Anda di halaman 1dari 11

A.

KOMPETENSI
1. Membongkar dan memasang suspensi belakang rigid jenis pegas daun dengan
prosedur yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.
B. TUJUAN
Setelah praktikum mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen-komponen suspensi rigid dan fungsinya.
2. Menjelaskan cara kerja suspensi rigid dengan benar.
3. Menyebutkan tipe suspensi yang digunakan untuk praktik.
4. Membongkar dan memasang kembali unit suspensi rigid pada kendaraan dengan
prosedur yang benar.
5. Memeriksa. mengukur dan menganalisa kerusakan yang terjadi pada suspensi
rigid dan memberikan solusi perbaikannya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Unit suspensi rigid pada kendaraan Datsun
2. Tool box
3. Dongkrak dan jack stand
4. Kunci roda
D. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan berhati-hati dan teliti.
3. Menjaga kebersihan alat, bahan, dan lingkungan praktik.
4. Jika ada yang kurang jelas, menanyakan pada dosen pengampu mata kuliah
praktik.
5. Hati hati saat melepas pegas.

E. DASAR TEORI
1. SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi menghubungkan axle dan body dan meredam getaran secara
langsung dari permukaan jalan ke kendaraan selama beroperasi, sehingga
mencegah kerusakan terhadap body, dan juga menambah kenyamanan dalam
berkendara. Sistem suspensi berperan meneruskan gaya gerak dari roda-roda
penggerak, meneruskan daya pengereman ke masing-masing roda atau gaya, dan
menstabilkan kondisi pengemudian dalam berkendara terhadap keadaan
permukaan jalan yang beragam.

Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan


dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenyamanan dan stabilitas berkendara serta memperbaiki kemampuan daya
cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock arbsorber ,
stabilizer dan sebagainya . Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi
suspensi tipe rigrid (rigid axle suspenssion) dan tipe bebas (independent
suspenssion).
2. PERSYARATAN SUSPENSI
Dapat mengurangi vibrasi dan tumbukan.
Dapat melindungi body, penumpang dan muatan.
Dapat menyalurkan tenaga dorong dan tenaga pengereman.
Dapat menjaga roda agar posisinya benar selaras denagn bodynya seperti

ditentukan sebelumnya.
Dapat menjaga kemampuan untuk bergerak.

3. SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT


Seluruh bobot kendaraan yang ditopang oleh pegas (spring) kendaraan
disebut dengan sprung weight. Termasuk diantaranya adalah body, frame, engine,
transmission, dst. Sedangkan, unsprung weight adalah bobot suatu komponen
yang tidak ditopang oleh spring. Termasuk diantaranya adalah tires, wheels, axles
dsb.Semakin besar sprung weight pada kendaraan, maka semakin besar pula
tingkat kenyamanan yang akan diperoleh. Dikarenakan kecenderungan pengaruh
guncangan dan kejutan yang disalurkan dari permukaan jalan melalui spring akan
berkurang apabila sprung weight-nya besar.

4. SUSPENSI MODEL RIGID.


Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan roda kanan

dihubungkan

oleh axle

tunggal. Karakteristiksuspensi tipe rigid adalah sebagai berikut :


a. Konstruksi sederhana dan kuat dan biaya produksi rendah karena leaf
spring assembly digunakan untuk menempatkan axle.
b. Mudah untuk mendapatkan karakteristik pemegasan non-linear dengan
menggunakan helper spring, dan lain-lain.
c. Sulit untuk menggunakan pegas dengan konstanta yang lebih rendah
karena leaf spring assembly digunakan untuk menempatkan axle. Pada tipe
ini, getaran seperti judder mungkin terjadi dikarenakan oleh gesekan antara
spring leave, sehingga mempengaruhi kualitas pengendaraan.
d. Suara mendecit dan aksi wind-up dan getaran mungkin terjadi karena
variasi dalam torsi penggerak dan gaya pengereman. Axle akan terlepas
jika leaf spring patah

Gambar.suspensi model rigid


F. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan praktik yang akan digunakan.
2. Melepas roda dan tromol bagian belakang kendaraan.
a. Mengendorkan baut roda jangan sampai terlepas penuh.

b. Mendongkrak kendaraan dan amankan dengan jack stand yang diletakkan


pada rangka mobil.

c. Memelepas roda dan tromol.


3. Melepaskan shock absorber.

4. Melepaskan U-bolt dan dudukan U-bolt.

5. Melepaskan unit pegas daun.

6. Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap komponen yang dipraktikan.


7. Mempelajari kerja sistem suspensi rigid dengan pegas daun.
8. Mendiskusikan kemungkinan kerusakan, penyebab kerusakan, perbaikan dan
akibat jangka panjang jika kerusakan dibiarkan.
9. Melakukan pemasangan kembali komponen yang dibongkar secara efektif dan
efisien.
a. Memasang pegas daun dan pengunci,
b. Memasang shock arbsorber,
c. Memasang tromol dan roda,
d. Mengencangkan baut roda,
e. Mendongkrak mobil dan mengambil jack stand.
f. Mengencangkan roda ketika kendaraan telah menyentuh tanah sepenunya
tanpa dongkrak.
10. Mengembalikan alat dan bahan praktik serta membersihkan lingkungan praktik
setelah digunakan.
G. Analisis dan Pembahasan
1. Komponen:

a. Pegas daun

Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan


permukaan jalan, pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila
dibanding dengan pegas koil maupun pegas torsi oleh karena itu pagar daun
banyak digunakan pada sistem suspensi pada belakang kendaraan.

Kondisi :
Berkarat
Kemampuan pemegasan sudah berkurang
Kekuatan pegas sudah berkurang
b. Baut U
Komponen ini berfungsi untuk mengikat tumpukan/ susunan pegas daun
dengan poros roda belakang dengan kuat agar tidak terjadi pergeseran bila roda
menerima kejutaan dari permukaan jalan.
Kondisi : Masih baik
c. Shock Absorber
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi oksilasi yang berlebihan pada
pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata.
Kondisi :
Berkarat
Tidak mampu bekerja
Bushing sobek

d. Shock absorber single action


Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi.
Sebaliknya pada waktu kompresi tidak terjadi efek meredam Pada jenis ini
saat piston menekan (melakukan proses kompresi) maka tidak terjadi efek
redam sedangkan pada saat ekspansi terjadi efek redam.

e. Shock absorber double action


Baik saat ekspansi maupun kompresi selalu bekerja meredam. Pada
umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini. Pada jenis ini
mekanisme redaman terjadi pada saat kompresi maupun ekspansi, tentunya hal
ini menguntungkan karena secara otomatis mampu meredam kejutan lebih
baik dari kerja tunggal.

11. Bhusing karet


Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara gantungan
pegas daun dengan gantungan pegas bila roda menerima kejutan dari permukaan
jalan.

Kondisi :
Sobek
Sudah tidak baik digunakan
2. Cara Kerja Sistem Suspensi Rigid Pegas daun:

Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan roda kanandihubungkan oleh axle
tunggal, dengan begitu, roda kiri dan kanan akan selalu berhubungan dan saling
mempengaruhi.
Ketika salah satu roda melewati jalan yang tidak rata, maka ini akan
mempengaruhi roda yang lain, sehingga getaran yang diterima dari keadaan jalan akan
langsung diteruskan ke bodi kendaraan. Akibatnya ketika melewati jalan yang tidak
rata, maka goncangan dalam kendaraan akan cenderung lebih besar, dan pengemudian
menjadi kurang nyaman.
Pada suspensi rigid, roda kanan dan kiri terintegrasi dalam satu poros, sehingga
perubahan posisi salah satu roda akan mempengaruhi pergerakan roda yang lain.
Cara kerja pegas daun.
Pada dasarnya prinsip semua pegas adalah melawan gaya yang diterima oleh
pegas dengan arah yang berlawanan, sehingga kesannya memantul. Begitu juga dengan
pegas daun, pegas ini ketika tidak mendapatkan beban, maka dia berbentuk
melengkung seperti huruf U. Ketika menerima gaya, maka bagian yang pertama
menerima gaya adalah bagian eye yang dibantu dengan shackle, akibat adanya beban
yang diterima di kedua ujung pegas daun, maka bentuk pegas daun akan cenderung
lebih datar atau rata.

Ketika beban yang diterima dihilangkan, maka dengan sifatnya yang lentur,
dia akan kembali ke bentuk semula yang menyerupai bentuk huruf U dengan tiba-tiba
dan dapat menimbulkan osilasi pemegasan. Hal ini akan diredam oleh adanya shock
arbsorber, sehingga gaya oksilasi dari pegas dapat diserap.
3. Analisis kerusakan:

a. Penyebab pegas melemah, kekuatan pegas kurang.


Kemungkinannya adalah kurangnya pelumasan pada komponen
pegas daun.
Kemungkinan juga dapat disebabkan oleh beban yang diterima
sering melebihi batas maksimal kemampuan pegas.
Kemungkinan karena kebengkokan pegas yang diakibatkan oleh
benturan sehingga merubah bentuk dasar pegas.
Kemungkinan pegas yang berkarat.
Kemungkinan karena usia pemakaian.
b. Penyebab shock arbsorber rusak
Sil shock arbsorber aus atau rusak.
Minyak tidak ada
Usia pemakaian
c. Rubber bushing rusak.
Karena usia pemakaian.
Kemungkinan juga dapat disebabkan oleh beban yang diterima
sering melebihi batas maksimal.
Kurangnya pelumasan yang dilakukan.
d. Perbaikan yang dapat dilakukan jika terjadi keausan yang telah disebutkan
diatas adalah,
Dilakukan penggantian komponen pegas daun.
Melakukan pelumasan pada komponen pegas daun secara teratur.
Mengganti komponen yang rusak jika komponen pegas daun masih
baik.
Penggantian sil pada shock arbsprber atau jika perlu mengganti
komponen shock arbsorber.
H. Kesimpulan
Tipe suspensi yang digunakan kendaraan ini adalah tipe suspensi rigid dengan
pegas daun tipe parallel. Sistem suspensi kendaraan ini dilengkapi dengan shock
arbsorber double action. Jenis kendaraan yang menggunakan suspensi jenis ini,
biasanya kendaraan niaga atau komersil, karena tidak menitik beratkan pada
kenyamanan akan tetapi pada kekuatan dan keawetan komponen. Selain itu biaya
produksi yang rendah juga menjadi poin dalam penggunaan suspensi jenis ini pada
kendaraan niaga.
Kerusakan pada komponen suspensi jarang terjadi dan dalam waktu yang
relatif lama, kerusakan yang terjadi biasanya dikarenakan perawatan yang kurang,
pelumasan komponen yang kurang, dan umur pemakaian. Perawatan suspensi jenis ini

dapat dilakukan dengan cara memberi pelumas pada komponen secara rutin dan
berkala.

I. Saran
Bengkel bengkel pinggir jalan sekarang sangat banyak, khususnya bengkel
spesialis kaki kaki. Yang banyak melakukan perbaikan di sistem suspensi
kendaraan. Biaya untuk melakuakan perbaikan pun cukup mahal. Kita sebagai
seorang mahasiswa otomotif harusnya mampu melihat peluang tersebut. Dengan
menjual jasa perbaikan suspensi dengan kualitas pengerjaan yang baik namun dengan
harga yang sedikit dibawah pasaran. Tentu akan semakin banyak konsumen yang akan
melakukan perbaikan sistem suspensi kepada kita.

LAPORAN
SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI

SUSPENSI BELAKANG RIGID

Disusun oleh:
Denny Asprilla

13504241005

Candra Pratama

13504241006

Crezenco L. S

13504241014

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

Anda mungkin juga menyukai