Anda di halaman 1dari 15

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : M. Ahim Sulthon Nurudoini, M.Pd

Makalah

Disusun Oleh :

KELOMPOK II

AHMAD HUSAINI
NIM : 19.11.20.01.01641
MUHAMMAD RAMADHAN
NIM : 19.11.20.01.01722

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) AMUNTAI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


MUQADDIMAH

Pertama kami mengucapkan puji syukur kepada Allah . Yang Maha


Penolong, karena berkat pertolongan-Nya lah makalah ini kami buat dan selesai.
Makalah ini di susun agar kita dapat memperluas wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Psikologi


Pendidikan tentang Manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat
diperlukan. Dengan suatu masalah dapat di selesaikan dan di hindari kelak,
sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.

Kami Juga mengucapkan Terima kasih kepada Muallim M. Ahim Sulthon


Nurudoini, M.Pd, Selaku Dosen. Mata Kuliah Psikologi Pendidikan di Sekolah
Tinggi Ilmu Al-Qur’an.

Dalam Menyusun Makalah ini yang Berjudul

Belajar dan Pembelajaran

sebagai bahan pembelajaran bagi kami.

Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena kami juga
masih dalam tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan pendengar.

Terima Kasih

Amuntai, 19 Febuari 2021

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

HALAMAN

MUQADDIMAH......................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan Masalah.................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Pengertian Belajar.............................................................................................2

B. Hakikat Belajar.................................................................................................3

C. Kesulitan Belajar...............................................................................................4

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar.......................................................5

E. Pengertian Pembelajaran...................................................................................6

F. Metode Pembelajaran........................................................................................8

G. Fungsi-fungsi pembelajaran..............................................................................8

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................10

A. Kesimpulan.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada berbagai rumusan yang dikemukakan orang dalam upaya menjawab
pertanyaan dengan melihat pendidian dari salah satu aspek kehidupan tertentu
atau kacamata disiplin keilmuan tertentu. Misal pandangan sosiologi melihat
pendidikan dari aspek sosial antara lain mengatikan bahwa “Pendidikan adalah
sebagai usaha menstranformasikan pengetahuan dari generasi kegenerasi”
Pandangan lain diliat dari aspek budaya menyebutksn bahwa pendidikan
adalah sebagai usaha pemindahan pengetahuan dan nilai-nilai kepada generasi
berikutnya. Sedangkan pandangan psikologi melihat pendidikan dari aspek
tingkah laku individual, antara lainmengartikan pendidikan sebagai perkembangan
kapasitas individu secara optimal.
Dari uraian diatas dapat menarik benang merahnya bahwa pendidikan itu
adalah suatu kebutuhan yang akan menjamin kelangsungan hidup bagi setiap
manusia. Hal ini telah terbukti dengan adanya proses dari pendidikan itu sendiri
dimana pada masa sekarang ini, seseorang yang berkependidikan akan memegang
peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Belajar ?
2. Apa Hakikat Belajar ?
3. Apa Saja Kesulitan Dalam Belajar ?
4. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ?
5. Apa Pengertian Pembelajaran ?
6. Apa Saja Metode Pembelajaran ?
7. Apa Saja Fungsi-Fungsi Pembelajaran ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Belajar.
2. Untuk Mengetahui Hakikat Belajar.
3. Untuk Mengetahui Kesulitan Belajar.
4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.
5. Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran.
6. Untuk Mengetahui Metode Pembelajaran.
7. Untuk Mengetahui Fungsi-Fungsi Pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil


interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Santrock dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif
permanen karena adanya pengalaman. Reber mendefinisikan belajar dalam tiga
pengertian. Pertama : belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan
Kedua : belajar sebagai perubahan kemampuan ketiga : bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari beberapa definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengelaman dalam wujud perubahan tingkah laku dalam
kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi
individu dan lingkungannya.1

Menurut Hamalik Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses


perubahan tingkah laku individu melalui interksi dengan lingkunganya.
Bukti bahwa seorang telah melakukan kegiatan belajar ialah adanya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut karena dengan belajar apa
yang kita tidak ketahui menjadi tahu setelah proses belajar berlangsung.
Pembelajaran yang efektiv merupakan sebuah interaksi komunikasi antara
siswa, guru dan sumber belajar. Salah satu hal yang dapat membatu guru
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektiv dan efesien yaitu
dengan alat bantu belajar berupa bahan ajar.2

1
Dimyanti, Dr dan Mudjiono, Drs . Belajar dan Pembelajaran. 2002 Rineka Cipta &
Departemen Pendidikan & Kebudayaan. Hal. 37
2
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, Puji Sumarsono, 2018. Belajar dan
Pembelajaran.Universitas Muhammadiyah Malang, Hal 5

2
B. Hakikat Belajar
Belajar adalah sesuatu yang terjadi di dalam benak seseorang yaitu di
dalam otaknya belajar disebut sebagai suatu proses karena secara formal ia dapat
dibandingkan dengan proses-proses organik manusia lainnya seperti pencernaan
dan pernapasan namun belajar merupakan proses yang sangat rumit dan kompleks
ya sekarang ini baru dimengerti kebahagiaan seperti hanya proses-proses organik
lainnya pengetahuan tentang pelajar dapat di diakumulasikan oleh metode-metode
bila diberi pikasi dengan empat macam itu dapat dikemukakan sebagai prinsip-
prinsip belajar dan selanjutnya bila prinsip-prinsip ini dapat dilihat berpautan
sejalan sehingga mempunyai makna rasional maka dapat dibangun suatu model
proses belajar elaborasi model ini atau model-model alternatif dikenal sebagai
teori teori belajar.3

3
Dr. Dina Gasong, M.Pd Belajar dan Pembelajaran. 2018 Penerbit Deepublish CV Budi
Utama Yogyakarta. Hal. 9

3
C. Kesulitan Belajar4 Kesulitan Belajar

Kesulitan Belajar dalam Tugas-


tugas berkembang

- Kesulitan Dalam Perhatian - Kesulitan dalam berpikir


- Kesulitan Dalam - Kesulitan dalam Bahasa
Mengingat
- Kesulitan Dalam Perpepsi
- Perseptual Motor

Kesulitan dalam pengolahan informasi

Kesulitan Belajar Kesulitan Perilaku


Akademik

Kesulitan Membaca Kesulitan Mengarang Kesulitan Menulis Kesulitan Matematika

4
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, Puji Sumarsono, 2018. Belajar dan
Pembelajaran.Universitas Muhammadiyah Malang, Hal 239

4
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
1. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar
Contoh : faktor jasmani ( faktor kesehatan dan cacat tubuh) dan faktor
psikologi (intelegensi,perhatian,minat,bakat,motif dan laini-lain).
2. Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu
Contoh : faktor keluarga (cara orang tua mendidik,relasi antar anggota
keluarga,suasana rumah dan lian-lain) ,faktor sekolah (metode
mengajar,relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa,disiplin sekolah dan lain-
lainnya) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,teman bergaul
media masa dan lain-laninnya).
Muhibbinsyah (1997) membagi faktor-faktor yang meliputi :
1. Faktor ineternal yang meliputi kadaan jasmani
2. Faktor ekstaernal yang merupakan kondisi lingkungan sekitar siswa
3. Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode belajar siswa
Ditinjau dari faktor pendekatan belajar ada 3 bentuk dasar
pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs (1991),yaitu:
Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah) yaitu kecenderungan
belajar siswa karena adanya dorongan dari luar, misalnya takut tidak lulus
sehingga dimarahi orang tua. Sehingga cara belajarnya santai, hafal seadanya
sehingga tidak dapat memahami apa yang telah didapat.
Pendekatan deep (mendalam), yaitu kecenderungan balajar sisa dari dirinya
sendiri, misalnya siswa itu memang tertarik dengan materi yang sedang dia
pelajari. Sehingga cara belajarnya serius dan memahami secara mendalam.
Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu kecenderungan
siswa belajar karena adanya dorongan mewujudkan ego enhancement yaitu ambisi
pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi dirinya dengan cara meraih
prestasi akademik setinggi-tinginya. Pendekatan ini sangat baik sekali

5
dibandingkan pendekatan-pendekatan lainnya. Karena di sini siswa belajar atas
kemauannya sendiri , dapat mengatur waktunya dan dapat disiplin.5
E. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar
dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam
konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar
itu sendiri dengan si belajar. Empat Kategori kondisi motivasional yang harus
diperhatikan guru agar proses pembelajaran yang dilakukannya menarik,
bermakna, dan memberi tantangan pada siswa. Keempat kondisi tersebut adalah :
1. Attention (perhatian)
Perhatian siswa didorong rasa ingin tahu. Oleh karena itu, rasa ingin tahu
ini perlu mendapat rangsangan dan dorongan sehingga siswa selalu berminat dan
memberikan perhatian terhadap pelajaran yang diberikan. Untuk menunjang hal
tersebut, guru perlu memberikan inovasi dan variasi-variasi dalam memberikan
pelajaran.
2. Relevance (relevansi)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan
kebutuhan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila siswa
menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat
dan sesuai dengan nilai yang dipegang.
3. Confidence (kepercayaan diri)
Merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat
berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Konsep self efficacy berhubungan
dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan
suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan. Slef efficacy tinggi akan semakin
mendorong dan memotivitasi siswa untuk belajar tekun dalam mencapai prestasi
belajar maksimal. Agar kepercayaan diri siswa meningkat guru perlu
memperbanyak pengalaman berhasil siswa misalnya dengan menyusun aktivitas
pembelajaran ke dalam sehingga mudah dipahami,menyusun kegiatan

5
Ardy Wiyani, Novan, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. 2014 (Yokyakarta :
Gava Media.) Hal. 49

6
pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, meningkatkan harapan
untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil , dan memberikan
umpan balik yang konstuktif selama proses pembelajaran.
4. Satisfaction (kepuasan)
Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan,dan
siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekwensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri
siswa. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat memberi
penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan dan sebagainya.

7
F. Metode Pembelajaran
1. Metode Latihan
Metode ini merupakan metode penyampaian pembelajaran melalu
kebiasan-kebiasaan. Dalam metode pembelajaran ini pengajar memberikan
latihan-latihan kepada peserta didik untuk mengetahui proses  tujuan, fungsi ,
manfaat dan kegunaan sesuatu. Metode latihan ini bertujuan membentuk
kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik
2. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian materi pelajaran melalui
bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik. Metode ini
dikembangkan ketrampilan mengamati, menginterpretasi, mengklarifikasikan dan
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sedang diajarkan. Metode ini
bertujuan untuk memotivasi anak untuk mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran.
3. Metode Karyawisata
Metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek
guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan
dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan
didampingi oleh pendidik.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif
untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana
seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau
seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya
bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.6
G. Fungsi-fungsi pembelajaran
1. Pembelajaran sebagai system

6
Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.) Hal. 55

8
Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisir antara lain tujuan pembelajaran , materi pembelajaran , strategi dan
metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga , pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).
2. Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan
guru dalam rangka membuat siswa belajar, meliputi:
1. Persiapan, merencanakan program pengajaran  tahunan, semester, dan
penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) dan  penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku  atau media cetak
lainnya.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran  dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran  yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau
strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang
penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi, dan sikapnya
terhadap siswa;
3. Menindak lanjuti pembelajaran  yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca
pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa
pemberian layanan remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.7

7
Sukmadinata, Nana Syaodih.. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. 2007 Cet. IV,
(Bandung: Remaja Rosdakarya.) Hal. 15

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan :Belajar adalah tingkah laku


dan tindakan yang kompleks, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri.
Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar tentu ada cara-
caranya dan tidak asal mengajarkan. Proses belajar mengajar harus dijalankan
sesuai dengan prinsip yang ada sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang di
inginkan bersama.
1. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku mental karena adanya interaksi
individu dengan lingkungan yang disadari.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
3. Tujuan belajar dan pembelajaran mencakup tujuan intruksional, tujuan
pembelajaran, dan tujuan belajar

10
DAFTAR PUSTAKA

Ardy Wiyani, Novan, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. 2014


(Yokyakarta : Gava Media.)

Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. (Jogjakarta: Ar-


Ruzz Media.)

Dimyanti, dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. 2002 Rineka Cipta &
Departemen Pendidikan & Kebudayaan.
Gasong Dina, Belajar dan Pembelajaran. 2018 Penerbit Deepublish CV Budi Utama
Yogyakarta.
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, Puji Sumarsono, 2018. Belajar dan
Pembelajaran.Universitas Muhammadiyah Malang
Sukmadinata, Nana Syaodih.. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. 2007 Cet.
IV, (Bandung: Remaja Rosdakarya.)

11

Anda mungkin juga menyukai