Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
Ahmad Fajri
2185201013
1
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling baik selain mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Hanya
dengan limpahan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah penulisan karya tulis
ilmiah yang membahas tentang pembelajaran olahraga di sekolah.
Makalah ini di susun dengan harapan agar bisa membantu para mahasiswa, mempelajari,
memahami, dan mendalami tentang pembelajaran olahraga di sekolah.
Saya telah berusaha menyajikan materi makalah ini sebaik-baiknya, tetapi kesalahan dan
kekurangan pasti ada. Memang benar kata orang bijak bahwa di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Yang sempurna adalah hanya milik Allah SWT. Atas dasar kenyataan tersebut saran
dan kritik yang bersifat membangun agar hasil dari tugas ini menjadi lebih baik sangat
diharapkan dan diterima oleh saya dengan tangan terbuka.
Akhirnya semoga tugas ini bermanfaat dan dapat menambah khasanah perbukuan dan
keilmuan. Aamiin..
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................7
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. Penting nya Olahraga didalam kehidupan..................................................................................8
B. Peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas Kepada Siswa...................................................9
C. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani.......................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Kegiatan sebagai proses jasmani dimaksudkan sebagai kegiatan anak didik dalam
meningkatkan keterampilan motoriik dan nilai fungsional meliputi aspek kognitif, afektif
dan sosial. Sehingga dengan kegiatan penjas diharapkan peserta didik dapat
menumbuhkembangkan jasmani maupun perkembangan pribadi anak secara harmonis.
Aktivitas pendidikan fisik merupakan pendidikan jasmani yang tujuannya
menlingkupi segala aspek perkembangan kependidiikan, termasuk pertumbuhan sosial
dan mental anak.3 Melalui pendidikan jasmani aspek psikomotor, afektif dan kognitif
siswa dapat berkembang dengan baik. Aspek kognitif mencakup perkembangan
intelektual, aspek afektif mencakup perkembangan personal, sosial dan emosional serta
aspek psikomotorik yang mencakup tentang syaraf otot mulai dari kegiatan reflek yang
tanpa disengaja sampai penampilan aspek keterampilan olahraga. Aktivitas jasmani yang
diberikan dalam pendidikan jasmani adalah berupa aktivitas bermain dan olahraga.
Pendidikan jasmani berpusa pada segala bentuk kegiatan aktivitas jasmani dalam
mengaktifkan otot besar (gross motorik). Juga memusatkan pada gerakan fisik dalam
permainan, olahraga.
Majunya pendidikan suatu bangsa salah satunya faktornya merupakan
tanggungjawab seorang pendidik. Pendidik bertugas sebagai pengajar dan mendidik anak
dalam hal ini siswa agar mampu berrprestasi. Oleh karena itu, pendidik harus memiliki
kemampuan mumpuni dengan memberikan pendekatan yang terbaik kepada anak.
Pendidik dalam hal ini guru hendaknya menggunakan pendekatan yang diharapkan
mampu memberikan hal baik kepada siswa baik psikis maupun fisik. Dengan demikian,
apabila metode yang dipilih cocok atau tepat maka akan tercipta proses pembelajran yang
produktif dan efektif untuk anak.
Selain metode pembelajaran yang tepat, faktor lain yang mempengaruhi
keberhasilan dalam proses pembelajaran keterampilan teknik dasar renang adalah
kelompok umur. Penampilan seorang anak juga dipengaruhi oleh faktor umur. Faktor
umur memiliki tingkat perkembangan yang berbeda secara kapasitas. Setiap kelompok
umur memiliki perbedaan kapasitas fisik, mental dan sosial yang disebabkan oleh faktor
3
“Article.Pdf,” accessed November 8, 2022, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1509077&val=468&title=Pengembangan%20model%20pembelajaran%20tematik%20pendidikan
%20jasmani%20olahraga%20dan%20kesehatan%20untuk%20sekolah%20dasar.
5
lingkungan. Perbedaan ini berimplikasi terhadap proses pembelajaran. Anak yang
memiliki tahapan umur lebih tinggi memiliki aspek kognisi yang lebih tinggi pula.
Pada aspek kognisi mempengaruhi penerimaan informasi; makin tinggi tingkat
kognisi makin mudah menerima informasi. Aktifitas fisik anak disesuaikan dengan
pertumbuhan fisik dan 302 Prawira, Prabowo, Febrianto, Model pembelajaran olahraga
renang… perkembangan emosionalnya. Bentuk-aktifitas fisikal disesuaikan berdasarkan
jenjang umurnya: pada periode usia 7-8 tahun (SD kelas 1 dan 2), pada periode usia 9
tahun (SD kelas 3), pada periode usia 10- 11 tahun (kelas 4 dan 5), dan pada periode usia
12-13 tahun (kelas 6).
ahun (kelas 4 dan 5), dan pada periode usia 12-13 tahun (kelas 6). Fakta
dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran khususnya olahraga kurang
memperhatikan karakteristik siswa yang didasarkan pada perkembangan usia. Cara
memberikan pembelajaran olahraga di sekolah dasar disamaratakan, siswa kelas III
diberikan pembelajaran yang sama dengan siswa kelas VI. 4 Karakteristik mental, fisik
dan sosial dipastikan memiliki perbedaan, oleh karena itu semestinya diberikan model
pendekatan pembelajaran yang berbeda. Usia anak Sekolah Dasar diperkirakan antara 7 –
12 tahun, berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan mengambil sampel siswa pada
kelompok umur 8-11 tahun yang diperkirakan duduk dikelas III – VI. Uraian diatas
menimbulkan permasalahan apakah ada perbedaan hasil pembelajaran yang diberikan
kepada anak yang memiliki perbedaan usia. Padahal dalam teori, renang dapat
diprkenalkan pada anak sejak usia dini berkisar pada umur 3-7 tahun, umur spesialisasi
pada usia 10-12 tahun.
4
Maharani Fatima Gandasari, “Pengembangan model pembelajaran tematik pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan untuk sekolah dasar,” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 15, no. 1 (April 26, 2019): 22–27,
https://doi.org/10.21831/jpji.v15i1.25489.
6
B. Rumusan Masalah
1. Apa penting nya Olahraga didalam kehidupan?
2. Bagaimana peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas Kepada Siswa?
3. Apa Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa penting nya Olahraga didalam kehidupan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas
Kepada Siswa?
3. Untuk mengetahui Apa Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani?
7
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa manfaat lain dari olahraga bagi tubuh seseorang, diantaranya adalah:
8
3. Menyehatkan jantung.
4. Mencegah terjadinya obesitas.
5. Mengurangi stres.
8
Rahmat Permana M.Pd, TEORI DAN PRAKTIK: PENDIDIKAN JASMANI DI PERGURUAN TINGGI (EDU
PUBLISHER, 2020).
9
Anas Junaedi, “SURVEI TINGKAT KEMAJUAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI
SMA, SMK, DAN MA NEGERI SE-KABUPATEN GRESIK,” Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 3, no. 3 (2015),
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/9/article/view/14367.
10
Veronika Yulia et al., “‘Gravity (grahita do healthy activity)’ program peningkatan praktik perilaku hidup
bersih dan sehat bagi anak tuna grahita,” 2014, http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73801.
9
2. Mengabaikan, atau mungkin menghukum perilaku yang tidak diinginkan.
Peran guru dalam menghukum lebih tepatnya adalah memberikan teguran
ataupun ketegasan kepada peserta didik yang menyalahi aturan dan
menekankan aturan itu untuk dipatuhi bukan dilanggar. Dengan hal
tersebut, nilai-nilai pendidikan jasmani terutama menghormati dan mentaati
aturan yang ada akan tertanam pada peserta didik, sehingga akan terbawa di
lingkungan masyarakat untuk mentaati aturan setempat.11
3. Mencontohkan perilaku yang baik. Guru adalah sosok yang ditiru oleh
peserta didik. Sebagai guru harus mencontohkan hal-hal baik yang
membuat peserta didik memiliki perhatian lebih kepada guru.
Profesionalitas guru merupakan hal yang penting, baik dalam berperilaku
ataupun ketika mengajar. Ketika guru sukses dalam hal tersebut, peserta
didik akan mengagumi dan mencontoh perilaku seperti yang guru
perlihatkan. 12
11
ibid…
12
ibid..
13
“Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan - Sugito Adi - Buku Digital Pendidikan Khusus,” accessed
November 8, 2022, https://pmpk.kemdikbud.go.id/bukudigital/products/pendidikan-jasmani-olahraga-dan-
10
1. Bertanggung jawab Arti nilai ini yaitu untuk kesadaran diri individu dalam semua
tingkah laku dan perbuatan yang disengaja atau tidak disengaja untuk dipertanggung
jawabkan.
2. Aktif Nilai ini mengandung arti bahwa individu diharapkan untuk tidak berdiam
dalam segala kegiatan yang dilaksanakan, seperti beraktivitas, berkomunikasi, dan
berdiskusi dengan yang lainnya.
3. Mampu memecahkan masalah Makna yang terkandung adalah kemampuan individu
untuk menghadapi situasi keadaan yang berada di depannya.
Lebih lanjut, pernyataan dari (Yuliawan, 2016) bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
pendidikan jasmani, meliputi14:
1. Sportivitas Maksud dari nilai ini adalah untuk dapat bersikap adil terhadap siapapun,
dan mau menerima hasil apapaun yang telah didapatkan.
2. Kejujuran Nilai ini mengandung arti untuk berkata apa adanya dan menjadikan
orang-orang percaya terhadapnya.
kesehatan-60acf68b2f20e.
14
Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan (Yudhistira Ghalia Indonesia, n.d.).
15
“Resensi+Teori+Penjas.Pdf,” accessed November 8, 2022,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570313/penelitian/Resensi+Teori+Penjas.pdf.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani merupakan salah satu pembelajaran yang terstruktur dan
sistematis unk memperoleh pengetahuan, peningkatan sikap kepribadian, dan
keterampilan melalui aktivitas jasmani. Terdapat nilai-nilai penting yang terkandung
dalam pendidikan jasmani seperti, sportivitas, tanggung jawab, kerjasama, kejujuran, dan
lain sebagainya. Dibutuhkan suatu peranan dari seorang guru untuk menerapkan nilai-
nilai pendidikan jasmani kepada peserta didik untuk menjadi bekal dalam bersikap,
berkepribadian, dan berguna di lingkungan masyarakat seperti memberikan contoh yang
baik, membuat aturan pada proses pembelajaran, menghargai perilaku siswa yang baik,
dan sebagainya.
B. Saran
Penting bagi guru pendidikan jasmani untuk andil berperan dalam pembentukan
peserta didik menjadi manusia yang seutuhnya melalui sikap/contoh perilaku yang baik
dihadapan peserta didik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13