Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

PSIKOLOGI PENDIDIKAN IKTA YARLIANI, S.Pd. M. Pd

“KONSEP DASAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN”

Oleh

Kelompok II

Muhmmad Hafidz : 220101010791


Siti Kharidah : 220101010377

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH NEGERI ANTASARI

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2023
KATA PENGANTAR

‫الرحيم الرحمن هللا بسم‬

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang atas rahmat dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat
serta salam kami haturkan kepada baginda Nabi kita Muhammad SAW.yang kita
nati-nantikan syafa’atnya diakhirat nanti. Adapun tema pada makalah ini yaitu
Konsep Dasar Belajar Dan pembelajaran
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimaksih sebanyak-banyaknya
kepada dosen pengampu mata kuliah Tafsir dan Hadist Tarbawi yaitu Ibu Ikta
Yarliani, S.Pd. M. Pd telah memberikan kami tugas kepada kami. Dan tidak lupa
kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari, bahwasanya makalah kami yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu,keterbatasan waktu dan kemampuan kami. Maka
kritik dan saran yang membangun kami harapkan semoga makalah ini berguna
bagi saya dan pihak lainnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Hakikat Belajar ..................................................................................................... 5
B. Hakikat Pembelajaran.......................................................................................... 7
C. Pengertian Sumber Belajar .................................................................................. 8
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar ........................................................ 12
BAB III............................................................................................................................. 16
PENUTUP ........................................................................................................................ 16
Kesimpulan .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah jiiwa orang yang tidak pasif ,tidak seperti Gudang
dimana barang-barang ditumpuk dan tidak pula seperti alat pemotret yang
kerjanya hanya menggambil gambar. Dalam belajar ada proses mental
yang aktif. Pada tingkat permulaam belajar adalah aktivitas yang masih
belum teratur, banyak hasil-hasil yang masih belum terpisahkan dan masih
banyak kesalahan yang diperbuat. Tetapi dengan adanya usaha dan
Latihan yang terus-menerus, adanya kondisi kesalahaan-kesalahan itu
makin lama mmakin berkurang, prosesnya makin terartur, keraguan-
keraguan makin hilang dan timbul ketepatan. Orang yang belajar makin
lama makin dapat mengerti akan hubungan-hubungan dan perbedaan
bahan yang akan dipelajari .

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hakikat belajar ?
2. Apa pengertian dari hakikat pembelajaran ?
3. Apa pengertian sumber belajar ?
4. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi belajar ?

C. Tujuan
1. Untuk menegtahui pengertian hakkat belajar
2. Untuk menegtahui pengertian hakikat pembelajaran
3. Untuk menegtahui pengetian sumber belajar
4. Untu menegtahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Belajar
Belajar menjadi suatu hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari,
bahkan belajar dapat terjadi dimana pun dan kapan pun, tetapi masih saja ada
orang yang menyalah artikan belajar sebagai suatu kegiatan yang bersifat
umum semisal anak yang disuruh ibunya untuk belajar. Tentunya pemahaman
tersebut merupakan pemahaman yang kurang tepat. Belajar bukan sekedar
aktivitas memerintahkan seorang anak untuk belajar untuk belajar. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa belajar memiliki tujuan untuk membentuk
pribadi menjadi lebih baik dari sebelumnya.1
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak
sengaja oleh setiap individu, sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, tidak bisa
membaca menjadi bisa membaca dan sebagainya. Belajar adalah suatu proses
perubahan individu yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ke arah
yang baik maupun tidak baik.
Belajar setiap orang dapat dilakukan dengan cara berbeda. Ada belajar
dengan cara melihat, menemukan dan juga meniru. Karena melalui belajar
seseorang akan mengalami pertumbuhan dan perubahan dalam dirinya baik
secara psikis maupun fisik. Secara fisik jika yang dipelajari berkaitan dengan
dimensi motorik. Secara psikis jika yang dipelajari berupa dimensi afeksi.
Secara kognitif jika yang dipelajari berupa pengetahuan baru. Jadi pada
hakikatnya belajar pada ranah kognitif juga akan bersinggungan dengan ranah
afektif dan juga dengan ranah psikomotorik. Ketiga ranah ini saling
berhubungan satu sama lainnya.

1
Husanah, Pantiwati, Y., Restian, A., & Sumarsono, P. (2018). Belajar dan Pembelajaran.
Universitas Muhmmadiyah malang.
Belajar merupakan aktivitas menuju kehidupan yang lebih baik secara
sistematis. Proses belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi,
transformasi dan evaluasi. Yang dimaksud dengan tahap informasi adalah
proses penjelasan, penguraian atau pengarahan mengenai struktur
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tahap transformasi adalah proses
peralihan atau pemindahan struktur tadi ke dalam diri peserta didik. Proses
transformasi dilakukan melalui informasi. Sedangkan pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.2
Tentu akan muncul benyak pertanyaan bila kita tidak memahami makna
belajar secara mendalam. Pada dasarnya belajar memiliki makna yang sangat
spesifik. Belajar menurut beberapa ahli yaitu:
a. Daryanto (2009:2) mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
sendiri dalam interaksi dengan lingkungnnya.
b. Suyono & Hariyanto (2014: 9) belajar merujuk kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif seseorang
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu hasil interaksi aktifnya
dengan lingkungan dan sumber-sumber pembelajaran yang ada di
sekitarnya.
c. M. Ngalim Purwanto (2014: 85) belajar merupakan suatu perubahan yang
bersifat internal dan relatif mantap dalam tingkah laku melalui latihan atau
pengalaman yang menyangkut aspek kepribadian, baik fisik maupun
psikis.
d. Sanjaya Wina (2008: 229) belajar pada dasarnya adalah suatu proses
aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya

2
Makki, M. I., Aflahah, & Afandi, M. (2019). Konsep Dasar belajar dan Pembelajaran. Duta
Media Publishing.

6
sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik
perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor.
e. Winaputra, dkk (2007: 19) belajar adalah perubahan perilaku pada
individu sebagai buah dari pengalaman atau interasifisik yang mana akan
menghasilkan perubahan yang bersifat relatif menetap.3
Belajar adalah suatu proses aktivitas mental yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang bersifat positif dan
menetap relatif lama melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek
kepribadian baik scara fisik ataupun psikis. Belajar menghasilkan perubahan
dalam diri setiap individu, dan perubahan tersebut mempunyai nilai positif
bagi dirinya. Tetapi tidak semua perubahan bisa dikatakan sebagai belajar,
sebagai contoh seseorang anak yang terjatuh dari pohon dan tangan nya patah.
Kondisi tersebut tidak bisa dikatakan sebagai proses belajar meskipun ada
perubahan, karena perubahan tersebut bukan sebagai perilaku aktif dan
menuju kepada perbuahan yang lebih baik.

B. Hakikat Pembelajaran
Pengertian pembelajaran tidak terlepas dari pengertian belajar, belajar dan
pembelajaran menjadi satu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.
Hasil dari belajar menjadi model dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Pembelajaran berarti kegiatan belajar yang dilakukan oleh pemelajar dan guru.
Proses belajar menjadi satu sistem dalam pembelajaran. Sistem pembelajaran
terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi hingga diperoleh
interaksi yang efektif. Dick dan Carey (2001:3-4) menjelaskan komponen
dalam sistem pembelajaran adalah pemelajar, instruktur (guru), bahan
pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran. Dengan kata lain komponen
dalam pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi (lingkungan
eksternal) yang konduktif agar terjadi proses belajar (kondisi internal) pada

3
Husanah, Pantiwati, Y., Restian, A., & Sumarsono, P. (2018). Belajar dan Pembelajaran.
Universitas Muhmmadiyah malang.
diri siswa (pebelajar). Pembelajaran akan berhasil guna dan berjalan secara
efektif bila dalam perancangan dan pengembangan bertitik tolak pada
karakteristik pebelajar, mata pelajaran dan pedoman pada kompetensi dasar,
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan atau indikator keberhasilan
belajar. Belajar akan berhasil jika pebelajar (siswa) secara aktif melakukan
sendiri proses belajar melalui berinteraksi dengan berbagai sumber belajar.
Sedangkan pembelajaran itu sendiri merupakan suatu sistim yang membantu
individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.
Menurut Reigeluth (1999: 18-20) dalam menunjang proses pembelajaran
ada tiga variabel pembelajaran yaitu variabel kondisi pembelajaran, variable
metode, dan variabel hasil pembelajaran.
Variabel pembelajaran Reigeluth menunjukkan bahwa kondisi
pembelajaran menjadi awal dari strategi pembelajaran untuk mencapai hasil
pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran menekankan pada komponen-
komponen strategi pembelajaran, penyampaian dan pengelolaan pembelajaran.
Dan untuk mencapai hasil pembelajaran Reigeluth lebih mengarahkan model
pemebelajaran yang efektifitas, efesiensi dan mempunyai daya Tarik. 4

C. Pengertian Sumber Belajar


Secara umum, sumber belajar merupakan istilah yang menggambarkan
tentang segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar peserta
didik atau dalam kegiatan belajar dan pembelajaran di lingkungan pendidikan,
pelatihan, industri, dan latar nonformal lainnya. Sumber-sumber tersebut
biasanya dapat berupa bahan-bahan tertulis, audio-visual, bahan- bahan
berbasis teknologi, suatu obyek, peristiwa, dan orang yang dapat dipergunakan
untuk mendukung dan membantu berjalannya proses belajar dan
pembelajaran. Sumber-sumber belajar dapat membantu pemrosesan informasi
karena dapat membangkitkan minat peserta didik dalam belajar, menarik dan
mempertahankan perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran.

4
Makki, M. I., Aflahah, & Afandi, M. (2019). Konsep Dasar belajar dan Pembelajaran. Duta
Media Publishing.

8
Perkembangan zaman menunjukan sumber belajar tidak lagi hanya
berbentuk nondigital akan tetapi sumber belajar yang berbasis digital pun
sangat beragam dan bervariasi bentuk dan sajiannya.
L. Wilson, 2014 menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala
peralatan dan alat bantu yang dipergunakan oleh guru/dosen/tutoratau peserta
didik untuk meningkatkan terjadinya proses belajar; atau dengan kata lain agar
terjadi proses belajar. Namun, sumber-sumber belajar yang dipergunakan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Sumber belajar
yang efektif digunakan adalah sumber belajar yang mampu menstimulasi
sejumlah sense pada diri peserta didik, seperti: penglihatan, pendengaran, dan
rasa. Di samping itu, sumber belajar yang digunakan juga harus mudah
dioperasionalkan dan dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
Sumber belajar adalah semua sumber termasuk tools, materials, devices,
settings, dan people yang mungkin dipergunakan oleh pemelajar baik secara
sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan untuk menfasilitasi kegiatan
belajar dan meningkatkan kinerja. Dengan kata lain, sumber belajar adalah
segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh pembelajar dan
pemelajar, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk
kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber-sumber belajar meliputi pesan, orang.
bahan, alat, teknik, dan latar. Miarso mengatakan bahwa belajar dapat
dilaksanakan di mana saja, di sekolah, di rumah, di tempat kerja, di tempat
ibadah, dan di masyarakat luas (aneka sistem). Di samping itu, belajar juga
dapat dilakukan dengan rangsangan internal dan eksternal, yaitu dari dalam
diri sendiri atau dari apa dan siapa saja di luar diri (aneka sumber)
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang berwujud benda dan orang
yang dapat menunjang kegiatan belajar. Sumber belajar dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu: (a) sumber belajar untuk belajar (resources for
learning) dan (b) sumber belajar sebagai ajang belajar (resources as learning),
yaitu bahan atau alat yang dipergunakan untuk kegiatan belajar misalnya
batang kayu untuk diukir, kertas untuk menggambar. Jadi, sumber belajar
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh pemelajar
agar terjadi perilaku belajar.
Sumber belajar (learning resources) adalah seperangkat bahan atau situasi
belajar yang dengan sengaja atau tidak sengaja diciptakan agar pemelajar
secara individual dan atau secara bersama-sama dapat belajar. Sehingga,
sumber belajar adalah segala sesuatu dari mana seseorang mempelajari
sesuatu.
Sementara itu Seels dan Richey mengatakan bahwa sumber belajar adalah
segala sumber pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung
dan materi serta lingkungan pembelajaran. Sumber belajar bukan hanya alat
dan materi yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, tetapi juga
meliputi orang, anggaran, dan fasilitas. Sumber belajar bisa termasuk apa saja
yang tersedia untuk membantu seseorang belajar."
Pengertian sumber belajar yang di kemukakan di atas tampak lebih
spesifik bahwa sumber belajar adalah semua hal (data, orang, dan barang)
yang dapat dipergunakan pemelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk
gabungan, biasanya dalam situasi informal untuk memudahkan belajar.
Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
Sumber belajar berupa lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran yaitu: gedung/ruang kuliah, pusat penyimpanan, paket
pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, studio, audiotorium, museum,
gedung bersejarah, dan tugu.
Klasifikasi sumber belajar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pesan: informasi yang disampaikan oleh komponen yang lain, biasanya
berupa ide, makna, dan fakta." Dalam konteks pembelajaran, pesan ini
terkait dengan isi bidang studi dan akan dikelola dan direkonstruksikan
kembali oleh pemelajar. Pesan pembelajaran tidak hanya bersumber dari
sumber-sumber belajar tertentu, tetapi juga dapat ditransmisikan oleh
pemelajar sehingga pembelajaran bersifat reciprocal.

10
2. Bahan: kelompok ini sering disebut dengan perangkat lunak. Bahan
berfungsi menyimpan pesan sebelum disalurkan dengan menggunakan alat
yang telah dirancang, Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis,
cetak, rekaman elektronik, web, dan lain- lain yang dapat digunakan untuk
belajar. Sumber belajar tersebut seperti; peta, globe, film (non tv), grafik,
gambar-gambar, papan planel, diagram, hasil pekerjaan mahasiswa, buku,
majalah, jurnal, surat kabar. Kadang-kadang bahan juga dapat menyajikan
pesan tanpa bantuan alat. Sementara itu, Butcher, C. et al mengatakan
bahwa learning materials include visual aids such as handouts and
slides/overheads, which include text, diagrams and pictures, plus other
media such as audio, video and animations
3. Alat: Kelompok ini sering disebut perangkat keras. Alat dipergunakan
untuk mengeluarkan pesan yang tersimpan dalam bahan. Alat yakni
benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat
keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran. Sumber
belajar tersebut meliputi komputer, OHP, kamera, radio, televisi, film
bingkai, tape recorder, VCD/DVD
4. Teknik: Prosedur baku atau pedoman langkah- langkah dalam
penyampaian pesan. Dengan kata lain, teknik adalah cara atau prosedur
yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai
tujuan pembelajaran Sumber belajar berupa teknik yang dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran adalah ceramah, ceramah bervariasi,
diskusi, pembelajaran terprogram, pembelajaran individual, pembelajaran
kelompok, simulasi, permainan, studi eksplorasi, studi lapangan, tanya
jawab, pemberian tugas, seminar, dan sejenis.
5. Latar: Lingkungan di mana pesan ditransmisikan. Lingkungan sekitar
memberikan kesempatan yang luas kepada pemelajar untuk memperoleh
keterampilan yang kompleks dan kemampuan melalui pengamatan
terhadap tingkah-laku model dan konsekuensi- konsekuensinya.
Lingkungan adalah tempat di mana saja seseorang dapat melakukan
belajar atau proses perubahan tingkah laku maka dikategorikan sebagai
sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung,
tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang sangat
kaya untuk bahan belajar. Lingkungan dapat berperan sebagai sumber belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat pemelajar merasa senang dalam
belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu keluar kelas.
Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruangan kelas untuk menghemat
waktu dan biaya. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah
keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indra), mencatat,
merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan,
dan membuat gambar atau diagram.5

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar


Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang berada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi :
• Faktor Jasmaniah
Antara lain : kesehatan dan cacat tubuh
• Faktor Psikologis
Antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kelelahan.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang
belajar. Faktor eksternal meliputi :
• Faktor Keluarga
Antara lain : cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
latar belakang kebudayaan.

5
Dr. Muhammad, M. M. (2018). SUMBER BELAJAR

12
• Faktor Sekolah
Antara lain : metode mengajar, kurikulum, relasi antara guru dan
siswa, relasi antarsiswa, disiplin sekolah, pelajaran, waktu, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
• Faktor Masyarakat
Antara lain : kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul,
bentuk kehidupan dalam masyarakat, media massa.
Menurut Muhibbinsyah, faktor yang mempengaruhi belajar ada
tiga macam, yaitu:

1. Faktor Internal
• Meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor Eksternal
• Meliputi kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3. Faktor Pendekatan Belajar
• Merupakan jenis upaya yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Menurut hasil
penelitian Biggs, ada tiga bentuk dasar pendekatan belajar siswa :
a Pendekatan surface (permukaan, bersifat lahiriah)
b Kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari luar.
c Pendekatan deep (mendalam)
d Kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari dalam.
e Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi)
f Kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan untuk
mewujudkan ego enhancement yaitu ambisi pribadi yang besar
dalam meningkatakan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih
prestasi setingg-tingginya.
Selain cara belajar ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi belajar. Marilah kita
tinjau faktor-faktor tersebut.
1) Kemampuan Pembawaan
Kita ketahui bahwa tidak ada dua orang yang berpembawaan sama. Juga di
dalam kemampuan tiap orang mempunyai potensi kemam- puan sendiri-
sendiri. Kemampuan pembawaan ini akan mempengaruhi belajarnya anak.
Anak yang mempunyai kemampuan pembawaan yang lebih akan lebih mudah
dan lebih cepat belajar dari pada anak yang mempunyai kemampuan yang
kurang. Tetapi di dalam hal ini kita tidak mengatakan bahwa kemampuan
pembawaan ini adalah faktor yang paling penting atau faktor yang paling
dominan dalam belajar. Kekurangan di dalam kemampuan pembawaan ini
masih dapat diatasi dengan banyak cara. Misalnya dengan membuat latihan-
latihan yang banyak. Jadi faktor pembawaan ini hanyalah salah satu faktor
dari- belajar.
2) Kondisi phisik orang yang belajar
Orang yang belajar tidak terlepas dari kondisi phisiknya. Menurut
penyelidikan yang telah dilakukan oleh salah seorang mahasiswa FIP UGM
Yogyakarta temyata bahwa kondisi fisik mempengaruhi prestasi belajar anak.
Maka adanya anak yang sering sakit prestasinya menurun. Anak yang cacat
misalnya kurang pendengaran, kurang penglihatan prestasi- nya juga kurang
apabila dibandingkan dengan anak yang normal. Maka perlulah diperhatikan
kondisi fisik anak yang belajar.
3) Kondisi Psikis Anak
Selain kondisi fisik kondisi psikis harus pula diperhatikan Keadaan psikis
yang kurang baik banyak sebabnya, mungkin ditin bulkan oleh keadaan fisik
yang tidak baik, sakit, cacat, mungk disebabkan oleh gangguan atau keadaan
lingkungan; situasi rumah keadaan keluarga, ekonomi dan lain-lainnya atau
pemusatan rumah terhadap soal-soal lain. Ini semua menjadi gangguan
belajar. Maka perly dijaga supaya kondisi psikis orang yang belajar
dipersiapkan sebaik baiknya, supaya dapat membantu belajarnya.
4) Kemauan Belajar
Kemauan ini memegang peranan yang penting di dalam belajar Adanya
kemauan dapat mendorong belajar dan sebaliknya tidak adanya kemauan
dapat memperlemah belajar. Di dalam individu yang belajar harus ada

14
dorongan dalam diri. nya, yang dapat mendorongnya ke suatu tujuan yang
berarti kemauan belajar ini sangat erat hubungannya dengan keinginan dan
tujuan individu. Ini berbeda-beda dalam masing-masing individu, maka untuk
memberi dorongan pada masing-masing orang berbeda-beda pula caranya.
Untuk dapat memberi dorongan seseorang harus ditemukan: perhatiannya,
latar belakangnya, kemampuannya dengan cara membuat hubungan pribadi.
Apabila pendidikan sudah mendapatkan itu semua, maka dapatlah ia membuat
pelajaran yang diberikan itu sedemikian rupa sehingga orang yang belajar
merasa bahwa pelajaran itu sangat berarti baginya dan ia merasa bahwa ia
dapat mencapainya, maka terbentuk- lah keinginan belajar.6

6
Mustaqim, D., & wahid, D. A. (2003). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Belajar merupakan aktivitas menuju kehidupan yang lebih baik secara sistematis.
Proses belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi dan
evaluasi. Yang dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan,
penguraian atau pengarahan mengenai struktur pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan atau pemindahan struktur tadi
ke dalam diri peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi.
Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Muhammad, M. M. (2018). SUMBER BELAJAR.

Husanah, Pantiwati, Y., Restian, A., & Sumarsono, P. (2018). Belajar dan Pembelajaran.
Universitas Muhmmadiyah malang.

Makki, M. I., Aflahah, & Afandi, M. (2019). Konsep Dasar belajar dan Pembelajaran. Duta
Media Publishing.

Mustaqim, D., & wahid, D. A. (2003). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Anda mungkin juga menyukai