Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

“MENINGKATKAN PERKEMBANGAN GERAK DAN KETERAMPILAN


SOSIAL SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA”

Disusun Oleh :

Nama : Lisbeth Dahlia Siburian

NIM : 1183311024

Kelas : Ekstensi – G 2018

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Pendidikan Olahraga

Dosen Pengampu : Drs. Demmu Karo-Karo, S.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan rahmat-Nya
sehingga rekayasa ide yang berjudul “Meningkatkan Perkembangan Gerak dan Keterampilan
Sosial Siswa dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga” ini dapat tersusun dengan baik. Tidak
lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak dan terutama Bapak Drs. Demmu
Karo-Karo, S.Pd. selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan Olahraga UNIMED
yang telah membimbing saya dalam memberikan materi dan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa dalam rekayasa ide ini.

Akhir kata, saya berharap semoga rekayasa ide ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi para pembaca.

Medan, 11 November 2019

Lisbeth D. Siburian

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I – PENDAHULUAN .....................................................................................4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................4

1.2 Tujuan .....................................................................................................4

1.3 Manfaat ...................................................................................................4

BAB II – KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................................5

2.1 Uraian Permasalahan ..............................................................................5

2.2 Subjek Penelitian ....................................................................................5

2.3 Assesment Data .......................................................................................5

BAB III – METODE PELAKSANAAN ...............................................................6

3.1 Metode Penelitian ...................................................................................6

3.2 Langkah Penelitian ..................................................................................6

3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................6

BAB IV – PEMBAHASAN ....................................................................................7

4.1 Analisis Pembahasan............................................................................... 7

BAB V – PENUTUP ................................................................................................9

5.1 Kesimpulan .............................................................................................9

5.2 Saran .......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Sutrisna (2008: 1) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan
bagian integral dari pendidikan keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan tidak
saja aspek kebugaran jasmani dan keterampilan gerak, tetapi juga keterampilan berpikir
kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup
sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olah raga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional. Sementara Khomsin (2000: 1) menganggap bahwa mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan memiliki peran unik dibandingkan dengan mata pelajaran
lainnya, karena selain dapat digunakan untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor,
juga ikut berperan dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan
seimbang.
Pernyataan tersebut semakin memperjelas bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan mempunyai peran dan fungsi yang strategis dalam mengembangkan anak didik
secara komprehensif. Sudah barang tentu menjadi tugas dan tanggung jawab guru Pedidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi tersebut pada
anak, sehingga sedikit demi sedikit akan mengikis stigma guru Sekolah Dasar lainnya yang
masih menganggap remeh pelajaran ini. Apalagi olahraga itu sendiri menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari sejarah manusia. Olahraga sering difungsikan sebagai barometer
kemajuan dan citacita manusia di muka bumi ini. Dengan demikian, menjadi guru mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar harus mampu
bertindak profesional dengan mengembangkan pelajaran ini secara optimal serta
mengusahakan agar anak didik dapat mengikutinya secara sungguh-sungguh. Kesungguhan
dan ketekunan ini, akan menjadi kunci keberhasilan bagi anak dalam memperoleh
kemanfaatan yang lebih dari mata pelajaran ini, khususnya dalam rangka mengembangkan
kemampuan gerak dan keterampilan sosialnya.

1.2 Tujuan
 Memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar pendidikan olahraga
 Meingkatkan perkembangan gerak dan keterampilan sosial siswa
 Meningkatkan prestasi siswa di bidang olahraga.

1.3 Manfaat
 Mampu berprestasi di keluarga, sekolah, dan lingkungan
 Menambah dan memahami wawasan pembaca

4
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Uraian Permasalahan
Hingga saat ini, masih banyak hambatan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan di sekolah, terutama di Sekolah Dasar (SD). Salah satu penyebabnya
adalah bahwa mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan masih dipandang
sebelah mata oleh guru lain (guru kelas) karena mata pelajaran ini dianggap hanya sebagai mata
pelajaran selingan/pelengkap saja agar siswa tidak jenuh menerima pelajaran di kelas. Apalagi,
banyak di antara guru Sekolah Dasar masih berpandangan bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan dalam praktiknya tidak banyak melibatkan otak, sehingga hanya dengan berbekal
kekuatan otot saja pelajaran sudah dapat berjalan. Masih adanya stigma bahwa anak yang
prestasi Penjasnya bagus, pasti ia bodoh atau nilai rapotnya rendah untuk mata pelajaran lain.
Umumnya para guru kelas lupa bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai
peran dan fungsi strategis dalam mengembangkan anak didik secara totalitas, bukan hanya
menyangkut aspek fisik tetapi juga perkembangan psikis dan keterampilan sosial. Artinya, bila
mata pelajaran ini ditekuni secara serius, tidak hanya memberi manfaat tubuh yang sehat dan
kuat, tetapi juga dapat dijadikan media untuk menunjukkan prestasi sekaligus pengembangan
bakat siswa.

2.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian dalam rekayasa ide ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 060791 Jalan
A.R Hakim Gg taruna Kec. Medan Area, Kota Medan.

2.3 Assesment Data


Pengolahan data yang dilakukan yaitu dengan membagikan beberapa angket kuesioner
kepada siswa/siswi kelas IV SDN 060791.

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Penelitian
Rekayasa ide ini menggunakan metode penelitian dengan melakukan pendekatan kuantitaif
dengan penyebaran angket (kuesioner) yaitu dengan menyebarkan angket berupa pertanyaan
terstruktur yang ditujukan kepada peserta didik. Dalam rekayasa ide ini juga berlandasan kepada
sumber bahan ajar mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan Olahraga.
Langkah-langkah rekayasa ide ini adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah,
melakukan pencarian data-data dari kajian yang ada di setiap buku, menentukan rancangan dan
desain rekayasa ide, menentukan dan mengembangkan instrumen rekayasa ide, menentukan
subjek rekayasa ide, melakukan analisis data, merumuskan hasil rekayasa ide dan pembahasan,
baru dilakukan penyusunan laporan rekayasa ide. Tekhnik pengumpulan datanya dilakukan
observasi partisipan (participant observation).

3.2 Langkah Penelitian


Pertama saya meminta izin kepada narasumber untuk dapat meminta waktunya sebentar
untuk mengisi angket kuesioner yang saya sebar, setelah itu saya juga melakukan pengamatan
secara langsung pada kegiatan belajar-mengajar di sekolah yang bersangkutan. Dari data yang
saya dapatkan, kemudian saya analisis untuk dirumuskan rekayasa ide sebagai alternatif solusi
dari permasalahan yang timbul.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Saya menggunakan teknik kuesioner, dimana saya menyebarkan angket kuesioner kepada
peserta didik mengenai minat dan keterampilan sosial mereka dalam mata pelajaran PJOK,
setelah saya mendapatkan jawaban dari mereka, saya melakukan observasi dan juga
dokumentasi.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Pembahasan


Sebelum saya meneliti masalah dalam rekayasa ide ini, saya dengan teman kelompok
saya telah melakukan mini riset terkait dengan minat belajar siswa kelas IV SD Negeri
060791 Medan terhadap mata pelajaran PJOK. Dari mini riset tersebut, kelompok kami
mendapati hasil bahwa minat belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran PJOK sudah
cukup baik, hanya saja dalam prakteknya di sekolah tersebut, didapati siswa masih kurang
mengembangkan keterampilan sosial dalam mata pelajaran PJOK. Hal inilah yang
mendasari saya untuk membuat rekayasa ide mengenai cara untuk meningkatkan
perkembangan gerak serta keterampilan sosial siswa dalam PJOK.

Keterampilan sosial ini merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu
yang diperoleh dari proses belajar dan pengalaman individu itu sendiri, untuk menjalin
komunikasi dan berinteraksi dengan sesama dalam lingkungan sekitar. Penerapan
keterampilan sosial ini sendiri dalam pembelajaran PJOK di sekolah dasar, seperti
kekompakan antar siswa saat mempelajari permainan bola kecil dimana didalam permainan
bola kecil tersebut siswa dituntut untuk bekerjasama sesama tim dan mengatur strategi yang
bagus agar dapat mencetak skor yang baik.

Dari kuesioner yang telah saya sebarkan kepada responden dan juga observasi di lapangan,
saya mendapati bahwa perkembangan gerak siswa dan keterampilan sosial siswa dalam mata
pelajaran PJOK masih dalam rentang sedang. Hal ini terbukti dengan masih adanya sedikit
siswa yang masih kurang dalam interaksi dengan teman sebayanya saat praktek olahraga.
Kurang interaksi ini seperti siswa yang egois, mau menang sendiri bahkan berlaku kasar
terhadap teman sebayanya.

Menyikapi hal tersebut, saya memberikan solusi alternatif sebagai output dari rekayasa ide
ini seperti berikut.

1. Menerapkan permainan anak tradisional pada saat jam praktek PJOK


Permainan tradisional sejak dahulu menjadi kegiatan pilihan anak-anak pada saat
mengisi waktu luang mereka, bahkan untuk mengisi hari-hari mereka. Permainan
tradisional di Indonesia sendiri sangat beragam, salah satunya yang sering dimainkan
oleh anak-anak Indonesia seperti; bermain petak umpet, kucing-kucingan, bermain bola,
kuda templok, lempar sandal, bermain kelereng, dsb. Permainan tradisional ini menurut
saya dapat dijadikan sebagai pilihan alternatif untuk diterapkan kepada siswa pada saat
pembelajaran PJOK berlangsung. Mengapa saya merekomendasikan permainan
tradisionalini, karena saya menilai permainan tradisional menuntut anak-anak yang ikut

7
didalamnya untuk lebih banyak bergerak aktif dan untuk lebih menumbuhkan
keterampilan sosial dengan lingkungan sekitar dan teman sebaya, dimana anak bisa
belajar arti kerjasama tim yang baik, belajar untuk lebih menerima sifat teman sebaya
yang berbeda dengan sifatnya.

2. Lebih menekankan pendidikan berbasis karakter terhadap siswa


Sistem pendidikan sekolah dasar seyogianya menerapkan model pembelajaran yang
berbasis karakter. Hal ini dilakukan karena siswa harus ditanamkan nilai-nilai karakter
yang baik sejak dini, sehingga nantiny siswa menjadi terbiasa dengan sifat-sifat baik
tersebut. Pendidikan karakter ini bisa dilakukan seperti mengajarkan sikap sopan santun
terhadap orang yang lebih tua umurnya dari siswa yang bersangkutan, menanamkan
sikap kebersamaan, menghilangkan sikap egois yang bisa merusak mental anak tersebut,
dsb.

3. Guru yang bersangkutan harus lebih ekstra dalam mengenali sifat psikologis siswa
Guru sebagai pendidik siswa di sekolah harus bisa mengenali dengan detail sifat psikis
ank didiknya. Guru harus pandai dalam bersikap kepada anak didiknya, seperti beda
perlakuan terhadap anak didik yang kurang intelektualnya dibandingkan perlakuan
terhadap anak didik yang memang unggul intelektualnya. Begitu juga terhadap anak
didik yang tidak begitu menyukai aktifitas bergerak (praktek PJOK), guru yang
bersangkutan bisa mencoba memotivasi anak didik tersebut agar mau ikut praktek atau
memberi tugas teori tambahan untuknya atau bisa juga dengan menugasi nya sesuai
dengan bakat dan minat yang dia miliki dalam mata pelajaran PJOK.

8
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan memiliki peran yang tidak kecil dalam
mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan sosial siswa yang secara langsung maupun
tidak langsung berpengaruh positif terhadap upaya peningkatan sumber daya menusia Indonesia
yang sehat, kuat, terampil, pantang menyerah, kerja keras dan memiliki kemampuan beradaptasi
dengan berbagai perubahan masa depan. Hal tersebut membuktikan bahwa Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan sangat berguna bagi anak.

5.2 Saran
Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan harus mengupayakan
agar mata pelajaran ini dapat lebih optimal dalam berperan merangsang pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Selain itu, guru mata pelajaran ini diharapkan dapat bekerja sama dengan
guru lain sehingga mata pelajarannya dapat didukung oleh guru kelas atau guru-guru pengampu
mata pelajaran lainnya di sekolah. Bila ini dapat dilakukan, tentu stigma terhadap mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai mata pelajaran pelengkap akan segera
berakhir.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisna., Wawan (2008). “Pendidikan Jasmani, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Didik”.
Nyiar Ilmu. http://www.infogue.com Waktu Akses, Jumat 15 Agustus 2008.

Khomsin. (2000). “Paradigma Baru Pendidikan Jasmani di Indonesia dalam Era Reformasi”
Makalah Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia. Hotel Indonesia, Jakarta 19 – 27
September 2000.

10

Anda mungkin juga menyukai