Disusun Oleh :
1. Khofifah Juni Amalia 20090000107
2. Puspita Retno Wulansari 20090000131
Prodi / Kelas / Semester : S1 Psikologi / C / Genap
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Keutamaan dan Tata Cara Menuntut Ilmu........................................................................3
2.2 Kewajiban Mengamalkan Ilmu.........................................................................................4
2.3 Dikotomi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum..........................................................................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan petunjuk Rasulullah SAW dan diamalkan, baik berupa amal hati ataupun
amal lisan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami berbagai keutamaan dan tata cara dalam menuntut ilmu.
2. Mengetahui dan melaksanakan kewajiban dalam mengamalkan ilmu.
3. Mengetahui dikotomi dari ilmu agama dan ilmu umum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Ikhlas, menghindarkan diri dari sikap takkabur, menjauhkan diri dari maksiat, dan
rasa malu dalam menuntut ilmu.
5. Mempelajari ilmu agama sebagai landasan hidup (mempelajari ilmu tentang Aqidah
yang merupakan fondasi keimanan, mempelajari ilmu tentang Akhlak yang
merupakan sifat dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa harus
memikirkannya terlebih dahulu, mempelajari ilmu tentang Fiqih agar tata cara ibadah
sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, dan mempelajari ilmu duniawi untuk
beribadah kepada Allah SWT serta berbuat kebaikan.
6. Belajar kepada guru yang terpercaya, karena dengan hal ini belajar akan lebih cepat
dan mudah karena nantinya terdapat diskusi, tanya jawab untuk memahami ilmu yang
dipelajari.
7. Belajar kepada alam, dengan menggunakan akal serta ilmu untuk mempelajari alam
semesta beserta kejadian-kejadiannya. Selain itu, untuk menguatkan keyakinan
terhadap keagungan dan kekuasaan Allah SWT.
8. Belajar dari pengalaman dan ujian hidup, dalam kehidupan yang kita jalani terdapat
pengalaman, ujian, dan juga cobaan. Tetapi dengan kesolehan, kesabaran dan rasa
syukur kita dapat memetik hikmah atas apa-apa yang terjadi dalam hidup.
9. Mengamalkan ilmu yang didapatkan
4
Dibawah ini merupakan keutamaan mengamalkan ilmu yang telah didapat :
1. Tujuan utama dalam menuntut ilmu, yaitu kita mencari ilmu agar kita dapat
mengamalkannya serta tercermin dalam amal-amal kita, baik amalan hati, lisan
maupun anggota badan.
2. Mengamalkan ilmu dengan ikhlas, maka Allah akan menunjukkan kita akan ilmu-
ilmu yang belum diketahui. (Memperluas ilmu yang kita dapat)
3. Mengamalkan ilmu dengan ikhlas dalat, memperkuat keimanan dalah hati. Hal inj
sesuai dengan firman Allah dalam Qur'an Surat An-Nisa ayat 66 :
َ َولَ ْو َأنـ َّ ُه ْم فـَ َعلُوا َما يُو َعظُونَ بِ ِه لَ َكانَ َخيـْ ًرا ل َُه ْم َوَأ
ش َّد تـ َ ْثبِيتًا
Artinya : "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan
kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih
menguatkan (iman mereka)."
4. Mengamalkan ilmu dengan ikhlas juga, dapat membantu untuk tetap istiqamah
dijalan yang haq.
5. Menuntut ilmu dan mengamalkannya keduanya juga termasuk jihad (tidak hanya
perang).
5
menolak keras adanya dikotomi. Berdasarkan hasil temuan ini, menunjukkan bahwa
Islam sangat menganjurkan eksplorasi ilmu pengetahuan dengan tidak memisahkan dan
mempertentangkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Karena alam Islam, tidak ada
pendikotomian ilmu, yang ada hanyalah pengklasifikasian (pengelompokan) lmu, akan
tetapi pada praktiknya pengklasifikasian ilmu tersebut salah diartikan oleh banyak
kalangan masyarakat muslim itu sendiri.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hadits diatas hukum menuntut ilmu bagi setiap muslim
(perempuan/laki-laki) adalah fardhu ain, jadi wajib untuk mengerjakannya. Selain itu,
kunci keberhasilan adalah ilmu pengetahuan. “Barangsiapa menginginkan soal-soal yang
berhubungan dengan dunia wajib lah memiliki ilmunya, dan barang siapa ingin selamat
dan berbahagia di akirat wajib lah ia memilikiilmunya pula dan barang siapa ingin
keduanya wajib lah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula."
Setelah mempelajari dan mendapatkan ilmu, kewajiban yang harus ditunaikan
adalah mengamalkan ilmu tersebut. Karena ilmu tidak dicari kecuali untuk diamalkan
yaitu mengubah ilmu tersebut menjadi sebuah perilaku nyata manusia. menuntut ilmu
merupakan salah satu amalan yang tidak terputus sampai kita mati, karena ilmu tersebut
bermanfaat.
Pemisahan ilmu agama dan ilmu umum atau apa yang disebut dikotomisasi ilmu
dalam wacana pendidikan Islam telah menimbulkan banyak perdebatan di kalangan tokoh
pendidikan Islam. Sebagian tokoh medukung penuh sistem dikotomi dan sebagian
menolak keras adanya dikotomi. Berdasarkan hasil temuan ini, menunjukkan bahwa
Islam sangat menganjurkan eksplorasi ilmu pengetahuan dengan tidak memisahkan dan
mempertentangkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Karena alam Islam, tidak ada
pendikotomian ilmu, yang ada hanyalah pengklasifikasian (pengelompokan) lmu, akan
tetapi pada praktiknya pengklasifikasian ilmu tersebut salah diartikan oleh banyak
kalangan masyarakat muslim itu sendiri.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali, N.S.M. (1993). Mahkota pokok-pokok hadits Rasulullah SAW jilid I. Bandung: Sinar
Bandung.
Asyari, A. & Makruf, R.B. (2014). Dikotomi pendidikan Islam: Akar historis dan dikotomisasi
ilmu. Jurnal EI-HIKMAH, 8(2), 1-17.
Gajahtonggo. (2015). Makalah keutamaan menuntut ilmu. Retreived 18 Maret 2021, from
https://id.scribd.com/doc/288733583/Makalah-Keutamaan-Menuntut-Ilmu
Khafidhotulamaliah. (2013). Makalah akhlak dalam menuntut ilmu. Retreived 18 Maret 2021,
from https://khafidhotulamaliah.wordpress.com/2013/05/17/6/
Majid, K.A. (2012). Hadis tarbawi: Hadis-hadis pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.