Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TENTANG

HAKIKAT DAN MOTIVASI BELAJAR

DOSEN PEMBIMBING : SUAEB, M.Pd

OLEH :

KELOMPOK 1

1. MISWATUNNISA
2. NURUL HUMAYRAH
3. HARDYANTI
4. AMARULLAH

JURUSAN PENDIDIKAN IPS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) BIMA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Kota Bima, Maret 2023


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHSAN
A. Hakikat Belajar................................................................................ 3
B. Pengertian Motivasi......................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sukses bertumpu pada dua halyaitu kemampuan dan kemauan. Sukses
belajar misalnya sangat tergantung pada ketrampilan belajar yang
dimiliki dan seberapa kuat iamau menggunakannya. Tingkat kemauan (atau
motivasi) orang berbeda-beda. karena alasan (motif) yang berkait dengan
kebutuhan untuk kegiatan yang sama, dapat berbeda-beda. Motivasi memang
berhubungan upaya memenuhi kebutuhan. Makin besar kebutuhan makin
besar pula dorongan dalam diri seseorang untukmau melakukan sesuatu.
Karena itu peran motivasi untuk menunjang keberhasilan sangat
penting. Masalahnya, bagaimana cara memotivasi diri sendiri dan juga orang
lain?
Makalah dan sajian lisan yang menyertainya ini, bertujuan
memberikan pemahaman tentang motivasi mengenai apa, mengapa,
bagaimana dan untuk apa, serta “memotivasi” untuk maumenerapkannya
(paling tidak untuk memotivasi diri sendiri). Tindak lanjut nyata dari kegiatan
ini, oleh dan untuk diri kita sendiri, adalah ukuran keberhasilan kegiatan
ini. Sukses adalah gabungan dari kemampuan dan kemauan. Hal itu juga
ditunjukkan pada “rumus” : P = f (a.m), yang artinya : Performanceadalah
fungsi dari ability danmotivation. Pintar saja tidak cukup, harus ada kemauan-
motivasi untuk menggunakan kepintarannya. Kecerdasan intelektual (IQ),
masih sangat memerlukan kecerdasan emosional (EQ) untuk dapat menuai
sukses. Kita tahu kepintaran, kemampuan, ketrampilan (ability) dapat
ditingkatkan.
Tantangan bagi pimpinan adalah bagaimana memotivasi anggotanya.
Penelitian Willian Jamesmengungkapkan bahwa seseorang akan dapat
menggunakan hampir 80% kemampuan mereka, apabila ia termotivasi
dengan baik.
Tujuan utama meningkatkan motivasi adalah untuk meningkatkan
kinerja (performance). Kinerja memang dipengaruhi oleh motivasi. Ingat

1
bahwa, Performance merupakan fungsi dari Compenent danCommitment.
Sedangkan komitmen yang merupakan gabungan dari konfiden (percaya diri)
dan motivasi.Lebih spesifik, peningkatan motivasi diperlukan untuk:
a. Menggairahkan dan meningkatkan semangat (bekerja, belajar, dll..)
b. Meningkat moral dan kepuasannya
c. Meningkatkan kinerja, loyalitas, disiplin, keefektivan
d. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi
e. Menumbuhkan suasana lingkungan yang lebih kondusif
f. Mempertinggi rasa tanggung jawab

B. Rumusan masalah
1. Apa Hakikat belajar?
2. Apa Pengertian Motivasi?
3. Apa saja macam-macam motivasi?
4. Apa saja Fungsi Motivasi ?
5. Bagaimana cara membagi motivasi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Belajar
Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang
mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan
berbuat (W. Gulö, 2002: 23).
Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang
relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan
kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar
tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh witting yaitu :
 Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
 Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
 Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah,
2003).
Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang
menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungan (Roziqin, 2007: 62).
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri
belajar, yaitu:
1. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
2. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial

3
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasillatihan atau pengalaman
5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:
1. Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya
3. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung
pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
4. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan
membuat proses belajar lebih berarti.
5. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung
jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri
dari perubahan perilaku, yaitu :
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja
dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu
yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan
2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada
dasarnya merupakan kelanjutan dari keterampilan yang telah diperoleh
sebelumnya.
3. Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa
sekarang maupun masa mendatang.
4. Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke
arah kemajuan.
5. Perubahan yang bersifat aktif.

4
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif
berupaya melakukan perubahan.
6. Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung
menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai,
baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh
pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam
sikap dan keterampilannya. seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”.
Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori
Belajar”.

B. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan.
Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk
bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang menyebabkan
manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan tenaga
pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan
sesuatu. Sedangkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak
psikis di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu
demi mencapai suatu tujuan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) “Motivasi dipandang
sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan
(2002:72) mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi belajar
adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang

5
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan
(Tadjab, 1994:102)”. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
motivasi memiliki 3 komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila
individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki dari apa
yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan
suatu.; dan c) tujuan, tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh
individu.Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatu
pekerjaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh
semangat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar pada
dasarnya ada dua yaitu: motivasi yang datang sendiri dan motivasi yang ada
karena adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Setiap motivasi itu bertalian erat
hubungan dengan tujuan atau suatu cita-cita, maka makin tinggi harga suatu
tujuan itu, maka makin kuat motivasi seseorang untuk mencapai tujuan.
Purwanto (1996:70) mengatakan bahwa fungsi motivasi ada 3 yaitu: a)
motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi ini
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
kepada seseorang untuk melakukan sesuatu b) motivasi itu menentukan arah
perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, dalam hal ini
motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin jelas pula
terbentang jalan yang harus ditempuh dan c) motivasi itu menyeleksi
perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana yang dilakuan dilakukan,
yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

C. Macam-Macam Motivasi Belajar


Dalam membicarakanmacam-macammotivasi belajar, disini saya
hanya akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang

6
berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik”
dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut
”motivasi ekstrinsik”.

1. Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsikyaitu motif-
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti
Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi
yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007)
mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam
diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas
dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam
diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
Contohnya : siswa yang belajar, karena memang dia ingin
mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun keterampilan agar dapat
mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang lain. Intrinsic
motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs
and purpose. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak terkait
dengan aktivitas belajarnya.
2. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari
luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni
tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh

7
dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang
lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan
sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.
Misalnya, seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan
dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh
guru, atau temannya atau bisa jadi, seseorang rajin belajar untuk
memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya. Jadi, tujuan
belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin
mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar
karena takut hukuman dari guru atau orang tua. Waktu belajar yang tidak
jelas dan tergantung dengan lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh
bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi ekstrinsik.

D. Fungsi Motivasi
a. Sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu dari setiap aktifitas yang
dilakukan.
b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan.
d. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi.
e. Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam
proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.
f. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

E. Cara Membangi Motivasi


Meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah satu kegiatan
integral yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran. Selain memberikan dan
mentransfer ilmu pengetahuan guru juga bertugas untuk meningkatkan
motivasi anak dalam belajar. Tidak bisa kita pungkiri bahwa motivasi belajar
siswa satu dengan yang lain sangat berbeda, untuk itulah penting bagi guru

8
selalu senantiasa memberikan motivasi kepada siswa supaya siswa senantiasa
memiliki semangat belajar dan mampu menjadi siswa yang beprestasi
serta dapat mengembangkan diri secara optimal.
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai
motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut
kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Berikut ini dikemukakan
beberapa petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin
dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat
menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat
meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu,
sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan
terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.
2. Membangkitkan minat siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki
minat untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa
merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar.
Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran
adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan minat siswa (Djiwandono,
2006:365). Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat
penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari
itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran
yang penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai
pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu
meningkatkan motivasi instrinsik siswa untuk mempelajari materi
pembelajaran yang disajikan oleh guru.
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

9
Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam
suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan
agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa
tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.
4. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing
bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang
baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana
atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga
menarik perhatian bagi mereka untuk belajar. Dengan pembelajaran yang
menarik, maka akan membangitkan rasa uingin tahu siswa di dalam
kegiatan pembelajaran yang selanjutnya siswa akan termotivasi dalam
pembelajaran.
Motivasi instrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui
penggunaan materi pembelajaran yang menharik, dan juga penggunaan
variasi metode pembelajaran. Misalnya, untuk membAngkitkan minat
belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang
pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan peran,
belajar melalui radio, karya wiasata, dan lainnya.
5. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam
pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena
anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian
menimbulkan rasa puas dan senang. Namun begitu, pujian harus sesuai
dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena akan
terkesan dibuat-buat. Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati
seoarang guru secara wajar dengan maksud untuk memberikan
penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam belajar.
6. Berikan penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus.
Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat

10
menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus
dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil
kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing.
Penilaian secara terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh
karena setiap anak memilki kecenderungan untuk memmperoleh hasil
yang baik. Disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan
masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya
belajar lebih teliti dan seksama.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut, pembahasan materi dalam makalah kami, dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah suatu dorongan keinginan pada diri seseorang untuk menjadi
individu yang lebih baik. Lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi yang ada pada
diri seseorang akan mewujudkan sesuatu perilaku yang di arahkan pada tujuan
untuk mencapai sasaran kepuasan.
Motivasi berfungsi untuk sebagaipendorong untuk berbuat sesuatu disetiap
aktifitas yang dilakukan, penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin
dicapai, menyeleksi perbuatan, pendorong usaha untuk mencapai prestasi.
Motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasipositif, artinya melalui
pemberian hadiah bagi yang berprestasi, diharapkan mereka akan dapat lebih
berprestasi dan motivasinegatif yaitu dengan memberi hukuman bagi yang
bersalah, tentunya agar mereka tidak mengulangi kesalahan.
Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis,
kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan puncak, yaitu
aktualisasi diri (self-actualization). Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori
dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-
keadaan yang mendorong dalam diri seseorang. Teori insentif menjelaskan
motivasi dalam kaitannya dengan stimuli atau penghargaan eksternal. Berbeda
dengan dorongan atau teori pengurangan penggerak, para psikolog telah
mengajukan teori insentif karena stimulus eksternal dianggap menarik seseorang
untuk beberapa tujuan. (Iram, 2008).

B. Saran
1. Dalam pembelajaran, diperlukan adanya motivasi.
2. Diharapkan pembaca dapat termotivasi dengan meningaktkan proses
pembelajaran.

12
3. Untuk meraih hasil belajar yang maksimal, siwa harus mempunyai motivasi
untuk belajar, baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
maupun yang dari luar, seperti lingkungan.
4. Pendidik harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
5. Diperlukannya usaha-usaha yang dapat membangkitkan motivasi belajar
khususnya dari pihak orang tua, pendidik maupun dari pihak sekolah untuk
meningkatkan hasil belajar anak.
6. Disarankan supaya guru meningkatkan motivasi belajar menggunakan metode
demonstrasi.
7. Disarankan agar guru mampu mengembangkan atau melatih siswa agar lebih
terampil.
8. Diharapkan hasil makalah ini dapat berperan dalam proses belajar-mengajar
dimasa mendatang sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan
dan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar.
9. Disarankan dapat lebih fokus dalam memotivasi belajar anak sehingga hasil
belajar dapat melibatkan aspek moral dan aspek emosional.
10. Sebaiknya pendidik ataupun sebagai konselor memahami peran motivasi
dalam belajar, supaya dapat memberikan motivasi terhadap peserta didik
sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan hasil yang
optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Sutikno, Sobry. 2008. Pengelolaan pendidikan.


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaipul bahri .2002.Fisikologi Belajar.Cetakan I. Jakarta : Rimeka
Cipta
Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru Dalam Fisiologi Pendidikan.Bogor:
Penerbit Gahlia Indonesia.
Pidarta, Made.2007. Landasan Kependidikan. Jakarta . PT. Asdi Mahasatya.
Santrok, Jon W. 2011. Fisikologi Pendidikan .Jakarta :Salemba Humanika
Slemato, 2003. Belajar dan faktor-faktor yangMempengaruhinya .Jakarta: PT.
Rineka cipta.
Sutikno,M.S. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif Dan Bermakna ,
Mataram :NTP Ppres
Uno, B Hamzah ,2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis Dibidang
Pendidikan : Jakarta Bumi Aksara
Sutikono, Subri. 2008. Landasan Pendidikan Bandung. Presfect.

14

Anda mungkin juga menyukai