Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL – MODEL KURIKULUM


Dosen Pengampu : Dyoty Aulya Vilda Ghasya, S. Pd, M.Pd

Nabila
1082211014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR KELAS 3A PPAPK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
terdiri dari pokok pembahasan mengenai model-model kurikulum. Setiap
pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah di mengerti.
Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada semua dosen yang membimbing kami.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Wassalamualikum Wr.Wb.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kurikulum Developmental Education..........................................................3
B. Kurikulum Humanistic Education................................................................4
C. Kurikulum Personal Meaning......................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran ............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek
yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir, sistem nilai seperti moral,
keagamaan, politik, budaya, dan sosial, proses pengembangan, kebutuhan
peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan.
Aspek-aspek tersebut akan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan
dalam suatu pengembangan kurikulum. Model pengembangan kurikulum
merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing),
menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu
kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat
menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang
dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan pendidikan.
Berbagai macam model kurikulum telah dikembangkan oleh para ahli
kurikulum, pendidikan dan psikologi. Sudut pandang ahli yang satu
terkadang berbeda dengan sudut pandang ahli yang lain. Ada yang
memandang dari sudut isinya dan ada juga yang memandang dari sisi
pengelolaanya (sentralisitik atau desentralistik).
Tidak sedikit pula ahli yang mengembangkan model kurikulum
dari sisi proses penggunaan kurikulum tersebut. Namun demikian, jika
anda teliti lebih lanjut, para ahli tersebut mempunyai satu tujuan atau arah
yaitu mengoptimalkan kurikulum. Selanjutnya dalam artikel ini akan
dibahas tentang pengertian pengembangan kurikulum, model-model
pengembangan kurikulum, prosedur umum pengembangan kurikulum dan
implementasi manajemen kurikulum. Diharapkan dari paparan tersebut
diperoleh gambaran dan pemahaman secara jelas tentang pengembangan
kurikulum secara teoritik dan praktik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model kurikulum developmental
education ?

1
2. Apa yang dimaksud dengan model kurikulum humanistic education ?
3. Apa yang dimaksud dengan model kurikulum personal meaning ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model kurikulum
developmental education.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model kurikulum
humanistic education.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model kurikulum
personal meaning.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Kurikulum Developmental Education


Pengembangan kurikulum merupakan proses perbaikan kurikulum.
Berbagai pendekatan telah digunakan dalam mengembangan kurikulum.
Pendekatan yang umum digunakan terdiri dari analisis (analisis kebutuhan,
analisis tugas), desain (desain objek), pemilihan (memilih metode
pembelajaran atau pengajaran yang sesuai dan metode penilaian yang
sesuai), pembentukan (pembentukan komite implentasi kurikulum atau
komite evaluasi kurikulum) dan reviuw (komite peninjauan kurikulum).
Kurikulum develomental atau pengembangan kurikulum
membahas berbagai macam model pengalaman kurikulum selanjutnya.
Kegiatan pengembangan kurikulum mencakupi kegiatan penyususnan
kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang diseratai
dengan penilaian yang intensif, dan penyempurnaan-penyempurnaan yang
dilakukan terhadap komponen-komponen tertentu dari kurikulum tersebut
atas dasar hasil penilaian. Bila kurikulum itu sudah dianggap cukup bagus
setelah mengalami penilaian dan penyempurnaan maka berakhirlah tugas
pengembangan kurikulum tersebut dan dilanjutkan dengan tugas
pembinaan.
Jadi, pengembangan kurikulum atau kurikulum developmental
pada dasarnya adalah proses yang dimulai dari kegiatan menyusun
kurikulum. Mengimplementasikan, mengevaluasi dan memperbaiki
sengga memperoleh suatu kurikulum yang dianggap ideal.
Dalam proses pengembanga kurikulum terdapat 4 kategori yang
ikut berpartisispasi dan terlibat yaitu :
1. Para ahli pendidik atau kurikulum yang ada pada pusat pengembangan
kurikulum dan para ahli bidang ilmu dari luar.
2. Para ahli pendidikan dari perguruan tinggi atau sekolah dan guru-guru
terpilih.
3. Para profesional dalam sistem pendidikan.

3
4. Profesional lain dan tokoh-tokoh masyarakat.
Jadi pelaku atau yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
adalah para pelaku pendidik seperti guru, kepala sekolah, administrator,
ahli ilmu pengetahuan, masyarakat serta siswa itu sendiri semuanya
memiliki partisipasi dalam pengembangan kurikulum.

B. Model Kurikulum Humanistic Education


Tujuan pendidikan menurut kurikulum humanistik adalah
membentuk proses kepribadian yang berkaitan dengan kondisi ideal
pertumbuhan kepribadian, integritas, dan otonomi. Diri haruslah dibuka,
dibentuk dan diajari. Kurikulum humanistik banyak dipengaruhi oleh
Psikologi angkatan ketiga yang banyak mendorong adanya aktualisasi diri,
di mana pembelajar dibiarkan berekspresi, bertindak, bereksperimen,
bahkan membuat kesalahan, dilihat dan mendapatkan umpan balik, serta
menemukan siapa diri mereka. Kita akan belajar mengenali diri kita
sendiri melalui respon terhadap pengalaman puncak. Melalui meditasi dan
disiplin spiritual, seseorang bisa mengendalikan kesadarannya.
Pada akhirnya melalui kurikulum humanistik ini, pembelajar akan
belajar untuk mengenali tantangan, mengubah nasib menjadi tugas-tugas
yang bisa diatur, dan mempercayai kemampuannya. Siswa diharapkan
memahami hubungan sebab akibat di mana emosi dan imajinasi dilatih
untuk merespon akibat-akibat dari sebuah aksi, pembelajar akan tumbuh
dalam kesadaran atas kompleksitas dan mampu bertahan di masa datang.
Fungsi guru yang terpenting bagi siswa adalah:
1) Mendengarkan secara keseluruhan pandangan siswa mengenai realita.
2) Menghargai siswa
3) Berbuatlah yang wajar dan apa adanya, tidak dibuat-buat.
Kurikulum humanistik difokuskan pada pertumbuhan manusia
yang sekaligus responsif terhadap tekanan publik untuk berprestasi.
Bagian terpenting dari kesatuan pendidikan adalah integrasi antara domain
afektif (emosi, sikap, nilai) dan domain kognitif (pengetahuan intelektual
dan kemampuan pikir). Tujuan kurikulum adalah untuk memberikan
alternatif pilihan pada siswa atas hidup, bertanggung jawab atas

4
pilihannya, dan menyadari bahwa mereka bisa memilih. Unsur-unsur
kurikulum tersebut adalah:
1) Partisipasi.
2) Integrasi.
3) Relevansi.
4) Diri.
5) Tujuan.

Kurikulum tidak hanya melibatkan aspek kesadaran kognitif


namun juga aspek kesadaran intuitif ± dengan bimbingan melalui fantasi
dan meditasi.

C. Model Kurikulum Personal Meaning


Model ”personal meaning” berdasarkan atas orientasi nilai
integrasi ekologi yang fokus utamanya pada ppencarian nilai secara
pribadi dan perkembangan individu secara pribadi dan perkembangan
individu secara holistik. Hal itu berkaitan dengan perkembangan individu
dalam kontek sosial tertentu dan menekan pertumbuhan akan tanggung
jawab sosial. Model ini percaya bahwa usaha pendidikan diarahkan kepada
perkembanga warga dunia yang siap untuk berperan serta dalam usaha
bersama membangun suatu masyarakat dunia yang lebih baik. Model ini
berdasarkan asumsi bahwa agar suatu pengalaman menjadi pendidikan
bagi pelakunya, maka proses tersebut haruslah mempunyai manfaat dan
penting bagi individu.
Dua puluh tujuan dalam model ini di identifikasikan, kemudian
dikelompokkan menjadi tiga kategori. Pertama, bergerak untuk memenuhi
potensi perkembangan individu (perkembangan pribadi) yang terdiri dari :
1) Efisiensi fisiologik.
2) Kesejahteraan psikologik.
Kedua bergerak untuk beradaptasi dengan dan menguasai
lingkungan fisik (meniru lingkungan) yang terdiri dari :
1) Orientasi ruang,.
2) Manipulasi objek.

5
Ketiga, bergerak agar bisa berhubungan dengan orang lain
(interaksi sosial) yang terdiri dari :
1) Berkomunikasi,.
2) Berhubungan dengan kelompok.
3) Terlibat dalam peristiwa budaya.
Karakteristik program yang ditawarkan oleh model ini adalah;
1) Menitik beratkan pada pencarian pribadi terhadap suatu arti.
2) Keterampilan proses merupakan isi penting.
3) Belajar dalam kontek sosial
4) Menekanakan pada bakat individu, kemampuan kreatif, dan kepuasan
serta tujuan jangka panjang.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan
penyusunan kurikulum oleh pengembang krikulum dan kegiatan yang
dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapay menjadi bahan ajar dan
acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan (sekolah) bagi siswa.Berdasarkan program pendidikan tersebut
siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong
perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sifatnya
berkesinambungan kurikulum tersebut didesain sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi jurang yang memisahkan antara jenjang pendidikan dasar
dengan jenjang pendidikan selanjutnya.
B. Saran
Pada penulisan makalah ini , penulis masih keterbatasan dalam
materi dan penjelasan yang didapatkan. Diharapkan kepada pembaca
untuk memberikan masukan dan tanggapan

7
DAPTAR PUSTAKA

Andiyanto, T. (2017). Peran Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013: Studi


Pada TK Mentari Kec. Abung Selatan Kab. Lampung Utara. Elementary:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 3(1), 73–78.
https://doi.org/10.32332/elementary.v3i 1.790

Bahri, S. (2011). Pengembangan Kurikulum Tujuan Dasar dan Tujuannya. Jurnal


Ilmiah Islam Futura, 11(1), 1–20.

Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran,


(Jakarta: Bumi Aksara, 2011).

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).

Lismina, Pengembanga Kurikulum. Sidoarjo : Uwais Inspirasi Indonesia, 2017.

Anda mungkin juga menyukai