TENTANG
MOTIVASI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
OLEH:
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT. Tuhan yang telah memberikan beragam
nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kami diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang
berjudul Motivasi dan Tujuan Pembelajaran. Salawat serta salam selamanya tercurahkan dan terlimpah
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh umatnya termasuk kita yang
akan melanjutkan perjuangan dakwahnya, semoga kita akan mendapatkan safaatnya nanti diakhirat,
Aamiin. Dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak
Muhammad Asri, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Makalah ini dibuat berdasarkan informasi yang kami dapat dari berbagai sumber di internet. Besar
harapan kami makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan sebaik-baiknya. Menyadari bahwa
seandainya makalah yang kami susun ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu
kami mohon saran & kritik. Demi tercapainya makalah yang lebih baik lagi.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................3
A. Latar Belakang……..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah…............................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................7
BAB II PENUTUP....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia melalui
kegiatan pengajaran. Dari banyaknya faktor yang menjadi keberhasilan dalam proses belajar
mengajar, motivasi menjadi salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya
dalam proses belajar mengajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang
adanya motivasi dalam belajarnya.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun
siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan
meningkatkan semangat belajar siswa. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena
didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah
faktor metode pembelajaran itu sendiri.
Solicha dalam Utami (2016:2) Belajar membutuhkan suasana yang kondusif dan
menyenangkan. Namun tidak hanya itu saja, yang terpenting adalah pada proses belajarnya siswa
harus memiliki rasa semangat atau motivasi dalam diri siswa agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Motivasi dalam belajar sangat diperlukan karena jika tidak adanya motivasi dalam diri siswa, maka
tidak ada kemauan atau dorongan dari dalam diri siswa untuk semangat belajar. Dengan motivasi,
siswa dapat meningkatkan kemampuan, aktivitas, dan ketekunan dalam belajar.
Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru.
Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan
nilai-nilai, akhlak, moral maupun social. Dengan menguasai hakekat dan konsep dasar belajar, guru
mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas oleh masyarakat, lebih-lebih setelah
diundangkannya UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang secara legal
memberi pengertian tentang pembelajaran. Pembelajaran sebagai konsep pedagogik secara teknis
dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang
potensial untuk menghasilkan proses belajar yang bermuara pada berkembangnya potensi individu
sebagai peserta didik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah yaitu sebagai berikut:
Motif berasal dari bahas latin movere yang berarti bergerak atau to move (Branca, 1964).
Karena itu motif diartikan pula sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organism yang mendorong
untuk berbuat atau merupakan driving force.
Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya
kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia. Motif juga dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek itu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2007:73).
Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Untuk lebih jelasnya, berikut
pengertian motif menurut beberapa ahli diantaranya:
1. Menurut Sartain, mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dalam organisme yang
mengarahkan prilakunya kepada suatu tujuan atau insentif.
2. Menurut Abin Syamsudin Makmun, motif ialah suatu keadaan yang kompleks ( a complex state)
dalam diri individu untuk bergerak ( to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik di
sadari maupun tidak di sadari.
3. Menurut J.P.Chaplin, motif adalah satu kesatuan dalam diri individu yang melahirkan,
memelihara, dan mengarahkan perilaku kepada suatu tujuan.
Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi motif dapat diketahui atau terinferensi
dari pelaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang di perbuat seseorang. Dari hal-hal tersebut di
ketahui motifnya. Contoh sederhananya sesorang yang selalu giat bekerja pada setiap tugas yang
dikerjakannya untuk mencapai hasil yang baik. Dari keadaan ini dapat disimpulkan yang
bersangkutan didorong oleh achievement motivation yang tinggi.
Sebagian besar prilaku diwarnai oleh adanya motivasi tertentu. Sederhananya Mengapa
seseorang mau kuliah ? alasannya ini berkaitan dengan motivasi, misalnya ingin belajar, ingin
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, ingin menambah ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Motif juga membantu seseorang untuk mengadakan prediksi tentang prilaku. Misalanya orang
yang ingin berprestasi, dapat di prediksi akan bekerja secara keras dan secara baik dalam belajar.
E. Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar.
Motivasi belajar merupakan faktor psikologis non intelektual yang berperan dalam
menumbuhkan semangat belajar seseorang. Motivasi belajar adalah keseluruhan dorongan dari
dalam dan luar siswa untuk membangkitkan gairah, keinginan, semangat dan semangat dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang secara sadar
atau tidak sadar dibangkitkan oleh siswa untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya dalam
kegiatan belajar yang berkesinambungan, sehingga dapat mengubah perilakunya.
Pada dasarnya ada dua macam motivasi belajar, yaitu: motivasi yang timbul sendiri dan
motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar tersebut
memiliki dampak yang kuat terhadap prestasi akademik. Setiap motivasi berkaitan erat dengan
suatu tujuan atau cita-cita.
Motivasi belajar adalah dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar adalah
mendapatkan manfaat dari proses belajar itu sendiri. Beberapa siswa mengalami masalah dalam
belajar yang berakibat prestasi belajar tidak sesuai dengan diharapkan. Untuk mengatasi masalah
yang dialami tersebut perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah
motivasi belajar siswa, dimana motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, serta sangat
memberikan pengaruh besar dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar (Puspitasari,
2012)
Purwanto (1996:70) mengatakan bahwa fungsi motivasi ada 3 yaitu: a) motivasi itu
mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi ini berfungsi sebagai penggerak atau
sebagai motor yang memberikan energi kepada seseorang untuk melakukan sesuatu b) motivasi itu
menentukan arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, dalam hal ini motivasi
mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu, sehingga
makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh dan c) motivasi itu
menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana yang dilakuan dilakukan, yang
serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan itu.
Selain melibatkan siswa dalam kegiatan belajar, motivasi juga menentukan seberapa banyak
siswa dapat belajar dari kegiatan yang dilakukan atau informasi yang diperoleh. Siswa yang
termotivasi akan menunjukkan tingkat proses kognitif yang tinggi dalam belajar, mengasimilasi,
dan mengingat apa yang telah mereka pelajari. Setiap siswa memiliki minat yang berbeda-beda dan
hal ini tentunya dapat menjadi salah satu motivasi untuk melakukan sesuatu.
Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar
seorang anak. Anak-anak yang termotivasi mencapai tujuan mereka lebih baik daripada anak-anak
yang tidak termotivasi. Anak-anak yang tidak termotivasi cenderung memiliki waktu belajar yang
lebih sulit, yang juga menjadi masalah karena umumnya prestasi akademik mereka rendah.
Oleh karena itu, peran motivasi bukan hanya penting, namun juga akan memperlancar
proses belajar dan hasil yang didapatkan. Secara historic pendidik selalu mengetahui kapan siswa di
motivasi sehingga aktivitas belajar menjadi menyenangkan, arus komunikasi lancer, menurunkan
kecemasan dan meningkatkan kreativitas serta aktivitas belajar
F. Motivasi primer dan sekunder.
1. Motivasi Primer.
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang berasal dari
segi biologis atau jasmani manusia, sehingga perilaku manusia terpengaruhi oleh insting. Motif-
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu lagi dirangsang dari luar, karena dari dalam
diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh sederhananya, seseorang yang
senang membaca, tidak perlu lagi didorong untuk membaca, ia dengan sendirinya mencari buku lalu
membaca nya.
Freud berpendapat bahwa insting memiliki empat ciri, yaitu:
a. Tekanan , memotivasi individu untuk bertingkah laku.
b. Sasaran, kepuasan atau kesenangan yang tercapai apabila tekanan energy pada insting
berkurang.
c. Objek, hal-hal yang memuaskan insting
d. Sumber, keadaan kejasmanian individu
2. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya perlu di
rangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu tidak ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sebagai contoh yakni, sesorang yang bekerja karena ingin mendapatkan hadiah dari
orang lain. Perilaku manusia terpengaruhi oleh tiga komponen penting seperti afektif,
kognitif, dan konatif. Komponen ini terdiri motif sosial, sikap, dan emosi.
Menurut beberapa ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya
terpengaruhi oleh faktor biologis saja. Tetapi juga faktor-faktor sosial. Perilaku motivasi
sekunder juga terpengaruhi oleh adanya sikap, oleh emosi, dan terpengaruhi oleh adanya
pengetahuan yang dipercaya.
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri dan dari luar seseorang.
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi yang ditandai dengan dorongan yang berasal dari diri individu itu sendiri
untuk berprilaku tertentu. Contohnya seorang siswa berinisiatif mempelajari bahasa korea
karena rasa senang nya terhadap korea dan bahasanya, meski tanpa ada penugasan dari
guru, dia berusaha dan berinisiatif sendiri untuk mencari sumber yang digunakan dalam
belajar. Dalam hal ini motivasi intrinsic tersebut mengarah pada motivasi berprestasi.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, dan ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan menuju yang
ingin dicapai tersebut adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan.
Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang
berisikan keharusan untuk menjadi orang yang berpengetahuan.
Jadi memang motivasi belajar itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara
esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi yang di pengaruhi oleh factor dari luar siswa untuk berprilaku tertentu.
Contohnya seorang siswa yang belajar berbahasa inggris karena khawatir akan nilai bahasa
inggris nya di sekolah buruk, sehingga mempengaruhi kenaikan kelas atau takut menjadi
bodoh akan bahasa inggris di saat semua temannya sudah bisa. Dalam hal ini motivasi
ekstrinsik bisa saja berubah menjadi motivasi intrinsik, yaitu pada siswa yang menyadari
pentingnya belajar, dan ia belajar sungguh-sungguh tanpa ada suruhan atau dorongan dari
orang lain lagi.
Motivasi ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar di mulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan bahwa bukan berarti motivasi ini tidak
baik dan tidak penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-
ubah dan juga mungkin ada komponen-komponen lain dari dalam proses belajar mengajar
siswa sehingga di perlukan motivasi ekstrinsik.
1.) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2.) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuan.
Motivasi belajar sifatnya tidak tetap, terkadang meningkat dan terkadang menurun. Motivasi
sebaiknya tetap pada tingkat yang baik, hal ini memerlukan upaya dalam meningkatkan motivasi
belajar. Adapun beberapa cara yang dikemukakan untuk meningkatkan motivasi belajar.
Menurut Sardirman (2016) terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain yaitu :
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. banyak siswa belajar, yang
utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah
nilai ulangan atau nilai-nilai raport angkanya baik-baik.
b. Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk
suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik
mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.
Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
d. Ego-involement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai
tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi baik dengan menjaga harga dirinya.
e. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi
ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk
lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik bahwa hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan
pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik.
Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan
dating dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga
merupakan kunci mencapai kesuksesan.
Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dikatakan sebagai dampak dari proses pembelajaran.
Dampak pembelajaran adalah hasil belajar yang segeradapat diukur, yang terwujud dalam hasil
evaluasi pembelajaran. Dampak pembelajaran dapat dibedakan atas dampak intruksional
(instructional effeck)dan dampak tak langsung atau dampak iringan (nurturant effeck).
Dampaklangsung adalah dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembelajaran yangtelah
diprogramkan sebelumnya, sedangkan dampak iringan muncul sebagai pengaruh atau terjdi sebagai
pengalaman dari lingkungan belajar. Menurut (Kartadinata (1997), dampak iringan bisa berwujud
dalam bentuk pemahaman, apresiasi, sikap, motivasi, kesadaran , keterampilan sosial, dan perilaku
sejenis lainnya.
Tujuan terbentuk oleh tujuan khusus (objective) yang memberikan 4 manfaat dari tujuan
pembelajaran yaitu:
1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
2. Memudahkan guru memilih dan Menyusun bahan ajar
3. Membantu guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajar
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian
Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan
terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
Hal ini didasarkan berbagai pendapat tentang makna tjuan pembelajaran atau tujuan
instruksional.Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam rangkaian
pengembangan desain pembelajaran. Dari tahap inilah ditentukan apa dan bagaimana harus
melakukan tahap lainnya. Apa yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk
menentukan jenis materi, strategi, metode, dan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa
fokus, dan menjadi tidak efektif.
Tujuan belajar berfungsi sebagai acuan dari semua komponen rancangan atau desain
instruksional. Oleh karena itu tujuan belajar harus dirumuskan secara tepat/jitu sesuai dengan
tingkah laku/kemampuan aktual yang harus dimiliki oleh mahasiswa (pembelajar) setelah selesai
belajar sebagai suatu kebulatan kompetensi. Struktur komponen-komponen itu dalam
keterkaitannya dapat dilihat pada bagan 2 (Soekoer, 1994):
TP
TP = Tujuan Pembelajaran
MB = Materi Belajar KB
KB = Kegiatan Belajar
EHB = Evaluasi Hasil Belajar
MMSB = Metode, Media, dan
MB
EHB
MM SB
Sesuai dengan bagian diatas, Tujuan Belajar harus dirumuskan paling dulu kemudian baru
komponen-komponen yang lain. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari perumusan tujuan
pembelajaran adalah: (1) menentukan tujuan proses pembelajaran, (2) menentukan persyaratan
awal pembelajaran, (3) merancang strategi pembelajaran, (4) memilih media pembelajaran, (5)
menyusun instrumen evaluasi pembelajaran, dan (6) melakukan tindakan perbaikan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Menurut pembahasan materi di dalam makalah ni, dapat kami simpulkan bahwa motivasi
belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Motivasi berfungsi sebagai pendorong
untuk berbuat sesuatu disetiap aktivitas yang dilakukan.
Motivasi belajar merupakan faktor psikologis non intelektual yang berperan dalam
menumbuhkan semangat belajar seseorang. Motivasi belajar adalah keseluruhan dorongan dari
dalam dan luar siswa untuk membangkitkan gairah, keinginan, semangat dan semangat dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang secara sadar
atau tidak sadar dibangkitkan oleh siswa untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya dalam
kegiatan belajar yang berkesinambungan, sehingga dapat mengubah perilakunya.
Pada dasarnya ada dua macam motivasi belajar, yaitu: motivasi yang timbul sendiri dan
motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar tersebut
memiliki dampak yang kuat terhadap prestasi akademik. Setiap motivasi berkaitan erat dengan
suatu tujuan atau cita-cita.
Jenis-jenis Motivasi belajar : (i) Motivasi primer dan (ii) motivasi sekunder
Sifat-sifat motivasi: motivasi intrinsic (dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk
berprilaku), dan motivasi ekstrinsik (dorongan yang dipengaruhi oleh factor dari luar diri siswa).
Tujuan pembelajaran adalah pernyataan spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau
penampilan, dinyatakan secara tertulis, untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Proses pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar, dan ditandai dengan perubahan
perilaku kognitif, emosional, dan psikomotorik.Hanya ketika perilaku siswa berubah maka guru
dapat dikatakan telah melakukan kegiatan pembelajaran. dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Ada
hubungan fungsional antara perilaku guru dan perubahan perilaku siswa (Kartadinata, 1997: 75).
ali, F. (n.d.).
Aritonang, Keke T. 2008. “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal
Pendidikan Penabur, 7(10): 11-21. B
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Bumi Aksara. Hamzah, Moh dan Ismail. 2009.
(mayawi, 2015)
ali, F. (n.d.).