Siswa Indonesia
(TKSI)
FASE A
Fase A ( Kelas I–II SD)
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh diri sendiri,
masyarakat, bangsa dan negara. Sementara itu secara pragmatis
pendidikan tidak hanya diartikan sebagai proses
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan seperangkat
nilai-nilai, melainkan juga harus mampu mengembangkan
kemampuan siswa untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan
jaman.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman. Sedangkan fungsi pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut
perlu adanya sinergisitas dari seluruh mata pelajaran yang masing-
B. Landasan Hukum
Penyusunan pedoman pengembangan Tes Kebugaran Siswa
Indonesia (TKSI) didasarkan atas landasan hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dalam penyusunan pedoman
pengembangan Instrumen TKSI ini adalah supaya para guru PJOK
SD/MI, SMP/M.Ts, SMA/MA/SMK/MAK, Widyaiswara PJOK, Dosen,
Praktisi, dan Pelatih cabang olahraga mampu menggunakan
instrumen TKSI.
D. Manfaat
Pedoman Pengembangan Penyusunan TKSI ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai referensi atau rujukan bagi para guru PJOK
INSTRUMEN
TES KEBUGARAN SISWA INDONESIA (TKSI)
FASE A (SD KELAS I dan II)
b) Pelaksanaan tes
(1) Siswa bersiap pada titik A sebagai tempat start.
(2) Asisten siap mencatat skor menggunakan formulir
tes.
(3) Asisten menghidupkan musik jalan dan lari
(4) Siswa memulai tes saat mendengar instruksi dari
musik jalan dan lari.
(5) Siswa berjalan dari titik start (A) menuju titik (B)
sejauh 5 meter kemudian mengambil dan
memindahkan bola dari titik (B) ke titik (C) sejauh
15 meter dengan berlari secepat mungkin.
Dilanjutkan dari titik (C) ke titik (D) sejauh 5 meter
dengan berjalan kembali kemudian mengambil
dan memindahkan bola dari titik (D) ke titik (A)
dengan cara berlari.
(6) Perpindahan dari titik satu ke titik berikutnya
sesuai instruksi dari musik jalan dan lari.
(7) Siswa melakukan gerakan jalan dan lari sambil
memindahkan bola sebanyak mungkin.
(8) Pada putaran ke 1 s.d 5 waktu tempuh 5 detik
untuk berjalan dan 7 detik untuk berlari. Putaran ke
6 s.d 10 waktu tempuh 4 detik untuk berjalan dan
6 detik untuk berlari. Putaran ke 11 s.d 15 waktu
tempuh 3 detik untuk berjalan dan 5 detik untuk
berlari.
(9) Siswa dianggap tidak mampu apabila sudah tidak
dapat berjalan dan berlari mengikuti instruksi
musik jalan dan lari tepat waktu.
Lari 15 m
15 meter
Jalan
5m
Jalan
5m
Lari 15 m
Gambar 2.1
Pelaksanaan Tes Jalan Lari
5) Pencatatan skor
a) Asisten tes menghitung jumlah bola yang dipindahkan
siswa yaitu jumlah bola yang berada pada kotak di titik
(A).
b) Asisten tes membandingkan jumlah hasil yang
diperoleh siswa dengan kriteria.
c) Kriteria dan penskoran tes jalan dan lari.
d) Skor ditetapkan sesuai dengan hasil perbandingan
yang diperoleh.
20 cm
Gambar 2.2
Naik Turun Bangku (Modifikasi)
6) Pencatatan skor
a) Asisten tes menghitung dan mencatat denyut nadi
siswa selama 1 menit (dihitung per 15 detik).
b) Asisten tes membandingkan jumlah denyut nadi yang
diperoleh siswa dengan norma.
c) Skor ditetapkan sesuai dengan hasil perbandingan
yang diperoleh.
7) Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen home step test sebesar 0.110
(valid), pengambilan keputusan validitas berdasarkan pada
nilai rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai reliabilitas sebesar
0.610 (reliabilitas tinggi).
8) Norma tes: .......
2. Komposisi Tubuh
a. Mengukur Tinggi Badan Ideal (Adopsi)
1) Deskripsi:
Tes ini untuk mengukur tinggi badan ideal. Tes diadopsi
dari Brocca.
2) Tujuan:
Mengukur tinggi badan secara ideal.
3) Peralatan:
a) Alat tulis
b) Stadiometer atau pita pengukur
c) Alat meteran tinggi badan
d) Formulir tes terlampir
4) Prosedur pelaksanaan tes:
a) Persiapan tes.
(1) Menyediakan pita ukur (meteran).
Gambar 2.3
Mengukur Tinggi Badan Ideal (Adopsi)
Gambar 2.4
Mengukur Berat Badan Ideal (Adopsi)
c) Pencatatan skor:
(1) Asisten tes menghitung dan mencatat tinggi dan
berat badan siswa.
(2) Asisten tes mengolah hasil pencatatan
menggunakan rumus Brocca sebagai berikut:
Gambar 2.5
Mengukur tinggi badan
Gambar 2.6
Mengukur berat badan
5) Pencatatan skor:
a) Asisten tes menghitung dan mencatat tinggi dan berat
badan siswa
b) Asisten tes mengolah hasil pencatatan menggunakan
rumus BMI sebagai berikut:
3. Fleksibilitas
a. Static Flexibility Test - Trunk and Neck (Adopsi)
1) Deskripsi:
Untuk mengetahui kelentukan statis batang tubuh (depan)
dan leher. Tes ini adalah adopsi dari Brian, 2015.
2) Tujuan:
Untuk memantau perkembangan kelenturan/mobilitas
tubuh dan leher siswa.
3) Peralatan:
a) Alat tulis
b) Matras atau alas tubuh
c) Formulir dan alat tulis
d) Penggaris meter
e) Formulir tes terlampir
4) Prosedur pelaksanaan tes:
a) Persiapan tes
(1) Menyiapkan matras atau alas tubuh.
(2) Menyiapkan penggaris meter.
(3) Menyediakan formulir tes dan alat tulis.
b) Pelaksanaan tes
a) Siswa berbaring tengkurap di lantai dengan tangan
terlipat di belakang kepala.
b) Asisten pertama menahan kaki siswa di tanah/matras
selama tes berlangsung.
c) Siswa mengangkat kepala dan batang tubuh depan
setinggi mungkin, dan menahanya dalam 3 detik.
Gambar 2.7
Static Flexibility Test - Trunk and Neck (Adopsi)
5) Pencatatan skor
a) Tes dilakukan sebanyak 2 (dua) kali.
b) Asisten kedua mencatat angka pada meteran yang
sejajar pada ujung hidung siswa setiap pelaksanaan
tes.
c) Jarak verticalterjauh yang tercatat digunakan untuk
menilai performa siswa.
6) Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen static fleksibility test sebesar
0.166 (valid), pengambilan keputusan validitas
berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai
reliabilitas sebesar 0.602 (reliabilitas tinggi).
7) Norma tes: .......
Gambar 2.8
Tes “KAKU” /Tes Kelentukan ku (Modifikasi)
5) Pencatatan Skor
Skor yang dicatat adalah titik terjauh yang dapat dijangkau
saat memindahkan benda selama 3 (tiga) kali
pengulangan.
6) Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen tes KAKU sebesar 0.220 (valid),
pengambilan keputusan validitas berdasarkan pada nilai
rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai reliabilitas sebesar 0.594
(reliabilitas sedang).
7) Norma tes: .......
Gambar 2.10
Push Up Sentuh Tembok (Inovasi)
5) Pengambilan Skor
a) Asisten tes menghidupkan stopwatch selama 30 detik.
b) Asisten tes menghitung jumlah sentuhan tangan ke
tembok.
c) Skor dihitung berdasarkan jumlah sentuhan tangan ke
tembok yang dilakukan dengan benar.
6) Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen push up sentuh tembok sebesar
0.437(valid), pengambilan keputusan validitas berdasarkan
b) Pelaksanaan tes:
(1) Siswa melakukan sikap push up dengan bertumpu
pada kedua tangan dengan posisi lengan lurus dan
bertumpu pada kedua lutut, tungkai bawah
diangkat keatas.
(2) Posisi lutut, pantat dan bahu segaris lurus.
(3) Setelah aba-aba dimulai siswa memindahkan bola
dari kotak satu ke kotak lainnya dengan tangan
secara menyilang. Gerakan tangan bergantian
kanan dan kiri.
(4) Siswa melakukan gerakan selama 30 detik dan
mempertahankan posisi tersebut diatas.
(5) Apabila siswa memindahkan bola dengan
merubah posisi yang seharusnya bola tidak
dihitung sebagai jumlah capaian.
(6) Tester selalu memastikan posisi tubuh siswa
dalam keadaan benar.
Mengambol bola
tangan menyilang
Meletakkannya lurus
Gambar 2.11
Push Up Sambil Memindahkan Bola (Inovasi)
5) Pengambilan skor:
a) Asisten tes menghidupkan stopwatch selama 30 detik.
b) Asisten tes menghitung jumlah bola dalam kotak yang
dapat dipindahkan.
c) Skor dihitung berdasarkan jumlah bola yang berhasil
dipindahkan dengan posisi yang benar.
6) Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen push up memindahkan bola
sebesar 0.335 (valid), pengambilan keputusan validitas
berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai
reliabilitas sebesar 0.575 (reliabilitas sedang).
7) Norma tes: ......
Gambar 2.12
Push Up Sentuh Bahu (Inovasi)
e. Pengambilan skor
1) Asisten tes memberikan aba-aba “Mulai”
2) Asisten tes menghitung jumlah sentuhan tangan ke bahu.
3) Skor dihitung berdasarkan jumlah sentuhan tangan ke bahu
yang dilakukan dengan benar.
4) Setelah siswa tidak mampu lagi melakukan gerakan
dengan sempurna maka tes dihentikan.
f. Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen push up sentuh bahu sebesar 0.472
(valid), pengambilan keputusan validitas berdasarkan pada nilai
rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai reliabilitas sebesar 0.551
(reliabilitas sedang).
g. Norma tes:
6. Kelincahan
a. 4 x 10 m Shuttle Run/Agility Test (modifikasi)
1) Deskripsi:
Tes lari 4 x 10 meter bolak balik sambil memindahkan
benda.
2) Tujuan:
Shuttle run test adalah untuk mengukur tingkat kelincahan
dan koordinasi siswa secara umum.
3) Peralatan:
a) Alat tulis
b) Lantai yang datar, tidak licin dan bersih dengan
panjang minimal 15 m dan lebar 2 m.
c) 2 buah kotak kayu dengan ukuran disarankan 10 x 5 x
5 cm atau benda dengan bentuk serupa (dapat
berbentuk kantung dengan isi potongan kain atau
kacang).
d) Stopwatch.
e) Garis penanda dengan lakban, kerucut/cones atau
kapur.
f) Formulir tes terlampir.
4) Prosedur pelaksanaan tes:
a) Persiapan tes:
(1) Membuat lintasan lari berjarak 10 m dengan lebar
1 m.
(2) Menyediakan peralatan yang akan dipergunakan
untuk melakukan tes.
(3) Meletakkan dua kotak kayu atau benda dengan
bentuk serupa, diletakkan secara terpisah 30 cm
dari garis ke 2 (garis 10 m).
b) Pelaksanaan tes:
(1) Siswa berdiri di belakang garis start.
(2) Ketika aba-aba mulai, siswa berlari secepat
mungkin ke garis kedua, mengambil 1 benda
dalam kotak yang berada di garis kedua, letakkan
benda di belakang garis pertama (start/finish),
ulangi kembali dan untuk benda ke 2 tidak perlu
meletakkan, cukup dibawa sampai melintasi garis
pertama/finish.
30 cm
Gambar 2.13
4 x 10 m Shuttle Run/Agility Test (modifikasi)
5) Pengambilan skor
a) Asisten tes menghidupkan stopwatch, sambil
memberikan aba-aba “Mulai”.
Lari menyamping
(galoop) ke kanan
Lari menyamping
(galoop) ke kiri
Lari mundur ke
garis awal
Gambar 2.14
Agility T Test/Agility Test (Adopsi)
5) Pengambilan skor
a) Asisten tes menghidupkan stopwatch, sambil
memberikan aba-aba “Mulai”
b) Asisten tes menghitung waktu tempuh berlari dari titik
A melewati lintasan yang ada dari satu titik ke titik lain,
hingga selesai kembali ke titik A.
c) Skor dihitung berdasarkan waktu yang didapat dalam
menyelesaikan tes yang dilakukan.
6) Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen agility T Test sebesar 0.533 (valid),
pengambilan keputusan validitas berdasarkan pada nilai
rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai reliabilitas sebesar 0.539
(reliabilitas sedang).
7) Norma tes: .......
7. Keseimbangan
Tes Sikap Satu Kaki dan Menyangga Benda (Modifikasi)
a. Deskripsi:
Tes keseimbangan dimana siswa akan ditempatkan berdiri
statis di lantai dengan satu kaki ditekuk kebelakang
membentuk sudut 90 dan mata terbuka. Tes ini merupakan
modifikasi dari One-Leg Stance Test (Granada, n.d).
b. Tujuan Tes:
Untuk mengukur kesimbangan statis bawah dan atas.
c. Peralatan:
1) Alat tulis
2) Lapangan dengan permukaan lantai yang datar dan tidak
licin.
3) Balok ukuran 10 x 5 x 5.
4) Stopwatch
5) Formulir tes terlampir
d. Prosedur pelaksanaan tes:
1) Persiapan tes:
a) Menyediakan lapangan dengan permukaan yang datar
dan tidak licin.
b) Menyediakan peralatan yang akan dipergunakan untuk
melakukan tes.
2) Pelaksanaan tes:
a) Siswa meletakan benda berupa balok atau benda
sejenis di kepalanya.
b) Siswa ditempatkan dalam keadaan berdiri statis di
lantai, dengan satu kaki berdiri dan kaki lainnya
tertekuk ke belakang dengan sudut 90. Kedua tangan
Gambar 2.15
Tes Sikap Satu Kaki dan Menyangga Benda (Modifikasi)
e. Pengambilan skor
1) Asisten tes menghidupkan stopwatch, saat peserta
menekuk salah satu kaki.
8. Koordinasi
a. Tes Koordinasi Tangan dan Mata/Lempar Pantul Tangkap Bola
(Modifikasi)
1) Deskripsi
Tes koordinasi tangan dan mata, dimana siswa melempar
bola ke arah tembok yang berjarak 1,5 meter dan
menangkapnya dengan sempurna selama 30 detik. Tes ini
merupakan modifikasi dari tes Brian, 2015
2) Tujuan:
Untuk mengetahui kemampuan koordinasi tangan-mata
dan objek yang bergerak.
3) Peralatan:
a) Alat tulis
1,30 cm
Gambar 2.16
Tes Koordinasi Tangan dan Mata/Lempar Pantul Tangkap Bola
(Modifikasi)
5) Pengambilan Skor
a) Asisten tes menghidupkan stopwatch, saat aba-aba
“mulai” disebutkan.
b) Asisten tes menghitung jumlah lemparan dan
tangkapan yang dilakukan.
c) Skor dihitung berdasarkan jumlah lemparan dan
tangkapan yang didapat dalam menyelesaikan tes
yang dilakukan.
Diatas kepala
Lemparan bawah
Menangkap dgn
dua tangan
Gambar 2.17
Tes Koordinasi Tangan dan Mata/Lambung Tangkap Bola
(Modifikasi)
5) Pengambilan skor
a) Asisten tes menghidupkan stopwatch, saat aba-aba
“mulai” disebutkan.
b) Asisten tes menghitung jumlah lemparan dan
tangkapan sempurna yang dilakukan.
9. Kecepatan
Tes lari 20 meter (Modifikasi)
a. Deskripsi:
Merupakan tes yang dilakukan dengan cara berlari lurus
secepat-cepatnya menempuh jarak 20 meter. Tes ini
merupakan modifikasi dari Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
(TKJI) Kemendikbud 2008.
b. Tujuan:
Mengetahui kecepatan berlari siswa.
c. Peralatan:
1) Alat tulis
2) Lintasan lurus yang rata dan tidak licin
3) Bendera kecil
4) Kapur
5) Formulir tes terlampir
20 meter
Gambar 2.18
Tes lari 20 meter (Modifikasi)
e. Pengambilan skor
1) Asisten tes merekam dan mencatat waktu tempuh peserta
saat berlari 20 m.
2) Waktu tempuh dicatat sampai dua angka dibelakang koma.
f. Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen lari 20 meter sebesar 0.548 (valid),
pengambilan keputusan validitas berdasarkan pada nilai rhitung >
rtabel dengan α= 0.05. Nilai reliabilitas sebesar 0.537 (reliabilitas
sedang).
g. Norma tes: .......
10. Power
a. Standing Broad Jump (Adopsi)
1) Deskripsi:
Tes melakukan lompatan sejauh-jauhnya menggunakan
tolakan dua kaki secara bersamaan tanpa awalan. Tes ini
merupakan adopsi dari NAPFA.
2) Tujuan:
Mengukur power tungkai ke arah depan.
3) Peralatan:
a) Alat tulis
b) Tempat tes dengan permukaan yang rata dan tidak
licin.
c) Meteran.
d) Masking tape atau sesuatu yang dapat digunakan
sebagai pembatas
e) Masking tape, sticker, Marker atau sesuatu yang dapat
digunakan sebagai penanda hasil lompatan.
f) Formulir tes terlampir
Gambar 2.19
Standing Broad Jump (Adopsi)
5) Pengambilan skor
a) Asisten tes memberi tanda hasil loncatan yang paling
dekat dengan garis batas awal loncatan (bagian
belakang kaki).
b) Asisten tes mengukur jarak hasil loncatan dari tanda
hasil loncatan ke garis batas awal loncatan.
c) Asisten tes mencatat hasil loncatan.
d) Nilai yang diperoleh siswa adalah jarak loncatan
terjauh yang diperoleh dari 2 kali tes.
b) Pelaksanaan tes:
(1) Siswa mencoba melakukan beberapa lompatan
untuk pembiasaan.
(2) Siswa berdiri satu kaki di belakang garis batas
awal lompatan dengan kaki terkuat.
(3) Ayun tangan ke depan dan ke belakang untuk
mendapatkan momentum, setelah mendapatkan
momentum melompat sejauh mungkin ke depan
dan kemudian mendarat dengan kedua kaki
bersama-sama.
(4) Beri tanda bekas pendaratan pada bagian
kaki/tubuh yang terdekat dengan garis batas awal
lompatan.
(5) Lompatan tidak dihitung jika siswa kehilangan
keseimbangan dan jatuh ke belakang anggota
badan selain kaki menyentuh area di belakang
kaki.
(6) Siswa melakukan 2 kali percobaan lompatan.
Gambar 2.20
Tes Lompat Satu Kaki (Modifikasi)
5) Pengambilan Skor
a) Asisten tes mempersilahkan peserta berdiri satu kaki
(kaki terkuat) di belakang garis batas awal lompatan.
b) Asisten tes mempersilahkan peserta melakukan
lompatan.
c) Asisten tes memberi tanda hasil lompatan yang paling
dekat dengan garis batas awal lompatan.
d) Asisten tes mengukur jarak hasil lompatan dari tanda
hasil lompatan ke garis batas awal lompatan.
e) Asisten tes mencatat hasil lompatan.
f) Nilai yang diperoleh siswa adalah jarak lompatan
terjauh yang diperoleh dari 2 kali tes.
11. Akurasi:
Tes Ketepatan Lemparan Keranjang (akurasi)
a. Deskripsi:
Tes ketepatan yang dilakukan dengan cara melemparkan 10
bola tenis ke dalam keranjang berjarak 2 m berbentuk lingkaran
dengan diameter 30 cm.
b. Tujuan:
Untuk mengukur tingkat akurasi/ketepatan dalam melempar.
c. Peralatan:
1) Alat tulis
2) Bola tenis sebanyak 10 buah.
3) Keranjang dengan diameter 30 cm dan tinggi minimal 50
cm.
4) Formulir tes terlampir
d. Prosedur pelaksanaan tes:
1) Persiapan tes:
a) Menyediakan tempat tes dengan permukaan yang rata.
b) Meletakkan keranjang di lantai sejauh 2 m dari titik
lemparan.
c) Menyediakan peralatan yang akan dipergunakan untuk
melakukan tes.
2) Pelaksanaan tes:
a) Siswa berdiri di belakang titik/garis lempar yang telah
diberi tanda berjarak 2 m dari keranjang sambil
memegang bola tenis.
b) Siswa memulai lemparan dengan aba-aba mulai dari
asisten.
c) Siswa melempar bola dari bawah (ayunan lengan
bawah) menggunakan satu tangan ke keranjang.
Lemparan dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali.
2 meter
30 cm
Gambar 2.21
Tes Ketepatan Lemparan Keranjang (akurasi)
e. Pengambilan Skor
1) Asisten tes mempersilahkan peserta berdiri pada tempat
yang telah diberi tanda berjarak 2 m dari keranjang sambil
memegang bola tenis.
2) Asisten tes mempersilahkan peserta melakukan lemparan
sebanyak 10 (sepuluh) kali setelah diberi aba-aba “mulai”.
3) Asisten tes menghitung dan mencatat hasil lemparan yang
masuk ke dalam keranjang.
4) Nilai yang diperoleh siswa adalah hasil lemparan yang
masuk ke dalam keranjang.
f. Validitas dan reliabilitas tes:
Nilai validitas instrumen tes ketepatan lemparan keranjang
sebesar 0.389 (valid), pengambilan keputusan validitas
berdasarkan pada nilai rhitung > rtabel dengan α= 0.05. Nilai
reliabilitas sebesar 0.566 (reliabilitas sedang).
g. Norma tes : ........
Daftar Pustaka
Brian, M. (2015). 101 Performance Evaluation Tests (2nd ed.). Green Star
Media Limited.
Granada, U. de. (n.d.). PREFIT Battery : Assessing FITness in
PREschoolers.
Marchese, R. and Hill, A. (2005). The Essential Guide to Fitness: for the
fitness instructor. Pearson: New South Wales
NAPFA Challenge 2ndedition, 2000. Singapore Sports Council & Minister
of Education Singapore
Hoffman, J. (2006). Norms for Fitness, Performance, and Health.
Champaign, Ill.: Human Kinetics.