Anda di halaman 1dari 58

SISTEM PERTANDINGAN

Arif Yanuar Musrifin, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
PENGERTIAN

Sistem Petandingan adalah cara mengatur


jalannya pertandingan hingga hasil dari
pengaturan itu di dapati juara-juara yang di
kehendaki sesuai dengan kebutuhan
3 Macam Pokok Sistem Pertandingan

1. Sistem Gugur (Elimination)

2. Sistem Kompetisi (Round Robin)

3. Sistem Tantangan (Challenge)


1. Sistem Gugur ( Elimination)
1. Gugur Tunggal ( Single Elimination)

2. Gugur Rangkap ( Consolation Tournament)

3. Gugur Berganda (Double Elimination)


2. Sistem Kompetisi ( Round Robin )
1. Sistem Setengah Kompetisi (Single
Round Robin)

2. Kompetisi Penuh (Doble Round Robin)


3. Sistem Tantangan

1. Sistem Tangga (Ladder)

2. Sistem Piramid (Triangle)


Sistem Gugur Tunggal
Single Elimination
Dalam sistem gugur tunggal ini berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Regu yang kalah satu kali dinyatakan gugur, artinya sudah tidak
dapat lagi melanjutkan pertandingan

2. Regu yang tidak pernah kalah sampai akhir pertandingan


dinyatakan Juara I, sedangkan kalah pada akhir pertandingan
dinyatakan menjadi Juara II

3. Jumlah pertandingan pada sistem gugur tunggal ini adalah n-1

4. Bila ada seeding team dan bye harus ditempatkan yang sebaik-
baiknya sehingga pertandingan merupakan klimaks naik.
Gambar Bagan Sistem Gugur Tunggal Yang
Terbagi habis Secara Simetris dengan jumlah

Jumlah Regu 2 dan 4 Jumlah Regu 8


Gambar Bagan Sistem Gugur Tunggal Yang Terbagi
habis Secara Simetris dengan jumlah regu 16
Gambar Bagan Sistem Gugur Tunggal yang tidak terbagi
habis Secara Simetris dengan jumlah regu 3, 5,6
Tidak Adil dan menguntungkan salah satu regu

Jumlah Regu 3 dan 5 Jumlah Regu 6


Rumus dari sistem gugur adalah angka 2 yang
berpangkat atau kepangkatan dari angka 2
Rumus Jumlah Regu

Rumus : JP = JR – 1
1. JP = Jumlah
Pertandingan
2. JR = Jumlah Regu
3. atau
Bye
1. Jumlah regu tidak merupakan angka 2ⁿ, maka
tidak terbagi habis
2. Jumlah regu harus ditambahkan supaya gambar
bagan dapat terbagi habis 2ⁿ, sebagai contoh
jumlah regu 4 maka harus dijadikan 8.
3. Regu yang dibagikan merupakan regu banyangan.
4. Regu yang melawan regu bayangan, dengan
sendirinya dinyatakan menang tanpa bertanding
5. Dalam sistem gugur, regu bayangan diistilahkan
dengan “Bye”
Bye
Jumlah Regu 3 Jumlah Regu 6
Penempatan Bye
1. Bye harus ditempatkan seadil-adilnya

2. Bye ditempatkan pada belahan bagan


yang simetris

3. Bye harus ditempatkan pada babak


pertama, hal ini menghindari jangan
sampai suatu regu melawan Bye pada
babak akhir (semifinal atau final)
Penempatan Bye yang salah
Jumlah Regu 8 Jumlah Regu 16
Babak Pendahuluan
1. Dengan jumlah regu yang besar maka pengunaan Bye akan
memerlukan bagan menjadi besar dan Bye menjadi banyak

2. Mengapa dengan jumlah regu yang berjumlah 17, maka angka 17 ini
akan dijadikan menjadi 32 atau 32 regu menjadi 64.

3. Maka di perlukan sistem yang lain yaitu Babak Pendahulaun

4. Babak Pendahuluan mempunya rumus 2*+y (dimana 2* adalah


bilangan yang besar dan Y adalah bilangan yang kecil)

5. Maka kita usahakan Y ini dihilangkan dulu, caranya dipertandingkan


lebih dahulu dengan jalan diundi (misalkan 2⁴ + 1 = 17, maka angka
1 harus dihilangkan dulu)
Cara dengan 2 kali undian Cara dengan 1 kali undian

Gambar bagan pada Babak


Pendahuluan
Cara Pertama Cara Kedua
1. Kita buat gambar bagan dulu 1. Kita buat gambar bagan
2. Kita buatkan 17 kertas dulu
3. Dari 17 kertas undian ini
hanya 2 kertas yang ditulisi
sedang yang lain kosong 2. Kita buatkan 17 kertas dan
4. Dua regu yang mendapat setiap kertas undian ditulisi
kertas yang bertulisan ini akan angka 1 s/d 17
mengadakan pertandingan
lebih dulu. 3. Pertandingan yang
5. Pertandingan yang dilakukan dilakukan oleh ke dua regu
oleh ke dua regu lebih dahulu lebih dahulu inilah yang di
inilah yang di sebut dengan “ sebut dengan “ Babak
Babak Pendahuluan “
Pendahuluan “

Cara Pengundian
1. Babak setelah Pendahuluan disebut
Babak I, Babak II dan selanjutnya

2. Apabila Babak Pendahuluan di sebut


dengan Babak I, maka Babak
selanjutnya babak II, Babak III dan
setrusnya.

3. Tetapi ini semua harus di sepakati


dalam pertemuan teknik atau
Technical Meeting

CATATAN
Seeding Team
1. Seeding Team adalah team yang dianggap
kuat

2. Penempatan seeding team harus pada


tempat yang wajar, sehingga
pertandinangan akan mencapai klimaks naik
pada akhirnya

3. Menempatkan seeding team sama dengan


menempatkan Bye
1. Prestasi yang dicapai pada kejuaraan
yang lalu

2. Kesepakatan bersama antara peseta,


misalnya pada technical meeting (TM)
sebelum kejuaraan dimulai

Dasar Penentuan Seeding Team


2 Seeding Team dan
2 seeding Team Babak pendahuluan

Gambar Bagan dengan:


Jumlah Pertandingan
1. Jumlah atau berapa hari diperlukan

2. Berapa jumlah lapangan

3. Berapa personal atau tenaga yang tersedia

4. Berapa biaya yang di perlukan

5. Berapa banyak peralatan yang diperlukan,


baik alat-alat teknik maupun administrasi
Bagan dengan 4 regu, P Bagan dengan 3 regu
ada 3 dan 1 Bye, P ada 2

Jumlah Pertandingan
Bagan dengan 8 regu, P ada 7 (P₁ s/d P₇)

Keterangan :
1. P = Pertandingan

2. P¹ = Pertandingan 1

3. P² = Pertandingan 2

4. Dan seterusnya
Rumus Jumlah Regu Rumus : JP = JR – 1
1. JP = Jumlah
Keterangan : Pertandingan
1. P = Pertandingan 2. JR = Jumlah Regu
2. P¹ = Pertandingan 1 3. atau
3. P² = Pertandingan 2
4. Dan seterusnya
Penentuan Juara
1. Juara pada sistem gugur
tunggal juara I dan II,
atau Juara I dan Runner
Up
2. Bila ingin mendapatkan
Juara III dan IV atau
peringkat III dan IV,
maka dapat ditambah
satu pertandingan lagi
atau regu yang kalah
pada babak sebelum
akhir pertandingan di
pertandingkan. (tapi ini
sudah tidak murni lagi
WO. atau Walk Over
1. WO adalah istilah bagi regu yang
menang tanpa bertanding

2. Regu yang tidak datang bertanding


bukan WO, tetapi kalah tanpa bertanding

3. Regu yang kalah tanpa bertanding


sehingga dia gugur tidak dapat
melanjutkan pertandingan lagi
Jadwal Pertandingan
Langkah-langkah membuat jadwal
pertandingan

1. Buat bagan
2. Tentukan hari
3. Tentukan tanggal
4. Jam pertandingan dan lapangan
5. Konsep pertandingan nomor berapa
yang lebih dulu dilaksanakan
Bagan sistem gugur tunggal
dengan nomor pertandingan

1. Atas dasar konsep di atas,


maka pertandingan nomor 1
sampai 4 atau P₁, P₂, P₃, P₄
yang lebih dulu di jadwalkan

2. Baru kemudian P₅, P₆ dan


akhirnya P₇

Bagan sistem gugur tunggal


SISTEM GUGUR RANGKAP
( Consolation Tournament)
1. Istilah rangkap adalah karena bagannya yang rangkap ke
kanan dan ke kiri
2. Regu yang menang dalam babak I akan melanjutkan
pertandingan ke arah bagan kanan
3. Regu yang kalah melanjutkan ke arah bagan kiri
4. Regu yang kalah setelah babak pertama di nyatakan
gugur
5. Jumlah regu/peserta harus merupakan angka 2 yang
berpangkat
6. Ada dua juara dalam penyelenggaraan yaitu:
1. Juara I dan II yang sebenarnya
2. Juara I dan II hasil konsolidasi, bagi regu yang pada
babak I mengalami kekalahan
Gambar Bagan Sistem Gugur Rangkap
dengan 8 Regu

Juara Sebenarnya: Juara Konsolidasi:


1. Juara I = IM 1. Juara I = Sinar
2. Juara II = FAC (Runner Up) 2. Juara II = VVV (Runner Up)
Menyusun Jadwal
Sistem
Gugur
Rangkap
1. Sistem Gugur
Rangkap 16 Regu
dengan Bye dan 2
Seeding Team

2. No. 1 Bye, No. 3


dan No, 16
Seeding Team
SISTEM GUGUR BERGANDA
(Double Elimination)
1. Istilah Berganda juga disebut dengan Double Knock Down
2. Sitem Berganda meupakan perbaikan dari sistem gugur
sebelumnya
3. Sitem Berganda adalah dinyatakan gugur apabila telah kalah dua
kali
4. karena bagannya yang rangkap ke kanan dan ke kiri
5. Regu yang menang dalam babak I akan melanjutkan pertandingan
ke arah bagan kanan
6. Regu yang kalah melanjutkan ke arah bagan kiri
7. Setelah babak I,
1. Regu yang menangpada bagan sebelah kanan akan
melanjutkan pertandingan terus kearah kanan bagan, regu
yang kalah akan melanjutkan pertandingan kearah kiri bagan
2. Regu yang kalah pada bagan sebelah kiri dinyatakan gugur,
karena sudah mengalami dua kekalahan.
8. Jumlah pertandingan di rumuskan sebagai berikut:

9. Dapat menghailkan Juara I s/d IV


Gambar Bagan Sistem
Gugur Berganda
Dengan 4 Regu
Gambar Bagan Sistem Gugur BergandaDengan 4 Regu
Jumlah Pertandingan
Gambar Bagan Sistem Gugur
Berganda 8 Regu dengan nomor
Pertandingan

Kalah sekali, sehingga masih


mempunyai kesempatan
bertanding sekali lagi
Gambar Bagan Sistem Gugur Berganda 7 Regu dan 1 Bye

1. Pada gambar ada satu


Bye, yaitu pada nomor 1.
Sehingga nomor 1 & 2
tidak ada pertandingan,
karena tidak ada P yang
tercantun disana.

2. Cek dengan bagan sebelah


kanan yang sama dengan
bagan sistem gugur
tunggal yaitu : n = 7 dan
JP = 6 atau P₆
Gambar Bagan Sistem Gugur Berganda 6 Regu dan 2 Bye
1. Pada gambar Sistem Gugur
Berganda dengan 8 regu, jumlah
pertandingan ada 14 atau 15 yang di
singkat denga P14 dan (P15)
2. Sedangkan pada gambar Sistem
Gugur Berganda dengan 7 regu
dan 1 Bye, jumlah pertandingan ada
12 atau 13 yang di singkat denga P12
dan (P13)
3. Sedangkan pada gambar Sistem
Gugur Berganda dengan 6 regu
dan 2 Bye, jumlah pertandingan ada
10 atau 11 yang di singkat denga P10
dan (P11)
4. Rumus Jumlah Pertandingan yaitu :
1. JP = 2n – 2
2. dan JP = 2n - 1
Juara Gambar bagan sistem gugur berganda 8 regu
dengan juara I s/d IV
1. Juara I dan II ditulis pada
bagan bagia bawah dekat
dengan P14 dan (P15)
2. M = istilah dari Menang, dan
biasanya ditulis dengan MP
(Menang Pertandingan).
Misalnya MP₁, MP₂ dst.
3. Kalah ditulis dengan K, dan
biasanya ditulis dengan KP
(Kalah Perandingan). Misalnya
KP₁, KP₂ dst.
4. Juara I = MP14 (MP 7 menang
dengan MP 13 atau sebakilnya)
5. Juara II (Runner Up) = KP14
(MP 7 kalah dengan MP 13 atau
sebaliknya)
6. Juara III = KP 13 (KP 7
menang dengan MP 12 atau
sebakilnya)
7. Juara IV = MP 12 (MP 10 kalah
dengan MP 11 atau sebaliknya)
Jadwal Pertandingan
SISTEM KOMPETISI
SISTEM KOMPETISI
1. Sistem Kompetisi di sebut juga dengan “Round Robin”
atau Round Robin Sistem”
2. Semua Peserta akan saling bertemu
3. Kalau pada sistem gugur juara I tidak pernah kalah,
tetapi kalau sistem kompetisi Juara I kemungkinan
pernah kalah
1. Sistem Setengah Kompetisi disebut
Single Round Robin

2. Jumlah Pertandingan: n ((n – 1) : 2)

Sistem Setengah Kompetisi


Daftar pertandingan
1. Mencatat hasil
pertandingan (A – B) : 4 - 3
2. Mencatat waktu
pertandingan (1 – 7 – 2010)
3. Mencatat tempat
pertandingan (Lap. FIK -
Unesa Lidah Wetan/ Lap.
Unesa Ketintang
Menyusun Acara Pertandingan
1. Regu kita susun menurut nomor yang kita berikan, dari atas ke
bawah kemudia ke samping kanan selanjutnya ke atas.
Diusahakan urutan ke bawah merupakan setengah dari jumlah
regu pengikut kejuaraan

2. Regu yang berada di sudut kiri ata sberlaku sebagai AS.


Sedangkan sudut kanan atas bergerak ke kiri diikuti oleh yang
lain

3. Bila jumlah regu merupakan bilangan genap semua acara yang


tercatat adalah pertandingan

4. Bila jumlah regu merupakan bilangan ganjil, maka kita pasang


regu yang menjadi AS sebagai Bye. Jadi setiap regu yang
bertemu dengan Bye tidak ada pertandingan
Hasi pertandingan :
A-B = 2-1, A-C = 1-0, A-D = 1-0 C-D = 1-0, B-D = 2-0, B-C = 1-0 Juara I = A
Juara II = B Juara II= CJuara IV = D

Penentuan Juara
Pada tabel yang ada regu2 yang
mempunyai nilai sama
Hasil pertandingan
1. A-B = 1-0 dan D-E = 1-0, maka penentuan pemenang
dilihat dari kedua regu yang mempunyai nilai sama tadi
pernah bertemu dan yang menjadi pemenang itu yang
dianggap sebagai pemenangnya

2. Berarti urutan juaranya adalah:


1. Juara I = A
2. Juara II = B
3. Juara III = C
4. Juara IV = D
5. Juara V = E
Ada regu yang mempunyai nilai sama

Anda mungkin juga menyukai