal (Ridwan, 2017: 70). menggunakan angket yang akan diisi oleh
Empat unsur gerakan lompat jauh yaitu sampel yang telah ditentukan
yang pertama awalan, awalan adalah gerak an Kata populasi dapat di artikan sebgai
pertama dalam lompat jauh berupa gerakan lari sekelompok orang atau penduduk yang
menuju papan tolakan, selanjutnya tolakan, menempati wilayah tertentu. Dalam statistika,
setelah tadi berlari digerakan awalan selanjutnya kata populasi merujuk pada sekupulan individu
setelah sampai ke papan tolak kita harus dengan karakteristik khas yang menjadi
melakukan tolakan menggunakan satu kaki perhatian dalam suatu penelitian (Sugiyono,
terkuat, gerakan setelah tolakan yaitu melayang 2015). Populasi adalah wilayah generalisasi
di udara, setelah kita berlari dan bertolak maka yang terdiri dari objek datau subjek yang
otomatis tubuh kita akan terlontar ke udara atau mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
melayang, langkah terakhir dalam rangkaian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
gerakan lompat jauh yaitu mendarat, semua kemudian ditarik kesimpulannya. populasi
rangkaian gerakan sangat penting dan sangat adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila
berpengaruh terhadap hasil akhir. seseorang ingin meneliti semua elemen yang
Menurut (Bastaman, 2016: 1455) ada dalam wilayah penelitian, maka
pengetahuan merupakan segi kemampuan yang penelitiannya merupkan penelitian populasi
berkaitan dengan aspek intelektual (kecerdasan) studi atau penelitiannya juga disebut studi
yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan populasi atau studi sensus.
atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
sintesis dan evaluasi. Sedangkan menurut kelas XI SMAN 1 Rengasdengklok, yang terdiri
(Simatupang, 2016: 35) pengetahuan merupakan dari 12 kelas dengan jumlah siswa sebanyak
kemampuan untuk membentuk model 359 siswa.
mental yang menggambarkan obyek dengan Sampel adalah bagian dari jumlah dan
tepat dan merepresentasikannya dalam aksi karakteristik yang di miliki oleh populasi
yang dilakukan terhadap suatu obyek. (Sugiyono, 2015). Sedangkan teknik sampling
Pengetahuan adalah hasil proses belajar dari yang di kemukakan oleh, mengatakan bahwa
pengalaman, nilai, informasi dan beberapa teknik sampling merupakan teknik pengambilan
data yang dilakukan dengan menggunakan sampel. “Teknik sampling padadasarnya di
panca indera terhadap objek tertentu (Juriana, kelompokan menjadi dua jenis yaitu probability
et al, 2018: 33). sampling dan nonprobability sampling”.
Teknik sampel yang di gunakan pada
METODE
penelitian ini yaitu probability sampling adalah
Pendekatan yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel yang memberikan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
pendekatan kuantitatif menggunakan metode populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel.
pormula matematik, khususnya dalam bentuk Perhitungan sampel dalam penelitian ini
statistik, sebagai metode utama untuk menarik menggunakan rumus slovin sehingga diketahui
kesimpulan penelitian. metode penelitian sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
kuantitatif sebagai metode penelitian yang SMAN 1 Rengasdengklok sebanyak 78 siswa.
berdasarkan pada filsafat positivisme,

106
Copyright © 2020, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2745-53994 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (2), April 2021 – 103-109
Imam Abdul Hafidz, Muhammad Mury Syafei, Rolly Afrinaldi

Untuk mencapai tujuan penelitian ini, perlu Jumlah pertanyaan pada tes ini berjumlah
diketahui terlebih dahulu variabel penelitiannya, 30 butir soal. Skor untuk setiap jawaban yang
karena variabel merupakan sesuatu yang akan benar adalah 1, dan untuk jawaban salah adalah
menjadi objek penelitian yang berperan dalam 0. Sehingga skor maksimal jika semua benar
peristiwa yang akan diukur. Menurut (Sugiyono, adalah 30, dan jika skor semuanya salah adalah
2015), definisi variabel pada dasarnya adalah 0. Untuk memberikan makna pada skor yang
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ada, di butuhkan bentuk pengkategorian
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari menurut tingkatan yang ada, kategori terdiri dari
sehingga diperoleh informasi tentang hal 5 kelompok yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang,
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. rendah, sangat rendah. pengkategorian tersebut
Variabel penelitian ini adalah: dengan menggunakan mean (M) dan standar
1. Variabel X : Tingkat pengetahuan deviasi (SD).
2. Variabel Y : Atletik nomor lompat jauh Adapun rumus mean, adalah sebagai
Penelitian ini bersifat jenis penelitian berikut :
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui ∑ 𝒇𝒙
tingkat pengetahuan siswa pada pembelajaran 𝑴𝒙 =
𝑵
penjas atletik nomor lompat jauh di SMAN 1 Keterangan :
Rengasdengklok. Penelitian deskriptif Mx = mean yang kitacari
merupakan penelitian paling sederhana, ∑fx = jumlah dari hasil perkalian antara
dibandingkan dengan penelitian – penelitian mid point dari masing-masing interval, dengan
yang lain, karena peneliti tidak melakukan apa – frekuensinya.
apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti. N = Number of cases
Instrumen yang digunakan dalam Rumus untuk mencari standar deviasi
penelitian ini adalah angket. Angket atau adalah sebagai berikut :
kuisioner yang digunakan dengan sifat tertutup. √∑ 𝒇𝒙𝟐
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data 𝑺𝑫 =
𝑵
yang dilakukan dengan cara memberi Keterangan :
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis SD = standar deviasi
kepada respon den untuk di jawabnya. ∑f 𝒙𝟐 = jumlah hasil perkalian antara
Teknik pengumpulan data penelitian ini frekuensi masing-masingskor, dengan deviasi
adalah menggunakan kuisioner tertutup yang skor yang telah di kuadratkan.
berisi sejumlah pertanyaan dengan alternative N = Number of cases
jawaban, B (Benar), dan S (Salah). Data yang
dikumpulkan dalam penelitian kali ini berupa Tabel 1. normapengkategorian
data tentang tingkat pengetahuan siswa kelas XI Interval Kategori
SMAN 1 Rengasdengklok terhadang olahraga M+1,5 SD <X Sangattinggi
atletik nomor lompat jauh. M + 0,5 SD < X
Analisis data menggunakan analisis Tinggi
M + 1,5 SD
deskriptif kuantitatif dengan presentase. Data di M- 1,5 SD < X
analisis secara deskriptif dengan presentase, Sedang
<M + 0,5 SD
sebelumnya akan di kategorikan terlebih dahulu. M- 1,5 SD < X
Adapun langkah langkah yang di gunakan yaitu: Rendah
< M -0,5 SD
(1) menskor jawaban (2) menjumlah skor X < M - 1,5 SD Sangatrendah
jawaban berdasarkan factor secara keseluruhan,
Keterangan : M = mean/ rerata
(3) membuat presentase dengan rumus
SD + standardeviasi
Untuk mencari besarnya (presentase)
X = subjek
dengan rumus sebagai berikut :
𝐅 HASIL
𝐏 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝐍 Berdasarkan hasil penelitian dan
Keterangan :
pembahasan, peneliti dapat menyimpulkan
P = Angka presentase
bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas XI di
F = frekuensi sedang di cari presentasenya
SMAN 1 Rengasdengklok diketahui sebanyak 8
N = (jumlah frekuensi / banyaknya
siswa (10.26%) memiliki tingkat pengetahuan
individu)
atletik nomor lompat jauh yang sangat tinggi,

107
Copyright © 2020, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2745-53994 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (2), April 2021 – 103-109
Imam Abdul Hafidz, Muhammad Mury Syafei, Rolly Afrinaldi

sebanyak 23 siswa (29.49%) memiliki kategori Education, 2(1), 31–38.


tinggi, sebanyak 30 siswa (38.46%) memiliki https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JS
kategori tingkat pengetahuan atletik nomor CE.02104
lompat jauh yang sedang, sebanyak 13 siswa Kasanudin Kasan, et al. (2020). Small Side
(16.67%) memiliki kategori yang rendah, dan Games Terhadap Peningkatan Kebugaran
sebanyak 4 siswa (5.13%) memiliki kategori Jasmani Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola
tingkat pengetahuan atletik nomor lompat jauh SMPN 2 Cilamaya Kulon. Jurnal Literasi
yang sangat rendah. Berdasarkan data tersebut Olahraga, 1(1), 1–7.
dapat disimpulkan bahawa mayoritas siswa https://doi.org/https://doi.org/10.35706/jlo.
kelas XI SMAN 1 Rengasdengklok memiliki v1i1.3940
tingkat pengetahuan atletik nomor lompat jauh M. Ridwan, A. S. (2017). Kontribusi Daya
dalam kategori sedang. Ledak Otot Tungkai, Kecepatan Dan
Kelentukan Dengan Kemampuan Lompat
SIMPULAN Jauh. Jurnal Performa Olahraga, 2(1),
Dalam pendidikan jasmani terdapat 69–81.
delapan ruang lingkup, perkembangan https://doi.org/https://doi.org/10.24036/jpo
kompetensi dasar tidak dibatasi oleh rumusan 67019
kompetensi inti, tetapi disesuaikan dengan Muhammad Hartoto, et al. (2021).
karakterristik mata pelajaran, kompetensi, Pengembangan modul pembelajaran atletik
lingkup materi dan psiko-pedagogi. Ruang berbantuan QR code. Edu Sportivo:
lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani Indonesian Journal of Physical Education,
terdiri dari, aktivitas permainan bola besar dan 2(1), 51–60.
bola kecil, aktivitas beladiri, aktivitas atletik, https://doi.org/https://doi.org/10.25299/es:i
aktivitas pengembangan kebugaran jasmani, jope.2021.vol2(1).6567
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, Muhammad Iqbal Pambudi, et al. (2019).
aktivitas air dan keselamatan diri, Kesehatan. Perencanaan dan
Tujuan dari penilian ini adalah untuk PelaksanaanPembelajaran Pendidikan
mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap Jasmani Olahraga Kesehatan. Jurnal
pembelajaran atletik nomor lompat jauh. Hasil Pendidikan: Teori, Penelitian, &
penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan Pengembangan, 4(1), 110–116.
siswa terhadap pembelajaran atletik https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/j
nomorlompat jauh di SMAN 1 Rengasdengklok ptpp.v4i1.11906
ada dalam kategori ‘’sedang’’ diskala Nurfauzan, P. (2018). Pengaruh Model
keseluruhan dengan presentase 30 siswa Quantum Learning Terhadap Penguasaan
(38.46%). Teknik Dasar Lompat Jauh Siswa Pada
Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA JMIE (JOURNAL OF MADRASAH
IBTIDAIYAH EDUCATION), 2(2), 254–
Anggi Setia Lengkana, N. S. N. S. (2017).
264.
Kebijakan Pendidikan Jasmani dalam
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32934/j
Pendidikan. Jurnal Olahraga, 3(1), 1–12.
mie.v2i2.77
https://doi.org/https://doi.org/10.37742/jo.
Puspitasari, R. N. (2016). Pengaruh Permainan
v3i1.67
Tradisional Karetan Terhadap
Bastaman Sasmito Aji, M. . W. (2016).
Pembelajaran Motorik Kasar Atletik
Pengembangan Instrumen Penilaian
Lompat Jauh. Jurnal PG-PAUD
Pengetahuan Mata Pelajaran Pendidikan
Trunojoyo, 3(1), 9–18.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
https://doi.org/https://doi.org/10.21107/pg
Kelas VIII Semester Gasal. Jurnal
paudtrunojoyo.v3i1.3478
Pendidikan:Teori, Penelitian, Dan
Rina Fifit Saputri, et al. (2016). Model
Pengembangan, 1(7), 1449–1463.
Pembelajaran Teknik Dasar Tolak Peluru
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/j
Gaya Menyamping Siswa Kelas Vii di
p.v1i7.6594
SMPN 12 Malang. Pendidikan Jasmani,
Juriana, et al. (2018). Pengetahuan Psikologi
26(1), 176–187.
Olahragapada Pelatih Renang Indonesia.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/p
Jurnal Ilmiah Sport Coaching and
j.v26i1.7741.g3560

108
Copyright © 2020, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2745-53994 (online)
Jurnal Literasi Olahraga 2 (2), April 2021 – 103-109
Imam Abdul Hafidz, Muhammad Mury Syafei, Rolly Afrinaldi

Simatupang, N. (2016). Pengetahuan Cedera


Olahragapada Mahasiswa Fakultas Ilmu
Keolahragaan Unimed. Jurnal Pedagogik
Keolahragaan, 2(1), 31–42.
https://doi.org/https://doi.org/10.22245/jpo
r.v2i1.4507
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. In Metode Penelitian.
Alfabeta.
Sukirno, R. R. P. (2018). Pengembangan Model
Pembelajaran Atletik Berbasis Permainan
di Sekolah Dasar. Altius: Jurnal Ilmu
Olahraga Dan Kesehatan, 7(2), 110–121.
https://doi.org/https://doi.org/10.36706/alti
us.v7i2.8095
Tika Musiandi, B. S. T. (2020). Pengembangan
Pembelajaran Atletik Melalui Pendekatan
Permainan Tradisional Sumatera Selatan.
Jurnal Olympia, 2(1), 29–37.
https://doi.org/https://doi.org/10.33557/jur
nalolympia.v2i1.885
Utama, A. M. B. (2011). Pembentukan Karakter
Anak Melalui Aktivitas Bermain dalam
Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia, 8(1), 1–9.
https://doi.org/https://doi.org/10.21831/jpji
.v8i1.3477

109
Copyright © 2020, Jurnal Literasi Olahraga, ISSN 2745-53994 (online)

Anda mungkin juga menyukai