Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR PENJAS SD

DISUSUN OLEH:
NAMA : RIZKI FADILAH
NIM : 1232411012
KELAS : PGSD A
DOSEN PENGAMPU : FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd., M.Pd
MATA KULIAH : Pendidikan Jasmani SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia dan nikmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pendidikan Jasmani SD tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penyusunan makalah
ini dibantu dan didukung oleh berbagai pihak sehingga makalah ini dapat selesai
dengan lancar. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Jasmani SD
yaitu bapak Fajar Sidik Siregar, S.Pd., M.Pd. Sehingga saya mendapat pengetahuan
baru yang semoga akan bermanfaat bagi kami di kemudian hari.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Serta dapat dipergunakan sebagai instrumen penunjang pendidikan. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian terutama bapak Dosen
Pengampu agar kami dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam makalah
saya ini di lain kesempatan.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
A. Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar........................................................................................5
B. Tujuan Pendidikan Jasmani........................................................................................................6
C. Pendidikan Sekolah Dasar..........................................................................................................7
D. Asas Dan Ruang Lingkup Jasmani...............................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
1.kesimpulan.....................................................................................................................................9
2.Saran...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UndangUndang RI No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 1
dijelaskan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya di masa datang. Tujuan pendidikan jasmani
adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kesemua jawaban diatas benar belaka. Hanya saja
barangkali bisa dikatakan kurang lengkap, sebab yang paling penting dari kesemuanya itu tujuannya
bersifat menyeluruh. Pembekalan pengelaman belajar ini diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani?


2. Apa saja tujuan pendidikan jasmani?
3. Apa saja ruang lingkup pendidikan jasmani?
4. Apa manfaat pendidikan jasmani SD?

D. Manfaat Penulisan

Untuk menjadikan bahan referensi dalam pengembangan pengetahuan Pendidikan Jasmani SD, dan
sebagai acuan untuk membantu para mahasiswa dalam mengkaji dan memahami betapa pentingnya
mempelajari pendidikan jasmani SD

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar

Pada prinsipnya semua makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini memiliki roh dan
raga yang tidak terpisahkan. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan tidak lain satu-
satunya dari semua mata pelajaran yang ada di sekolah adalah mata pelajaran penjasorkes
atau disebut juga pendidikan jasmani. Kendati demikian definisi pendidikan jasmani
adalah “pendidikan melalui aktivitas jasmani/gerak” dengan berpartisipasi dalam aktivitas
fisik, siswa dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi
astetis, mengembangkan keterampilan generik serta nilai sikap yang positif, dan
memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani (Dini Rosdiyani,
2012 : 65). Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan, Bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, dan lainya. Definisi
lainyaitu pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik
perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani
berkaitan dengan hubungan manusia dan wilayah pendidikan.

Pendidikan jasmani juga salah satu mata pelajaran yang wajib diselengarakan disekolah-
sekolah manapun, yaitu sebagai mata pelajaran pokok yang harus diikuti oleh seluruh siswa.
Mata pelajaran ini mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan mata pelajaran
lainya, yaitu digunakannya aktifitas gerak fisik sebagai sarana/media dalam mendidik siswa
serta memerlukan alat dan tempat yang luas. Dominanya aktifitas gerak fisik jasmani ini
bukan sematamata untuk tujuan jangka pendek, yaitu untuk mencapai gambaran siswa yang
terlatih fisiknya saja, tetapi lebih dari itu yang utama adalah pembentukan manusia
seutuhnya, yaitu manusia seperti dideskripsikan dalam tujuan pendidikan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang mengunakan aktifitas
fisik sebagai media untuk mencapai tujaun pendidikan.

v
B. Tujuan pendidikan Jasmani

Tujuan pendidikan jasmani hampir Sama halnya dengan, pengertian pendidikan jasmani,
tujuan pendidikan jasmani pun sering dituturkan dalam redaksi yang beragam. Namun,
keragaman tujuan penuturan tujuan pendidikan jasmani tersebut pada dasarnya bermuara
pada pengertian pendidikan jasmani itu sendiri. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai
melalui pendidikan jasmani pun mencakup pengembangan individu secara menyeluruh.
Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya terfokus pada aspek fisik saja, melainkan
juga aspek mental, emosional, sosial dan spiritual. Tujuan ini berhubungan dengan
kemampuan berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan
jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya
pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.

Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu
kelompok atau masyarakat. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa tujuan
dilaksanakannya pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam
aspek kognitif, afektif, dan pisikomotornya. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan
dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari
perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh
perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari
manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti
pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.

Manfaat pendidikan jasmani pada anak-anak usia sekolah, dapat meningkatkan kesiagaan
peserta didik untuk siap menghadapi tugas dan aktivitas dalam bekerja dan pengisian waktu
senggang yang bermanfaat. Akan menjadi suatu komitmen para ahli pendidikan bahwa
pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam mengantarkan anak didiknya menjadi
manusia yang utuh.Oleh sebab itu, fungsi pendidikan jasmani dan kesehatan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah khususnya sekolah dasar, mempunyai jangkauan yang
sangat luas dan hampir tidak terbatas.

Selain merupakan sarana dalam usaha menunjang terciptanya tujuan dasar pendidikan,
juga mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dapat disimpulkan
bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani. Maka
dari itu siswa sekolah dalam tahap perkembangan akan berubah segala kemampuannya baik
dari segi fisik, maupun mental jika meraka melaksanakan tujuan pendidikan jasmani dengan
sempurna.

vi
C. Pendidikan Sekolah Dasar

Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi anak atau peserta didik
kearah pencapaian kedewasaan. Kedewasaan berarti kemandirian dan bertanggung
jawab dan berkembangnya potensi menjadi orang yang kreatif, produktif, inovatif, dan
dilandasi nilai-nilai rohaniah, jasmani, intelektual, dan emosional. Peserta didik
merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak
ada peserta didik, tidak ada guru. Peserta didik tidak bisa belajar tanpa guru. Guru
tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Kehadiran peserta didik menjadi
keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan
menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik. Optimasi pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik tentu saja diragukan perwujudannya, tanpa kehadiran
guru yang professional.Sebutan “peserta didik” ini dilegitimasi dalam produk hukum
kependidikan di Indonesia. Sebutan “peserta didik” itu menggantikan sebutan “siswa”
atau “murid” atau “pelajar” atau “student”(Kusmaedi, 2010 : 3).

Peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan


potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan
formal maupun pendidikan non-formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan
tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan
memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan. Potensi dimaksud
umumnya terdiri dari tiga katagori, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pertumbuhan merupakan suatu kondisi yang menunjukkan perubahan ukuran
tentang bertambahnya tinggi dan berat badan. Perkembangan anak pada dasarnya
tergantung dari usaha anak tersebut dalam mengembangkan dirinya (James, 2006 :
21).

D. Asas dan Ruang Lingkup Jasmani

Pendidikan sudah dikenal sejak manusia hadir di bumi. Orang primitif dalam
mendidik anak-anaknya, lebih mengutamakan gerak jasmani yang bertujuan untuk
mempertahankan hidup dan memuja dewa-dewanya. Kegiatan tersebut meliputi
berburu, berlari (termasuk melompat, dan melempar untuk menghindari diri dari
serangan binatang buas), dan berenang. Mereka menyiapkan ujian bagi anak yang
menjelang dewasa dengan upacara "inisiasi", yaitu ujian dengan jalan melepaskan
mereka ke tengah hutan tanpa diberi bekal, kecuali senjata, dan dalam jangka waktu
tertentu mereka dilarang untuk menemui kelompok sukunya. Dengan demikian,
mereka akan menerapkan didikan yang pernah diterima dari orang tuanya untuk
mempertahankan hidupnya di tengah hutan.

Di sini lingkup pendidikan yang diberikan kepada anak didik adalah semua kegiatan
jasmani, yang bertujuan untuk mempertahankan diri dalam hidup dan

vii
mempertahankan upacara ritual. Kegiatan tersebut belum merupakan cabang
olahraga seperti yang dikenal pada saat ini.
Ruang lingkup pendidikan jasmani pada saat ini di Indonesia, seperti dijelaskan dalam
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0413/ U/ 1987 Tanggal 14 Juli 1987
menyebutkan bahwa titik berat pelaksanaan pendidikan jasmani di SD adalah senam;
di SLTP dan SLTA adalah atletik.

Dengan disebutnya kedua cabang olahraga tersebut sebagai titik berat, bukan
berarti cabang olahraga lainnya diabaikan. Cabang olahraga lain tetap disajikan sesuai
dengan situasi dan kondisi tingkat atau jenjang pendidikan. Ruang lingkup tersebut
terurai dalam kurikulum masing-masing jenjang pendidikan. Dengan demikian, guru
pendidikan jasmani dari jenjang pendidikan manapun akan dapat melaksanakan
pendidikan jasmani dengan' pedoman pada kurikulum. Untuk olahraga permainan
banyak alokasi waktunya karena olahraga permainan lebih banyak cabangnya, antara
lain permainan kecil, kasti, sepak bola, bola voli, dan bola basket. Ruang lingkup
kegiatan belajar pendidikan jasmani untuk SLTP dan SLTA dibatasi pada pelaksanaan '
pengajaran atletik sebagai titik berat.

viii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut UndangUndang RI No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam
pasal 1 dijelaskan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya di masa datang.
Menurut pendapat Voltmer et al (1979), Bucher (1970) Bucher (1983), Larson (1970), Singer
(1976), dan Andrews (1979), tujuan pendidikan jasmani adalah pendidikan anak secara
keseluruhan, untuk mengembangkan individu anak secara maksimal yang meliputi perubahan
fisik, mental, moral, sosial, estetika, emosional, intelektual, dan kesehatan. Pendidikan
jasmani memiliki beberapa manfaat bagi anak sekolah. Para guru maupun orang tua perlu
mengetahui manfaat pendidikan jasmani di sekolah. Salah satunya adalah Memenuhi
Kebutuhan Ruang Gerak Anak. Pendidikan jasmani merupakan dunia bagi anak-anak dan
sesuai kebutuhannya. Melalui pendidikan jasmani, anak-anak dapat belajar sambil
bergembira. Makin terpenuhi kebutuhan gerak saat masa pertumbuhannya, makin besar
dampaknya bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri. Selain itu, pada dasarnya anak-anak
sedang mengalami masa kelebihan energi. Kelebihan energi ini perlu disalurkan agar tidak
mengganggu perilaku dan mental anak.

B. Saran
Diharapkan dalam menyempurnakan penyusunan makalah ini, kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki dan menambahi kekurangan dalam penyempurnaan
pembuatan makalah ini, baik bagi dosen, para pembaca, dan khususnya kami sebagai
penyusun makalah diharapkan kritik dan sarannya agar makalah ini jauh lebih baik.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Andang, Ismail. Education Games. Yogyakarta: Pilar Media,


2006.
Aisyah, Siti. Perkembangan dan Konsep dasar Anak Usia Dini,
Jakarta:Universitas Terbuka. 2008
http://www.sarjanaku.com/2011/12/makalah-pendidikan-jasmani-dan.html#
Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta, 2010.
Husdarta, J.S., Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung:
https://sg.docworkspace.com/d/sIOKG3JrVAZzjga8G

x
1

Anda mungkin juga menyukai