Anda di halaman 1dari 27

WORK, POWER AND ENERGY

Tugas Mata Kuliah :


.

Oleh :

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “WORK, POWER, ENERGI AND
TORQUE”. Adapun makalah ini penulis susun sebagai tugas dari mata kuliah Analisis
Biomekanik & Dasar Latihan dalam Periodisasi dengan dosen pengampuh mata kuliah
yaitu bapak .............................................................
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam arah dan tujuan
penulisan ini oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang
membangun agar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan
dan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Work / Usaha ...................................................................... 3
B. Power / Daya ...................................................................... 9
C. Energi ...................................................................... 13
D. Hubungan Usaha-Energi ...................................................................... 17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................
B. Saran ......................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mekanika adalah sala satu cabang ilmu dari bidang fisika yang mempelajari

tentang, gaya, energy, gerakan dan perbubahan bentuk. Biomekanika didefenisikan

sebagai kombinasi bidang ilmu fisika, biologi dan mekanika, dimana biomekanika

merupakan ilmu yang mempelajari aksi (usaha) dari gaya, dan mempelajari aspek

anatomi dan fungsional dari organisme hidup. Biomekanik dari gerakan manusia

merupakan salah satu sub-disiplin ilmu kinesiologi dimana kinesiologi merupakan ilmu

yang mempelajari tentang gerakan manusia. Selain itu, biomekanika itu sendiri adalah

ilmu yang bersangkutan dengan daya-daya internal dan eksternal yang beusaha pada

tubuh manusia dan efek yang dihasilkan oleh daya-daya.

Kinematika adalah cabang dari biomekanik tentang studi gerakan dengan mengacu pada

jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Jarak dan

perpindahan adalah jumlah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah gerakan

tubuh. Kecepatan menggambarkan tingkat di mana tubuh bergerak dari satu lokasi ke

lokasi lain.

Momen gaya atau torsi didefinisikan sebagai penerapan gaya pada jarak tegak

lurus ke sendi atau titik rotasi. Ketika tubuh berputar bergerak dari satu posisi ke posisi

lain, jarak sudut melalui yang bergerak adalah sama dengan panjang dari jalur

sudut. Perpindahan sudut yang dialami tubuh berputar sama dengan sudut antara posisi

awal dan akhir tubuh.

Kinetik merupakan sub-bagian dari ilmu biomekanik. Kinetik berhubungan dengan suatu

gesekan atau gaya. Kegiatan olahraga melibatkan aplikasi gaya-gaya pada subjek maupun

1
objek dalam suatu kegiatan olahraga. Pemahaman konsep-konsep massa, inersia, berat,

torque, dan impulse memberikan fondasi yang bermanfaat untuk memahami efek dari

gaya-gaya tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni:

1. Work
2. Power
3. Energi,
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui Work dalam biomekanika olahraga.
2. Untuk mengetahui Power dalam olahraga
3. Untuk mengethaui Energi dalam olahraga

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. WORK / USAHA

Usaha
Apa itu usaha? Ada banyak definisi untuk usaha. Kamus Dunia Baru Webster
menggunakan hampir satu kolom penuh (setengah halaman) untuk mendaftar semua definisi
usaha. Akan tetapi, dalam mekanika, usaha adalah produk gaya dan jumlah perpindahan ke
arah gaya itu (itu adalah cara perpindahan energi dari satu objek atau sistem ke objek lain).
Secara matematis, ini dapat dinyatakan sebagai:

U = F(d)

Dimana

U = usaha yang dilakukan pada suatu objek (huruf W akan menjadi singkatan yang lebih baik
untuk usaha, tapi kami sudah menggunakannya untuk mewakili bobot),

F = gaya yang diterapkan pada objek, dan

d = perpindahan benda di sepanjang garis aksi gaya.

3
Karena usaha adalah produk dari gaya dan perpindahan, satuan untuk usaha adalah
satuan gaya kali satuan panjang. Ini mungkin ft · lb atau Nm. Dalam Sistem Satuan
Internasional, joule (disingkat huruf J) adalah satuan ukuran untuk beusaha; 1 J sama dengan
1 Nm. Joule ini dinamai James Prescott Joule (pembuat bir Inggris yang akhirnya
menetapkan hukum konservasi energi melalui eksperimen praktis ... lebih lanjut tentang ini
nanti).

 Usaha adalah produk dari daya dan perpindahan.

Bagaimana kita bisa menggambarkan daya yang digunakan untuk membuat perpindahan?
Coba eksperimen sendiri 2.1.

Eksperimen Mandiri 2.1

Jika Anda meletakkan buku ini di atas meja dan mendorongnya sehingga bergerak
melintasi meja, Anda telah melakukan usaha untuk buku itu. Cobalah. Untuk menghitung
jumlah usaha yang Anda lakukan, Anda harus tahu daya apa yang Anda berikan terhadap
buku dan seberapa jauh Anda memindahkan buku ke arah gaya (perpindahannya). Mengukur
perpindahan itu mudah, tetapi bagaimana dengan gaya? Ketika Anda mendorong ke arah
buku, apakah Anda mendorong dengan jumlah daya yang sama di sepanjang gerakan buku
atau apakah daya berubah? Dayanya mungkin agak bervariasi, jadi itu tidak konstan. Jika
gaya tidak konstan, nilai apa yang harus kita gunakan untuk gaya, F, dalam persamaan 2.1?
Daya pada awal gerakan? Daya di akhir gerakan? Itu daya puncak? Bagaimana dengan daya
rata-rata? Ini masuk akal. Nilai terbaik untuk menggambarkan gaya yang memiliki banyak
nilai selama penerapannya adalah rata-rata nilai-nilai ini — gaya rata-rata, seperti dalam
persamaan 2.2.

Persamaan 2.1 benar-benar hanya menggambarkan usaha yang dilakukan oleh gaya
konstan. Usaha yang dilakukan oleh gaya yang besarnya bervariasi

U = F (d)

Dimana

U = usaha yang dilakukan pada suatu objek,

F = daya rata-rata yang diberikan pada suatu objek, dan

4
d = perpindahan suatu benda di sepanjang garis aksi dari gaya rata-rata.

Untuk menentukan jumlah usaha yang dilakukan pada suatu objek, kita perlu mengetahui tiga
hal:

1. Gaya rata-rata yang diberikan pada objek

2. Arah gaya ini

3. Perpindahan objek di sepanjang garis aksi gaya selama gaya beusaha pada objek

Sekarang mari kita lihat sebuah contoh. Pelempar cakram mengerahkan daya rata-rata
1000 N terhadap cakram sementara cakram bergerak melalui perpindahan 0,6 m ke arah gaya
ini (lihat gambar 4.1). Berapa banyak usaha yang dilakukan pelempar cakram pada cakram?

U = F(d)
U = (1000 N)(0.6 m)
U = 600 Nm = 600 J

Ini mudah karena rata-rata gaya dan perpindahan diberikan. Mari kita coba sesuatu
yang lebih sulit. Sebuah bangku angkat besi menekan barbell 1000 N seperti yang
ditunjukkan pada gambar 4.2. Dia memulai lift dengan tangan terentang dan barbell 75 cm di
atas dadanya. Pengangkat kemudian menurunkan barbel dan menghentikannya ketika 5 cm di
atas dadanya.

100
0N
0.6
m

Gambar 2.1. Pelempar cakram beusaha pada cakram dengan mengerahkan daya rata-rata
1.000 N pada cakram sambil memindahkannya melalui perpindahan 0,6 m.

75 cm
75 cm

5 cm

Gambar 2.2 Fase dari bench press.

Dia berhenti di sana dan kemudian mengangkat barbel ke atas menjauh dari dadanya
dan kembali ke posisi awal semula 75 cm di atas dadanya. Daya rata-rata yang diberikan pada
barbel oleh pengangkat sambil menurunkan beratnya adalah 1000 N ke atas. Daya rata-rata
yang diberikan oleh pengangkat sambil menaikkan berat juga 1000 N ke atas. (Bisakah Anda
menentukan ini menggunakan hukum Newton?) Jadi gaya rata-rata yang diberikan pada
barbell oleh pengangkat adalah 1000 N untuk seluruh pengangkatan. Berapa banyak usaha
yang dilakukan pengangkat pada barbel dari awal sampai akhir lift?

U = F(d)
U = (1000 N)(d)

Apa perpindahan barbell? Posisi awal dan akhir barbel adalah sama, jadi perpindahannya nol.

U = (1000 N)(0) = 0

Jika perpindahannya nol, usaha yang dilakukan juga nol. Wah! Ini sepertinya tidak benar!
Tentu saja orang yang berpikir dia berhasil. Dia mengeluarkan beberapa kalori dalam
melakukan lift ini. Memang benar bahwa, secara fisiologis, pengangkat melakukan beberapa

6
usaha, tetapi secara mekanis, tidak ada usaha yang dilakukan pada barbel karena berada pada
posisi yang sama ketika lift berakhir seperti ketika mulai.

Apakah ada usaha yang dilakukan selama pemeliharaan barbel?

U = F(d)
U = (1000 N)(d)

Perpindahan barbel selama kenaikan itu

d = posisi akhir - posisi awal = yf – yi

d = 75 cm - 5 cm = 70 cm ke atas.

Jika kita mengubah 70 cm menjadi meter, kita dapatkan

70 cm

= 0.70 m = d.
100 cm/m

Jadi usaha yang dilakukan adalah


U = (1000 N) (0,70 m) = 700 Nm = 700 J.
Pengangkat benar-benar beusaha pada barbel ketika dia mengangkatnya. Dia
melakukan 700 J usaha. Lalu bagaimana total usaha yang dia lakukan pada barbel untuk
seluruh lift menjadi nol? Mari kita tentukan usaha yang dilakukan selama menurunkan
barbell.

U = F(d)
U = (1000 N)(d)
Apa perpindahan barbell selama fase penurunan? Posisi awalnya adalah 75 cm di atas.
Contoh Soal 2.1
Seorang terapis membantu pasien dengan latihan peregangan. Dia mendorong pada
kaki pasien dengan daya rata-rata 200 N. Pasien menolak daya dan menggerakkan kaki 20 cm
ke arah terapis. Berapa banyak usaha yang dilakukan terapis pada kaki pasien selama latihan
peregangan ini?
Solusi:
Langkah 1: Identifikasi jumlah yang diketahui.
F= 200 N
d = −20 cm

7
Karena perpindahan berada pada arah yang berlawanan dari gaya, itu negatif.
Langkah 2: Identifikasi variabel yang harus dipecahkan.
Usaha selesai = U =?
Langkah 3: Cari persamaan yang sesuai yang mencakup variabel yang diketahui dan tidak
dikenal.
U = F(d)
Langkah 4: Gantilah jumlah yang diketahui dan pecahkan persamaannya.
U = F (d)
U = (200 N) (- 20 cm) = −4000 N cm = −40 Nm = −40 J

dada, dan posisi akhirnya setelah diturunkan adalah 5 cm di atas dada, jadi:
d = posisi akhir - posisi awal = yf - yi
d = 5 cm - 75 cm = −70 cm

Perpindahan itu -0,7 m, atau 0,7 m ke bawah. Ke arah mana daya diberikan pada barbel?
Gaya itu ke atas, dan perpindahan ke bawah, jadi, menggunakan persamaan 4.2, usahanya
U = F (d)
U = (1000 N) (- 0,70 m) = −700 Nm = −700 J

Usaha yang dilakukan selama menurunkan barbel adalah 700 J negatif dari usaha.
Kedengarannya aneh; bagaimana bisa usaha menjadi negatif? Usaha mekanis adalah negatif
jika gaya yang beusaha pada suatu benda berada pada arah yang berlawanan dari gerakan
(perpindahan) objek.
Sekarang lebih jelas mengapa tidak ada usaha yang dilakukan selama seluruh lift. Jika
−700 J usaha dilakukan selama penurunan barbel dan +700 J usaha dilakukan selama
pengangkatan barbel, usaha yang dilakukan untuk seluruh pengangkatan adalah J700 J
ditambah 700 J, atau nol.

U seluruh pengangkatan = U menurunkan + U menaikkan


U seluruh pengangkatan = −700 J + 700 J
U seluruh lift = 0

Usaha bisa positif atau negatif. Usaha positif dilakukan oleh suatu gaya yang beusaha
pada suatu benda jika benda tersebut dipindahkan ke arah yang sama dengan gaya tersebut.

8
Pelempar melakukan usaha positif melawan bola bisbol ketika melemparnya. Atlet angkat
besi melakukan usaha positif terhadap bobot saat mengangkat atau menaikkannya. Pesenam
melakukan usaha positif ketika berhenti di bar yang tidak rata. Pelompat tinggi melakukan
usaha positif ketika melompat dari tanah.
Usaha negatif dilakukan oleh suatu gaya yang beusaha pada suatu benda ketika benda
tersebut dipindahkan ke arah yang berlawanan dengan gaya yang beusaha padanya. Baseman
pertama melakukan usaha negatif melawan bola saat menangkapnya. Atlet angkat besi
melakukan usaha negatif terhadap bobot saat menurunkannya. Pesenam melakukan usaha
negatif saat mendarat dari turun dari kapal. Gesekan beusaha negatif pada pemain ski yang
meluncur menuruni bukit.

 Usaha positif dilakukan oleh suatu gaya yang bekerja pada suatu benda jika benda
tersebut dipindahkan ke arah yang sama dengan gaya tersebut. Usaha negatif
dilakukan oleh suatu gaya yang bekerja pada suatu benda ketika benda tersebut
dipindahkan ke arah yang berlawanan dengan gaya yang bekerja padanya.

Otot juga dapat melakukan usaha mekanis. Ketika otot berkontraksi, otot itu menarik
titik-titik perlekatannya. Usaha positif dilakukan oleh otot ketika berkontraksi dan titik-titik
perlekatan bergerak ke arah daya otot yang menariknya. Gaya (daya otot) dan perpindahan
(perpindahan pada titik perlekatan otot) berada dalam arah yang sama. Otot memendek, dan
kontraksi otot adalah kontraksi konsentris.
Usaha negatif dilakukan oleh otot ketika berkontraksi dan titik perlekatannya bergerak
berlawanan arah dengan daya otot yang menariknya. Gaya (daya otot) dan perpindahan
(perpindahan pada titik perlekatan otot) berada dalam arah yang berlawanan. Otot
memanjang, dan kontraksi otot adalah kontraksi eksentrik.
Tidak semua kontraksi otot menghasilkan usaha mekanis. Otot dapat berkontraksi dan
tidak melakukan usaha mekanis. Ini terjadi ketika otot berkontraksi dan titik perlekatannya
tidak bergerak relatif satu sama lain. Perpindahan pada titik perlekatan otot adalah nol.
Panjang otot tetap tidak berubah, dan kontraksi otot adalah kontraksi isometrik.

B. Power / Daya
Kemampuan seorang atlet untuk meningkatkan perpindahan suatu benda (atau bagian
tubuh) sambil mengerahkan daya mempengaruhi kinerja dalam banyak keterampilan. Sukses
dalam keterampilan ini karenanya mengharuskan atlet untuk melakukan sejumlah besar usaha

9
pada suatu objek (atau bagian tubuh). Dalam beberapa olahraga, unggul tidak hanya
membutuhkan kemampuan untuk melakukan sejumlah besar usaha, tetapi juga kemampuan
untuk melakukan itu dalam waktu singkat. Daya adalah istilah mekanis yang menggambarkan
kemampuan ini. Seperti usaha dan energi, daya adalah kata lain yang Anda kenal dan
memiliki banyak makna. Dalam mekanika, daya adalah tingkat melakukan usaha, atau
seberapa banyak usaha dilakukan dalam jumlah waktu tertentu. Secara matematis, daya
didefinisikan sebagai

U
P=
Δt
Dimana

P = Power/Daya

U = Work Done, and

Δt = waktu yang dibutuhkan untuk melakukan usaha.

Daya dapat dianggap sebagai seberapa cepat atau lambatnya usaha dilakukan. Satuan
SI untuk daya adalah watt (disingkat dengan huruf W), dinamai menurut penemu Skotlandia
James Watt; 1 W sama dengan 1 J / s. Anda mungkin mengenal watt karena bola lampu,
amplifier, dan perangkat listrik lainnya dinilai dalam watt. Satuan ukuran lain untuk daya
adalah tenaga kuda, tetapi watt adalah satuan ukuran untuk daya dalam Sistem Satuan
Internasional.

 Daya dapat dianggap sebagai seberapa cepat atau lambatnya usaha dilakukan.

Jika kita meneliti persamaan ditas lebih dekat, cara lain untuk mendefinisikan daya dapat
diturunkan:

U
P=
Δt
F(d) d
P= = F P=F
Δt Δt

10
Daya dapat didefinisikan sebagai gaya rata-rata kali kecepatan rata-rata di sepanjang garis
aksi gaya itu.

Konsep daya berguna dalam biomekanik karena beberapa alasan. Cara terbaik untuk
menjelaskan satu penggunaan daya adalah dengan contoh. Misalkan Anda harus
memindahkan tumpukan buku dari satu meja ke meja lainnya, dan Anda ingin menyelesaikan
tugas ini secepat mungkin. Ini berarti Anda ingin memaksimalkan output daya Anda. Banyak
strategi tersedia untuk Anda, dari memindahkan buku satu per satu hingga memindahkan
semuanya sekaligus. Jumlah usaha yang dilakukan untuk Daya dapat didefinisikan sebagai
gaya rata-rata kali kecepatan rata-rata di sepanjang garis aksi gaya itu.
Konsep daya berguna dalam biomekanik karena beberapa alasan. Cara terbaik untuk
menjelaskan satu penggunaan daya adalah dengan contoh. Misalkan Anda harus
memindahkan tumpukan buku dari satu meja ke meja lainnya, dan Anda ingin menyelesaikan
tugas ini secepat mungkin. Ini berarti Anda ingin memaksimalkan output daya Anda. Banyak
strategi tersedia untuk Anda, dari memindahkan buku satu per satu hingga memindahkan
semuanya sekaligus. Jumlah usaha yang dilakukan untuk buku akan sama, tetapi waktu yang
dibutuhkan (dan dengan demikian output daya) mungkin berbeda. Membawa seluruh
tumpukan sekaligus akan membutuhkan daya besar, dan gerakannya akan lambat. Membawa
beberapa buku sekaligus dalam beberapa perjalanan tidak akan membutuhkan banyak tenaga,
dan setiap perjalanan akan lebih cepat. Dalam kasus pertama, Anda mengerahkan daya besar
tetapi bergerak dengan kecepatan lambat. Dalam kasus kedua, Anda mengerahkan daya yang
lebih kecil tetapi bergerak dengan kecepatan lebih cepat. Kombinasi gaya dan kecepatan
menentukan keluaran daya. Apakah gaya yang lebih besar dalam kasus pertama menebus
penurunan kecepatannya, atau apakah kecepatan yang lebih besar dalam kasus kedua
menebus gaya yang menurun? Apa kompromi antara daya dan kecepatan?
Anda dihadapkan dengan pertanyaan serupa dalam olahraga dan kegiatan tertentu.
Bagaimana Anda memilih gigi mana yang akan digunakan saat mengayuh sepeda? Apakah
Anda menggunakan gigi tinggi, yang membutuhkan daya pedal lebih besar dan kecepatan
mengayuh yang lebih lambat, atau apakah Anda menggunakan gigi lebih rendah, yang
membutuhkan daya pedal lebih kecil tetapi kecepatan mengayuh lebih cepat? Saat Anda
menjalankan, bagaimana Anda memilih panjang langkah dan laju langkah Anda? Apakah
Anda menggunakan langkah panjang, yang membutuhkan gaya lebih besar dan laju langkah
lambat, atau apakah Anda menggunakan langkah pendek, yang membutuhkan gaya lebih
kecil dan kecepatan langkah lebih cepat?
Karena daya yang kita hasilkan dalam gerakan kita pada akhirnya berasal dari otot
kita, karakteristik produksi daya otot dapat memberikan beberapa wawasan tentang
pertanyaan yang baru saja diajukan. Ketika kecepatan kontraksi otot meningkat, daya
kontraksi maksimumnya berkurang. Jadi otot yang berkontraksi secara perlahan dapat
menghasilkan daya yang lebih besar daripada otot yang sama yang berkontraksi dengan
kecepatan lebih cepat. Jika kecepatan kontraksi otot dikalikan dengan daya kontraksi
maksimum untuk kecepatan itu, output daya otot untuk setiap kecepatan dapat ditentukan.
Output daya maksimum terjadi pada kecepatan kira-kira setengah kecepatan kontraksi
maksimum otot. Ini berarti bahwa peralatan terbaik untuk digunakan dalam bersepeda
mungkin bukan yang tertinggi atau terendah, tetapi satu di antaranya. Panjang langkah terbaik
mungkin bukan yang terpanjang atau terpendek, tetapi satu di antaranya.
Alasan lain bahwa daya adalah topik penting dalam studi gerakan manusia adalah
bahwa itu sebenarnya merupakan kendala pada gerakan manusia. Apa artinya?
Pertimbangkan atlet angkat besi Olimpiade yang melakukan gerakan brengsek dan bersih.
Daya yang diberikannya pada barbel dan gerakan cepat barbell menunjukkan bahwa output
daya pengangkat cukup besar — tetapi hanya untuk interval waktu yang singkat. Jika interval
waktu lebih lama, akankah pengangkat mampu menghasilkan tenaga sebanyak itu? Durasi
kegiatan memengaruhi keluaran daya berkelanjutan dari seorang individu.
Pelari cepat dapat mempertahankan output daya tinggi hanya untuk waktu yang
singkat (0-60 dtk). Output daya pelari jarak menengah lebih kecil tetapi bertahan untuk waktu
yang lebih lama (1-7 mnt). Output daya pelari maraton masih lebih kecil, tetapi
dipertahankan untuk waktu yang lebih lama (2-4 jam). Gambar 2.5 menunjukkan hubungan
teoritis antara output daya maksimum dan durasi output daya untuk manusia. Hubungan ini
menunjukkan kendala mekanis yang ditempatkan pada manusia oleh sistem pembangkit
listriknya (sistem metabolisme mereka).
Power output
0 1 10 100 10,000 1,000,000

Duration of activity (s)

Gambar 2.5 Output daya maksimal berkurang dengan meningkatnya durasi


aktivitas.

C. Energi
Apa itu energi? Seperti halnya usaha, energi adalah istilah yang memiliki banyak
makna. Dalam mekanika, energi didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan usaha. Ada
banyak bentuk energi: panas, cahaya, suara, bahan kimia, dan sebagainya. Dalam mekanika,
kita terutama memfokuskan pada energi mekanik, yang terbagi dalam dua bentuk energi:
energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi karena gerak, sedangkan
energi potensial adalah energi karena posisi.

 Energi mekanik datang dalam dua bentuk: energi kinetik, yang merupakan energi
karena gerak, dan energi potensial, yang merupakan energi karena posisi.

1. Energi Kinetik
Objek bergerak memiliki kapasitas untuk melakukan usaha karena gerakannya.
Kapasitas ini adalah energi kinetik objek. Tetapi bagaimana energi kinetik diukur? Apa yang
mempengaruhinya? Mari kita coba eksperimen diri 2.2 untuk melihat apakah kita bisa
mendapatkan beberapa wawasan energi kinetik.

Eksperimen Mandiri 2.2


Tutup buku dan letakkan rata di atas meja atau meja. Sekarang ambil buku lain dan
dorong cepat agar buku itu meluncur ke seberang meja dan menyerang buku pertama. Apa
yang terjadi? Buku yang Anda selipkan di atas meja ternyata berfungsi pada awalnya buku.
Itu mengerahkan daya pada buku pertama, dan buku pertama dipindahkan oleh daya ini.

13
Buku yang meluncur di atas meja memiliki kapasitas untuk melakukan usaha karena ia
memiliki energi kinetik — energi karena gerakannya.
Coba eksperimen ini lagi, hanya saja kali ini beri dorongan yang lebih besar pada
buku sehingga meluncur lebih cepat. Apakah lebih banyak usaha yang dilakukan saat ini?
Iya. Karena buku itu meluncur lebih cepat, ia memiliki lebih banyak energi kinetik dan
dengan demikian kapasitas yang lebih besar untuk melakukan usaha. Coba eksperimen sekali
lagi, tetapi kali ini geser buku yang lebih berat (tapi geser dengan cepat). Apakah lebih
banyak usaha yang dilakukan saat ini? Entah bagaimana, massa buku yang lebih besar berarti
ia memiliki lebih banyak energi kinetik dan dengan demikian memiliki kapasitas yang lebih
besar untuk beusaha. (Dan Anda juga sekarang sudah puas mendorong buku teks ini dari
meja beberapa kali!)
Energi kinetik suatu benda dipengaruhi oleh massa dan kecepatan benda tersebut. Jika
kita melakukan pengukuran yang lebih tepat, kita akan menemukan bahwa energi kinetik
sebanding dengan kuadrat kecepatan. Secara matematis, kami mendefinisikan energi kinetik
sebagai berikut:
KE= 1/2mv2
Dimana,
KE= Energi Kinetik
m= Massa
V=kecepatan
Satuan untuk energi kinetik adalah satuan massa kali kecepatan kuadrat, atau kg (m2 /
s2), tetapi ini sama dengan [kg (m / s2)] m, yang setara dengan Nm, yang merupakan joule.
Satuan pengukuran untuk energi kinetik sama dengan satuan pengukuran untuk beusaha.
Untuk menentukan energi kinetik suatu benda, kita harus mengetahui massa dan
kecepatannya.
Berapa banyak energi kinetik yang dilemparkan bisbol dengan kecepatan 80 mi / jam
(35,8 m / s)? Massa bisbol adalah 145 g (0,145 kg). Untuk menentukan energi kinetik bola,
gunakan persamaan di atas:
KE= 1/2mv2
KE= 1/2 (0.145 kg)(35.8 m/s)2
KE= 92.9 J
Menentukan energi kinetik suatu objek lebih mudah daripada menentukan usaha yang
dilakukan oleh suatu gaya, karena kita dapat mengukur massa dan kecepatan dengan lebih
mudah daripada kita dapat mengukur daya.

14
2. Energi potensial
Energi potensial adalah energi (kapasitas untuk melakukan usaha) yang dimiliki suatu
benda karena posisinya. Ada dua jenis energi potensial: energi potensial gravitasi, yang
merupakan energi karena posisi objek relatif terhadap bumi; dan energi regangan, yang
disebabkan oleh deformasi benda.
a. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi potensial karena posisi objek relatif terhadap
bumi. Energi potensial gravitasi suatu benda terkait dengan berat benda dan ketinggian atau
ketinggiannya di atas tanah atau beberapa referensi. Mari kita coba eksperimen sendiri 2.3
untuk melihat demonstrasi energi potensial gravitasi.

Percobaan 2.3
Dapatkan palu dan paku dan balok kayu. Pegang paku di balok kayu. Jika Anda
mengangkat palu hanya beberapa inci di atas paku dan menjatuhkannya, palu tidak
mendorong paku ke kayu terlalu jauh. Ini tidak banyak beusaha pada paku karena memiliki
sedikit energi potensial. Jika Anda mengangkat palu jauh lebih tinggi di atas paku dan
membiarkannya berayun dan memukul paku, itu mendorong paku lebih jauh. Palu lebih
berfungsi pada paku karena memiliki energi potensial yang lebih besar (lebih tinggi di atas
paku). Misalkan Anda menggunakan palu yang lebih berat. Apakah akan mendorong paku
lebih jauh jika diayunkan dari ketinggian yang sama?

Secara matematis, energi potensial gravitasi didefinisikan sebagai berikut:


PE= Wh
Atau
PE= mgh
Dimana
PE= Energi Potensial
W= Weight/Berat
m= Massa
g = akselerasi karena gravitasi = 9,81 m / s2, dan
h= Height/Tinggi
Satuan untuk energi potensial adalah satuan gaya kali satuan panjang, atau Nm, yang
setara dengan joule, satuan ukuran yang sama dengan energi kinetik dan usaha. Untuk

15
menentukan energi potensial gravitasi suatu benda, kita harus tahu berat dan tingginya di atas
tanah.
Berapa banyak energi potensial gravitasi yang dimiliki jumper ski 700 N saat lepas
landas dari lompatan 90 m? Kita dapat menggunakan persamaan di atas untuk menentukan
ini, tetapi apa yang harus kita gunakan untuk ketinggian, h? Lompat ski 90 m adalah 90 m di
atas dasar bukit, tetapi titik lepas landas adalah di atas bukit itu sendiri dan hanya sekitar 3 m
di atas tanah di sisi bukit. Energi potensial adalah istilah relatif — karena ketinggian diukur
relatif terhadap beberapa titik yang harus dirujuk dalam menggambarkan energi potensial.
Dalam hal ini, mari kita gunakan pangkalan bukit sebagai titik referensi. Ketinggiannya
kemudian 90 m, dan persamaan diatas menjadi

PE = Wh = (700 N)(90 m)

PE = (700 N)(90 m) = 63,000 Nm

PE = 63,000 J

b. Energi Regangan

Jenis energi potensial lain juga digunakan dalam olahraga. Energi regangan adalah energi
akibat deformasi suatu objek. Ketika tiang lompat fiberglass membungkuk, energi regangan disimpan
di kutub yang bengkok. Demikian juga, ketika seorang pemanah menggambar busurnya atau
penyelam membelokkan papan selam, energi regangan disimpan dalam busur atau papan selam yang
cacat. Semakin besar deformasi objek, semakin besar energi regangan yang disimpan dalam objek.
Coba eksperimen sendiri 2.4 untuk mendapatkan sensasi energi regangan yang lebih baik.

Percobaan 2.4

Ambil karet gelang dan regangkan. Dengan merentangkannya, Anda telah memberikan energi
regangan karet gelang. Jika Anda merentangkannya lebih jauh, Anda meningkatkan energi regangan
pada karet gelang. Semakin kaku objeknya, semakin besar energi regangannya ketika dideformasi.
Regangkan karet gelang yang lebih lebar atau dua gelang karet sejajar satu sama lain. Energi regangan
dengan meregangkan pita karet yang lebih luas atau dua pita karet lebih besar dari energi regangan
pada pita karet peregangan yang lebih kecil atau tunggal.

Energi regangan suatu benda terkait dengan kekakuannya, sifat materialnya, dan
deformasinya. Secara matematis, energi regangan suatu bahan dengan hubungan tegangan-regangan
linier didefinisikan sebagai

SE= 1/2kΔx2

16
Dimana

SE= Strain Energy/Energi Regangan

k= kekakuan atau konstanta pegas material, dan

Δx= perubahan panjang atau deformasi objek dari posisi yang tidak terdeformasi.

Jika konstanta kekakuan dinyatakan dalam N / m, maka energi regangan dinyatakan dalam (N
/ m) m2, atau Nm, yang setara dengan joule — satuan pengukuran yang sama dengan energi potensial
gravitasi, energi kinetik, dan usaha .

Berapa banyak energi regangan yang disimpan dalam tendon yang membentang 5 mm (0,005
m) jika kekakuan tendon adalah 10.000 N / m?

SE= 1/2kΔx2

SE =1/2(10,000 N/m)(0.005 m)2

SE = 0.125 J

Dalam gerakan dan olahraga manusia, energi dimiliki oleh atlet dan benda karena gerakannya
(energi kinetik), posisi mereka di atas tanah (energi potensial gravitasi), dan deformasi mereka (energi
regangan). Kita akan memusatkan perhatian terutama pada dua jenis energi pertama: energi kinetik
dan energi potensial.

D. Hubungan Usaha-Energi
Definisi usaha dan energi menunjukkan bahwa ada hubungan di antara mereka.
Sebagai pengingat, energi didefinisikan sebelumnya sebagai kapasitas untuk melakukan
usaha. Definisi usaha termasuk pernyataan ini: "Ini adalah cara yang dengannya energi
ditransfer dari satu objek atau sistem ke yang lain." Satuan ukuran untuk usaha dan energi
adalah joule — sama untuk setiap kuantitas. Ini adalah indikasi lain bahwa usaha dan energi
saling berkaitan.

1. Mendemonstrasikan Hubungan Usaha – Energi


Bagaimana hubungan usaha dan energi? Mari kita lihat contoh sebelumnya untuk
mengungkapkan sesuatu tentang hubungan tersebut. Perhatikan contoh dari awal bab ini,
bangku angkat besi menekan barbell 1000 N. Selama mengangkat bagian latihan, barbel
dinaikkan 70 cm dan usaha yang dilakukan oleh pengangkat adalah 700 J. Berapa banyak
energi yang dimiliki barbel setelah diangkat? Itu tidak memiliki energi kinetik lagi karena

17
tidak bergerak sebelum lift dimulai dan tidak bergerak di ujung lift. Tetapi energi potensinya
berubah karena mengubah ketinggian. Apa perubahan energi potensial?

ΔPE= PEAkhir – PEAwal


ΔPE= WhAkhir - WhAwal
ΔPE= W(hAkhir – hAwal)
ΔPE= 1000 N (0,70m)
ΔPE= 700 J

Perubahan energi potensial barbel adalah 700 J, sama seperti usaha yang dilakukan
untuk mengangkat barbel. Mungkin usaha yang dilakukan menyebabkan perubahan energi
potensial. Atau mungkin usaha menyebabkan perubahan energi mekanik total.

Dalam contoh lempar cakram yang telah kita lihat sebelumnya dalam bab ini (lihat
gambar 2.1), pelempar cakram mengerahkan daya rata-rata 1000 N terhadap cakram
sementara cakram bergerak melalui perpindahan 0,60 m ke arah gaya. Usaha yang dilakukan
oleh pelempar pada cakram adalah 600 J. Mari kita asumsikan bahwa gaya yang diberikan
oleh pelempar adalah konstan dan perpindahannya horizontal, dan bahwa cakram tidak
bergerak pada awal lemparan. Jika usaha memang menyebabkan perubahan energi mekanik
total, usaha yang dilakukan oleh pelempar pada cakram akan menyebabkan perubahan energi
cakram. Karena perpindahan diskus bersifat horizontal, tidak ada perubahan energi potensial,
sehingga usaha yang dilakukan oleh pelempar hanya menyebabkan perubahan energi kinetik.
Massa diskus adalah 2 kg. Mengetahui bahwa usaha yang dilakukan adalah 600 J dan bahwa
kecepatan awal cakram adalah nol, kita dapat menentukan kecepatan cakram pada akhir
periode usaha (vf).

Work done = ΔKE + ΔPE + ΔSE = ΔKE + 0 + 0


600 J = ΔKE = KEf + KEi
600 J = KEf – 0
600 J = 1/2mv2f
600 J = ½(2kg) v2f
2(600)/2kg = v2f
vf = √ 2(600 J )/2 kg

18
vf = 24.5 m/s

 Usaha yang dilakukan oleh daya eksternal (selain gravitasi) yang beusaha pada
suatu objek menyebabkan perubahan energi pada objek tersebut.
2. Melakukan Usaha untuk Meningkatkan Energi
Mengapa hubungan antara usaha dan energi begitu penting? Dalam olahraga dan
gerakan manusia, kita sering peduli dengan mengubah kecepatan suatu objek. Mengubah
kecepatan berarti mengubah energi kinetik, dan prinsip usaha-energi menunjukkan
bagaimana energi kinetik dapat diubah dengan melakukan usaha. Lebih banyak usaha yang
dilakukan, dan dengan demikian terjadi perubahan energi yang lebih besar, jika gaya rata-rata
yang diberikan besar atau perpindahan yang sejalan dengan gaya ini lama. Ingat hubungan
impuls-momentum?
ΣFΔt = m(vf - vi)
Impuls = perubahan momentum
Menggunakan hubungan impuls-momentum sebagai dasar untuk analisis teknik,
penciptaan perubahan besar dalam kecepatan mensyaratkan bahwa daya besar diterapkan
dalam waktu yang lama. Prinsip usaha-energi menunjukkan bahwa produksi perubahan besar
dalam energi kinetik (dan dengan demikian perubahan besar dalam kecepatan) memerlukan
penerapan gaya besar pada jarak yang jauh.
Pikirkan kembali contoh melempar bola. Jika Anda hanya melempar dengan
pergelangan tangan, Anda bisa mengerahkan daya pada bola melalui perpindahan kecil.
Usaha yang dilakukan kecil, dan akibatnya, perubahan bola dalam energi kinetik kecil.
Kecepatan bola saat meninggalkan tangan Anda lambat.

 Perubahan besar dalam energi kinetik mengharuskan gaya besar diterapkan pada
jarak jauh.
Jika pergelangan tangan dan siku terlibat dalam gerakan melempar, Anda dapat
mengerahkan daya pada bola melalui perpindahan yang lebih besar. Usaha yang dilakukan
pada bola lebih besar, dan sebagai hasilnya, perubahan bola dalam energi kinetik lebih besar.
Jadi kecepatan bola saat meninggalkan tangan Anda lebih cepat.
Saat Anda melibatkan seluruh lengan, koper, dan kaki dalam gerakan melempar,
Anda dapat menerapkan gaya pada bola melalui perpindahan yang jauh lebih besar. Usaha
yang dilakukan pada bola jauh lebih besar, dan sebagai hasilnya, perubahan energi kinetik

19
bola juga jauh lebih besar. Kecepatan bola ketika meninggalkan tangan jauh lebih cepat
(lebih dari 44,7 m / s) untuk beberapa pitcher liga utama).
Sesuatu yang mirip dengan ini sebenarnya terjadi dalam evolusi teknik tembakan.
Aturan untuk tembakan menunjukkan bahwa put harus dibuat dari lingkaran berdiameter 7
kaki (2,13 m). Penembak-tembakan harus memulai tembakan dilemparkan dari macet, tanpa
bagian tubuh menyentuh apa pun di luar lingkaran ini. Putter harus menyelesaikan put tanpa
menyentuh apa pun di luar lingkaran sampai hakim memutuskan put yang adil. Hanya dengan
demikian putter diizinkan keluar dari "lempar cincin", tetapi hanya melalui bagian belakang.
Dengan demikian ukuran cincin membatasi seberapa banyak usaha yang dapat dilakukan atlet
terhadap bidikan dengan membatasi jarak di mana putter dapat mengerahkan daya pada
bidikan. Di awal abad ke-20, penembak-tembakan mulai memasang dari belakang cincin.
Sikap awal mirip dengan yang ditunjukkan pada Gambar 2.3. Bahu atlet sejajar sekitar 45 °
ke arah lemparan, yang berarti bahwa atlet yang kidal berhadapan sedikit ke kanan. Putter
akan melompat melintasi cincin di kaki kanannya dan menembak.
Secara bertahap, teknik itu berkembang, dan pundak putter diputar semakin ke arah
belakang lingkaran di posisi awal. Rotasi bahu yang lebih besar memungkinkan putter mulai
dari posisi yang memungkinkan pemindahan tembakan yang lebih besar sebelum
melepaskan. Akhirnya, pada 1950-an, Parry O'Brien mulai menempatkan tembakan dari
posisi awal di belakang ring menghadap ke arah berlawanan dari put. (Gambar 4.4
menunjukkan seorang atlet menggunakan teknik ini dalam posisi awalnya di belakang ring.)
Sikap ini menempatkannya pada posisi di mana ia dapat memaksimalkan perpindahan
tembakan ke arah penerapan dayanya. Dia juga bisa melibatkan kelompok otot yang lebih
kuat dan memiliki daya yang lebih besar pada tembakan saat melakukan puting. Usaha yang
dilakukan pada tembakan itu meningkat. Ini meningkatkan perubahan energi (potensial dan
kinetik), yang menghasilkan tinggi dan kecepatan tembakan yang lebih besar. Hasilnya lebih
panjang.

3. Melakukan Usaha untuk Mengurangi (atau Menyerap) Energi


Prinsip usaha-energi juga dapat digunakan untuk menjelaskan teknik yang digunakan
dalam mentransfer (atau menyerap) energi dari suatu objek. Ketika Anda menangkap bola,
energi kinetiknya berkurang (atau diserap) oleh usaha negatif yang Anda lakukan padanya.
Demikian pula, otot Anda melakukan usaha negatif pada anggota tubuh Anda dan menyerap
energi mereka ketika Anda mendarat dari lompatan atau jatuh. Daya rata-rata yang harus
Anda gunakan untuk menyerap energi dalam menangkap bola atau mendarat dari lompatan

20
atau jatuh tergantung pada berapa banyak energi yang harus diserap dan berapa lama jarak
Anda dapat menerapkan gaya. Jika daya ini terlalu besar, itu bisa melukai Anda. Anda
berusaha menguranginya dengan "memberi" dengan bola saat Anda menangkapnya atau
dengan melenturkan lutut, pergelangan kaki, dan pinggul saat Anda mendarat dari lompatan
atau jatuh. Ingat bagaimana Anda menangkap balon air di bab sebelumnya. Tindakan ini
meningkatkan jarak di mana gaya beusaha, sehingga mengurangi nilai rata-rata gaya.
Peralatan keselamatan dan perlindungan yang digunakan dalam banyak olahraga
menggunakan prinsip usaha-energi untuk mengurangi potensi dampak yang merusak.
Bantalan pendaratan yang digunakan dalam senam, lompat tinggi, dan lompat galah semua
meningkatkan perpindahan atlet selama periode tumbukan karena energi kinetik atlet
menurun (diserap). Dengan demikian daya dampak berkurang karena perpindahan selama
dampak meningkat. Pasir di lubang lompat jauh melakukan hal yang sama ketika Anda
melompat ke dalamnya, seperti halnya air di kolam ketika Anda menyelam ke dalamnya,
bahan midsole di sepatu lari Anda ketika Anda berlari di atasnya, bantalan dalam sarung tinju
ketika Anda meninju dengan itu, kantong udara di dalam mobil ketika Anda menabraknya,
dan sebagainya. Semua bahan ini dapat disebut sebagai "peredam kejut," tetapi mereka
sebenarnya adalah bahan penyerap energi.

4. Konservasi Energi Mekanik


Hubungan usaha-energi juga berguna ketika kita memeriksa situasi di mana tidak ada
daya eksternal yang bertindak selain gravitasi. Dalam situasi ini, tidak ada usaha yang dapat
dilakukan karena tidak ada daya eksternal yang bertindak. Jika tidak ada usaha yang dapat
dilakukan, energi mekanik total dari objek yang bersangkutan dilestarikan; itu tidak bisa
berubah, dan persamaan berikut menjadi

U= ΔE

U= 0 = ΔKE + ΔPE + ΔSE

0 = (KEf - KEi ) + (PEf - PEi ) + (SEf - SEi)

(KEi + PEi + SEi) = (KEf + PEf + SEi)

Ei = Ef

Energi mekanik total objek konstan jika tidak ada gaya luar selain gravitasi yang
beusaha pada objek. Prinsip ini mungkin berguna untuk memeriksa gerakan proyektil.
Gravitasi adalah satu-satunya daya eksternal yang beusaha pada proyektil. Jika ini benar,
21
energi mekanik total proyektil tidak berubah selama penerbangannya. Mari kita
pertimbangkan menjatuhkan bola sebagai contoh. Tepat sebelum Anda melepaskannya, bola
memiliki energi potensial tetapi tidak memiliki energi kinetik. Selama bola jatuh, energi
potensial berkurang karena tingginya menurun. Namun, pada saat yang sama, energi
kinetiknya meningkat karena dipercepat ke bawah oleh gravitasi. Peningkatan energi kinetik
ini benar-benar cocok dengan penurunan energi potensial, sehingga energi mekanik total bola
tetap sama.
 Energi mekanik total suatu benda adalah konstan jika tidak ada gaya luar
selain gravitasi yang beusaha pada benda tersebut.

Konservasi prinsip energi mekanik memberi kita alat lain untuk menganalisis dan
memahami gerakan proyektil. Itu juga dapat memungkinkan kita untuk menganalisis situasi
lain di mana tidak ada usaha yang dilakukan. Misalnya, dalam lompat galah, jika lompat
tidak beusaha selama lompat itu sendiri, energi mekanik totalnya pada saat lepas landas harus
sama dengan energi mekanik total pada jarak bebas.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha adalah produk dari daya dan perpindahan. Dimana usaha terbagi dua yakni
Usaha positif dilakukan oleh suatu gaya yang beusaha pada suatu benda jika benda tersebut
dipindahkan ke arah yang sama dengan gaya tersebut. Usaha negatif dilakukan oleh suatu
gaya yang beusaha pada suatu benda ketika benda tersebut dipindahkan ke arah yang
berlawanan dengan gaya yang beusaha padanya.
Daya dapat dianggap sebagai seberapa cepat atau lambatnya usaha dilakukan.
Kemampuan seorang atlet untuk meningkatkan perpindahan suatu benda (atau bagian tubuh)
sambil mengerahkan daya mempengaruhi kinerja dalam banyak keterampilan. Sukses dalam
keterampilan ini karenanya mengharuskan atlet untuk melakukan sejumlah besar usaha pada
suatu objek (atau bagian tubuh).

Dalam mekanika, energi didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan usaha. Ada
banyak bentuk energi: panas, cahaya, suara, bahan kimia, dan sebagainya. Dalam mekanika,
kita terutama memfokuskan pada energi mekanik, yang terbagi dalam dua bentuk energi:
energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi karena gerak, sedangkan
energi potensial adalah energi karena posisi.

Efek belok yang dihasilkan oleh suatu gaya disebut torsi. Torsi yang dihasilkan oleh
suatu gaya juga dapat disebut momen gaya. Kadang-kadang, istilah ini disederhanakan lebih
lanjut dan disingkat menjadi momen. Salah satu cara untuk memikirkan torsi adalah dengan
menganggapnya sebagai gaya sudut atau putar.

B. Saran

Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam makalah kami ini kiranya para
pembaca dapat dapat menjadikannya sebagai rujukan untuk penulisan-penulisan makalah
selanjutnya dan senantiasa memberikan kritikan dan saran yang membangun bagi kami sehingga
kekurangan kami dalam penulisan makalah ini dapat kami lengkapi demi baiknya penulisan
makalah-makalah kami selanjutnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

McGinnis, M. Peter. 2013. Biomechanics of sport and exercise. USA: Human Kinetics

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_
%26_REKREASI/PRODI._KEPERAWATAN/197011022000121-
HAMIDIE_RONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/BIOMEKANIKA-1.pdf

https://blog.ruangguru.com/mengenal-energi-dalam-fisika

24

Anda mungkin juga menyukai