Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP BELAJAR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Kelompok IV

Nur Alfiyah (220301008)

Supriyanti Buton (220301021)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Idrus Sere, M.Pd.I

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga makalah
yang berjudul “ Konsep Belajar” ini dapat diselesaikan sesui dengan waktu yang di
rencanakan. Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologo Pendidikan
dengan dosen pengampu bapak Prof. Dr. Idrus Sere, M.Pd.I. Sholawat serta salam semoga
tetap terlimpahakan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga. Semoga kita mendapat
safaatnya di Yaumil akhir nanti Amin.

Di dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan-kesulitan dalam
menyelesaikannya. Namun berkat bantuan Maha Kuasa dan dari semua pihak serta dengan
usaha yang makasimal sesuai kemampuan kami, akhirnya makalah ini dapat di selesaikan
dengan baik.

Saya menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dari isi maupun tata cara penulisan. Untuk itu saya harap kritik dan saran yang besifat
membangun dari pembaca dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Ambon, 7 Juni 2023

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………...………………………..i

KATA PENGANTAR……………………………..…………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………..………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………..…………………………………………….1

B. Rumusan Masalah……………………..……………………………………………………1

C. Tujuan…………………………………..…………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi Belajar………………..…………………………………………………………...2

B. Tujuan Belajar……….…………………..…………………………………………………2

C. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar……………………………………………………….3

D.Proses Belajar……………………………………………………………………………….4

E. Fase-Fase Dalam Proses Belajar……………………………………….…………………...5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………...……………………………………………….7

B. Saran……………………………………………...………………………………………...7

Dafatar Pustaka………………………………………………………………………………8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan kegiatan yang tidak asing lagi di kalangan kita. Seperti di era sekarng
ini, belajar seolah-olah dianggap sebagai tuntutan yang wajib bagi setiap orang. Tidak hanya
bagi mereka yang masih muda, akan tetapi mereka yang sudah dewasa atau terbilang sudah tua
dituntut untuk belajar agar mampu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan zaman.

Belajar dalam seyogianya dijalankan selama hayat di kandung badan atau bisa dikatakan
seumur hidup. Berkaitan dengan kegiatan belajar di tengah-tengah masyarakat mengemuka
ungkapan “masa muda adalah masa belajar”. Ungkapan tersebut dimaksudkan bahwa setiap
orang muda sudah semestinya mempersiapkan diri untuk memperoleh segala sesuatu yang
berguna bagi hidupnya di kemudian hari. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk
menguraikan beberapa hal mengenai konsep belajar yang meliputi definisi belajar, tujuan
belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi, proses dan fase-fasenya .

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari belajar ?

2. Apa tujuan belajar?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ?

3. Bagaimanakah proses dan fase- fase belajar ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa defenisi belajar.

2. Untuk mengetahui tujuan dalam belajar

3. Untik memgetahui faktor apasaja yang mempengaruhi belajar

4. Untuk mengetahui fase-fase dalam proses belajar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Belajar

Konsep dasar belajar merupakan kegiatan proses dalam memakai unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis jenjang pendidikan, hal ini berarti bahwa
berhasil atau tidaknya pencapain tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang
dijalani oleh siswa, baik pada saat berada di sekolah, di lingkungan rumah maupun lingkungan
keluarga. Beberapa para tokoh mengemukakan mengenai pengertian belajar, sebagai berikut:

a. Nasition M.A, mendefenisikan belajar sebagai perubahan kelakuan, pengalaman dan


latihan. Jadi belajar membawa suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan
itu tidak hanya mengenai sejumlah pengalaman, pengetahuan, melainkan juga membentuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat penyesuaaian diri. Dalam hal ini meliputi
segala ospek organisasi atau pribadi individu yang belajar.
b. Sardiman A.M, mendefinisikan belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebgainya.
c. S. Suryabrata mendefinisikan belajar itu merupakan suatu perubahan berupa kecakapan
baru melalui suatu usaha tertentu, usaha tersebut dapat diperoleh melalui sebuah proses
yang disebut pendidikan.
d. Ngalim Purwanto belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang diasebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam
situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan
respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan seseorang seseorang.
e. Wasty soemanto belajar itu merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan
integratife dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut dapatlah ditarik kesimpulan
sebagai berikut :"Belajar itu merupakan perubahan tinggah laku yang bersifat progresif yang
didapat melalui pengalaman langsung dengan melibatkan kemampuan panca indranya dalam
menangkap dan mencerna informasi yang didapat dari lingkungannya".

B. Tujuan Belajar

Dari defenisi di atas dapat di simpulkan berbagai tujuan belajar diantaranya:

a. Belajar adalah suatu usaha perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh serta
sistematis dengan menggunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental dan minat.

2
b. Belajar bertujuan mengadakan perubahan didalam diri misalnya tingkah laku anak kecil yang
belum masuk memasuki bangku sekolah bertingkah laku manja, cengeng dan sebagainya.
Kemudian setelah beberapa bulan memasuki bangku sekolah tingkah lakunya berubah
menjadi tidak cengeng , mandiri dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa anak tersebut
telah belajar dari lingkungan sekitarnya.
c. Belajar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau kecakapan, misalnya dalam bidang
keolahragaan seseorang yang terampil bulu tangkis, sebagian besar ditentukan dengan oleh
ketekunan belajar dan latihan yang tekun dengan sungguh-sungguh.
d. Belajar bertujuan untuk menambahkan pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu. Misalnya
seorang anak yang awalnya tidak bisa membaca menjadi bisa membaca karena belajar.
e. Untuk mendapatkan pengetahuan hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain
tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan ialah yang memiliki
kecenderungan lebih besar perkembanganya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peran
guru sebagai pengajar lebih menonjol.
f. Pembentukan sikap dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan
mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri
sebagai contoh.
Dari uraian diatas dapat diketahui belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan
harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar manusia dapat melakukan perbaikan dalam
berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan lingkungannya.


Lingkungan dalam hal ini adalah obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh
pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun
sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan perhatian
kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi (Pane & Darwis
Dasopang, 2017).

Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar seseorang, yakni faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal disebut juga dengan faktor psikologis sedangkan faktor eksternal
disebut juga dengan faktor sosiologis.

Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berada dalam diri individu yang sedang belajar,
faktor internal meliputi:

3
 Faktor Jasmaniah : kesehatan dan cacat tubuh
 Faktor Psikologis : intelegensi, perhatian minat, bakat, motif, kematangan, kelelahan

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar. Faktor
eksternal meliputi:

 Faktor keluarga: cara orang tua mendidik,relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
 Faktor sekolah : metode mengajar, kurikulum, relasi antara guru dan siswa, relasi
atarsiswa disiplin sekolah, pelajar, waktu, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
 Faktor masyarakat : kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk
kehidupan dalam masyarakat, dan media massa.

Menurut Dalyono faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar adalah


sebagai berikut:

 Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri)


 Kesehatan
 Intelegensi dan bakat
 Minat dan motivasi
 Cara belajar
 Faktor eskternal (faktor yang berasal dari luar diri)
 Keluarga
 Sekolah
 Masyarakat
 Lingkungan sekitar

D. Proses Belajar

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin "processus" yang berarti "berjalan ke
depan". Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu
sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah: Any change in any object or
organism, particulary a behavioral or psychological change (Proses adalah suatu perubahan
khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan).

Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber,
1988). Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif,

4
dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif & arti
berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. (Muhibbin Syah, 1999:24)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah suatu aktifitas psikis
ataupun mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
setumpuk perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

E. Fase-Fase Dalam Proses Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang berproses, maka di dalamnya terjadi perubahan-


perubahan yang bertahap. Tahapan tersebut timbul melalui fase-fase yang saling berhubungan
secara berurutan dan fungsional. Menurut Jerome S. Bruner, dalam proses pembelajaran, anak
menempuh tiga fase yaitu :

a. Fase informasi tahap penerimaan materi


Dalam fase informasi (information), seorang siswa yang sedang belajar memperoleh
sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Diantara informasi yang
diperoleh itu ada sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang berfungsi menambah,
memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

b. Fase transformasi pengubahan materi dalam memori


Dalam fase transformasi (transformation), informasi yang telah diperoleh itu
dianalisis, diubah atau ditrasformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual
supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa
yang pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah apabila disertai dealam bimbingan.
Anda selaku guru yang diharapkan kompeten dalam menstranfer strategi kongnitif yang
tepat untuk mempelajari materi pelajaran tertentu.

c. Fase evaluasi penilaian penguasaan materi


Dalam fase evaluasi, anak menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan
(informasi yang telah ditransformasikan) dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi.

Menurut Wittig dalam bukunya psychology of learning, setiap proses belajar selalu
berlangsung dalam tiga fase atau tahapan yaitu :

a. Acquisition (tahap perolehan atau penerimaan informasi)


Pada tahap ini, anak mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan
respon terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Proses
acquisition dalam belajar merupakan tahapan yang paling mendasar. Kegagalan dalam tahap
ini mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya.

5
b. Storage (tahap penerimaan informasi)
Pada tahap ini, anak secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan
pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses acquisition.

c. Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)


Pada tingkatan retrieval seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi
sistem memorinya, misalnya, ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah
proses retrieval pada dasarnya adalah upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan
dan memproduksi kembali apa-apa yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol,
pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai respons atau stimulus yang sedang dihadapi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar adalah kegiatan yang berposes dalam menggunakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa
berhasi; atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantuk pada proses belajar yang
dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun berada di lingkungan ruman atau
keluarganya sendiri.
Belajar adalah suatu usaha perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh serta
sistematis dengan menggunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental dan minat.
Belajar bertujuan mengadakan perubahan didalam diri misalnya tingkah laku anak kecil yang
belum masuk memasuki bangku sekolah bertingkah laku manja, cengeng dan sebagainya.
Selain itu, belajar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau kecakapan, dan untuk
menambahkan pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu
Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar seseorang, yakni faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal disebut juga dengan faktor psikologis sedangkan faktor eksternal
disebut juga dengan faktor sosiologis.

Karena belajar merupakan aktivitas yang berproses, maka di dalamnya terjadi perubahan-
perubahan yang bertahap. Tahapan tersebut timbul melalui fase-fase yang saling berhubungan
secara berurutan dan fungsional. Menurut Jerome S. Bruner, dalam proses pembelajaran, anak
menempuh tiga fase yaitu : fase informasi tahap penerimaan materi, fase transformasi
pengubahan materi dalam memori dan fase evaluasi penilaian penguasaan materi. Menurut
Wittig dalam bukunya psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam
tiga fase atau tahapan yaitu : acquisition (tahap perolehan atau penerimaan informasi),storage
(tahap penerimaan informasi) dan retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi).

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami
miliki baik dari segi tulisan, teori, maupun bahasa yang kami sajikan. Oleh karena itu, kami
memohon masukkan dan saran untuk mendukung makalah kami agar kami bisa membuat
makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah
wawasan bagi kita semua.

7
Daftar Pustaka

Muhammedi,ddk. 2017. Psikologi Belajar. Medan : Larispa Indonesia

Syah Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai