Anda di halaman 1dari 13

PENGELOMPOKAN KONSEP DIRI

DALAM PENDIDIKAN JASMANI

OLEH

NAMA : BIMO FERDINAN BOIK

NIM : 2185201006

PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN OLAHRAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU 1945

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya maka makalah ini dapat disusun. Makalah ini membahas mengenai Pengelompokan
Konsep Diri dalam Pendidikan Jasmani.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Psikologi. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan dunia pendidikan.

Kupang, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Konsep Diri .............................................................................3
B. Pengelompokan Konsep Diri dalam Pendidikan Jasmani ..........................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9


A. Kesimpulan...............................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada
manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup
lainnya. Konsep diri yang positif dapat dibentuk melalui pengalaman belajar
pendidikan jasmani (Simanjuntak, 2007: 35). Pendidikan jasmani merupakan usaha
untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak menuju ke arah kehidupan
yang sehat jasmani dan rohani. Masalah peningkatan kualitas pendidikan merujuk pada
peningkatan proses belajar mengajar (pembelajaran). Proses pembelajaran pendidikan
jasmani di sekolah bersifat sangat kompleks, karena di dalamnya terdapat aspek
pedagogis, psikologis dan didaktis.
Pembelajaran pendidikan jasmani pembelajaran yang bertujuan
mengembangkan dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar untuk membina sekaligus membentuk gaya
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani,
peserta didik diharapkan untuk menjadi fokusnya dan menduduki peran pusat di dalam
proses belajar dan mengembangkan keterampilan yang lebih tinggi yang memerlukan
asimilasi atau pembauran dari keterampilan-keterampilan berbeda yang telah dipelajari
di bidang studi yang lain. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan dari jasmani dan
diberikan di lembaga pendidikan, karena aktifitas jasmani yang berbentuk latihan
memberikan manfaat bagi peserta didik dalam bentuk kesegaran jasmani dan
pemeliharaan kesehatan (Arma Abdoellah dan Agusmanadji, 1994: 3).
Kompleksitas pembelajaran pendidikan jasmani membutuhkan pendekatan
pembelajaran yang mampu membina peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia
yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial. Pendidikan jasmani diharapkan
memberikan efek psikologis bagi peserta didik, misalnya adanya perubahan sikap dari
negatif menjadi positif, adanya perbaikan dalam hal efisiensi keterampilan hubungan
sosial, adanya perkembangan positif dalam hal perasaan sehat dan kesehatan
psikologis. Tulisan ini penulis akan mencoba membahas tentang peran pengelompokan
konsep diri melalui pembelajaran pendidikan jasmani.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa itu konsep diri dalam Pendidikan Jasmani?
2. Bagaimana pengelompokan konsep diri dalam Pendidikan Jasmani?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut didapatkan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui konsep diri dalam Pendidikan Jasmani.
2. Untuk mengetahui pengelompokan konsep diri dalam Pendidikan Jasmani.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Diri


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsep diri merupakan salah
satu hal yang mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya sendiri. Dikutip
situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), konsep diri didefinisikan
secara umum sebagai keyakinan, pandangan, atau penilaian seseorang, perasaan dan
pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun
sikap yang dimiliki individu.
Menurut Nursalim, dkk. (2007) yang menjelaskan bahwa, konsep diri ialah
salah satu pikiran yang mempengaruhi tingkah laku ataupun persepsi seseorang
terhadap dirinya sendiri. Konsep diri memiliki definisi sebagai sebuah keyakinan dalam
pandangan ataupun penilaian terhadap seseorang, karakter, kemampuan dan sikap yang
terdapat pada perasaan atau pemikiran seorang individu.
Menurut Jalaluddin Rakhmat, konsep diri merupakan pandangan dan perasaan
seseorang tentang dirinya yang mencakup aspek psikologis, fisik, dan sosial. Menurut
Alexsobur, konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi
aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan
interaksi kita dengan orang lain. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa konsep diri adalah gambaran, penilaian, dan harapan seseorang tentang kualitas
dirinya yang berupa kemampuan dan keterbatasan atau kelemahan baik dari segi fisik,
psikologis maupun sosial.
Konsep diri yang dikembangkan dalam Pendidikan, Jasmani, Olaharaga, dan
Kesehatan (PJOK) lebih menekankan pada bagaimana penahaman siswa terhadap
dirinya sendiri terkait dengan kebutuhan gerak, pengalaman gerak yang didapat selama
mengikuti pembelajaran dan manfaatnya dikemudian hari.
Tujuan pendidikan jasmani menurut Trisnowati Tamat dan Moekarto Mirman
(2006) yaitu:
a) Pengembangan individu secara organis (makhluk hidup), yaitu pengembangan
fisiologis peserta didik sebagai hasil mengikuti kegiatan pendidikan jasmani
secara teratur, tertib, dan terprogram.
b) Pengembangan individu secara neuromuskuler, yaitu system neuromuskuler
peserta didik tumbuh dan berkembangsecara wajar sesuai dengan usianya.
c) Pengembangan individu secara intelektual,yaitu pengembangan kemampuan
berpikir peserta didik d) pengembangan individu secara emosional, pendidikan
jasmani dapat mengembangkan kemampuan pengendalian emosi.

Ada enam hal yang sangat mempengaruhi pembentukan konsep diri, yaitu:

a. Keadaan fisik, misalnya bentuk tubuh, kondisi kesehatan, berat badan dan tinggi
tubuh.
b. Aspek psikis, yang meliputi pikiran atau perasaan yang muncul dalam tiap diri
individu
c. Aspek sosial, hal ini meliputi bagaimana seseorang bisa menjalin hubungan
sosial dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, aspek sosial juga
mencakup peran individu dalam lingkungan sosial dan bagaimana penilaian
orang lain terhadap peran tersebut.
d. Mengenal diri sendiri lebih dalam. Maksudnya adalah melihat dan memahami
diri kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki.
e. Rencana kehidupan serta cita-cita. Dua hal ini mempengaruhi individu dalam
menciptakan konsep dirinya. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi tentang
bagaimana individu tersebut ingin dipandang orang lain.
f. Aspek seksual, misalnya jenis kelamin dan orientasj seksual.

Fakta lapangan yang bisa dilihat terkait dengan konsep diri, seperti ketika
hendak melakukan olahraga atau gerak. Hendaknya menghitung dahulu denyut
nadinya, ini supaya tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan. Jangan sampai
ketika melakukan gerak dan terjadi yang tidak diinginkan seperti, pingsan, cidera.

Pengembangan Konsep Diri dalam Pendidikan Jasmani dapat dilihat dari


beberapa siasat untuk menumbuh kembangkan konsep diri (Rusli Lutan, 2001:95-96)
adalah sebagai berikut: 1) Anak Saling menghargai Guru penjas harus mengajarkan
kepada anak ungkapan yang manis untuk saling mendukung dan menghargai. Dengan
membiasakan ungkapan tersebut maka rekan-rekannyapun akan terbiasa untuk
melakukan hal serupa seperti yang dilakukan guru. Sebaliknya , hindari suasana caling
mencemooh, mencela atau mengejek apalagi saling melecehkan. 2) Guru dan Anak
Saling Menghargai Interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran penjas
merupakan bentuk interaksi sosial yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan
konsep diri anak. Pemberian umpan balik selama proses pembelajaran penjas
merupakan wujud saling menghargai antara guru dengan siswa. 3) Penetapan Tujuan
Yang Realistik Pengalaman siswa yang selalu gagal atau tidak memperoleh pengalman
sukses dikarenakan tujuan yang harus dicapainya terlalu tinggi akan sangat berdampak
pada pembentukan konsep diri. Oleh sebab itu orientasi sukses merupakan faktor
penting dan utama dalam program pendidikan jasmani. Sehubungan hal itu maka
perumusan tujuan pembelajaran harus realistik. Dalam proses pencapaian tujuan itu
dapat dilakukan secara sistematis. pantahapan yang sistematis dipengaruhi oleh proses
pemberian umpan balik.

B. Pengelompokan Konsep Diri dalam Pendidikan Jasmani


Prestasi belajar pendidikan jasmani dipengaruhi oleh faktor fisiologis yaitu
keadaan/kondisi fisik yang dalam hal ini adalah kebugaran jasmani dan faktor
psikologis yang didalamnya terdapat aspek konsep diri. Konsep diri merupakan salah
satu aspek yang penting dalam perkembangan psikososial siswa. Apabila siswa
memiliki konsep diri yang positif maka ia memiliki self image dan self esteem yang
tinggi, yang ditunjukkan oleh perilaku yang selalu tertuju pada keberhasilan. Dengan
kata lain, konsep diri mempengaruhi perilaku siswa dan mempunyai hubungan yang
sangat menentukan proses pendidikan dan prestasi belajar siswa. Konsep diri terbentuk
melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan.
Konsep diri dalam pelajaran pendidikan jasmani dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri dan
mengembangkan nilai-nilai positif siswa secara perorangan maupun berkelompok.
Konsep diri dalam Pendidikan jasmani dapat dikembangkan dan dikelompokan melalui
3 jenis konsep utama dalam Pendidikan Jasmani yang nantinya akan mempengaruhi
konsep diri seseorang. Konsep itu antara lain sebagai berikut.
1. Pola Latihan
Pola latihan dalam Pendidikan jasmani adalah bentuk atau model dari
suatu proses yang sistematis dalam berlatih secara berulang – ulang yang
dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh.
Pola latihan sangat mempengaruhi konsep diri seseorang dalam melatih
kemampuannya sehingga mampu untuk menyesuaikan diri terhadap setiap
kegiatan yang dilakukan. Berikut ini ada beberapa jenis pola latihan yang dapat
mempengaruhi fisik dan psikis seseorang.
a. Daya Tahan
Daya tahan adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat
menggerakkan tubuh untuk melakukan beberapa aktivitas dengan tempo
yang berbeda, namun dapat melakukannya dengan efisien dan efektif
tanpa merasakan lelah yang berlebihan. Daya tahan dapat dibagi
menjadi dua yaitu, muscular endurance dan cardiorespiratory
endurance. Muscular endurance adalah daya tahan dengan
menunjukkan kemampuan otot dalam melakukan pekerjaan berat dalam
waktu yang lama. Sedangkan cardiorespiratory endurance adalah
kemampuan seluruhh tubuh untuk terus bergerak dengan tempo sedang
dalam waktu yang lama.
b. Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan
pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain secara cepat. Kecepatan
ini dibagi menjadi tiga yaitu, kecepatan sprint, kecepatan reaksi, dan
kecepatan bergerak. Kecepatan ini dapat dilatih dengan berlari
berdasarkan frekuensi yang disesuaikan.
c. Kekuatan
Kekuatan adalah suatu kemampuan otot-otot dalam melawan
beban yang sedang dipikul oleh tubuh. Unsur kekuatan ini juga dapat
disebut dengan muscle strength. Kekuatan otot ini juga dapat
berhubungan dengan daya otot atau muscle endurance. Ketahanan otot
adalah kemampuan otot dalam menahan kontraksi dengan beban ringan
secara terus menerus. Ada perbedaan fungsi antara muscle
strength dengan muscle endurance. muscle strength digunakan untuk
mengangkat beban yang berat dalam satu kegiatan. Sedangkan muscle
endurance digunakan untuk melakukan aktivitas fisik ringan dalam
jangka waktu yang lama.
d. Koordinasi
Koordinasi adalah suatu kemampuan tubuh untuk melakukan
aktivitas atau gerakan dengan efisien dan tepat. Seseorang yang
memiliki koordinasi yang baik maka kerja sama yang dilakukan
tubuhnya juga akan baik. Konsentrasi juga dapat dilakukan dengan
mudah meski sambil menggerakkan tubuh secara bergantian.
e. Kelincahan
Kelincahan merupakan kemampuan tubuh untuk mengubah
posisi tubuh dengan cepat. Dengan adanya kelincahan tubuh akan
bergerak dengan cepat tanpa risiko cedera. Jika kelincahan telah
terbentuk dalam tubuh kalian maka kalian akan dengan mudah
menggerakkan tubuh dengan cepat tanpa ada rasa takut untuk terjadi
kesalahan yang mengakibatkan cedera.
f. Kelenturan
Kelenturan adalah suatu kemampuan tubuh dalam melakukan
gerakan secara maksimal. Kelenturan ini didukung dengan faktor seperti
usia, kualitas otot, struktur sendi, dan ligamen.
g. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah suatu perbandingan rasio tubuh yang
memiliki massa lemak dan tanpa lemak. Massa lemak terdapat pada
bagian bawah kulit, sekitar jantung, usus, sekeliling otot, dan juga
paru-paru. Sedangkan bagian tubuh tanpa lemak berada di tulang, otot,
dan cairan tubuh.
h. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang
mengendalikan tubuh sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan dapat
dimunculkan dengan baik dan benar.
i. Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan atau accuracy adalah kemampuan tubuh dalam untuk
mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.
j. Reaksi (Reaction)
Reaksi adalah adalah kemampuan seseorang untuk segera
bertindak dan menanggapi suatu gerakan, rangsangan, maupun stimulus
yang ditangkap oleh indera.

Dari beberapa jenis pola latihan diatas sangat membantu seseorang


dalam melatih kemampuannya dalam mengembangkan konsep dirinya.
2. Pola Makan
Pola makan merupkan salah satu konsep dalam Pendidikan Jasmani
yang sangat penting. Pola makan adalah susunan jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.
Menjaga pola makan yang sehat bergizi dan seimbang sangat penting untuk
membantu menjaga sitem daya tahan tubuh. jika seseorang mampu menjaga
daya tahan tubuhnya dengan baik, maka dia dapat melakukan aktivitas dengan
baik sehingga dapat mempengaruhi konsep diri terutama dalam segi daya tahan
dan kemampuannya.

3. Pola Istirahat
Pola istirahat adalah salah satu bentuk konsep diri dalam mengatur kesehatan,
dimana seseorang mampu mengatur waktu istirahat dengan baik untuk
meningkatkan daya tahan tubuhnya sebagai penunjang untuk melakukan suatu
aktivitas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan
untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Konsep diri merupakan
pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya yang mencakup aspek psikologis,
fisik, dan sosial. Konsep diri yang dikembangkan dalam Pendidikan, Jasmani,
Olaharaga, dan Kesehatan (PJOK) lebih menekankan pada bagaimana penahaman
siswa terhadap dirinya sendiri terkait dengan kebutuhan gerak, pengalaman gerak yang
didapat selama mengikuti pembelajaran dan manfaatnya dikemudian hari.
Konsep diri dalam pelajaran pendidikan jasmani dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri dan mengembangkan nilai-nilai
positif siswa secara perorangan maupun berkelompok. Konsep diri dalam Pendidikan
jasmani dapat dikembangkan dan dikelompokan melalui 3 jenis konsep utama dalam
Pendidikan Jasmani yang nantinya akan mempengaruhi konsep diri seseorang meliputi
pola latihan, pola makan dan pola istirahat.

B. Saran
Sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang guru, hendaknya
mampu untuk mengetahui dan memahami secara jelas mengenai pengelompokan
konsep diri dalam Pendidikan Jasmani. Hal ini bertujuan agar mampu untuk menjadi
guru yang baik dalam mengetahui konsep diri. Selain itu, penulis menyarankan agar
pembaca mencari referensi lain berkaitan dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Djukanda Harjasuganda, 2008. “Pengembangan Konsep Diri yang Positif pada Siswa
SD Sebagai Dampak Penerapan Umpan Balik (Feedback) dalam Proses Pembelajaran
Penjas”. Sumatera Barat : Insan Cendekia Mandiri.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kompas, 2022. “Pembelajaran Tentang Konsep Diri”,


https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/11/140000169/pembelajaran-tentang-konsep-
diri, diakses pada 25 November 2022.

Murdiansyah Bayu Nugraha, 2022. “Peran Aktivitas Pendidikan Jasmani dalam


Membentuk Konsep Diri”. STKIP PGRI TRENGGALEK.

Sarwati Tuti dan Rizqa, 2016. “Hubungan Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Jasmani Siswa. STKIP Bina Bangsa Getsempena.

Anda mungkin juga menyukai