Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “pengembangan alat evaluasi jenis tes
penjas” dengan diberi kemudahan, tanpa pertolonganmu mungkin makalah ini tidak dapat
kami selesaikan.
Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai pengembangan alat
evaluasi jenis tes penjas disekolah.
Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak
perbaikan maka dari itu saya memohon saudara pembaca memberi saran atas kekurangan di
dalam makalah ini sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik. Kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Penjas,
Bapak Muh Isna Nurdin Wibisana S.Pd.,M.Kes.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu meridhoi segala usaha yang sudah kami lakukan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
A. Alat evaluasi jenis tes penjas .................................................................................................... 4
B. Dimensi Evaluasi ....................................................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi. Salah satunya adalah
tes.Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan persekolahan tetapi juga di luar sekolah
bahkan di masyarakat umum. Anda mungkin sering mendengar istilah tes kesehatan, tes
olahraga,tes makanan, tes kendaraan, dan lain-lain. Di sekolah juga sering kita dengar
istilah pretes,postes, tes formatif, tes sumatif, dan sebagainya . Dalam kegiatan
pembelajaran, tes banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam
bidang kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Penggunaan tes dalam dunia pendidikan sudah dikenal sejak dahulu kala, sejak orang
mengenal pendidikan itu sendiri. Artinya, tes mempunyai makna tersendiri dalam
pendidikan dan pembelajaran.Selain itu tes dapat dilakukan juga pada mata pelajaran
pendidikan jasmani yaitu untuk mengukur kemampuan anak pada bidang psikomotor atau
ketrampilan.Pengembangan alat evaluasi jenis tes ini sangat menguntungkan guru,sehingga
guru dapat dengan mudah mengevaluasi kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki anak
didiknya baik pada bidang kognitif, afektif, maupun psikomotor.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi alat evaluasi jenis tes penjas?
2. Apa manfaat menggunakan alat evaluasi jenis tes pada pembelajaran penjas?
3. Apa saja jenis-jenis alat evaluasi dengan metode tes?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah agar pembaca dapat dengan mudah
mengetahui:
1. Definisi alat evaluasi jenis tes penjas.
2. Manfaat alat evaluasi jenis tes pada pembelajaran penjas.
3. Jenis-jenis alat evaluasi dengan metode tes.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara sistematis dan
digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran.
2. Di dalam tes terdapat berbagai pertanyaan dan pernyataan atau serangkaian tugas
yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta didik.
3. Tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku peserta didik.
4. Hasil tes peserta didik perlu diberi skor dan nilai.
Tes dapat dibedakan atas beberapa jenis, dan pembagian jenis-jenis ini dapat ditinjau
dari berbagai sudut pandang. Heaton (1988), misalnya, membagi tes menjadi empat
bagian, yaitu tes prestasi belajar (achievement test), tes penguasaan (proficiency test), tes
bakat (aptitude test), dan tes diagnostik (diagnostic test). Untuk melengkapi pembagian
jenis tes tersebut, Brown (2004) menambahkan satu jenis tes lagi yang disebut tes
penempatan (placement test). Dalam bidang psikologi, tes dapat diklasifikasikan menjadi
empat bagian, yaitu :
1. Tes intelegensi umum, yaitu tes untuk mengukur kemampuan umum seseorang.
2. Tes kemampuan khusus, yaitu tes untuk mengukur kemampuan potensial dalam
bidang tertentu.
3. Tes prestasi belajar, yaitu tes untuk mengukur kemampuan aktual sebagai hasil
belajar.
4. Tes kepribadian, yaitu tes untuk mengukur karakteristik pribadi seseorang.
4
Berdasarkan jumlah peserta didik, tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tes
kelompok dan tes perorangan.
1. Tes kelompok, yaitu tes yang diadakan secara kelompok. Disini guru akan
berhadapan dengan sekelompok peserta didik.
2. Tes perorangan yaitu tes yang dilakukan secara perorangan (individual). Disini
guru akan berhadapan dengan seorang peserta didik.
Dilihat dari cara penyusunannya, tes dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
5
menghafal sesuatu, dan siapa pula yang mempunyai daya pikir yang kritis, analitis, luas
dan asosiatif. Situasi terakhir inilah yang harus diciptakan guru.
Tes baku bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam
menguasai materi pelajaran tertentu secara luas. Tes ini berisi materi-materi yang disusun
dari yang termudah sampai yang tersukar serta terdiri atas cakupan yang luas. Dewasa ini
tes diagnostik telah banyak dilakukan pada semua sekolah untuk semua tingkatan. Tes
6
diagnostik biasanya dilakukan serempak pada beberapa sekolah dalam waktu yang sama
dengan materi tes yang sama. Hasil tes diagnostik akan menunjukkan kelebihan dan
kekurangan tertentu dari sekolah tertentu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan tes baku, antara lain :
7
kelompok yang secara luas kelas atau satu sekolah sebagai
mewakili performance suatu kelompok pemakainya.
seluruh daerah.
Berdasarkan aspek pengetahuan dan keterampilan, maka tes dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu tes kemampuan dan tes kecepatan.
Prinsip tes kemampuan adalah tidak adanya batasan waktu di dalam pengerjaan tes.
Jika waktu tes tidak dibatasi, maka hasil tes dapat mengungkapkan kemampuan peserta
didik yang sebenarnya. Sebaliknya, jika waktu pelaksanaan tes dibatasi, maka ada
kemungkinan kemampuan peserta didik tidak dapat diungkapkan secara utuh. Artinya,
skor yang diperoleh bukan menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Namun demikian, bukan berarti peserta didik yang paling lambat harus ditunggu
sampai selesai. Tes kemampuan menghendaki agar sebagian peserta didik dapat
menyelesaikan tes dalam waktu yang disediakan. Implikasinya adalah guru harus
menghitung waktu pelaksanaan tes yang logis, rasional, dan proporsional ketika
menyusun kisi-kisi tes.
Aspek yang diukur dalam tes kecepatan adalah kecepatan peserta didik dalam
mengerjakan sesuatu pada waktu atau periode tertentu. Pekerjaan tersebut biasanya
relatif mudah, karena aspek yang diukur benar-benar kecepatan bekerja atau kecepatan
berpikir peserta didik, bukan kemampuan lainnya. Misalnya, guru ingin mengetes
kecepatan berlari, kecepatan membaca, kecepatan mengendarai kendaraan, dan
sebagainya dalam waktu yang telah ditentukan.
B. Dimensi Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi dengan menggunakan alat pengembangan berupa tes
terdapat 3 dimensi,dimensi tersebut antara lain:
1. Evaluasi Dimensi Kognitif
Evaluasi dimensi kognitif lebih cenderung pada penggunaan tes, terutama
tes tulis. Meskipun demikian, teknik non-tes juga digunakan untuk evaluasi
8
dimensi kognitif. Untuk teknik tes, langkah umum yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
9
l. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
m. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat
menyinggung perasaan siswa
Kaidah penulisan alat evaluasi tes ragam pilihan (Multiple Choice) adalah:
10
belajar dimensi psikomotor dapat berupa lembar soal (misalnya soal
identifikasi, soal simulasi, atau soal kinerja), lembar kerja, lembar tugas,
dan lembar percobaan. Istrumen evaluasi yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi pada dimensi psikomotor misalnya soal, format
pengamatan, format penilaian, dan portofolio.
Langkah umum yang dapat dilakukan dalam melakukan evaluasi
dimensi psikomotor adalah sebagai berikut.
11
Contoh Format Pengamatan
1 2 3 4 5 6 …
1.
2.
Aspek, misalnya:
a. Kehadiran
b. Perhatian/keseriusan
c. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
d. Memiliki buku catatan sendiri
Kriteria: Sangat Baik (90-100), Baik (70- 89), Cukup(50-69), Kurang(30-49),
Sangat Kurang (0-29)
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur aspek perilaku peserta didik. Dengan tes akan memudahkan seorang guru
dalam melakukan evaluasi terhadap peserta didik. Gruru dapat menganalisa kekurangan
maupun kekurangan siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14