Anda di halaman 1dari 12

Al-JAWAZIM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Nahwu III

Dosen Pengampu :Mu`allim Zam Zam Rasyidi, M.Pd.

Makalah

Disusun Oleh :

KELOMPOK III

AHMAD HUSAINI
NIM : 19.11.20.01.01641
MUHAMMAD RAMADHAN
NIM : 19.11.20.01.01722

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) AMUNTAI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


MUQADDIMAH

Pertama kami mengucapkan puji syukur kepada Allah . Yang Maha


Penolong, karena berkat pertolongan-Nya lah makalah ini kami buat dan selesai.
Makalah ini di susun agar kita dapat memperluas wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Nahwu III
tentang Manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan.
Dengan suatu masalah dapat di selesaikan dan di hindari kelak, sekaligus
menambah wawasan bagi kita semua.

Kami Juga mengucapkan Terima kasih kepada Mu`allim Zam Zam Rasyidi,
M.Pd. Mata Kuliah Nahwu III di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an.

Dalam Menyusun Makalah ini yang Berjudul Al-Jawazim sebagai bahan


pembelajaran bagi kami.

Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena kami juga
masih dalam tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan pendengar.

Terima Kasih

Amuntai, 09 Febuari 2021

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

HALAMAN
MUQADDIMAH......................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan Masalah.................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Definisi/kaidah Al-Jawazim..............................................................................2

B. Tanda I`rab jazm...............................................................................................2

C. I`rab jazm..........................................................................................................2

D. Amil Jawazim...................................................................................................3

BAB III....................................................................................................................6

PENUTUP................................................................................................................6

A. Kesimpulan.......................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amil Jawazim Merupakan amil yang masuk pada fi’il mudhori dan
memengaruhi i’rob fi’il mudhori itu sendiri. Amil jawazim merubah fi’il mudhori
dari rofa menjadi jazm. Penggunaannya hampir sama dengan amil nawashib.
Hanya saja huruf-hurufnya yang sedikit berbeda. Amil jawazim ini ada yang
termasuk macam-macam huruf syarat dan isim syarat, maka fi'il yang
dimasukinya ada yang berupa fi'il syarat dan jawab syarat.
Dalambahasa Arab kata disebut kalam. Kalam terbagi menjadi tiga: isim,
fi’l, dan huruf. Pada pembahasan fi’l, fi’l dibagi menjadi tiga berdasarkan
zamannya, yaitu fi’lmadhi, fi’l mudhari’ dan fi’l amar
I’rab dasar dari fi’il mudhari adalah rafa’. Dalam keadaan tertentu bisa
berubah jadi nashab atau jazm. Untuk bisa menerapkan i’rab jazm pada fi’il
mudhari harus ada yang namanya amil jawazim. Jawazim jama’ dari kata jazim
yang artinya menjadikan jazm. Amil jawazim adalah kata yang menjazmkan
fi’ilmudhari’.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi/kaidah Amil-amil Jazam ?
2. Bagaimana cara mengetahui Amil-amil Jazam ?
3. Bagaimana I`rabJazam ?
4. Apa saja Amil-amil jazam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi/kaidah Amil-amil Jazam.
2. Untuk mengetahui Amil-amil Jazam.
3. Untuk mengetahui bagaimana I`rabjazam.
4. Untuk mengetahui apasaja Amil-amil Jazam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi/kaidah Al-Jawazim

Dalam pembahasan Nahwu ada yang dinamakan I’rab dan Mu’rab.


Mu’rab adalah kelompok kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti
kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat
macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu rafa’ dengan
dhammah, nashab dengan fathah, jar dengan kasrah, dan jazm dengan sukun.
Akan tetapi, tidak semua kata berubah-ubah harakatnya. Ada kata yang
harakatnya tetap tetapi hurufnya yang berubah-ubah. Oleh karena itu digunakan
istilah lain untuk mewakili 4 macam perubahan ini.1

B. Tanda I`rab jazm

‫ عالمتان السّكون والحذف‬P‫وللجزم‬

‫ حرف علّة أونون‬P‫ فى األفعال بالسّكون أوحذف‬P‫والجزم‬

I`rab jazm pada Fi`il-fi`il itu dengan memakai sukun, atau membuang
huruf `Illat, atau membuang Nun (tanda Rafa`) pada Fi`il ‫ أفعل الخمسة‬2

C. I`rab jazm
1. Sukun

ْ‫ لَ ْم يَ ْف َعل‬: ‫ مثله يفعل‬, ‫ الصّحيح األخير‬P‫ا ّما السّكون عالمةً للجزم فى الفعل المضارع‬

2. Menghapus huruf `Illat dan Nun

P‫وأ ّما الحذف فيكون عالمة للجزم فى الفعل المضارع المعتل األخير وفى األفعال التي رفعها‬
َ ‫ لَ ْم يَ ْخ‬- ‫ يخشى‬, ‫يرمي‬, ‫ يدعو‬: ‫ مثل حذف حرف العلة‬: ‫بثبات النّون‬
‫ش‬
1Riga, Bahasa Arab Sistematis2 :KaidahNahwu, (Basis Ummah, Jember : 2007), Hal.17
2K.H. Moch. Anwar, H. Anwar Abu Bakar L.C., ilmu nahwu terjemah matan Al-
jurumiyyah dan Imrithy (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2019). Hal 41

2
ْ‫ لَ ْم يَ ْف َعلُو‬, َ‫ يَ ْف َعلُوْ ن‬: ‫مثل رفعها بثبات النّون‬3

D. Amil Jawazim
‫ لَ ْم َولَ َما َواَلَ ْم َواَلَ َما َوالَ ُم اَأل ْم ِر َوال ُّدعَا ِء َواِ ْن َو َما َو َم ْن َو َم ْه َما‬:‫از ُم ثَ َمانِيَةَ َع َش َر َو ِه َي‬
ِ ‫َوال َج َو‬
ً ‫صة‬
َّ ‫ْر خَا‬ ٌّ َ‫َواِ ْذ َما َوا‬
ِ ‫ي َو َمتَى َواَيَّانَ َواَ ْينَ َواَنَّى َو َح ْيثُ َما َو َك ْيفَ َما َواِ َذا فِى ال ِّشع‬

Amil jawazim (amil yang menjazemkan) ada bermacam-macam. Tetapi yang


tersebut terbagi dua:
1. Yang menjazemkan satu fi'il.
2. Yang menjazemkan dua fi'il.
a. Yang menjazemkan satu fi'il
1. ‫لَ ْم‬
‫لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُوْ لَ ْد‬
"Allah tidak beranak dan tidak diperanakan".
ً‫ص ْي َحة‬ ِ ‫القَا ِسى القَ ْل‬
ِ َ‫ب لَ ْم يَ ْس َم ْع ن‬
"Orang yang keras hati tidak bisa menerima nashihat"
2‫لَ َّما‬.
ِ َّ‫ق َولَ َّما يَ ْعلَ ْمهُ َكثِ ْي ٌر ِمنَ الن‬
‫اس‬ ُّ ‫الح‬
َ ‫َجا َء‬
"Telah datang kebenaran tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya".
3. ‫َألَ ْم‬
َ ‫ص ْد َر‬
‫ك‬ َ َ‫َألَ ْم نَ ْش َر ْه ل‬
َ ‫ك‬
"Bukankah kami telah melapangkan dadamu untukmu"
4. ‫َألَ َّما‬
ِ ‫َألَ َّما ُأ ِحبْ ِإلَي‬
‫ْك‬
"Bukankah aku mencintaimu".
5. ‫الَ ُم اَأل ْم ِر‬
‫لِيَجْ تَ ِه ْد َم ْن ي ُِر ْي ُد النَّ َجا َح‬
"Hendaklah giat orang yang ingin berhasil".
6. ‫الَ ُم ال ُّدعَا ِء‬
ِ ‫لِي ْنص‬
َ‫ُر هللاُ الصَّابِ ِر ْين‬

3AminMusthofa,Jarim dan Ali. Nahwu Al-Wadhih Fi Qawa`id Al-Lughat Al-Arabiyyah


Lil Marhalah Al-Ibtidaiyah. (Kairo :DarulMa`rif). Hal 50

3
"Semoga Allah menolong orang-orang yang sabar".
7. ‫الَ النَّا ِهيَة‬
‫الَتَسَْئلْ َع َّما تَ ْعلَ ُم‬
"Janganlah kamu menanyakan sesuatu yang sudah kamu ketahui".
8 ُ‫الَ ال َّدا ِعيَة‬.
‫َربَّنَا الَتُ ِز ْغ قُلُوْ بَنَا بَ ْع َد اِ ْذ هَ َد ْيتَنَا‬
"Ya Tuhan kami janganlah Kau sasarkan hati kami setelahnya engkau beri
petunjuk".
b. Yang menjazemkan dua fi'il ada, yaitu:
1. ‫ِإ ْن‬
‫صرُوْ ا هللاَ يَ ْنصُرْ ُك ْم‬
ُ ‫اِ ْن تَ ْن‬
"Apabila kamu semua menolong Allah, maka Allah pun akan menolongmu".
2. ‫ِإ ْذ َما‬

ِ ْ‫ِإ ْذ َما تَرْ َح ْم َم ْن فِى اَألر‬


َ ‫ض يَرْ َح ْم‬
‫ك َما فِى ال َّس َما ِء‬
"Apabila kamu menyayangi penghuni bumi, maka niscaya kamu akan disayangi
oleh penghuni langit".
3. ‫ِإ َذ ْن‬
ْ‫صةٌ فَتَ َج َّمل‬ َ َ‫ك خ‬
َ ‫صا‬ ِ ُ‫الغنَى * َواِ ًذا ت‬
َ ‫ص ْب‬ ِ ِ‫ك ب‬ َ ‫ِإ ْستَ ْغ ِن َما اَ ْغنَا‬
َ ُّ‫ك َرب‬
"Merasa cukuplah kamu dengan kecukupan  yang telah diberikan Allah. Dan
apabila kemiskinan menimpamu, maka bersabarlah!".
4. ‫َما‬
ُ‫َما تَ ْف َعلْ ِم ْن َخي ٍْر يَ ْعلَ ْمهُ هللا‬
"Kebaikan apa saja yang kamu lakukan niscaya Allah mengetahuinya".
5. ‫َم ْن‬
َ‫اس يَ ْش ُكرْ هللا‬
َ َّ‫َم ْن يَ ْش ُكرْ الن‬
"Barang siapa yang berterima kasih kepada manusia, maka ia berterima kasih
kepada Allah".
6. ‫َم ْه َما‬
َ َ‫َم ْه َما يَتَ َكبَّرْ َأ َح ٌد ي‬
ِ‫ض ْع ِع ْن َد هللا‬
"Barang siapa yang takabur, maka ia rendah di sisi Allah".
ّ ‫َأ‬
7. ‫ي‬

4
َ ‫َأيًّا تَتَ َعلَّ ْم ِمنَ ال ِع ْل ِم يَ ْنفَ ْع‬
‫ك‬
"Ilmu apa saja yang kamu pelajari, maka (ilmu itu) akan bermanfaat bagimu".
َ ‫اَيًّا تَحْ ت َِر ْم يَحْ ت َِر ْم‬
‫ك‬
"Kepada siapa saja kamu menghormati, maka kamu juga akan dihormati".
8. ‫َمتَى‬
َ ‫َمتَى تَ ِجْئ اِلَ ْيهَا تَ ْستَ ْقبِ ْل‬
‫ك بِ َمالَ ِء التَّبَس ُِّم‬
"Kapan saja kamu datang kepadanya, maka dia akan menyambutmu dengan
penuh senyuman".
9. َ‫َأيَّان‬
‫اَيَّانَ تَحْ ضُرْ َأ َما َمهَا تَ ْقبَ ْلنِي‬
"Kapan saja aku datang di hadapannya, niscaya ia akan menerimaku".
10. َ‫َأ ْين‬
‫َأ ْينَ تَ ْس ُك ْن َحبِ ْيبَتِي َأ ُزرْ هَا‬
"Dimana saja kekasih kutinggal, maka aku akan mengunjunginya".
11. ‫َأنَّى‬
َ ‫َأنَّى تَ ُك ْن يَ ْعلَ ْم‬
ُ‫ك هللا‬
"Kapan dan di mana saja kamu berada, niscaya Allah mengetahui keberadaan
mu".
12. ‫َح ْيثُ َما‬
‫َح ْيثُ َما تَ ْستَقِ ْم يُقَدِّرْ لَكَ هللاُ نَ َجاحًا فِى غَابِ ِر اَأل ْز َما ِن‬
"Sekiranya kamu istiqomah, maka Allah akan mensukses kan mu di masa
mendatang".
13. ‫َك ْيفَ َما‬
‫َك ْيفَ َما تَرْ غَبْ َعنِّي ُأحْ ِس ْن ِإلَ ْيهَا‬
"Bagaimana saja ia membenciku, maka aku tetap akan berbuat baik kepadanya".4

4http://bahasa-arab84.blogspot.com/2018/01/amil-nawasib-dan-amil-jawazim-
berserta.html?m=1 (diakses : 09 Febuari 2021, pukul 14:47)

5
E. Hasil Revisi
Segala amil Jawazim , bermula segala amil jawazil yang menjazamkan Fi`il
Mudhari` ada 19, dan terbagi dua bagian yaitu :
Yang menjazamkan satu Fi`il ada 6 :
‫ الم في النهي‬. ‫ الم األمر‬, ‫ لَ َما‬, ‫ ألَ ْم‬, ‫ لَ ّما‬, ‫لَ ْم‬
Yang menjazamkan dua Fi`il ada 13 :
)‫ (و إذا فى شعر‬, ‫ كيفما‬, ‫ حيثما‬, ‫أنى‬, ‫ أين‬, ‫ أيان‬, ‫ متى‬, ‫ أي‬, ‫ إذما‬, ‫ مهما‬, ‫ من‬, ‫ ما‬, ‫ان‬
Perhatian:
1. Lam Amar iyalah lam yang berhubung dengan fi'il mudhari dan patut dimaknai
perintah. barisnya terkadang kasrah seperti (‫ )لِيُ ْنفِ ْق‬dan terkadang sukun seperti (
‫ )فَ ْليُ ْك ِر ْم‬.
Lam amar bisa disebut dengan lam du'a jika maknanya anjuran dari bawah ke
atas.

2. Lam Nahiyyah iyalah lam yang berhubung dengan fi'il mudhari, serta dapat
dimaknai melarang. dan jika maknanya (tidak) maka disebut lam huruf Nafi
(bukan dari Amil Jazem) seperti (‫)اَل يُ َكلِّفُ هّٰللا نَ ْفسًا ِإاَّل ُو ْس َعهَا‬.
La Nahiyyah ini bisa disebut dengan la du'aiyyah jika maknanya cegahan dari dari
bawah ke atas seperti
(‫)ربَّنَا اَل يَُؤ ِخ ْذنَا ِإ ْن ن َِس ْينَا‬
َ

Adapun Amil Jazem yang memjazemkan dua fi'il ada tiga belas (13). Fi'il pertama
disebut dengan fi'il ada syarat dan fi'il kedua disbeut dengan jawab syarat.
Apabila ada Amil Jazem yang menjazemkan dua fi'il maka di belakangnya ada
dua kemungkinan:
1. Fi'il yang di belakangnya menjadi jawab syarat.
2. Atau (Fa waqi'ah) yang mengganti jawab syarat, karena di belakangnya ada
kalimat ‫ الم األمر‬٫ ‫ لن‬٫ ‫ قد‬٫‫ سوف‬٫ ‫ سوف‬٫‫س‬dan lain-lain.

Keterangan:
Cara menerka Fa waqi'ah ada dua:

6
1. sebelum fa ada a'mil Jazem yang menjazemkan dua fi'il.
2. sesudah FA ada tanda-tanda yang sebumnya (9) yang terhimpun pada syair di
bawah ini:
‫ِإ ْس ِميَّةٌ طَلَبِيَّةٌ َوبِ َجا ِم ِد‬
‫َوبِ َما َوقَ ْد َوبِلَ ْن َوبِالتَّ ْف ِسي ِْر‬

Faidah:
Tiap-tiap ada fa waqi'ah maka yang jadi jawab syarat adalah jumlah . Jumlah
tersebut adakalanya 'jumlah ismiyyah' atau 'jumlah fi'liyyah'.

Jumlah ismiyyah' apabila sesudah FA ada mubtada' dan Khabar (atau yang
seumpamanya).
Misal: ‫اِئ ٌز‬Pَ‫ ْد َوَأ ْنتَ ف‬P‫ ِإ ْن تَجْ ت َِح‬Jumlah dari mubtada' dan khabarnya dari Amil Jazem
jawab syarat.

Jumlah Fi'liyyah apabila sesudah fa ada fi'il dan fa'il (fi'il dan naibul fa'il).
Misal:
ُ‫ق َأ ٌخ لَه‬
َ ‫ْر ْق فَقَ ْد َس َر‬
ِ ‫ِإ ْن يَس‬
5

5 ‫كتاب نحو فوتيح‬

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembahasan Nahwu ada yang dinamakan I’rab dan Mu’rab.
Mu’rab adalah kelompok kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti
kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat
macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu rafa’ dengan
dhammah, nashab dengan fathah, jar dengan kasrah, dan jazm dengan sukun.
Akan tetapi, tidak semua kata berubah-ubah harakatnya. Ada kata yang
harakatnya tetap tetapi hurufnya yang berubah-ubah. Oleh karena itu digunakan
istilah lain untuk mewakili 4 macam perubahan ini.

I`rab jazm itu mempunyai dua tanda yaitu ,sukun yang menjadi tanda
pokok dan membuang nun tanda Rafa` dan huruf Illat.

Berdasarkan uraian diatas kami simpulkan bahwa ada lebih dari 18 amil
yang menjazmkan Fi`il terkhusus Fi`il Mudhari. Amil-amil tersebut dibagi
menjadi dua, yang menjazemkan satu fi'il dan yang menjazemkan dua fi'il.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch, Abu Bakar Anwar., ilmu nahwu terjemah matan Al-jurumiyyah
dan Imrithy (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2019).
http://bahasa-arab84.blogspot.com/2018/01/amil-nawasib-dan-amil-jawazim-
berserta.html?m=1
Jarim, Ali, dan Musthofa Amin, Nahwu Al-Wadhih Fi Qawa`id Al-Lughat Al-
Arabiyyah Lil Marhalah Al-Ibtidaiyah. (Kairo :DarulMa`rif).
Riga, Bahasa Arab Sistematis2 :KaidahNahwu, (Basis Ummah, Jember : 2007)

Anda mungkin juga menyukai