Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

KELAS K

KELOMPOK IV:

 FITRA RHAMADANI (210301501212)

 HAJRIANI (210301502193)

 FAJRUN SAPUTRA (210301502185)

 HANDIKA AWAL PUTRA (210301502174)

 MUHAMMAD FARHAN GHIFFARY (210301502190)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan kepada

penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas makalah ini kami berusaha menyusunnya

dengan sebaik-baiknya dan bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada kami dan

mahasiswa yang lain agar mengetahui tentang konsep olahraga dan pendidikan jasmani.

Dengan disusunnya makalah ini kami harapkan para mahasiswa dapat menambah

pengetahuannya tentang konsep olahraga dan pendidikan jasmani tersebut serta dapat

mengambil hikmah dari makalah ini sehingga dapat diajarkan kepada orang yang belum tahu.

Tanpa bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan kami pasti tidak dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kekurangan dan kelemahan manusia pasti ada. Oleh karena itu kami mohon

kemakluman dan kami harap Bapak Dosen dapat membimbing kami lebih baik lagi agar di

kemudian hari bisa lebih baik dari sekarang.

Demikian dari kami apabila ada kekurangannya kami mohon maaf yang sebesar-

besarnya. Sekian dan terima kasih.

Makassar, 18 September 2021

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………..….………...............................i

Daftar Isi……………………………………………………...……………….…...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…....1

A. Latar Belakang……………………………………………..………..…1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………...2

C. Tujuan………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….….3

1. Pengertian Pendidikan Jasmani.…….………………………………..4

2. Pengertian Olahraga……..…………………………………………...5

3. Hubungan Olahraga dan Pendidikan Jasmani.………….....................6

BAB III: Penutup………………………………………….………………….……9

1. Kesimpulan………………………………………......….....................9

2. Saran………………………………………………….………….…...9

Daftar Pustaka………………………………………………….............................10

Biodata Penulis.……………………………………………………………….…..11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam proses pendidikan.

Artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang titempel dalam

program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi pendidikan jasmani

adalah bagian yang terpenting dalam pendidikan. Melalui pendidikan jasmani diarahkan

dengan baik anak-anak akan mengembangkan ketrampilan yang berguna bagi pengisian

waktu senggang, terlibat dalam aktifas yang konduksif untuk mengembangkan hidup

sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya

meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat

untuk mengatakan penjas diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan

bersenang-senang.

Jadi pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas

jasmani atau olahraga. Inti pengertiaanya adalah mendidik anak. Yang membedakannya

dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang

bergerak secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat

merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk

mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak

baik dalam aspek fisik, mental,sosil, emosional dan moral. Singkatnya pendidikan

jasmani bertujuan mengembangkan potensi setiap anak setingi-tingginya yaitu meliputi

ranah kognitif, Psikomotor, dan afaktef. Jadi tidak salah jika para ahli percaya bahwa

1
pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia

seutuhnya” karena pada dasarnya hasil riset telah menunjukan adanya hasil psikologis

yang positif dan keuntungan sosial dari keterlibatan anak muda dalam aktifitas jasmani.

Bukti terkuat adalah dalam lingkup self - esteem, dan self concept dikalangan adolens.

Selain itu juga ada bukti mengenai hubungan positif anatara aktifitas jasmani dan

kemampuan kognitif.

Temuan juga menunjukan hubungan negative antara aktifitas jasmani dan

sejumlah simtom psiko-somatik yang berarti menunjukan bahwa anak-anak muda yang

lebih aktif dalam olahraga dan aktivitas jasmani memiliki kemampuan yang lebih tinggi

mengatasi stress. Temuan juga serupa untuk gejala kenakalan dan penyimpangan perilaku

remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pendidikan jasmani?

2. Apa pengertian olahraga?

3. Apa hubungan olahraga dan Pendidikan jasmani?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian prndidikan jasmani

2. Memahami pengertian olahraga

3. Memahami adanya hubungan Pendidikan jasmani dan olahraga

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Olahraga dan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada

pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas

jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.

Persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan

nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah

tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan

urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan

menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan

keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar

pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu

dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, dimana

pendididkan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada

pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical

fitness), kegiatan fisik (pysical activities), dan pengembangan keterampilan (skill

development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti

pendidikan jasmani yang sebenarnya. walaupun memang benar aktivitas fisik itu

mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan,

maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi.

Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara

terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general

3
education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi

sistematik antarpelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Kata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau badan (body).

Kata fisik seringkali digunakan sebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah,

seperti kekuatan fisik (physical strenght), perkembangan fisik (physical development),

kecakapan fisik (physical prowess), kesehatan fisik (physical health). dan penampilan

fisik (physical appearance).

Kata fisik dibedakan dengan jiwa atau fikiran (mind). Oleh karena itu, jika kata

pendidikan (education) ditambahkan dalam kata fisik, maka membentuk frase atau

susunan kata pendidikan fisik atau pendidikan jasmani (physical education), yakni

menunjukkan proses pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan

memelihara tubuh manusia.

Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani

didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan

aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan

individu dari respons tersebut.

Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah

fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui

pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak.

Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus

dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan

jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional

dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

4
Bucher, (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral

dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui

kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional.

Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan

mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.

Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas

jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan

kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan

afektif setiap siswa.

2. Pengertian Olahraga

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang

dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan

dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik

untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga

pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa

permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri

sendiri”. Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan,

bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal

panji olahraga di dunia “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan

olahraga dan mengolahragaka masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000: 6).

5
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala

kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-

potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat

dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus

bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai

karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d.

Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai

karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi,

kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

3. Hubungan Olahraga dan Pendidikan Jasmani

Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan

hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu

populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman

tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi

pendidikan jasmani secara lebih konseptual.

Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita

mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif,

meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan

pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.

Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat

kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk

permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah

6
pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara

tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.

Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir,

kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga

kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat.

Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam

aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan

berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat.

Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak

dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu,

olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada

satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata

bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.

Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun

dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu

seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan

jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan

Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu

tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan

dalam proses kependidikan.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan,

dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk

tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya

tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan.

Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak

7
punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan

bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk

kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan

tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa pelajaran mengenai konsep olahraga dan pendidikan jasmani serta hal-hal

lain yang menerangkan tentang konsep tersebut telah teruraikan dalam makalah ini walau

mungkin tak sempurna dan masih banyak kekurangan di dalamnya.

B. Saran

Dari beberapa hal di atas saya berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani dapat

berdampingan/ sejajar dengan Olahraga, dimana saya memandang dari beberapa aspek

seperti halnya ; Pendidikan jasmani yang benar dan olahraga yang benar akan memberikan

sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan . Hal nyata yang

diperoleh dalam pendidikan jasmani dan olahraga adalah perkembangan yang lengkap,

meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Saya percaya bahwa pendidikan

jasmani dan olahraga merupakan wahana yang paling tepat untuk “ membentuk manusia

seutuhnya”.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://geraksehat.wordpress.com

http://www.rancahbetah.info

http://wengayo.blogspot.com

http://rosy46nelli.wordpress.com

10
BIODATA PENULIS

Nama : Fitra Rhamadani

NIM : 210301501212

Tempat Tanggal Lahir: Makassar, 15 November 2003

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bontoduri VII

E-mail : fitrarhamadani2@gmail.com

No Wa : 085825396534

Nama : Hajriani

NIM : 210301502193

Tempat Tanggal Lahir: Makassar, 27 Mei 2003

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Karebasse

E-mail : hajrianianhi0@gmail.com

No Wa : 087435701660

Nama : Muhammad Farhan Ghiffary

NIM : 210301502190

Tempat Tanggal Lahir: Bantaeng, 4April 2001

Jenis Kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sultan Alauddin

E-mail : hfghiffary44@gmail.com

No Wa : 085656759221

11
Nama : Fajrun Saputra

NIM : 210301502185

Tempat Tanggal Lahir: Sungguminasa, 28 Desember 2003

Jenis Kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Alamat : Tanetea jln poros limbung

E-mail : fajrunsaputra3@gmail.com

No Wa : 082346836724

Nama : Handika Awal Putra

NIM : 210301502174

Tempat Tanggal Lahir: Sinjai, 03 Februari 2003

Jenis Kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Alamat : Bontopedda

E-mail : -

No Wa : 082346805870

12

Anda mungkin juga menyukai