KELAS : PTO 01
NIM : 1823040008
FAKULTAS TEKNIK
2020-2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “KOPLING” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliahSistem Pemindah Tenaga.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Kopling...........................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mobil banyak banyak komponen, salah hal itu komponen yang baik tenaga
tenaganya halus dari fly wheel ke transmisi yang salah kopling dalam bahasa
inggris kata kopling. Tanpa kopling maka gerak awal kendaraan akan kasar dan
tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak mampu menahan beban yang
berat saat fly wheel berhubungan langsung transmisi dengan. Bisa bisa di ram
kasarnya mesin tanpa adanya kopling. Pada atas cerita ini saya akan ceritakan
secara detail mengenai kopling.
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenia-jenis kopling
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja kopling
3. Mahasiswa dapat mengetahui Komponen dan Kegunaannya pada Kopling
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kopling
Kopling atau clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros
engkol dengan poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk
memindahkan tenaga mesin ke transmisi , kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kedaan normal, dimana fungsi
kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga
mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan
mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing.
Sehingga release bearing akan mendorong pegas diafrahgma dan preasure
palte, clutch disc akan terlepas dari flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari
pengarh ptaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan
roda gigi pada transmisi.
Pada hal ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek,
kopling fluida, kopling sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling
banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis kopling gesek tipe plat
dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk koplng tipe plat ini bisa berupa
kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling
yang platnya direndam degan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini
digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis
kopling yaung platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumya digunakan
pada mobil dan speda motor tua buatan eropa. Kelebihan dari kopling plat basah
adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan
geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling
kering. Apalagi bila ditambahkan bahan pelican, kopling bisa slip. Sedangkan
2
kopling kering cepat aus, karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari
mesin ke roda gigi lebih baik.
Pada umumnya bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling,
tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan
dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya
dipasangkan pada roda poros persneling dan di tempatkan diantara roda gila dan
plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roda gila dengan
adanya tekanan dari pegas-pegas kopling. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang
dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling
dibuat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta
ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini
dipasangkan kampas dan dikeling dengan paku keeling, dan biasanya pada
permukaan platnya diberi kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat
dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling
terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang
terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya
plat kopling atau keruskan lainnya seperti bengkoknya plat kopling.
Syarat-syarat kopling :
3
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda
gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama
persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang
dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang
memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita
ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal,
dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan
pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara
roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan
roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut
terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling.
1. Clutch cover
berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang dimana
didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung kerja
4
kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly
wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berrotasi bersama saat pedal
kopling tidak diinjak.
2. Diafragma spring
berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover, saat
pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring dengan
serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure
plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn disc plate
bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
5
3. Disc clutch
berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara flywheel
dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit
clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.
6
Bantalan pembebas atau release bearing atau juga sering disebut
dengan drag laker merupakan komponen pada sistem kopling yang
berfungsi untuk menekan pegas penekan pada clutch cover ketika pedal
ditekan. Bagian release bearing yang berhubungan dengan pegas penekan
dapat berputar bebas, sedangkan bagian release bearing yang berhubungan
dengan release fork tidak dapat berputar.
7
6. Silinder pembebas (pada mekanisme penggerak kopling hidrolik)
8
7. Clutch release cable (pada mekanisme penggerak kopling mekanik)
9
8. Pedal kopling
Pedal kopling ini terletak pada bagian pedal yang paling kiri dan
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan tenaga putar dari mesin
ke transmisi.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kopling yaitu peralatan tranmisi yang menghubungkan poros engkol
dengan poros roda gigi tranmisi.Fungsi kopling adalah untuk memindahkan
tenaga mesin ke tranmisi , kemudian tranmisi mengubah tingkat kecepatan
sesuai dengan yang diinginkan Komponen pada kopling harus dikontrol agar
kopling tidak mengalami selip atau mengalami kausan pada sistem kopling.
11
DAFTAR PUSTAKA
www.edukasi.net/online/2008/pemeliharaanunitkopling/kompetensi.html . Website :
http://gusmau.wordpress.com/2009/12/24/sistem-kopling-cara-kerjanya/ Ahmad
Antoni IKM. 1998. Kamus Lengkap Teknik. Surabaya: Gitamedia Press. Beumer, B.
J.M dan B. S Anwir. 1985. Ilmu Bahan Logam, Jilid I. Jakarta: Penerbit Bhratara
Karya Aksara. Website : http://pipio81.blogspot.com/search/label/Sepeda%20motor
Bogdan O.K and Nicholas W. 1977. Steel Design for Structural Engineers. New
12