Anda di halaman 1dari 12

MOTIVASI BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI

MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA CIMAHI


Makalah Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila &
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin

Penyusun:
Muhammad Azhar
Budi Darmawan
Mutiara Safari Muhana

MADRASAH ALIYAH NEGERI


KOTA CIMAHI
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillairabbil’alamin Segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di
dunia.Makalah ini merupakan satu di antara tugas Projek Profil Penguatan Pelajar
Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA) dengan tema
“Moderasi Dalam Beragama” di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Cimahi
Tahun Ajaran 2023-2024.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Bapak/Ibu Guru dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah dab kegiatan ini. Penulis
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, 26 Januari 2024

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I (PENDAHULUAN) ....................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................2
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................2
D. Metode/Teknis Analisis Data ........................................................................2
BAB II (PEMBAHASAN) .....................................................................................4
A. Motivasi ..........................................................................................................5
B. Belajar ............................................................................................................5
C. Prestasi ...........................................................................................................5
D. Remaja ...........................................................................................................5
E. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Pelajar SMP Berprestasi ......5
F. Motivasi Belajar Siswa Berprestasi ...............................................................5
BAB III (KESIMPULAN) .....................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran dapat dijelaskan dengan menggunakan berbagai teori
belajar. Di samping itu proses tersebut dapat pula dijelaskan dengan memperhatikan
satu aspek yang penting, yaitu motivasi siswa. Guru sering dirisaukan dengan
adanya siswa yang dinilai cerdas tetapi mempunyai prestasi yang sedang-sedang
saja. Dalam pembelajaran siswa tersebut kelihatan bosan dan lesu, sedikit sekali
menggunakan pikiran untuk memecahkan persoalan yang dikemukakan di kelas,
apalagi secara aktif melibatkan diri dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari
dalam dan luar diri siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru,
sistem pemberian umpan balik, dan sebagainya. Faktor-faktor dari dalam diri siswa
mencakup kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya. Namun pada
kenyataannya dalam suatu kelas, keadaan siswa bermacam-macam untuk belajar
maupun menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu guru
perlu memperhatikan kondisi ekstern belajar, dan kondisi intern siswa yang belajar.
Sehingga pentingnya motivasi, jenis dan sifat motivasi, dan upaya peningkatan
motivasi belajar benar-benar perlu dipahami.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Motivasi Belajar Bagi Siswa Berprestasi?
2. Faktor Internal & Eksternal Apa Yang Mendukung Prestasi Siswa?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Motivasi Belajar Bagi Siswa Berprestasi
2. Mengetahui Faktor Internal & Eksternal Apa Yang Mendukung Prestasi
Siswa
D. Metode/Teknis Analisis Data
Data yang diperoleh dalam makalah ini menggunakan metode penelitian
pustaka. Gejala penelitian yang menjadi fokus pembahasan dan hendak diungkap
dalam penelitian ini adalah tentang masalah-masalah yang terjadi di sekitar
Masyarakat sekitar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata bahasa Latin movere yang berarti
“menggerakan”. Berdasarkan pengertian ini makna motivasi menjadi berkembang.
Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan
ketahanan pada tingkah laku tersebut
Menurut KBBI, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu
Mc. Donald menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Sardiman, menyebutkan motifasi dapat diartikan sebagai daya upaya


yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu Adapun beberapa faktor-
faktor yang menunjang motivasi antara lain adalah cita-cita, kemampuan, dan
kondisi lingkungan.

dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu keadaan atau dorongan yang
menimbulkan sebuah perilaku dan tindakan terhadap suatu tujuan tertentu di setiap
individu.

B. Belajar

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Sedangkan menurut beberapa ahli belajar didefinisikan sebagai berikut:

2
Winkel mengemukakan Belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.

Drs.Slameto menegaskan Belajar adalah proses orang yang mencoba untuk


mendapatkan perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Maka dapat diambil kesimpulan, belajar adalah suatu proses yang ditujukan
untuk merubah perilaku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
Untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksinya terhadap lingkungan.

C. Prestasi

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi
diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka
pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi
dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan
spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan.
Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan
kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh
Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu,
dibutuhkan kerja keras. Sedangkan prestasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia
adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya.

Ada beberapa prestasi yang dapat dicapai oleh setiap orang, diantaranya:

Prestasi Belajar Hasil yang diperoleh atas usaha belajar. Misalnya prestasi siswa
di sekolah, menjadi juara umum setiap tahunnya.

Prestasi Kerja Merupakan hasil yang didapatkan dari usaha kerja yang telah
dilakukan. Misalnya naiknya jabatan atas kerja keras selama ini.

3
Prestasi Seni Merupakan hasil yang diperoleh dari usaha seni. Misalnya prestasi
seorang penyanyi ataupun seniman lainnya yang berupa penghargaan.

Prestasi Olah raga Merupakan hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras di
bidang olah raga. Misalnya seorang olahragawan mendapat medali emas atas juara
pertama yang dicapai saat mengikuti Pekan Olah Raga Nasional (PON).

Prestasi Lingkungan Hidup Prestasi lingkungan hidup merupakan prestasi yang


diperoleh atas usaha penyelamatan lingkungan hidup. Misalnya individu maupun
kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha penyelamatan lingkungan hidup
berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di hutan.

Dan dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang telah diperoleh
dalam suatu aktifitas kehidupan seorang individu.

D. Remaja

Pelajar SMP termasuk dalam kategori remaja awal yang sedang memasuki
fase persiapan peralihan dari fase remaja awal menuju fase remaja pertengahan dan
remaja akhir yang terjadi pada rentang usia 12 sampai 15 tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004:
53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang

4
mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa
dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Hal senada
diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang
umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

Dapat diambil kesimpulan bahwa remaja adalah suatu transisi dari masa
anak-anak ke masa dewasa yang dipengaruhi oleh perubahan secara menyeluruh
yang mencakup aspek fisik, emosi, karakter dan sebagainya.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pelajar SMP berprestasi

Menurut Atkinson (dalam Sukadji 2001) motivasi berprestasi dapat tinggi


atau rendah, didasari pada dua aspek yang terkandung didalamnya yaitu harapan
untuk sukses atau berhasil (motif of success) dan juga ketakutan akan kegagalan
(motive to avoid failure). Seseorang dengan harapan untuk berhasil lebih besar
daripada ketakutan akan kegagalan dikelompokkan kedalam mereka yang memiliki
motivasi berprestasi tinggi, sedangkan seseorang yang memiliki ketakutan akan
kegagalan yang lebih besar daripada harapan untuk berhasil dikelompokkan
kedalam mereka yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah.

McClelland (dalam Sukadji, 2001) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang


berpengaruh terhadap motif berprestasi, yaitu:

Harapan orang tua terhadap anaknya, Orang tua yang mengharapkan anaknya
bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses akan mendorong anak tersebut
untuk bertingkahlaku yang mengarah kepada pencapaian prestasi. Dari penilaian
diperoleh bahwa orangtua dari anak yang berprestasi melakukan beberapa usaha
khusus terhadap anaknya.

Kemudian pengalaman pada tahun-tahun pertama kehidupan, Adanya


perbedaan pengalaman masa lalu pada setiap orang sering menyebabkan terjadinya

5
variasi terhadap tinggi rendahnya kecendrungan untuk berprestasi pada diri
seseorang. Biasanya hal itu dipelajari pada masa kanak-kanak awal, terutama
melalui interaksi dengan orangtua dan “significant others”

Latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan juga berpengaruh,


Apabila dibesarkan dalam budaya yang menekankan pada pentingnya keuletan,
kerja keras, sikap inisiatif dan kompetitif, serta suasana yang selalu mendorong
individu untuk memecahkan masalah secara mandiri tanpa dihantui perasaan takut
gagal, maka dalam diri seseorang akan berkembang hasrat untuk berprestasi tinggi.

Selain itu peniruan tingkah laku, Melalui “observational learning”anak


mengambil atau meniru banyak karateristik dari model, termasuk dalam
kebutuhan untuk berprestasi , jika model tersebut memiliki motif tersebut dalam
derajat tertentu. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung Iklim
belajar yang menyenangkan, tidak mengancam, memberi semangat dan sikap
optimisme bagi siswa dalam belajar, cenderung akan mendorong seseorang untuk
tertarik belajar, memiliki toleransi terhadap suasana kompetisi dan tidak khwatir
akan kegagalan.

F. Motivasi belajar siswa berprestasi

Keseluruhan dari Subjek mengungkapkan bahwa faktor motivasi belajar yang


mereka miliki diantaranya dikarenakan harapan orangtua pada anaknya, Orang tua
yang mengharapkan anaknya bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses
akan mendorong anak tersebut untuk bertingkahlaku yang mengarah kepada
pencapaian prestasi. Dari penilaian diperoleh bahwa orangtua dari anak yang
berprestasi melakukan beberapa usaha khusus terhadap anaknya. Dan juga
dikarenakan ``ingin meraih besiswa, alasan siswa dan siswi ingin meraih beasiswa
untuk membantu orangtua dalam meringankan ekonomi, selain itu beasiswa
sebagai bukti bahwa siswa berprestasi di dalam bidang intelektual .hal ini sesuai
dengan pandangan Clayton Alderfer bahwa Motivasi belajar adalah kecenderungan
siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai
prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

6
Di dalam Al-Qur’an telah menjelaskan bahwasannya setiap orang diwajibkan
untuk belajar demi memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain,
sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Artinya: Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya
(ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S At- Taubah:221)

7
BAB III
KESIMPULAN

1. Pengaruh faktor internal yaitu para siswa dan siswi memiliki cita-cita yang
tinggi dan demi mewujudkan cita-citanya mereka memiliki motivasi belajar
yang tinggi pula. Selain itu ada factor eksternal dari orang-orang terdekat
dengan siswa yaitu diantaranya orangtua, guru, dan teman yang memberikan
dorongan ketika tidak semangat dalam belajar. Disisi lain ada factor
pembelajaran efektif yang dimiliki setiap siswa dalam proses belajar
diantaranya membuat kondisi belajar senyaman mungkin, mengikuti kegiatan
bimbel, dan membaca pelajaran yang akan dipelajari esok hari. Selanjutnya
adalah factor disiplin harian yang mana para siswa mengisi kegiatan harian
dengan hal-hal yang positif. Dan yang terakhir adalah factor motivasi yang
dimiliki setiap siswa diantaranya keinginan untuk membanggakan orangtua
dan mendapatkan beasiswa.
2. Setelah melakukan penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi
belajar siswa berprestasi diantaranya harapan orangtua kepada anaknya,
mendapatkan beasiswa dan menggapai cita-cita. Dan untuk dapat berprestasi
harus didahului dengan tekad yang kuat dari diri sendiri dan diperlukan adanya
hal-hal yang mendukung untuk mencapainya, seperti dorongan dari orang
terdekat, ibadah, disiplin belajar, fasilitas yang memadai.

8
Daftar Pustaka

Al-Qur’an Al-Karim
Indonesia, D. P. (2014). Kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang memengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Witherington, H. C. (1982). Psikologi pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Anda mungkin juga menyukai