Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN LINEAR


SATU VARIABEL PADA SISWA KELAS VII-C SMP

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologo Penelitian

DISUSUN OLEH:

Nurhanisah Aini 1906030003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH

MEDAN

2021

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikantugas makalah ini dengan baik . Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.Makalah ini adalah salah
satu tugas mata kuliah tentang “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL PADA SISWA KELAS VII-C SMP “. Dalam makalah ini
kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan , 10 Maret 2021

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Kisi-kisi Motivasi & Minat........................................................88


Lampiran A.2 Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan Fakta.........................89
Lampiran A.3 Kuesioner Motivasi Belajar Berdasarkan Opini.......................91
Lampiran A.4 Kuesioner Minat Belajar Berdasarkan Fakta............................93
Lampiran A.5 Kuesioner Minat Belajar Berdasarkan Opini............................95
Lampiran A.6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Persamaan
Linear Satu Variabel..........................................................................................97
Lampiran A.7 Soal Tes Hasil Belajar................................................................98
Lampiran A.8 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar............................................100

LAMPIRAN B
Lampiran B.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal...................................................104
Lampiran B.2 Reliabilitas Soal........................................................................106
Lampiran B.3 Hasil Validitas Kuesioner Motivasi Berdasarkan Fakta...........108
Lampiran B.4 Reliabilitas Kuesioner Motivasi Berdasarkan Fakta................110
Lampiran B.5 Hasil Validitas Kuesioner Motivasi Berdasarkan Opini...........114
Lampiran B.6 Reliabilitas Kuesioner Motivasi Berdasarkan Opini.................116
Lampiran B.7 Hasil Validitas Kuesioner Minat Berdasarkan Fakta................119
Lampiran B.8 Reliabilitas Kuesioner Minat Berdasarkan Fakta......................121
Lampiran B.9 Hasil Validitas Kuesioner Minat Berdasarkan Opini................124
Lampiran B.10 Reliabilitas Kuesioner Minat Berdasarkan Opini....................126
Lampiran B.11 Uji Normalitas Ketiga Variabel...............................................129
Lampiran B.12 Uji Korelasi Spearman Rank...................................................132

LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Lembar Jawab Tes Hasil Belajar.................................................134
Lampiran C.2 Lembar Jawab Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan
Fakta...................................................................................................................138

Lampiran C.3 Lembar Jawab Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan


Opini....................................................................................................................140
Lampiran C.4 Lembar Jawab Kuesioner Minat Belajar Siswa Berdasarkan
Fakta....................................................................................................................142
Lampiran C.5 Lembar Jawab Kuesioner Minat Belajar Siswa Berdasarkan
Opini....................................................................................................................144
Lampiran C.6 Dokumentasi Penelitian................................................................146
Lampiran C.7 Surat Izin Penelitian.....................................................................147
BAB I

PENDAHULU

AN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pendidikan yang terlaksana melalui hubungan atau

interaksi pendidikan antara peserta didik dan pendidik, merupakan

peristiwa dan sekaligus upaya yang istimewa dan unik. Istimewa karena

dengan pendidikan itulah individu-individu manusia dipersiapkan untuk

menjalani kehidupannya, dan diarahkan serta dimungkinkan untuk

mencapai tujuan kehidupannya. Upaya pendidikan diwujudkan melalui

digerakkannya oleh pendidik energi pembelajaran dengan muatan

materi pembelajaran menjadi proses pembelajaran. Proses pembelajaran

yang dikehendaki adalah pelayanan unggul terhadap peserta didik untuk

mencapai optimasi perkembangan mereka. Pelayanan unggul demikian

itu dilandaskan pada pendekatan dan konstruk yang tepat, meliputi

berbagai komponen yang jelas, sistematik, dinamis, efektif dan efisien.

Kewibawaan sebagai dua pilar dasar proses pembelajaran dijabarkan

dan diaplikasikan dalam wujud perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang menjamin terintegrasikannya berbagai komponen

yang dimaksudkan itu.

Menurut Sardiman (1986;20) belajar merupakan proses untuk

perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

1
2

misalnya dengan membaca, mengamati mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu

mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Dalam

pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai psiko-fisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar

dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang

merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya. Adapun menurut Sardiman (1986), tujuan belajar

diantaranya :

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan

pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat

dipisahkan.

2. Untuk memahami penanaman konsep dan keterampilan

Pemahaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan

suatu keterampilan. Baik keterampilan yang bersifat jasmani

maupun rohani.

Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang

dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada

keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang

sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena

tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang

dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak


3

menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan

berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan

suatu masalah atau konsep.

3. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak

didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan

berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri

sebagai contoh atau model.

Jadi dalam kesimpulan yang dikemukakan Abdilah (2002),

belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu dalam

perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk

memperoleh tujuan tertentu (Aunurrahman, 2012;35).

Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar

adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil

dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Menurut Muhibbin (2005:144), faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni

keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang

berasal
4

dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni:

a) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) yaitu makanan,

minuman, pola tidur dan sebagainya.

b) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) yaitu tingkat

kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa,

minat siswa dan motivasi siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi

lingkungan di sekitar siswa.

a) Lingkungan Sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah

masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan

di sekitar perkampungan siswa tersebut.lingkungan sosial

yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah

orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat-sifat orang tua,

praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan

demografi keluarga (letak rumah), semuanya

dapat memberi dampak baik ataupun buruk

terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh

siswa.

b) Lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-

alat
5

belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan

siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari

materi-materi pelajaran.

Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana

yang telah dipaparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh

terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Sehingga penulis

dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam melaksanakan proses

pembelajaran tersebut.

Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba untuk

melakukan observasi proses pembelajaran matematika di SMP BOPKRI 2

Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sultan Agung No. 4 Yogyakarta.

Observasi dilakukan pada tanggal 13-19 Februari 2015 di kelas VII yang

terdiri dari 29 orang siswa, dengan siswa laki-laki berjumlah 15 orang dan

siswa perempuan berjumlah 14 orang.

Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran matematika terlaksana

cukup kondusif. Metode yang digunakan oleh guru adalah metode diskusi.

Sebelum guru memulai kegiatan pembelajaran, terlebih dahulu guru

membahas pekerjaan rumah (PR) yang diberikan pada pertemuan


6

sebelumnya. Akan tetapi guru tidak membahas semuanya, guru hanya

menanyakan mana yang belum mengerti kemudian membahasnya bersama-

sama dan beberapa siswa diminta untuk mengerjakan di depan. Setelah

selesai membahas PR, kemudian guru meminta siswa untuk menyiapkan

alat-alat pembelajaran yang akan diperlukan. Saat proses pembelajaran,

guru terlebih dahulu menjelaskan materi pada pertemuan tersebut lalu

memberi contoh soal. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa untuk

didiskusikan dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 2 orang yang

duduk dalam satu bangku. Setelah selesai berdiskusi, guru meminta salah

satu siswa dari perwakilan setiap kelompok untuk mengerjakan hasil diskusi

tersebut di papan tulis. Kemudian guru membahas dan mengoreksi hasil

diskusi siswa yang dikerjakan di papan tulis. Di akhir kegiatan pembelajaran

guru selalu memberikan pekerjaan rumah (PR).

Dalam melakukan penilaian, guru memberikan ulangan harian,

ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). Ulangan

harian diberikan pada saat materi tiap bab yang diajarkan telah berakhir,

hasil ulangan kadang dikembalikan dan kadang tidak. Namun untuk hasil

ulangan tengah semester tidak dikembalikan, karena memang itu

kesepakatan yang telah dibuat oleh pihak sekolah sebagai arsip, namun hasil

belajar tetap akan diumumkan di dalam kelas, agar para siswa mengetahui

bagaimana hasil belajar mereka selama ini. Demikan juga disetiap akhir

pembelajaran guru selalu memberikan pekerjaan rumah berupa latihan soal


7

dari buku paket kira-kira sebanyak 5-10 soal, kemudian soal akan dibahas di

pertemuan berikutnya.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa memperhatikan

apa yang dijelaskan oleh guru. Ada beberapa siswa yang belum

mengerjakan PR ketika sebelum dimulai kegiatan belajar, guru membahas

PR terlebih dahulu. Ketika mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), siswa

cukup antusias dalam berdiskusi dan ada beberapa siswa yang aktif bertanya,

namun ada juga beberapa siswa yang suka ribut sendiri. Ada pula beberapa

siswa yang belum mengerti tetapi malu bertanya kepada guru. Mereka lebih

suka bertanya kepada temannya, terutama ketika dalam satu kelompok tidak

ada yang mengerti, mereka bertanya kepada teman-temannya di kelompok

lain. Hal ini mengakibatkan siswa sering berjalan-jalan di dalam kelas.

Namun ada pula siswa yang enggan bertanya kepada temannya, mereka

hanya duduk di bangkunya dan kadang-kadang tidak mau mengerjakan.

Mereka malah berdiskusi tentang hal lain yang tidak ada kaitannya dengan

pembelajaran tersebut sehingga cukup menimbulkan keributan di dalam

kelas. Ketika guru bertanya, kadang-kadang mereka tidak bisa menjawab.

Terutama yang duduk di barisan belakang. Hal ini juga disebabkan karena

tempat duduk siswa tidak pernah berpindah-pindah. Kemudian setelah

selesai berdiskusi, siswa cukup antusias untuk berebut maju ke depan.

Berdasarkan uraian diatas, pada awalnya peneliti bermaksud untuk

mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Motivasi dan Minat terhadap

Hasil Belajar Matematika Materi Persamaan Linear Satu Variabel pada


8

Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta, akan tetapi karena sesuatu

hal pada semester berikutnya yaitu tahun ajaran 2015/2016 SMP BOPKRI 2

Yogyakarta sudah tutup sehingga para guru dan siswa semuanya dialihkan

ke SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Oleh karena itu, maka peneliti akan

melanjutkan penelitian tersebut di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Guru membagi kelompok hanya berdasarkan tempat duduk.

2. Beberapa siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran,

terlihat dari adanya beberapa siswa yang tidak membawa alat

yang diperlukan untuk belajar seperti jangka, penggaris dan busur.

Padahal guru sudah mengumumkannya selama 3 pertemuan

berturut-turut.

3. Ada beberapa siswa yang belum mengerjakan PR.

4. Ada beberapa siswa yang sering ribut dan berjalan-jalan di kelas.

5. Ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan latihan soal.

6. Beberapa siswa masih takut bertanya.


9

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak masalah yang telah diidentifikasi karena

keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka penelitian ini dibatasi pada

masalah mengenai Pengaruh Motivasi dan Minat terhadap Hasil Belajar

Matematika Materi Persamaan Linear Satu Variabel pada Siswa Kelas

VII-C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang

akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana motivasi belajar matematika siswa kelas VII-C SMP

BOPKRI 1 Yogyakarta?

2. Bagaimana minat belajar matematika siswa kelas VII-C SMP BOPKRI

1 Yogyakarta?

3. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII-C SMP BOPKRI 1

Yogyakarta?

4. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII-

C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta?

5. Bagaimana pengaruh minat terhadap hasil belajar siswa kelas VII-C

SMP BOPKRI 1 Yogyakarta?


10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Motivasi belajar siswa kelas VII-C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

2. Minat belajar siswa kelas VII-C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

3. Hasil belajar siswa kelas VII-C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

4. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII-C

SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

5. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII-C SMP

F. Batasan Istilah

1. Belajar

Belajar merupakan proses untuk perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur

maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan

cara penilaian yang dilaksanakan.

3. Minat

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.


11

11

4. Motivasi

Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik

manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat atau

tidak sesuatu.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan,

setelah melakukan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

G. Manfaat Hasil Penelitian

1. Untuk Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman di kemudian hari

dalam menyusun karya ilmiah dan menerapkan metode pembelajaran

di kelas.

2. Untuk Sekolah

Dapat menambah informasi dan acuan dalam menerapkan metode

pembelajaran yang pal paling tepat untuk meningkatkan pemahaman

siswa dalam pembelajaran matematika.

3. Khasanah Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmiah

bagi pembaca dan sebagai referensi untuk melakukan penelitian

khususnya pada permasalahan yang sama.


12
DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Herman Hudoyo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud

Husein Tampomas. 2006. Matematika Plus 1A SMP Kelas VII Semester Pertama.

Bogor: Yudhistira.

Marsigit. 2002. Matematika SMP Kelas VII. Jakarta: Yudistira.

Miftahul Huda. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Ragrafindo Persada

Nanang Hanafiah & Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:

PT. Rafika Aditama.

Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Bandung: Bumi Aksara

Pustaka KTI http://literaturkti.blogspot.com/2013/05/contoh-kisi-kisi-kuisioner-

minat-siswa.html. diakses tanggal 25 Mei 2015. Pukul 17.00

Robert E. Slavin. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta
13

Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta :

Aditya Media Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.

Jakarta: PT. Bumi Aksara Winkel, W.S. 1987. Psikologi

Pembelajaran. Jakarta: Gramedia

Wono Setya Budhi. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII Semester 1.

Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai