Dosen Pengampu :
Dr. H. M. Abid Marzuki, M. Ed.
Anggota Kelompok :
Nadya Azzahra 41183507200001
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur allhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“pembentukan karakteristik kerja keras pada siswa“. Penyusunan makalah ini disusun
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhamad Abid Marzuki
selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan mental kmai yang telah membimbing
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran dari
berbagai pihak agar penyusunan makalah ini selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
Kelompok 8
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Pasal 3 tahun 2003 tentang, tujuan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
kerangka berpikir. Karakter merupakan suatu nilai yang diwujudkan dalam bentuk
perilaku anak (Kesuma dkk., 2011:11). Karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara (Suyanti dalam Wibowo, 2012: 65).
potensi yang dimiliki sampai akhir masa suatu urusan hingga tujuan tercapai.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
keras
PEMBAHASAN
A. Kerja keras
seluruh usaha dan kesungguhan, potensi yang dimiliki sampai akhir masa suatu
urusan hingga tujuan tercapai. Pembentukan karakter kerja keras perlu dilakukan
kepada setiap individu, tidak terkecuali para siswa. Karakter pada siswa ini dapat
ditanamkan pada siswa. Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya
menyebutkan bahwa pendidikan nilai kerja keras dapat diperoleh melalui film.
Film mengandung berbagai pesan moral yang dapat diambil nilai positif dan
lainnya.
C. Komponen- komponen kerja keras siswa
2. Moral feeling, merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi
harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan jati diri (conscience),
percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap derita orang lain (emphaty), cinta
kebenaran (loving the good), pengendalian diri (self control), kerendahan hati
(humility).
3. Moral action, merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan hasil
(outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang
mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally) maka harus
dilihat tiga aspek lain dari karakter, yaitu kompetensi (competence), keinginan
3. Pergi pagi dan pulang sore tepat aktu dan tidak pernah bolos
4. Tidak meremehkan semua tugas yang dikasih guru, dan langsung dikerjakan
5. Tidak mudah patah semangat dalam mengerjakan setiap tugas, seberat dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam bingkai utuh Sistem Pendidikan Nasional sebagai rujukan normatif serta
berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dalam
seluruh usaha dan potensi yang dimiliki sampai tujuan tercapai. Pembentukan
adanya kesadaran moral (moral knowing), penguatan aspek emosi peserta didik
untuk menjadi manusia berkarakter yang berkaitan dengan bentuk sikap yang
dirasakan peserta didik (moral feeling) dan tindakan moral yang mendorong
B. Saran
pembentukan karakter kerja keras anak didik, serta orang tua juga harus jeli
Eko Suryanto, W. d. (2017). Pembentukan Karakter Kerja Keras pada Siswa melalui
Riska Fitriani., d. (2021). Analisis Karakter Kerja Keras Siswa XI IPA Di SMAN 1 Kota
Wiyanto, P. T. (2015). Kemampuan Pemecahan Masalah dan Karakter Kerja Keras melalui
Education Reseacrh, 4.