Di Susun Oleh:
HAMIDA MAMULATY
Dosen Pengampuh
AMBON 2022
A. Latar Belakang
Fiqh atau hukum islam merupakan salah satu bidang studi islam yang paling
dikenal oleh masyarakat. Hal ini di antara lain karena fiqih tekait langsung dengan
kehidupan masyarakat. Dari sejak lahir sampai dengan meninggal dunia manusia
selalu berhubungan dengan fiqih. karena sifat dan fungsinya yang demikian itu,
maka fiqih dikategorikan sebagai ilmu al-hal, yaitu ilmu yang berkaitan dengan
tingkah laku kehidupan manusia, dan termasuk ilmu yang wajib dipelajari, karena
dengan ilmu itu pula seseorang baru dapat melaksanakan kewajibannya mengabdi
kepada allah melalui ibadah shalat, puasa, haji, dan sebagainya. Dengan fungsinya
yang demikian itu tidak mengherankan jika fiqih termasuk ilmu yang pertama kali
Perguruan Tinggi.
Demikian besar fungsi yang dimainkan oleh fiqih, maka tidak mengherankan
jika Perguruan Tinggi atau Universitas terdapat Fakultas hukum yang didukung
oleh para ahlidi bidang hukum yang amat banyak jumlahnya. Keadaan fiqih yang
demikian itu nampak inheren atau menyatu dengan misi agama Islam yang
produk-produk hukum Islam tersebut masih sejalan dengan tuntunan zaman, dan
bagaimana seharusnya hukum Islam itu dikembangkan dalam rangka merespon dan
menjawab secara konkrit berbagai masalah yang timbul di masyarakat. Penelitian
ini dinilai penting untuk dilakukan agar keberadaan hukum islam (fiqih) tetap akrab
B. Pembahasan.
Pengertian hukum islam hingga saat ini masih rancu dengan pengertian
syariah. Untuk itu dalam pengertian hukum islam di sini dimaksudkan di dalamnya
pengertian syariat. Dalam kaitan ini dijumpai pendapat yang mengatakan bahwa
hukum islam atau fiqih adalah sekelompok dengan syariat yaitu hukum ilmu yang
berkaitan dengan amal perbuatan manusia yang diambil dari nash al-quran atau as-
sunnah. Bila ada nash dari al-quran atau as-sunnah yang berhubungan dengan
perbuatan tersebut, atau yang dambil dari sumber-sumber lain,bila tidak ada
nashdari al-quran dan as-sunnah dibentuklah satu ilmu yang disebut dengan ilmu
fiqh.
hukum tentang amal perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil terperinci.
Yang dimaksud dengan amal perbuatan manusia adalah semua perbuatan orang
mukallaf yang berhubungan dengan bidang ibadat, muamalat kepidanaan dan lain
terakhir ini termasuk dalam pembahasan ilmu kalam. Adapun yang termasuk dalam
kepada suatu hukum tertentu. Berdasarkan batasan tersebut diatas sebenarnya dapat
dibedakan antara syariah dan hukum islam fiqih. Perbedaan tersebut terlihat pada
dasar atau dalil yang di gunakan. Jika syariat dibedakan pada nash al-qur’an atau
didasarkan pada dalil-dalil yang dibangun oleh para ulama melalui penalaran atau
ijtihad dengan tetap berpegang pada semangat yang terdapat pada syariat. Dengan
demikian jika syariat bersifat permanen, kekal dan abadi, fiqh atau hukum islam
bersifat temporer, dan dapat berubah. Ketika kita mengkaji suatu masalah misalnya
kita gunakan nash al-quran dan assunnah , tapi bersamaan dengan itu kita juga
gunakan penalaran. Hal ini dimungkinkan karena nash-nash alquran dan assunnah
tersebut sungguhpun secara tekstual tidak dapat diubah namun interpretasi dan
penerapan nash alquran dan assunnah tersebut tetap memerlukan pilihan yang
menggunakan akal.
komprehensif, yaitu mulai dari kajian ayat-ayat hukum yang ada dalam alquran,
latar belakang dan sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum islam sejak
zaman nabi sampai dengan sekarang, lengkap dengan beberapa madzhab yang ada
di dalamnya berikut sumber hukum yang digunakannya serta latar belakan hukum
nabilah yang menjadi satu-satunya hukum. Secara langsung pembuat hukum adalah
nabi, tetapi secara tidak langsung tuhanlah pembuat hukum, karena hukum yang
keluar dari nabi berdasarkan pada wahyu dari tuhan. Periode ijtihad yang
dihadapi semakin beragam sebagai akibat dari bertambahnya daerah islam dengan
berbagai macam bangsa masuk islam dengan membawa berbagai macam adat
istiadat ,tradisi dan dan sistem kemasyarakatan. Dalam kaitan ini maka muncullah
ahli-ahli hukum mujtahid yang disebut dengan imam atau faqih (fuqaha)dalam
islam, dam pemuka-pemuka hukum ini mempunyai murid. Pada masa inilah
timbulnya empat madzhab dalam hukum islam, yaitu abu hanifah, imam malik ,
imam syafii, dan ahmad ibn hambal. Jika berbagai sumber hukum islam dari
madzhab-madzhab tersebut disatukan antara satu dan yang lainnya, maka sumber
hukum islam itu meliputi alquran, al-hadits, pendapat para sahabat, qiyas, istihsan,
mashlahat mursalah, atau mashlahat al-ummah, dan syariat sebelum islam. Sejarah
Buku ini telah di terjemahkan oleh Hamid Ahmad dan diterbitkan oleh
Seluruh informasi tentang perkembangan hukum pada setiap periode selalu dilihat
dari factor-faktor sosio kultular yang mempengaruhinya, sehingga tidak satu pun
produk hukum yang dibuat dari ruang yang hampa sejarah. Hasil penelitiannya itu
taklid dan pembaharuan hukum serta neo ijtihad. Pada bagian pendidikan ia
dan bahwa semua perintah-Nya harus dijadikan kendali utama atau segenap
dapati pada hukum perdata. Menurut Coulson ada dua alasan prinsip di
serikat, di tahun 1990, Model Mohammad Atho Mudzbar menulis disertasi yang
isinya berupa penelitian terhadap produk fatwa majelis ulama Indonesia tahun
Indonesia serta latar belakang social politik yang melatarbelakangi timbulnya fatwa
tersebut dilihat dari 3 aspek yaitu. Latar belakang kultur, Doktrin teologi,
Struktur social.
dikeluarkannya.
3) Bab ketiga disertasi tersebut mengemukakan tentang isi produk fatwa yang
dalam islam
4) Pada bab keempat adalah berisi kesimpulan yang dihasilkan dari studi
disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti faktor politik. Di antara fatwa MUI yang
Keluarga berencana
Ibadah ritual
bagi jamaah haji indonesia yang menggunakan pesawat terbang. Dengan melihat
uraian tersebut, terlihat bahwa bidang penelitian hukum islam yang dilakukan oleh
Atho Mudzhar termasuk penelitian uji teori atau uji asumsi (hipotesis) yang
dibangun dari berbagai teoriyang terdapat dalam ilmu sosiologi hukum. Penelitian
ini semakin memperjelas tesis dari schacht yang mengatakan bahwa ciri khas
unsur-unsur yang amat beragam; lapisan bawah dan atas,hukum itu hingga saat
tradisional. Hal ini di nalai akan menghilangkan unsur kesakralan atau kekudusan
menempatkan hukum islam sebagai hukum skuler yang dapat diubah seenaknya.
Para ulama yang mempelajari fiqih pada umumnya tidak mengetahui berbagai
faktor sosial kultural, politik serta lainnya yang ikut serta mempengaruhi
upaya reformasi dan pembaharuan dalam hukum islam. Dan jika keadaan tersebut
terus berlanjut, akan banyak sekali produk hukum yang tidak lagi sesuai dengan
tuntutan zaman, karena produk hukum tersebut dengan tuntutan sosial sudah
hukum islam harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Hukum islam yang
berkaitan dengan masalah ibadah ritual misalnya, jelas tidak dipengaruhi oleh
perubahan zaman. Rukun shalat serta berbagai ketentuan lainnya tentang ibadah
makna ibadah dalam kehidupan jelas dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan,
lain sebagainya. Dengan demikian, hukum islam baik langsung maupun tidak
langsung masuk ke dalam kategori ilmu sosial. Hal ini sama sekali tidak
mengganggu kesucian al-qur’an yang menjadi sumber hukum islam tersebut. Sebab
perlu dilakukan. Karena dengan cara inilah makna kehadiran al-quran secara
Secara garis besar, kita dapat membedakan tiga bidang pemikiran islam, yaitu
aliran kalam (teologi), aliran fiqih, dan aliran tasawuf. Pada kesempatan ini kita
sejarah islam.
d. Aliran-Aliran
Secara historis, hukum islam telah menjadi dua aliran pada zaman sahabat
nabi muhammad saw. Dua aliran tersebut adalah Madrasat al- Madinah dan
ibnu al-qayim al-jauziyyah menyebutnya sebagai Ahl al-Ma’na dan Ahl al-Zhahir.
aliran bagdad atau kuffah juga terbentuk karena sebagian sahabat tinggal di kota
tersebut. Atas jasa sahabat nabi muhammad saw yang tinggal di madinah,
guru-gurunya dari kalangan sahabat. Di antara Fuqaha sab’ah adalah sa’id bin al-
musayyab. Salah satu murid sa’id bin al-musayyabadalah ibnu syihab al-zuhri.
Sedangkan di antara murid ibnu syihab al-zuhri adalah imam malik yang paling
terkenal, pendiri aliran maliki. Di antara ajaran imam malik yang paling terkenal
adalah ia menjadikan ijmak dan amal ulama madinah sebagai hujah. Atas jasa
sahabat nabi muhammad saw yang tinggal di bagdad, terbentuklah aliran ra’y. Di
antara sahabat yang di kufah adalah abdullah bin mas’ud; salah satu muridnya
adalah al-aswad bin yazid al-nakha’i; salah satu muridnya adalah amir bin syarahil
al-sya’bi; dan salah satu murid beliau adalah abu hanifah yang mendirikan aliran
hanafi. Salah satu ciri fikih abu hanifah adalah sangat ketat dalam penerimaan
e. Kesimpulan
1. Hukum islam atau fiqih adalah sekelompok dengan syariat yaitu hukum
ilmu yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia yang diambil dari nash
sejarah.
pendekatan historis.
teori atau uji asumsi (hipotesis) yang dibangun dari berbagai teori
3. Aliran fiqih secara historis hukum islam telah menjadi dua aliran, yaitu
Aliran islam yang masih terkenal dan ada pengikutnya sampai sekarang
hambaliyah. Akan tetapi yang sering dilupakan dalam hukum islam adalah bahwa
berafiliasi dengan aliran sunni, sehingga para penulis sejarah hukum islam
cenderung mengabaikan pendapat khawarij dan syiah dalam bidang hukum islam.