Anda di halaman 1dari 7

SMK PPG SM3T

Program Keahlian : Mekanik Otomotif BALANS RODA/BAN Waktu : 5 x 45 menit


Nama :
Kelas : Tgl Praktek :

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah praktik peserta didik diharapkan dapat :
1. Membalance roda dengan baik dan benar
2. Menggunakan Wheel balancer dengan baik dan benar
3. Menentukan perbaikan dan perawatan yang harus dilakukan

B. Alat dan Bahan


1. Dongkrak
2. Jack Stand
3. Kunci Roda
4. Mesin balancing (wheel balancer)
5. Palu balancing
6. Timbal/pemberat
7. Lap / majun
8. Alat pengukur tekanan udara ban
9. Satu unit mobil praktek

C. Keselamatan Kerja
1. Selalu awali kerja dengan doa
2. Gunakan kelengkapan kerja.
3. Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan.
4. Gunakan alat sesuai fungsi.
5. Bersihkan alat bila telah selesai.
6. Simpan alat pada tempatnya.
D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lepas roda dari kendaraan :
 Kendorkan mur pada roda
 Tempatkan dongkrak pada posisi yang benar
 Dongkrak kendaraan
 Kemudian beri dan tempatkan jackstand di bagian bawah kendaraan untuk
menyangganya
 Copot mur pada roda kendaraan
 Copot roda kendaraan yang hendak di balance
3. Pastikan tekanan ban berada pada tekanan standardnya. Tempatkan roda pada dudukan roda
(beissbarth) yang berada pada mesin balance :
 Lepas pengunci roda dari dudukan mesin balance (beissbarth)
 Pasang roda dengan hati-hati agar tidak merusak ulir pada (beissbarth) mesin balance.
 Tambahkan adaptor agar pemasangan roda pada beissbarth benar-benar berada pada
posisi yang tepat .
 Kemudian kunci dengan penguncinya.(Jangan memutar pengunci terlalu kencang, karena
dapat merusak pegangan pengunci. Karena pegangan pengunci terbuat dari plastik cor).
 Cek apakah roda sudah benar pemasangannya.

4. Nyalakan mesin balancing. Dengan menekan tombol ON.


5. Kemudian pada layar display pada bagian outside terlihat angka 402, yang memiliki arti serie dari
mesin tersebut.

6. Setelah itu akan muncul beberapa angka pada layar display di bagian inside, bagian tengah, dan
outside.

NB. Angka yang tertera pada display layar diatas menunjukkan ukuran awal atau bisa jadi
ukuran standar pen-setingan roda pada mesin tersebut. Angka tersebut menggunakan satuan
ukuran tertentu.
7. Setelah itu ukur inside-nya (jarak antara bagian dalam roda dengan mesin). Didapati panjangnya
adalah 6.0.
8. Kemudian ubah nilai / angka pada layar bagian inside menjadi 6.0, dengan cara menekan tombol
anak panah ke atas atau ke bawah.

9. Kemudian ukur lebar ban dengan menggunakan width measuring gauge. Dan didapat lebarnya
5.75
10. Ubah angka atau nilai pada display layar bagian tengah menjadi 5.75.

11. Setelah itu ukur diameter velg atau sering disebut dengan “ring”, dengan melihatnya pada ban.
Dan didapat ukurannya adalah 14’’.
12. Ubah lagi display layar bagian outside menjadi 14.0.

Seperti inilah hasilnya :

13. Kemudian tutup roda dengan penutup yang sudah ada pada mesin balancer.
14. Setelah ditutup, maka roda secara otomatis akan berputar.
*Pada saat ini jangan membuka tutup roda sebelum roda berhenti berputar dengan sendirinya.
15. Setelah berhenti, layar akan mengeluarkan angka atau tulisan pada display inside dan
outsidenya.
*Jika display inside maupun outside-nya mengeluarkan tulisan ‘’pas”, berarti tidak perlu ada
penambahan timbal/pemberat pada velg-nya. Dan dapat disimpulkan kalau roda masih balance
atau stabil.Jika display inside atau outside-nya mengeluarkan angka, maka perlu ada
penambahan timbal/pemberat pada velg-nya. Dengan kata lain, roda tidak stabil.
16. Jika inside & outside-nya berupa angka, maka harus dilakukan penambahan pada velg tersebut.
Misalkan :
 Jika Inside-nya mengeluarkan angka 15.Maka perlu ada penambahan timbal pada sisi
dalam roda/velgnya.
 Jika outside-nya mengeluarkan angka 20.Maka perlu ada penambahan timbal pada sisi
luar roda/velgnya.
17. Harus diperhatikan bagaimana saat menambahkan timbal atau pemberat pada roda/velgnya.
18. Caranya adalah sebagai berikut :
 Perhatikan kotak yang memanjang ke atas di samping display inside ataupun outsidenya.
 Pada kotak tersebut terdapat warna merah yang jika roda diputar, maka warnanya akan
naik turun.
 Kotak tersebut berfungsi seperti pendeteksi atau pengukur ketidak balance-an roda.
 Jika warna merah dari kotak tersebut penuh, maka disitulah dideteksi tempat ketidak
balance-an roda.
 Dan pada saat itu juga dapat ditambahkan pemberat dengan ukuran tertentu pada
bagian atas velg sesuai dengan angka yang keluar pada display inside maupun outside-
nya.
 Ingat, penambahan dilakukan jika warna merah pada kotak penuh, dan timbal
ditambahkan atau ditempelkan pada bagian atas velg.
19. Gunakan palu balancing untuk memasang atau melepaskan beban/pemberat Jenis jepit pada
atau dari velg.

20. Jika pemberatnya berjenis pemberat tempel, maka hanya tinggal menempelkannya pada velg.
21. Setelah selesai menempelkan beban atau pemberat, tutup lagi roda dengan penutupnya.
22. Tunggu hingga roda berhenti berputar dan menunjukkan angka atau tulisan “pas” pada layar
display.
23. Jika display inside dan outside-nya keluar “pas”, maka tidak perlu ada penambahan pemberat
lagi.
24. Jika display inside maupun outside-nya keluar angka, lakukan penambahan pemberat seperti
cara diatas sesuai dengan angka yang ditampilkan pada displaynya.
25. Jika sudah selesai, lepas roda dari dudukannya (beissbarth) dengan melepas pengunci dan
adaptornya terlebih dahulu.
26. Lepas roda dengan hati-hati agar tidak merusak ulir beissbarth.
27. Rawat dan kembalikan alat sesuai dengan tempatnya.
28. Bersihkan tempat praktek.

E. Lampiran

Gb 1.

Wheel Balancer
F.Hasil Pengidentifikasian
No Gangguan yang ditemukan Kondisi Komponen
1
2
3
4

G. Tugas
1. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan Membalans
ban/ roda dengan Wheel balancer!
2. Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas!

Anda mungkin juga menyukai