Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN OLAHRAGA DI SEKOLAH


Mata Kuliah : Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Dosen Pembimbing

Dr. Sumarno, M.Pd

Disusun Oleh :

Ahmad Fajri
2185201013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI LAMPUNG UTARA
TAHUN 2022.

1
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling baik selain mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Hanya
dengan limpahan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah penulisan karya tulis
ilmiah yang membahas tentang pembelajaran olahraga di sekolah.

Makalah ini di susun dengan harapan agar bisa membantu para mahasiswa, mempelajari,
memahami, dan mendalami tentang pembelajaran olahraga di sekolah.

Saya telah berusaha menyajikan materi makalah ini sebaik-baiknya, tetapi kesalahan dan
kekurangan pasti ada. Memang benar kata orang bijak bahwa di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Yang sempurna adalah hanya milik Allah SWT. Atas dasar kenyataan tersebut saran
dan kritik yang bersifat membangun agar hasil dari tugas ini menjadi lebih baik sangat
diharapkan dan diterima oleh saya dengan tangan terbuka.

Akhirnya semoga tugas ini bermanfaat dan dapat menambah khasanah perbukuan dan
keilmuan. Aamiin..

Kotabumi, 6 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................7
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. Penting nya Olahraga didalam kehidupan..................................................................................8
B. Peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas Kepada Siswa...................................................9
C. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani.......................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan menjadi salah satu proses penting dalam kehidupan setiap individu
dan memiliki fungsi serta peran penting bagi pembentukan karakter bangsa suatu negara.
Pendidikan jasmani adalah salah bagian dari pendidikan tersebut, maka dari itu proses
pendidikan jasmani sangat diperlukan bagi para siswa sebagai generasi penerus bangsa
Pendidikan yang utama dan yang pertama harus diberikan sejak dini adalah pendidikan
jasmani dan kesehatan.1
Pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) adalah bagian terintegrasi dari
pendidikan secaara keseluruhan bertujuan untuuk mengembangkan kebugaran jasmani,
berpikir kritis, keterampilan gerak, stabilitas emosional, keterampilan sosial, tindakan
moral, dan pengenalan lingkungan bersih aspek pola hidup sehat (Erfayliana, 2015;
Herdiyana & Prakoso, 2016; Sulastri, 2019). Pendidikan dilakukan lewat sebuah kegiatan
jasmani dan olahraga kesehatan yang dipilih dan telah di rencanakan dengan sistematis
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk
merangsang perkembangan dan pertumubuhan organik, keterampilan neuromuskuler
motorik, perkembangan intelektual, dan Perkembangan emosional.2
Pakar penjaskes dari Amerika, Siedentop (1991), menjelaskan bahwa penjas
diterima dengan luas sebagai sebuah model pendidikan lewat aktivitas jasmani yang
berkembang dari merebaknya telaah pendidikangerak pada perkiraan akhir abad ke-20 ini
dan memberi penekanan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan,
pengetahuan, dan perkembangan sosial. Proses pembelajaran pendidikan jasmani baik
guru maupun pelatih juga harus mempertimbangkan keseluruhan aspek kepribadian anak
sehingga pengukuran proses serta produk memiliki kedudukan yang sama pentingnya.
1
Asrori Yudha Prawira, Eko Prabowo, and Fajar Febrianto, “Model Pembelajaran Olahraga Renang Anak
Usia Dini: Literature Review,” Jurnal Educatio FKIP UNMA 7, no. 2 (April 27, 2021): 300–308,
https://doi.org/10.31949/educatio.v7i2.995.
2
“SURVEI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2019 | Sudibyo | Journal Of Physical
Education,” accessed November 8, 2022, http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidikanolahraga/article/view/
182.

4
Kegiatan sebagai proses jasmani dimaksudkan sebagai kegiatan anak didik dalam
meningkatkan keterampilan motoriik dan nilai fungsional meliputi aspek kognitif, afektif
dan sosial. Sehingga dengan kegiatan penjas diharapkan peserta didik dapat
menumbuhkembangkan jasmani maupun perkembangan pribadi anak secara harmonis.
Aktivitas pendidikan fisik merupakan pendidikan jasmani yang tujuannya
menlingkupi segala aspek perkembangan kependidiikan, termasuk pertumbuhan sosial
dan mental anak.3 Melalui pendidikan jasmani aspek psikomotor, afektif dan kognitif
siswa dapat berkembang dengan baik. Aspek kognitif mencakup perkembangan
intelektual, aspek afektif mencakup perkembangan personal, sosial dan emosional serta
aspek psikomotorik yang mencakup tentang syaraf otot mulai dari kegiatan reflek yang
tanpa disengaja sampai penampilan aspek keterampilan olahraga. Aktivitas jasmani yang
diberikan dalam pendidikan jasmani adalah berupa aktivitas bermain dan olahraga.
Pendidikan jasmani berpusa pada segala bentuk kegiatan aktivitas jasmani dalam
mengaktifkan otot besar (gross motorik). Juga memusatkan pada gerakan fisik dalam
permainan, olahraga.
Majunya pendidikan suatu bangsa salah satunya faktornya merupakan
tanggungjawab seorang pendidik. Pendidik bertugas sebagai pengajar dan mendidik anak
dalam hal ini siswa agar mampu berrprestasi. Oleh karena itu, pendidik harus memiliki
kemampuan mumpuni dengan memberikan pendekatan yang terbaik kepada anak.
Pendidik dalam hal ini guru hendaknya menggunakan pendekatan yang diharapkan
mampu memberikan hal baik kepada siswa baik psikis maupun fisik. Dengan demikian,
apabila metode yang dipilih cocok atau tepat maka akan tercipta proses pembelajran yang
produktif dan efektif untuk anak.
Selain metode pembelajaran yang tepat, faktor lain yang mempengaruhi
keberhasilan dalam proses pembelajaran keterampilan teknik dasar renang adalah
kelompok umur. Penampilan seorang anak juga dipengaruhi oleh faktor umur. Faktor
umur memiliki tingkat perkembangan yang berbeda secara kapasitas. Setiap kelompok
umur memiliki perbedaan kapasitas fisik, mental dan sosial yang disebabkan oleh faktor

3
“Article.Pdf,” accessed November 8, 2022, http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1509077&val=468&title=Pengembangan%20model%20pembelajaran%20tematik%20pendidikan
%20jasmani%20olahraga%20dan%20kesehatan%20untuk%20sekolah%20dasar.

5
lingkungan. Perbedaan ini berimplikasi terhadap proses pembelajaran. Anak yang
memiliki tahapan umur lebih tinggi memiliki aspek kognisi yang lebih tinggi pula.
Pada aspek kognisi mempengaruhi penerimaan informasi; makin tinggi tingkat
kognisi makin mudah menerima informasi. Aktifitas fisik anak disesuaikan dengan
pertumbuhan fisik dan 302 Prawira, Prabowo, Febrianto, Model pembelajaran olahraga
renang… perkembangan emosionalnya. Bentuk-aktifitas fisikal disesuaikan berdasarkan
jenjang umurnya: pada periode usia 7-8 tahun (SD kelas 1 dan 2), pada periode usia 9
tahun (SD kelas 3), pada periode usia 10- 11 tahun (kelas 4 dan 5), dan pada periode usia
12-13 tahun (kelas 6).
ahun (kelas 4 dan 5), dan pada periode usia 12-13 tahun (kelas 6). Fakta
dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran khususnya olahraga kurang
memperhatikan karakteristik siswa yang didasarkan pada perkembangan usia. Cara
memberikan pembelajaran olahraga di sekolah dasar disamaratakan, siswa kelas III
diberikan pembelajaran yang sama dengan siswa kelas VI. 4 Karakteristik mental, fisik
dan sosial dipastikan memiliki perbedaan, oleh karena itu semestinya diberikan model
pendekatan pembelajaran yang berbeda. Usia anak Sekolah Dasar diperkirakan antara 7 –
12 tahun, berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan mengambil sampel siswa pada
kelompok umur 8-11 tahun yang diperkirakan duduk dikelas III – VI. Uraian diatas
menimbulkan permasalahan apakah ada perbedaan hasil pembelajaran yang diberikan
kepada anak yang memiliki perbedaan usia. Padahal dalam teori, renang dapat
diprkenalkan pada anak sejak usia dini berkisar pada umur 3-7 tahun, umur spesialisasi
pada usia 10-12 tahun.

4
Maharani Fatima Gandasari, “Pengembangan model pembelajaran tematik pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan untuk sekolah dasar,” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 15, no. 1 (April 26, 2019): 22–27,
https://doi.org/10.21831/jpji.v15i1.25489.

6
B. Rumusan Masalah
1. Apa penting nya Olahraga didalam kehidupan?
2. Bagaimana peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas Kepada Siswa?
3. Apa Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa penting nya Olahraga didalam kehidupan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas
Kepada Siswa?
3. Untuk mengetahui Apa Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani?

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penting nya Olahraga didalam kehidupan


Olahraga merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan performa individu
untuk mengarahkan ke peningkatan kualitas tubuh, watak atau sikap dan kepribadian,
serta peningkatan prestasi cabang olahraga.5 Kegiatan berolahraga telah mencakup
beberapa macam, seperti olahraga prestasi, olahraga rekreasi, dan olahraga pendidikan.
Olahraga prestasi dilakukan secara profesional dengan tujuan untuk mencapai prestasi.
Selanjutnya, olahraga rekreasi dilakukan melalui kegiatan yang bersifat menyenangkan
seperti pariwisata, permainan, dan sebagainya. Sedangkan olahraga pendidikan
merupakan kegiatan yang dimasukkan ke dalam mata pelajaran yang terlibat untuk
pencapaian tujuan pendidikan.
Ada satu permasalahan yang disebutkan oleh bahwa keterlibatan masyarakat
masih tergolong minimal dalam penerapan nilai-nilai pendidikan jasmani. Maka dari itu,
dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai bagaimana cara mengajarkan nilai
melalui pendidikan jasmani di masyarakat terutama kepada peserta didik.
Olahraga adalah sebuah aktivitas fisik yang sangat sehat dan penting untuk
dilakukan secara rutin.6 Meskipun berada di tengah himpitan kesibukan,
olahraga/aktivitas fisik ringan tetap harus dilakukan untuk menjaga kesehatan, terutama
ketika berada di situasi pandemi Covid-19 dan berbagai virus yang kini banyak tersebar
di dunia.
Meskipun beberapa orang mengatakan bahwa olahraga merupakan sebuah kegiatan
yang melelahkan, namun dibalik itu semua, manfaat olahraga dapat dirasakan oleh tubuh,
seperti membentuk kekuatan serta kesehatan tubuh.7

Beberapa manfaat lain dari olahraga bagi tubuh seseorang, diantaranya adalah:

1. Menormalkan kadar kolesterol di dalam tubuh.


2. Membakar kalori di dalam tubuh
5
Apta Mylsidayu, Psikologi Olahraga (Bumi Aksara, 2022).
6
Ayi Suherman, Kurikulum Pembelajaran Penjas (UPI Sumedang Press, 2018).
7
Ibid, Hlm.24

8
3. Menyehatkan jantung.
4. Mencegah terjadinya obesitas.
5. Mengurangi stres.

Mulai disiplin dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam


kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas kesehatan
tubuh untuk kini dan waktu mendatang. Selain itu, menjalankan perilaku hidup sehat juga
merupakan cara agar kita semua mampu terhindar dari berbagai penyakit kronis, baik
penyakit menular maupun penyakit tidak menular.8

B. Peran Guru Dalam Mengajarkan Nilai Penjas Kepada Siswa


Dalam menerapkan nilai-nilai pada pendidikan jasmani, guru diharapkan
menetapkan seperangkat nilai inti yang dapat ditanamkan melalui pembelajaran yang
proaktif, sehingga memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memiliki
kesempatan dan merefleksikan diri dalam memahami pembelajaran.9 Dari hal tersebut,
guru memiliki peranan penting untuk menerapkan nilai-nilai yang ada kepada peserta
didik untuk menjadi manusia yang paham akan norma, agama, dan adat istiadat di
ingkungan masyarakat: Ada beberapa peranan penting untuk guru atau praktisi seperti
yang disebutkan oleh, diantaranya:
1. Menghargai perilaku yang baik. Aspek menghargai pada guru lebih
tepatnya adalah memberikan suatu penghargaan atau pujian untuk siswa
yang memiliki perilaku baik seperti bisa menghormati guru dan teman
lainnya, memiliki sikap yang baik seperti sopan santun dan sebagainya.
Dari hal kecil tersebut, siswa merasa diperhatikan sehingga ketika guru
memberikan pembelajaran, siswa akan senang dan mengamati dengan
seksama pada pembelajaran pendidikan jasmani.10 Dengan itu, nilai-nilai
yang diajarkan akan mudah tersampaikan ke peserta didik.

8
Rahmat Permana M.Pd, TEORI DAN PRAKTIK: PENDIDIKAN JASMANI DI PERGURUAN TINGGI (EDU
PUBLISHER, 2020).
9
Anas Junaedi, “SURVEI TINGKAT KEMAJUAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DI
SMA, SMK, DAN MA NEGERI SE-KABUPATEN GRESIK,” Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 3, no. 3 (2015),
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/9/article/view/14367.
10
Veronika Yulia et al., “‘Gravity (grahita do healthy activity)’ program peningkatan praktik perilaku hidup
bersih dan sehat bagi anak tuna grahita,” 2014, http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73801.

9
2. Mengabaikan, atau mungkin menghukum perilaku yang tidak diinginkan.
Peran guru dalam menghukum lebih tepatnya adalah memberikan teguran
ataupun ketegasan kepada peserta didik yang menyalahi aturan dan
menekankan aturan itu untuk dipatuhi bukan dilanggar. Dengan hal
tersebut, nilai-nilai pendidikan jasmani terutama menghormati dan mentaati
aturan yang ada akan tertanam pada peserta didik, sehingga akan terbawa di
lingkungan masyarakat untuk mentaati aturan setempat.11
3. Mencontohkan perilaku yang baik. Guru adalah sosok yang ditiru oleh
peserta didik. Sebagai guru harus mencontohkan hal-hal baik yang
membuat peserta didik memiliki perhatian lebih kepada guru.
Profesionalitas guru merupakan hal yang penting, baik dalam berperilaku
ataupun ketika mengajar. Ketika guru sukses dalam hal tersebut, peserta
didik akan mengagumi dan mencontoh perilaku seperti yang guru
perlihatkan. 12

C. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Jasmani


Pendidikan jasmani merupakan suatu bidang kajian yang luas, didalamnya
mempelajari tiga (3) ranah sekaligus yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor yang
tujuannya untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa. Adapun nilai-nilai
yang terkandung dalam pendidikan jasmani dari kutipan (Chen & Liu, 2009:192), sebagai
berikut:
1. Motivasi untuk berperilaku positif Nilai ini mengandung arti bahwa pendidikan
jasmani menumbuhkan sikap motivasi kepada siswa terutama sebagai dorongan
atau penggerak dalam dirinya untuk berperilaku positif di lingkungan masyarakat.
2. Kegigihan Kegigihan dalam pendidikan jasmani diartikan untuk memegang teguh
pendirian dalam dirinya.
Selanjutnya, pendapat dari (Freire et al., 2018:6) menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada
dalam pendidikan jasmani,13 sebagai berikut:

11
ibid…
12
ibid..
13
“Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan - Sugito Adi - Buku Digital Pendidikan Khusus,” accessed
November 8, 2022, https://pmpk.kemdikbud.go.id/bukudigital/products/pendidikan-jasmani-olahraga-dan-

10
1. Bertanggung jawab Arti nilai ini yaitu untuk kesadaran diri individu dalam semua
tingkah laku dan perbuatan yang disengaja atau tidak disengaja untuk dipertanggung
jawabkan.
2. Aktif Nilai ini mengandung arti bahwa individu diharapkan untuk tidak berdiam
dalam segala kegiatan yang dilaksanakan, seperti beraktivitas, berkomunikasi, dan
berdiskusi dengan yang lainnya.
3. Mampu memecahkan masalah Makna yang terkandung adalah kemampuan individu
untuk menghadapi situasi keadaan yang berada di depannya.

Lebih lanjut, pernyataan dari (Yuliawan, 2016) bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
pendidikan jasmani, meliputi14:

1. Sportivitas Maksud dari nilai ini adalah untuk dapat bersikap adil terhadap siapapun,
dan mau menerima hasil apapaun yang telah didapatkan.

2. Kejujuran Nilai ini mengandung arti untuk berkata apa adanya dan menjadikan
orang-orang percaya terhadapnya.

3. Kerjasama Kemampuan untuk saling berkoordinasi dengan sesama untuk pencapaian


tujuan yang sudah ditetapkan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani adalah untuk
mempersiapkan pribadi individu menjadi lebih baik dan menjadi contoh di kehidupan
bermasyarakat. 15

kesehatan-60acf68b2f20e.
14
Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan (Yudhistira Ghalia Indonesia, n.d.).
15
“Resensi+Teori+Penjas.Pdf,” accessed November 8, 2022,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570313/penelitian/Resensi+Teori+Penjas.pdf.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan jasmani merupakan salah satu pembelajaran yang terstruktur dan
sistematis unk memperoleh pengetahuan, peningkatan sikap kepribadian, dan
keterampilan melalui aktivitas jasmani. Terdapat nilai-nilai penting yang terkandung
dalam pendidikan jasmani seperti, sportivitas, tanggung jawab, kerjasama, kejujuran, dan
lain sebagainya. Dibutuhkan suatu peranan dari seorang guru untuk menerapkan nilai-
nilai pendidikan jasmani kepada peserta didik untuk menjadi bekal dalam bersikap,
berkepribadian, dan berguna di lingkungan masyarakat seperti memberikan contoh yang
baik, membuat aturan pada proses pembelajaran, menghargai perilaku siswa yang baik,
dan sebagainya.

B. Saran
Penting bagi guru pendidikan jasmani untuk andil berperan dalam pembentukan
peserta didik menjadi manusia yang seutuhnya melalui sikap/contoh perilaku yang baik
dihadapan peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA

“Article.Pdf.” Accessed November 8, 2022.


http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1509077&val=468&title=Pengembangan%20model%20pembelajaran
%20tematik%20pendidikan%20jasmani%20olahraga%20dan%20kesehatan%20untuk
%20sekolah%20dasar.
Gandasari, Maharani Fatima. “Pengembangan model pembelajaran tematik pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan untuk sekolah dasar.” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 15,
no. 1 (April 26, 2019): 22–27. https://doi.org/10.21831/jpji.v15i1.25489.
Junaedi, Anas. “SURVEI TINGKAT KEMAJUAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
DAN KESEHATAN DI SMA, SMK, DAN MA NEGERI SE-KABUPATEN GRESIK.”
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 3, no. 3 (2015).
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/9/article/view/14367.
M.Pd, Rahmat Permana. TEORI DAN PRAKTIK: PENDIDIKAN JASMANI DI PERGURUAN
TINGGI. EDU PUBLISHER, 2020.
Mylsidayu, Apta. Psikologi Olahraga. Bumi Aksara, 2022.
Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan. Yudhistira Ghalia Indonesia, n.d.
“Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan - Sugito Adi - Buku Digital Pendidikan Khusus.”
Accessed November 8, 2022.
https://pmpk.kemdikbud.go.id/bukudigital/products/pendidikan-jasmani-olahraga-dan-
kesehatan-60acf68b2f20e.
Prawira, Asrori Yudha, Eko Prabowo, and Fajar Febrianto. “Model Pembelajaran Olahraga
Renang Anak Usia Dini: Literature Review.” Jurnal Educatio FKIP UNMA 7, no. 2
(April 27, 2021): 300–308. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i2.995.
“Resensi+Teori+Penjas.Pdf.” Accessed November 8, 2022.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570313/penelitian/Resensi+Teori+Penjas.pdf.
Suherman, Ayi. Kurikulum Pembelajaran Penjas. UPI Sumedang Press, 2018.
“SURVEI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2019 | Sudibyo | Journal Of Physical Education.”
Accessed November 8, 2022.
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidikanolahraga/article/view/182.
Yulia, Veronika, Muhamad Iqbal, Katon Pradipto Abinowo, and Rafika Kurniasih. “‘Gravity
(grahita do healthy activity)’ program peningkatan praktik perilaku hidup bersih dan
sehat bagi anak tuna grahita,” 2014. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73801.

13

Anda mungkin juga menyukai