Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“HAKIKAT PENDIDIK DAN KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN”

NAMA : IQZAL DWI PUTRO

KELAS : PTO 01

NIM : 1823040008

MATA KULIAH : PROFESI KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020-2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini tentang HAKIKAT PENDIDIK DAN
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN bisa selesai pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk


menambah pengetahuan para pembaca umumnya yang merupakan salah satu
bagian dari mata kuliah Profesi Kejuruan

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun


ini bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun

IQZAL DWI PUTRO

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................4

C. TUJUAN PEMBAHASAN................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN............................................................................................................6

A. HAKIKAT GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL........................6

B. KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN................................................11

BAB III........................................................................................................................15

PENUTUP...................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semua orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu
kepada seseorang atau sekelompok orang dapat disebut “guru”,tapi tidak semua guru
menjadikan pekerjaan itu sebagai suatu profesi.Guru sebagai profesi pendidik adalah
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang akan di
transformasikan kepada peserta didik. Dalam Undang – Undang Nomor 14 Tahun
2005, tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa,”Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Menurut Sutari Imam Barnadib (Dirto, dkk, 1995), pendidik diartikan setiap
orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat
kemanusiaan yang lebih tinggi. Kemudian menurut Achmadi (1984:68) Pendidik
diartikan seseorang yang memberi atau melaksanakan tugas medidik dengan sadar
bertanggung jawab dalam membimbing anak untuk mencapai kedewasaan.

Jadi jelas dalam Undang – Undang Guru dan Dosen guru adalah pendidik
profesional. Hal ini menunjukkan bahwa guru merupakan pekerjaan yang
membutuhkan berbagai persyaratan profesional yang ditetapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa uraian diatas, timbul beberapa permasalahan,sebagai berikut:

1. Apa hakikat guru sebagai pendidik profesional ?

1
2. Bagaimana konsep dasar profesi keguruan ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Selain untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah,juga dapat
menambah wawasan profesioal tugas seorang guru dan dapat meningkatkan
profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL


Dalam dunia pendidikan, pendidik merupakan faktor penting dan utama,
karena pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan
jasmani dan rohani peserta didik, terutama di sekolah, untuk mencapai kedewasaan
peserta didik sehingga ia menjadi manusia yang paripurna dan mengetahui tugas-
tugasnya sebagai manusia. Di sini dapat dipahami bahwa pendidik merupakan posisi
sentral dalam dunia pendidikan, berarti dipundak pendidiklah perkembangan peserta
didik dilanjutkan secara kontiniu, maka pendidik semestinya mengetahui makna
pendidikan agar peserta didik dapat berkembang dengan sempurna untuk mendapat
kebahagian hidup dunia dan akhirat. Beranjak dari ini, sepatutnya pendidik
menyadari terhadap tugas yang diemban untuk mencerdaskan peserta didik, pada
akhirnya tugas yang mulia tersebut apabila dilakukan dengan baik akan memperoleh
kebahagiaan dalam diri seorang pendidik.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


dijelaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (a) menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, (b)
mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
(c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.UU ini memberikan kepercayaan
penuh kepada pendidik agar dapat menciptakan pendidikan yang mempunyai makna,
menyenangkan, kreatif dan dinamis bagi peserta didik.

Pendidik merupakan faktor penentu dalam proses penyelenggaraan


pendidikan, karena hakekat pendidik adalah untuk mendidik, yakni mengupayakan

3
seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotor, kognitif maupun potensi afektif.
Di samping itu, tanggungjawab perkembangan peserta didik yang paling utama
adalah peran orang tua dalam keluarga baik perkembangan jasmaninya maupun
perkembangan rohaninya.

Dalam pelaksanaan operasional mendidik, seorang pendidik melakukan


rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi
contoh, membiasakan. Batasan ini memberi arti bahwa tugas pendidik bukan hanya
sekedar mengajar sebagaimana pendapat kebanyakan orang, tetapi pendidik juga
bertugas sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar, sehingga
seluruh potensi peserta didik dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis.

Pelaksanaan hakekat pendidik membutuhkan jabatan atau profesi yang


memerlukan keahlian khusus sebagai pendidik. Pekerjaan demikian tidak dapat
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaan sebagai seorang pendidik. Keahlian sebagai pendidik profesional harus
menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan
lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau
pendidikan prajabatan. Memahami konsep ini, pendidik juga dituntut mempunyai
profesi atau keahlian yang prodesional handal dalam semua komponen pendidikan.
Komponen pendidikan yang dimaksud adalah mulai dari perangkat tujuan pendidikan
sampai kepada pelaksanaan pendidikan dalam proses belajar mengajar.

Menurut Nugroho Notosusanto (1985:16),profesi bukan sekedar pekerjaan,


melainkan pekerjaan khusus yang memiliki ciri – ciri :

 Keahlian (expertise)
 Tanggung jawab (responsibility)
 Kesejawatan (corporaeness)

4
Profesi oleh Dirto Hadisusanto dkk.(1995) diartikan suatu pekerjaan yang
memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang berkualifikasi tinggi dalam
melayani dan mengabdi kepentingan umum untuk mencapai kesejahteraan manusia.
Seorang pekerja profesional selalu akan mengadakan pelayanan atau pengabdian
yang dilandasi kemampuan profesional serta filsafat yang matang. Pekerja
profesional akan menampilkan sikap kepribadian yang dilandasi norma – norma yang
mengatur anggota profesi.

Berdasarkan beberapa pengertian profesi diatas,seseorang dapat disebut guru jika


pendidik itu memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Dirto hadisusanto (1978:144)
menyatakan syarat pokok bagi seseorang yang disebut pendidik adalah:

 Merasa terpanggil sebagai tugas suci


 Mencintai mengasih sayangi peserta didik
 Mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh akan tugasnya

Kemudian menurut Noeng Muhadjir (1987:95),syarat pokok yang dimiliki


pendidik adalah :

 Memiliki pengetahuan yang lebih


 Mengimplisitkan nilai dan pengetahuannya
 Bersedia menularkan pengetahuan dan kemampuannya kepada orang lain

Zakiyah Daradjat berpendapat bahwa syarat bagi seorang pendidik karena


jabatannya sebagai guru adalah:

 Syarat kepribadian maksudnya memiliki kepribadian yang terpadu sehingga


dapat menghadapi persoalan dengan wajar dan sehat. Pengertian terpadu adalah
segala unsur dalam pribadinya (pikiran, perasaan dan tingkah laku) bekerja
seimbang dan serasi.

5
 Syarat profesional maksudnya guru memilki pengetahuan yang cukup memadai
khususnya ilmu yang diajarkan.
 Syarat teknis maksudnya guru harus memiliki kemampuan memilih dan
meggunakan metode mengajar yang tepat guna, artinya sesuai dengan tujuan
materi, anak didik yang dihadapi, situasi dan alat – alat yang tersedia.

Dalam kehidupan sehari-hari, pendidik menempati kedudukan yang terhormat di


masyarakat. Salah satu faktor yang menempati guru demikian adalah kewibawaan
yang dimiliki oleh seorang pendidik. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat
mendidik anak-anak mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.
Walaupun dalam berbagai pandangan lain, seorang guru — dalam hal ini pendidik —
melihat sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Guru sebagai pendidik adalah
seorang yang berjasa besar kepada masyarakat dan negara. Tinggi rendahnya
kebudayaan suatu masyarakat dan negara,sebagian besar bergantung kepada
pendidikan dan pengajaranyang diberikan oleh guru – guru.

Di samping itu pendidik sebagai pelaku pendidikan yang mengabdikan hidupnya


untuk mencerdaskan anak bangsa –hubungannya dengan peserta didik– dituntut
mempunyai jiwa yang religius dalam setiap langkahnya melakukan tugas yang mulia
tersebut. Salah satu upaya memiliki religiusitas, diharuskan mengetahui makna atau
arti norma agama yang sesungguhnya dan secara universal.

Seorang pendidik, mesti tertanam dalam dirinya bahwa belajar dilakukan


sepanjang hayat. Belajar sepanjang hayat demikian, memberikan dorongan kepada
pendidik, ilmu harus ditambah secara terus menerus, tanpa merasa puas dengan ilmu
yang telah dimiliki.

6
Syarat – syarat guru yang baik

Dari uraian diatas telah jelas bahwa pekerjaan guru itu berat, tetapi luhur dan mulia.
Tugas guru tidak hanya “mengajar”, tetapi juga “mendidik”. Maka, untuk melakukan
tugas guru,tidak sembarang orang dapat menjalankannya.

Ada beberapa syarat – syarat sebagai guru yang baik menurut Undang – Undang
no 12 tahun 1954 tentang Dasar – Dasar pendidikan dan pengajaran:

 Berijazah,
 Sehat jasmani dan rohani,
 Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik,
 Bertanggung jawab,
 Berjiwa nasional.

Diatas telah dikatakan bahwa salah satu syarat yang harus dimiliki oleh guru
ialah guru harus berkelakuan baik. Jika kita mengatakan “berkelakuan baik”, maka di
dalamnya terkandung segala sikap, watak, dan sifat – sifat yang baik yang harus ada
pada guru, diantaranya:

 Adil
 Percaya dan suka kepada murid – muridnya
 Sabar dan rela berkorban
 Memiliki perbawa (gezag) terhadap anak – anak
 Penggembira
 Bersikap baik terhadap guru – guru lainnya
 Bersikap baik terhadap masyarakat

7
 Benar – benar menguasai mata pelajaran
 Suka kepada mata pelajaran yang diberikan.

Guru selain berperan mendidik juga berperan mengajar. Pada hakikatnya,


antara mengajar dan mendidik tidak dapat dipisahkan. Mengajar adalah memberikan
pengetahuan atau melatih kecakapan – kecakapan atau keterampilan kepada anak –
anak . Sedangkan mendidik adalah membentuk budi pekerti dan watak anak – anak .
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan lebih luas dari pengajaran.

B. KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN


Dalam percakapan sehari-hari sering terdengar istilah profesi atau profesional.
Seseorang mengatakan bahwa profesinya sebagai seorang dokter; yang lain
mengatakan bahwa profesinya sebagai arsitek, atau ada pula sebagai pengacara, guru;
malah juga ada yang mengatakan profesinya pedagang, penyanyi, petinju, penari,
tukang koran, dan sebagainya. Para staf dan karyawan instansi militer dan
pemerintahan juga tidak henti-hentinya menyatakan akan meningkatkan
keprofesionalannya. Ini berarti bahwa jabatan mereka adalah suatu profesi juga.
Kalau diamati dengan cermat bermacam-macam profesi yang disebutkan di atas,
belum dapat dilihat dengan jelas apa yang merupakan kriteria bagi suatu pekerjaan
sehingga dapat disebut suatu profesi itu. Kelihatannya, kriterianya dapat bergerak dari
segi pendidikan formal yang diperlukan bagi seseorang untuk mendapatkan suatu
profesi, sampai kepada kemampuan yang dituntut seseorang.

1. Latar Belakang Profesi Keguruan


Profesi guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan
ini meningkat dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru
untuk menghasilkan guru yang profesional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi

8
satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun jabatan profesi guru belum
dikatakan penuh, namun kondisi ini semakin membaik dengan peningkatan
penghasilan guru, pengakuan profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik, dan
lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi guru
melalui Akta Mengajar. Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak
langkah anggota profesi dan untuk meningkatkan profesionalitas para anggotanya.
Setelah PGRI yang menjadi satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia,
kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis (MGMP).

Karena mengajar melibatkan upaya-upaya yang sifatnya sangat didominasi


kegiatan intelektual. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan profesi guru ini adalah dasar
bagi persiapan dari semua kegiatan profesional lainnya. Oleh sebab itu, mengajar
seringkali disebut sebagai ibu dari segala profesi (Stinnett dan Huggett, 1963).
sekarang ini.

Profesi guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan


profesional, sebab hampir tiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan
profesional, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit. Pada
saat sekarang bermacam-macam pendidikan profesional tambahan diikuti guru-guru
dalam menyetarakan dirinya dengan kualifikasi yang telah ditetapkan.
ini belum dapat secara keseluruhan dipenuhi oleh profesi guru.

Mengajar adalah profesi yang mempunyai nilai sosial yang tinggi, tidak
diragukan lagi. Guru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi
kehidupan yang lebih baik dari warga negara masadepan. profesi guru telah terkenal
secara universal sebagai suatu profesi yang anggotanya termotivasi oleh keinginan
untuk membantu orang lain, bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi atau
keuangan. Kebanyakan guru memilih jabatan ini berdasarkan apa yang dianggap baik
oleh mereka yakni mendapatkan kepuasan rohaniah ketimbang kepuasan ekonomi

9
atau lahiriah. Namun, ini tidak berarti bahwa guru harus dibayar lebih rendah tetapi
juga tidak mengharapkan akan menjadi kaya bila memilih guru sebagai profesi.

2. Profesi Keguruan
Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun
ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya
lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada
lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi
profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru
(SKMenpanNo.26/1989). Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu
ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai
kompetensi seperti kompetensi profesional, personal dan sosial.

Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleknya,maka profesi ini
memerlukan persyaratan khusus, diantaranya:

Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan
yang mendalam.

 Menekankan pada suatu keahlian pada bidang tertentu.


 Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
 Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya.
 Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. (Drs.Moh.
Ali, 1985).

Selain itu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang
tergolong sebagai suatu profesi:

 Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

10
 Memiliki klien / obyek layanan yang tetap.
 Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat

Agar guru mampu bertanggung jawab, melaksanakan tugas mendidik dan


mengajar dengan baik, maka calon harus dipersiapkan melalui pendidikan profesional
di lembaga pendidikan guru. Di samping aspek keprofesionalan itu, calon guru juga
dituntut agar memiliki kepribadian yang mantap, sesuai dengan kompetensi yang
diisyaratkan untuk memangku profesi guru. Hal ini dapat dikembangkan melalui
bimbingan dan latihan di LPTK penghasil.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Guru sebagai pendidik memiliki tanggung jawab yang besar, disamping
mendidik, mengajar, dan melatih. Sebagai Profesi guru bukan sekedar pekerjaan
sambilan tetapi membutuhkan suatu keahlian untuk menggeluti pekerjaan ini.

Untuk menjadi guru diperlukan syarat – syarat khusus,apalagi sebagai guru


yang profesional yang harus menguasai betul profesi keguruan terutama pendidikan
dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Ini merupakan tanggung
jawab profesi, yang mana guru dituntut untuk selalu mencari gagasan baru,
penyempurnaan pelaksanaan pengajaran, mencobakan bermacam – macam metode
dalam mengajar dan mengupayakan pembuatan serta penggunaan alat peraga dalam
mengajar.

Di samping itu guru dengan profesionalismenya juga tidak bisa tergantikan


oleh mesin pengajar, tape recorder, komputer dan lain – lain yang diciptakan
manusia,karena secara manusiawi unsur – unsur seperti sikap, sistem nilai, perasaan,
kebiasaan, dan unsur – unsur nilai, hanya bisa di lakukan oleh manusia.

B. SARAN – SARAN
Untuk menjalankan tugas kita sebagai guru yang telah diakui sebagai profesi
maka kita hendaklah terus meningkatkan wawasan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta pengembangan kepribadian yang akan menunjang profesinalisme
sebagai pendidik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Usman, Uzer (1995), Menjadi Guru Profesional, Bandung:


Remaja RosdaKarya.

Akib, Zainal (2002), Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,


Surabaya: Insan Cendekia

Purwanto, Ngalim (1985), Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis,


Bandung: Remaja Rosdakarya..

Suwardi (2007), Manajemen Pembelajaran, Salatiga – Jawa


Tengah: STAIN salatiga Press.

Uno, Hamzah B. (2008),Profesi kependidikan;Problema, Solusi,


dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bumi
Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai