Anda di halaman 1dari 20

BALANCING

Nah kali ini admin akan bagikan cara balancing roda. langsung aja berikut ini adalah langkah-langkahnya
:

BALANCING

I. Tujuan :
1. Siswa dapat membalance roda dengan baik dan benar
2. Siswa dapat menggunakan alat balancing dengan baik dan benar
3. Siswa dapat menggunakan mesin balance dengan baik dan benar
4. Siswa dapat memelihara dan merawat alat dengan baik dan benar
5. Siswa dapat menentukan perbaikan dan perawatan yang harus dilakukan

II. Alat : Bahan : Waktu :


1. Kunci roda 1. Roda instruksi : 15 menit
2. Mesin balancing (wheel balancer) 2. Timbal/pemberat latihan : 120 menit
3. Width measuring gauge
4. Palu balancing
5. Adaptor
6. Dongkrak
7. Stand

III. Keselamatan Kerja :


1. Selalu awali kerja dengan doa
2. Gunakan alat standar
3. Perhatikan kesehatan dan keselamatan saat bekerja
4. Jaga kondisi lingkungan kerja tetap bersih
5. Rawat alat setelah selesai bekerja
6. Berhati-hati saat melakukan praktek

IV. Langkah Kerja :


1. Siapkan alat dan bahan
2. Lepas roda dari kendaraan :
 Kendorkan mur pada roda
 Tempatkan dongkrak pada posisi yang benar
 Dongkrak kendaraan
 Kemudian beri dan tempatkan jackstand di bagian bawah kendaraan untuk menyangganya
 Copot mur pada roda kendaraan
 Copot roda kendaraan yang hendak di balance
3. Pastikan tekanan ban berada pada tekanan standardnya. Tempatkan roda pada dudukan roda
(beissbarth) yang berada pada mesin balance :
 Lepas pengunci roda dari dudukan mesin balance (beissbarth)
 Pasang roda dengan hati-hati agar tidak merusak ulir pada (beissbarth) mesin balance.
 Tambahkan adaptor agar pemasangan roda pada beissbarth benar-benar berada pada posisi yang
tepat .
 Kemudian kunci dengan penguncinya.
 Jangan memutar pengunci terlalu kencang, karena dapat merusak pegangan pengunci. Karena
pegangan pengunci terbuat dari plastik cor.
 Cek apakah roda sudah benar pemasangannya.
4. Nyalakan mesin balancing. Dengan menekan tombol ON.

5. Kemudian pada layar display pada bagian outside terlihat angka 402, yang memiliki arti serie dari
mesin tersebut.

6. Setelah itu akan muncul beberapa angka pada layar display di bagian inside, bagian tengah, dan
outside.

 Angka yang tertera pada display layar diatas menunjukkan ukuran awal atau bisa jadi ukuran standar
pen-setingan roda pada mesin tersebut.
 Angka tersebut menggunakan satuan ukuran tertentu.
7. Setelah itu ukur inside-nya (jarak antara bagian dalam roda dengan mesin). Didapati panjangnya
adalah 6.0.
8. Kemudian ubah nilai / angka pada layar bagian inside menjadi 6.0, dengan cara menekan tombol
anak panah ke atas atau ke bawah.

9. Kemudian ukur lebar ban dengan menggunakan width measuring gauge. Dan didapat lebarnya 5.75
10. Ubah angka atau nilai pada display layar bagian tengah menjadi 5.75.
11. Setelah itu ukur diameter velg atau sering disebut dengan “ring”, dengan melihatnya pada ban.
Dan didapat ukurannya adalah 14’’.
12. Ubah lagi display layar bagian outside menjadi 14.0.

Seperti inilah hasilnya :

13. Kemudian tutup roda dengan penutup yang sudah ada pada mesin balancer.
14. Setelah ditutup, maka roda secara otomatis akan berputar.
 Pada saat ini jangan membuka tutup roda sebelum roda berhenti berputar dengan sendirinya.
15. setelah berhenti, layar akan mengeluarkan angka atau tulisan pada display inside dan outsidenya.
 Jika display inside maupun outside-nya mengeluarkan tulisan ‘’pas”, berarti tidak perlu ada
penambahan timbal/pemberat pada velg-nya. Dan dapat disimpulkan kalau roda masih balance
atau stabil.
 Jika display inside atau outside-nya mengeluarkan angka, maka perlu ada penambahan
timbal/pemberat pada velg-nya. Dengan kata lain, roda tidak stabil.
16. Jika inside & outside-nya berupa angka, maka harus dilakukan penambahan pada velg tersebut.
Misalkan :
a. Jika Inside-nya mengeluarkan angka 15.
 Maka perlu ada penambahan timbal pada sisi dalam roda/velgnya.
b. Jika outside-nya mengeluarkan angka 20.
 Maka perlu ada penambahan timbal pada sisi luar roda/velgnya.
17. Harus diperhatikan bagaimana saat menambahkan timbal atau pemberat pada roda/velgnya.
18. Caranya adalah sebagai berikut :
a) Perhatikan kotak yang memanjang ke atas di samping display inside ataupun outsidenya.
b) Pada kotak tersebut terdapat warna merah yang jika roda diputar, maka warnanya akan naik
turun.
c) Kotak tersebut berfungsi seperti pendeteksi atau pengukur ketidak balance-an roda.
d) Jika warna merah dari kotak tersebut penuh, maka disitulah dideteksi tempat ketidak balance-an
roda.
e) Dan pada saat itu juga dapat ditambahkan pemberat dengan ukuran tertentu pada bagian atas velg
sesuai dengan angka yang keluar pada display inside maupun outside-nya.
f) Ingat, penambahan dilakukan jika warna merah pada kotak penuh, dan timbal ditambahkan atau
ditempelkan pada bagian atas velg.
19. Gunakan palu balancing untuk memasang atau melepaskan beban/pemberat Jenis jepit pada atau
dari velg.
20. Jika pemberatnya berjenis pemberat tempel, maka hanya tinggal menempelkannya pada velg.
21. Setelah selesai menempelkan beban atau pemberat, tutup lagi roda dengan penutupnya.
22. Tunggu hingga roda berhenti berputar dan menunjukkan angka atau tulisan “pas” pada layar
display.
23. Jika display inside dan outside-nya keluar “pas”, maka tidak perlu ada penambahan pemberat lagi.
24. Jika display inside maupun outside-nya keluar angka, lakukan penambahan pemberat seperti cara
diatas sesuai dengan angka yang ditampilkan pada displaynya.
25. Jika sudah selesai, lepas roda dari dudukannya (beissbarth) dengan melepas pengunci dan
adaptornya terlebih dahulu.
26. Lepas roda dengan hati-hati agar tidak merusak ulir beissbarth.
27. Rawat dan kembalikan alat sesuai dengan tempatnya.
BALANCING RODA MOBIL

BALANCING RODA MOBIL

1. Pengertian

Balancing roda adalah pekerjaan menyetimbangkan roda mobil atau


sepeda motor agar sebaran massa / bobot merata, sehingga roda mobil
atau sepeda motor dapat berputar pada sumbu putarnya dengan tenang
tanpa ada getaran.

Menjaga roda-roda mobil atau sepeda motor agar tetap balance


memberikan manfaat kepada performa yang optimum dari investasi
sebuah ban . Keuntungan yang lain adalah pengemudian yang halus
meningkatkan kenyamanan pengemudian dan mengoptimumkan usia
pemakaian ban. Dalam hal ini balancing roda turut andil dalam
memperlambat keausan ban.

Artikel ini memaparkan informasi proses balancing dan untuk


menyampaikan mengapa penting untuk menjaga roda-roda kendaraan
agar selalu dalam kondisi balance sepanjang waktu pemakaian ban. Yang
dimaksud roda dalam uraian ini meliputi assembly pelek dan bannya.

2. Alasan Kenapa Roda harus di Balance

Roda adalah salah komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan.


Roda sendiri terdiri dari ban dan pelek. Ban berputar mengikuti
perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain
itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat
dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan penyetelan front
wheel alignment. Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang
mempunyai fungsi vital dalam kendaraan.
Kondisi roda juga sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan
dalam berkendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan
kendaraan. Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap
bagian roda. Jika pada roda yang berputar masanya tidak merata,
misalnya terdapat bagian spot atau titik yang berat, bagian tersebut
akan akan tertarik dengan arah gaya luar dari radius roda. Gaya ini
semakin kuat ketika roda berputar semakin cepat. Akibatnya roda
menjadi tidak seimbang (unbalance). Roda juga mendapatkan distribusi
gaya sentrifugal yang tidak merata. Gaya sentrifugal yang lebih besar
pada salah satu titik roda, akan menarik dengan gaya yang kuat saat ban
berputar. Hal ini bisa mengakibatkan roda mobil bergerak ke atas dan
ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Jika getaran
tidak mampu diredam oleh sistim suspensi mobil, pengendara akan
merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang tidak balance.

3. Manfaat Balancing

Sebagai missal, diasumsikan sebuah ban yang dibeli dari toko telah
terdorong dan menggelinding sejauh 7000 km. Selama perjalanan,
membelok ke kiri dan kanan, mengenai gundukan dan lubang. Tidak bisa
dielakkan bahwa ban mobil akan melewati berbagai kondisi permukaan
jalan selama perjalanan, hal tersebut sangat mungkin mengakibatkan
keausan ban menjadi tidak merata. Selama dikendarai mobil mengalami
berbagai goncangan dan hentakan di perjalanan mengakibatkan data
spooring mobil berubah, hal ini juga merupakan faktor yang menambah
kemungkinan terjadinya keausan ban menjadi tidak merata. Getaran
pada ban yang tidak balance juga menghasilkan panas pada ban karena
ban seperti tergesek kekanan dan kekiri pada permukaan jalan. Hal ini
turut andil dalam mempercepat keausan ban. Jadi disamping melakukan
rotasi ban mobil dengan benar sesuai petunjuk pabrikan, maka roda juga
musti dibalance, walaupun mobil tidak ada keluhan pada steer /
pengemudian. Pertimbangannya adalah bahwa getaran pada ban selalu
ada dan berubah kondisinya. Jadi setiap periode pemakaian tertentu
misalnya 8 bulan sekali atau sekitar 60.000 s/d 80.000 km sekali atau
sesuai petunuk pemeliharaan ban musti dibalance. Juga pada saat ganti
ban baru.

Roda-roda mobil yang tidak balance biasanya akan menghasilkan getaran


ketika mobil melaju pada kecepatan tertentu. Hal.ini mengurangi
kenyamanan dalam mengemudi, mempercepat keausan dan
mempersingkat umur pemakaian komponen suspensi, komponnen
sistem kemudi mobil dan ban.

Tanda pertama bahwa roda mobil mungkin tidak tidak balance adalah
ketika roda kemudi mobil mulai goyah pada kecepatan tertentu.
Banyang tidak balance mennimbulkan getaran dan kebisingan. Ketika
mengemudi dengan roda yang tidak balance, secara harfiah roda akan
bergoyang-goyang dan memantul selama perjalanan dengan kata lain
tidak berputar dengan lancar dan mulus.. Hal ini dapat merugikan
control kemudi. Mobil-mobil generasi baru mengaplikasikan sistem
suspensi yang ringan, oleh karena itu dia lebih sensitif terhadap
ketidakseimbangan / getaran apabila dibandingkan dengan mobil lama.
Keausan yang terjadi pada permukaan telapak ban selama dipakai
berkendara menjadikan balance roda berubah.

4. Langkah Balancing

 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja,


ialah :
§ Kunci Roda.

§ Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).


§ Width Measuring Gauge.

§ Amplas.

§ Timbel/Beban/Bobot Balancer.

 Langkah Kerja

Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur
roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.

2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan


menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang
menggunakan jack stand.

3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan


dibalance dari kendaraan.

4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar,


berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer
sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.

5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda


pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan
menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang
dengan kuat.

6. Selanjutnya, menekan tombol selector untuk menentukan tipe


penyetelan, apakah tipe Statis atau tipe Dinamis.

~ Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas


dan ke bawah, serta menggunakan bobot balancer pada satu sisi, yaitu
pada bagian atas atau bawah.

~ Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah


samping, serta menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada
bagian dalam dan luar.
7. Kemudian memilih posisi penempatan bobot balancer pada
permukaan peleg roda.

8. Selanjutnya menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak


antara roda dengan body wheel balancer, yakni dengan meggunakan
pengukur distance (jarak), setelah itu menekan tombol OK.

9. Setelah itu, menekan tombol LARGE, kemudian mengukur lebar ban


dengan menggunakan Width Measuring Gauge, setelah itu memasukkan
hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah
itu menekan tombol OK.

10. Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur


diameter ban, kemudian memasukkan hasil pengukuran dengan menekan
tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.

11. Kemudian, memutar roda dan tutup dengan penutup roda, dan
biarkan roda berputar hingga berhenti.

12. Pada saat putaran roda berhenti, kemudian melihat pengukuran


pada layar dengan nilai dalam satuan gram.

13. Setelah itu, memutar roda secara perlahan hingga indikator warna
hijau menyala, kemudian menginjak rem pada Mesin Balance Roda
(Wheel Balancer).

14. Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada


bagian peleg yang sejajar dengan garis penunjuk.

15. Setelah itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali


roda hingga berhenti, yakni apabila layar menunjukkan angka nol (0),
berarti roda sudah seimbang (balance).

16. Apabila proses balance belum berhasil, maka perlu menambah


bobot balancer pada bagian peleg roda yang lain dengan melakukan
pengukuran kembali.
17. Kemudian, setelah proses balance selesai, maka roda dapat dilepas
dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci
roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah balance dapat
dipasang ke kendaraan.

18. Dalam pemasangan roda yang telah dibalance, roda dipasang


disertai dengan mur roda, yang selanjutnya dikencangkan menggunakan
kunci roda.

19. Setelah itu, mendongkrak kendaraan pada bagian roda yang


dibalance, kemudian melepas jack stand dari kendaraan.

20. Selanjutnya, dongkrak diturunkan, dan mur roda pada roda yang
dibalance dikeraskan menggunakan kunci roda.
BALANCING RODA

A. BALANCING RODA

1. Pengertian Balancing Roda

Balancing berasal dari bahasa inggris yaitu balance yang artinya seimbang,
dan balancing artinya keseimbangan. Jadi balancing adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk
menyeimbangkan berat ban dan berat velg agar momen inersia didalam ban seimbang sehingga
roda dapat berputar dengan seimbang dengan suatu alat balance. Dimana nanti velg akan ditempel
timah / balance.

Pada proses penyetelan harus diyakinkan bahwa roda belakang benar-benar seimbang
dengan roda depan karena roda belakang hanya mengikuti gerakan roda depan saat mobil
dijalankan. Apabila okndisi ini tidak tercapai bisa menyebabkan ban anda akan cepat aus dan
kestabilan mobil terganggu

2. Faktor-Faktor Yang Mewajibkan Pelaksanaan Balancing

1. Jarak tempuh kendaraan ( Kilo Meter ) tertentu sesuai standar pabrik setelah kendaraan mencapai
10.000 Km wajib dialakuakan balancing, walaupun sudah mencapai 10.000 Km tapi tidak ada gejala
getar, sebaiknya tetap dilakukan balancing, karena getaran diroda yang diredam oleh komponen
suspensi lama-kelamaan akan semakin bertambah atau besar sehingga mengakibatkan rusak/aus
komponen tersebut. Keselarasan dan keseimbangan roda harus diperbaiki karena keasusan
komponen kaki-kaki mobil yang bisa menyebabkan

2. terjadinya penyimpangan pada sudut kelurusan roda. Agar kestabilan mobil tetap terjaga maka wajib
hukumnya untuk melakuakan balancing secara berkala.

3. Ketika ban dirasa limbung atau berdengung

Efek yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat mobil
limbung dan bahkan berat sebelah. Ketika ban kendaraan berdengung atau terasa getaran pada ban
saat berkendara maka balancing-pun wajib dilakukan pada kedua ban.

4. Ban kiri dan kanan tidak seimbang beratnya

Jika berat ban dan pelek kiri serta kanan berbeda maka timbul getaran pada kemudi dan getaran
setiap putaran roda, terutama roda yang velgdan bannyalebih berat maka getaran akan semakin
besar dan keausan ban tersebut akan semakin besar, sehingga mengakibatkan keausan yang tidak
merata pada setiap roda. Sehingga pengendalian dan kenyaman mobil akan terganggu, dan akan
menambah efek limbung yang ditimbulkan. Serta membahayakan pengemudi saat mobil berjalan.
Gaya sentrifugal juga mengakibatkan keausan yang tidak seimbang karena pada saat ban berputar,
akan terjadi gaya sentrifugal ( gaya semu ) yang merata. Namun bila ada salah satu roda yang titik
beratnya berbeda, maka gaya sentrifugal akan cenderung kearah titik yang lebih berat. Sehingga
akan menimbulkan getaran yang akan menimbulkan efek ketidak kenyamanan. Pada kondisi ini
maka wajib melakukan balancing roda untuk menyeimbangkan berat velg dan ban.

5. Saat ganti ban

Saat ganti ban mobil bagian depan, kondisi beban dan berat ban dan velg-nya jelas berbeda.
Maka akan mengakibatkan keausan yang tidak merata dan menimbulkan getaran-getaran pada saat
kendaraan dijalankan. Maka untuk mengindarinya perlu dilakukan balancing.

3. Keuntungan Atau Fungsi Dilakukan Balancing

1. Menghindari getaran pada lingkar pengemudi saat kecepatan rendah maupun tinggi

2. Mengurangi resiko kerusakan sambungan antar kemudi akibat bergetarnya roda ( tie rod, long tie
rod, ball joint )

4. Akibat Tidak Dilakukan Balancing

1. Terjadi getaran pada setir mobil saat mobil dijalankan.

2. Roda menjadi getar dan dapat merusak sambungan antar kemudi ( tie rod, long tie rod, ball joint )

5. Faktor Yang Mempengaruhi Jika Mobil Masih Terasa Bergetar Setelahdilakukan balancing

Jika mobil masih terasa bergetar setelah di balancing kemungkinan karena hal-hal berikut :

1) Adanya velg roda yang penyok

2) Adanya velg / ban yang oleng atau mengayun

3) Ban roda keriting atau gundul

6. Timah Balanced

Pada proses balancing, untuk memperoleh berat seimbang dipakai timah khusus yang
ditempelkan pada pelek untuk menambah berat yang kurang ( supaya seimbang ). Beratnya
berbeda-beda, tidak bisa ditentukan berapa banyak timah yang diperlukan untuk membuat
seimbang satu pelek, baik sisi kiri maupun sisi kanan.

Timah balance ini terbagi 3 model yaitu :

1. Timah balance model tempel, khusus dipasang pada pelek racing.


2. Timah balance getok khusus pelek standar bawaan pabrik.

3. Timah balance getok khusus pelek berbahan besi.

Meskipun timah balance tempel bisa dipasang pada semua pelek, tapi sebaiknya jangan
dilakukan. Karena akan mempengaruhi tingkat akurasinya. Sebaiknya pakai timah yang sesuai
dengan tipe pelek.

7. Tombol-Tombol Pada Alat Balancing

1. Display atau tampilan sisi dalam posisi unbalance ( tidak


seimbang )

2. Display atau tampilan sisi luar posisi unbalanced ( tidak


seimbang

3. Display atau tampilan digital sis luar nilai unbalance (tidak


seimbang )

4. Menunjukan jenis koreksi yang dipilih

5. Display atau tampilan sis dalam nilai unbalance ( tidak seimbang )

6. Tombol kalibrasi jarak

7. Tombol kalibrasi lebar

8. Tombol kalibrasi diameter

9. Tombol untuk memilih grams/ons dan mm/inchi, mengkalibrasi diri ( self calibrating )

10. Tombol berhenti bekerja

11. Tombol untuk memulai

12. Memeilih progam

13. Tombol batas

14. Tombol untuk memilih jenis koreksi

15. Tombol perhitungan kembali

Peringatan : hanya gunakan jari untuk menekan tombol-tombol. Jangan menggunakan penjepit atau
benda runcing lainnya.

8. Static ALU

Fingsi STATIC ALU adalah untuk menyeimbangkan roda daan velg baik logam campuran
maupun bentuk kontruksi khusus.

Macam-macam ALU pada mesin balancing yaitu :


1. Normal : fungsinya untuk menyeimbangkan bentuk khusus velg roda .

2. ALU S : Fungsinya Untuk Menyeimbangkan Velg Dengan Campuran Ringan Dengan Aplikasi Bobot
Perekat Di Bahu Tepi.

3. ALU 2 : untuk menyeimbangkan velg dengan campuran ringan dengan aplikasi dari berat perakat
bagian dalam.

4. ALU 3 : untuk menyeimbangkan gabungan vlip-on pada bagian dalam, aplikasi tersebut dari
perekatnya pada bagian luar.

9. Lokasi Instalasi Atau Tempat Penempatan Mesin Balancing

Lokasi instalasi atau tempat penempatan mesin harus memiliki syarat-syarat sbb :

1. Tingkat horizontal lantai haruslah rata, lantai harus keras dan kokoh sebaiknya beton atau ubin.

2. Pencahayaannya harus cukup.

3. Daerah bebas polusi.

4. Tingkat kebisingan yang rendah.

5. Tempat kerja tidak boleh ada gerakan berbahaya dari mesin lain dalam beroperasi.

6. Jangan simpan mesin bersama dengan bahan yang mudah terbakar, korosif dan beracun.

10. Peringatan Pengoperasian Mesin Balancing

Saat mengoperasikan mesin harus memperhatikan hal-hal sbb :

1. Mesin hanya dioperasikan oleh mekanik.

2. Pastikan penggunaan mesin balancing tidak menuju situasi berbahaya bagi orang atau benda.

3. Bila terjadi penyimpangan atau malfungsi, segera hentikan dan membutuhkan teknisi khusus.

4. Setiap penggunaan suku cadang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, baik modifikasi atau
bahan kecil kontruksinnya bebas dari tanggung jawab pihak terkait ( garansi produk )

11. Daya Mesin Balancing

Sebelum menghubungkan mesin dengan listrik, pastikan bahwa tegangan atau listrik dan
tegangan yang terbaca pada pelat belakang mesin balancing sama. Standar tegangan 220-240 volt.

12. Komponen Mesin Balancing

Mesin balancing roda memiliki kap pengaman yang menutupi roda saat berputar. Roda
dapat berputar dalam kecepatan tinggi, kap penutup ini akan melindungi operator dari roda bisa
terlepas dari kumparan. Pemberat yang anda harus dilepas dari pelek sebelum memutar agar tidak
terlepas dan mengenai operator dan untuk lebih memperoleh balance yang tepat.
Komponen-komponen pada mesin balancing yaitu :

1. Operational panel 9. Clamping nut

2. Wheel safety cover 10. Fixing template

3. Housing 11. Brake pedal

4. wheel fixing cup 12. body

5. Large cone 13. Scale bar

6. Medium cone 14. Work table

7. Small cone 15. Cone hanger

8. Shaft 16. Power switch


BAB III
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
A. Perawatan Dan Perbaikan Balancing Roda

1. Perawatan Mesin Balancing

a. Hindarilah mesin dari air karena jika mesin terkena air dapat merusak komponen-komponen
mesin balancing.

b. Saat menekan tombol pada mesin balancing tangan haruslah bersih dan terbebas dari air, minyak,
maupun kotoran lainnya.

c. Tempat peletakan mesin balancing haruslah horizontal

d. Lantai tempat penempatan mesin balancing haruslah keras dan sebaiknya terbuat dari beton dan
ubin.

e. Bersihkan mesin balancing secara rutin.

f. Periksa komponen mesin balancing secara teratur agar mesin tetap bekerja berjalan dengan normal.

2. Mobil Yang Perlu Segera Di Balancing

a. Setir mobil terasa bergetar saat dikemudikan.

b. Ban roda keriting atau gundul bisa akibat salah tekanan angin tidak sesuai atau terlambat/ tidak
pernah di balancing.

c. Jarak tempuh kendaraan telah melebihi 10.000 km.

d. Kendaraan terasa berat sebelah karena ketidak seimbangan antara roda kiri dan kanan.

3. Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan balancing, ialah :

1. Kunci roda

2. Mesin balance roda ( wheel balancer )

3. Piler

4. Timah balance ketok

5. Tang potong

6. DongkrakJack stand

7. Kunci moment
8. Roda

4. Keselamatan Kerja

Dalam melaksanakan pekerjaan membalance roda perlu memperhatikan keselamatan kerja sbb :

1. Tangan tidak boleh basah dan tidak boleh ada minyak

2. Harus mengenakan pakaian kerja yang sesuai dengan SOP yaitu :

a. Kacamata pelindung

b. Sarung tangan

c. Sepatu kerja

d. Masker

e. Pakaian kerja

f. Helm pelindung kepala

g. Bagi wanita harus menggunakan hijab atau mengikat rambutnya

3. Lepas benda yang mengganrtung seperti gelang dan cincin

4. Gunakan alat sesuai fungsi dan kapasitasnnya

5. Fokus pada pekerjaan

6. Jangan bermain saat pekerjaan dilakukan

5. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam melakukan balncing roda antara lain :

1. Sebelum dilakukan balancing roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada rodanya yang
akan di balance menggunakan kunci roda

2. Setelah mur roda di kendorkan, kemudian dongkraklah kendaraan menggunakan dongkrak,


selanjutnya bagian yang di dongkrak ditopang dengan jack stand

3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan di balance dari kendaraan

4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan
pelek roda dari bobot balancer sisa menempel, serta segala kotoran pada permukaan pelek

5. Kemudian, pasang roda yang akan di balance ke dalam dudukan roda pada mesin balance roda
(wheel balancer) dengan cara :
a. Masukan cone yang sesuai dengan ukuran roda pada poros mesin balancing dengan posisi cone yang
tirus menghadap keluar

b. Masukan roda yang akan di balancing ke poros mesin balncing

c. Memasukan mur pengunci roda pada lubang mur roda yang akan di balancing

d. Masukan celamping nut ke dalam poros mesin balancing kemudian kencangkan, serta pastikan roda
sudah terpasang dengan kuat

Gambar . Pemasangan Roda Kedudukan Mesin Balancing

6. Selanjutnya, Menekan Tombol Selector Untuk Menentukan Tipe Penyetelan, Apakah Tipe Statis Atau
Tipe Dinamis.

a. Tipe statis yaitu : digunakan pada saat roda bergetar atas dan ke bawah, serta menggunakan
bobot balancer pada saat posisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.

b. Tipe dinamis yaitu : digunakan untuk pada saat roda berputar ke samping, serta menggunakan
bobot balancer pada dua sisi yaitu pada bagian dalam dan luar.

7. Kemudian, menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda dengan body
wheelbalancer, yakni dengan menggunakan pengukuran distance ( jarak ) setelah itu menekan
tombol OK.

Gambar. Mencari Ukuran Distance


8. Setelah itu, menekan tombol LAGE, kemudian mengukur lebar ban menggunakan width measuring
gauge, setelah itu memasukan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus ( + ) atau minus ( - )
setelah itu menekan tombol OK.

9. Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukan hasil
pengukuran dengan menekan tombol plus ( + ) atau minus ( - ), setelah itu menekan tombol OK.

10. Kemudian tutuplah wheel safety cover agar roda dapat perputar

11. Tunggulah beberapa saat hingga angka pengkuran muncul pada layar

12. Setelah angka pengukuran muncul, bukalah wheel safety cover dan kemudian injaklah brake pedal (
pedal rem ) pada mesi balancing agar roda berhenti

13. Setelah itu, putarlah roda secara perlahan hingga indikator warna hijau menyala.

14.

Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada bagian peleg agar sejajar dengan
garis penunjuk.

Gambar. Pemasangan Bobot Balancer. Gambar. Timah Balancer Yg Terpasang.

15. Setelah itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali pada roda sampai terhenti yakni
apabila layar menunjukan angka nol ( 0 ), berati roda sudah balance .

16. Apabila proses balancer belum berhasil, maka perlu penambahan bobot balancer pada bagian peleg
roda yang lain dengan melakukan pengukuran kembali.

17. Kemudian, setelah proses balance selesai, maka roda dapat dilepas dari mesin balancing roda atau
wheel balancer dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah
balance dapat dipasang ke kendaraan

18. Dalam,pemasangan roda yamg telah di balance, roda di pasang disertai dengan mur roda,yang
selanjutnya di kencangkan dengan menggunakan kunci roda.

19. Kemudian dongkraklah kendaraan. Setelah itu lepaskan jackstand nya.


20. Selanjutnya,donkrak diturunkan,dan mur roda yang di balance di kencangkan kembali menggunakan
kunci moment.

Anda mungkin juga menyukai