Disusun oleh :
1. Nurlita Aulia Putri 12040121269
2. Luthfiatul Hasanah 12040121550
Psikologi Sosial
DOSEN PENGAMPU:
Ginda harahap dr. M.agginda harahap dr. M.ag
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penyusun Makalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang..........................................................................................1
2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1. Term-term kepemimpinan dalam perspektif islam...................................3
1.1 Term Kepemimpinan Ro`in...................................................................5
1.2 Term Kepemimpinan Amir....................................................................5
1.3 Term Kepemimpinan Khalifah..............................................................5
1.4 Term Kepemimpinan Imam...................................................................6
2. Tugas Dan Fungsi Kepemimpinan............................................................7
3. Kelemahan-Kelemahan Kepemimpinan Dalam Islam............................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
1. Kesimpulan..............................................................................................12
2. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
Apakah term-term kepemimpinan dalam perspektif islam ?
Apakah tugas dan fungsi kepemimpinan ?
Apakah kelemahan-kelemahan kepemimpinan dalam islam ?
3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa term yang sudah lazim dipakai dalam khazanah Islam dalam
hal kepemimpinan, yaitu: khalifah, ulul amri, imam dan malik. Khalifah
sebagaimana didefinisikan oleh Ibnu Khaldun memiliki dua tuntutan
kemaslahatan dunia dan akhirat. Dalam satu sisi, pemimpin merupakan pengganti
kepemimpinan yang mendapat mandate dari langit setelah Rasul tiada. Sedangkan
pada sisi yang lain, pemimpin mengatur manusia di bumi yang barang tentu
rasionalitas pemimpin harus berjalan dengan kondisi objektif di bumi (Baharuddin
dan Umiarso, 2012: 82). Istilah ulul amri dapat diartikan sebagai pemilik
kekuasaan dan pemilik hak untuk memerintahkan sesuatu. Seseorang yang
memiliki kekuasaan untuk memerintahkan sesuatu berarti yang bersangkutan
memiliki kekuasaan untuk mengatur dan mengendalikan keadaan (Salim, 2004:
231).
هّٰلل
َب لَ َكان ِ ْاس تَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو
ِ ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ ۗ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل ْال ِك ٰت ِ َّت لِلن ْ ُك ْنتُ ْم خَ ي َْر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج
َخَ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُم ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن
4
1.1 Term Kepemimpinan Ro`in
Kata amir merupakan bentuk isim fa'il yang berarti memerintahkan atau
menguasai. Pada dasarnya kata tersebut memiliki lima makna pokok, yaitu
antonim kata larangan, tumbuh atau berkembang, urusan, tanda, dan sesuatu yang
menakjubkan.
Dalam al-Qur'an, kata khalifah disebut pada dua konteks. Pertama, dalam
konteks pembicaraan tentang Nabi Adam as. Konteks ayat ini menunjukkan
bahwa manusia dijadikan khilafah di atas bumi ini bertugas memakmurkannya
atau membangunnya sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah. Kedua, di
dalam konteks pembicaraan tentang Nabi Daud as. Konteks ayat ini menunjukkan
bahwa Daud menjadi khalifah yang diberi tugas untuk mengelola wilayah yang
terbatas. Melihat penggunaan kata khalifah di dalam kedua ayat tersebut, dapat
dipahami bahwa kata ini lebih dikonotasikan pada pemimpin yang diberi
kekuasaan untuk mengelola suatu wilayah di bumi. Dalam mengelola wilayah
kekuasaan itu, seorang khalifah tidak boleh berbuat sewenangwenang atau
mengikuti hawa nafsunya.
5
1.4 Term Kepemimpinan Imam
Imam berasal dari akar kata amma-yaummu-ammun yang berarti al- qasdu
yaitu sengaja, al-taqaddum yaitu berada di depan atau mendahului, juga bisa
berarti menjadi imam atau pemimpin (memimpin). Imam di sini berarti perihal
memimpin. Sedangkan kata imam merupakan bentuk ism fa’il yang berarti setiap
orang yang memimpin suatu kaum menuju jalan yang lurus ataupun sesat. Bentuk
jamak dari kata imam adalah a’immah. Imam juga berarti bangunan benang yang
diletakkan di atas bangunan, ketika membangun, untuk memelihara kelurusannya.
Kata ini juga berarti orang yang menggiring unta walaupun ia berada di
belakangnya.
6
2. Tugas Dan Fungsi Kepemimpinan
Di bumi ada tanah, air, udara, flora, fauna, dan sebagainya, dan manusia.
Jadi tugas manusia adalah mengelola alam dan memimpin sesama manusia. Dan
setiap individu harus bertanggung jawab.Firman Allah :“Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui.” (QS 2:30)
Dan Hadits :“Dari Abdillah bin Umar berkata : Aku mendengar Rasulullah
saw bersabda: Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu bertangbertangggung
jawab atas apa yang kamu pimpin, seorang Imam adalah pemimpin, dan dia
bertanggung jawab dengan kepemimpinannya, Seorang Laki-laki adalah
pemimpin di dalam keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas keluarganya,
Seorang Perempuan adalah pemimpin di dalam rumah suaminya, dan dia
bertanggung jawab atas rumah suaminya, dan seorang budak adalah pemimpin
7
atas harta tuannya, dan bertanggung atas harta tuannya, dan seseorang adalah
penjaga atas harta bapaknya dan bertanggung jawab atas harta bapaknya. Maka
kamu sekalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang kalian
pimpin.
Maka semua pemimpin kelompok manusia haruslah taat kepada Allah dan
Rasul-Nya. Pemimpin kelompok yang tunduk dan taat kepada Allah dan Rasul-
Nya harus ditaati semua anggota kelompoknya. Firman Allah :“Hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik
akibatnya.” (QS. 4: 59). Siapa saja yang mengambil sebagai pemimpinnya selain
Allah dan Rasul-Nya maka pemimpinnya adalah iblis. Siapa saja yang menjadikan
orang-orang kafir sebagai sahabatnya maka mereka termasuk golongan
mereka.Memilih orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin adalah
terlarang,Firman-Nya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
8
diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka.
Pemimpin yang ideal, yang memiliki pemimpin Islam, adalah hasrat untuk
semua orang. Karena pemimpin ini akan membawa organisasi, pendiri, tanah dan
ibu, dan oleh karena itu pemimpin mutlak diperlukan untuk kebaikan rakyat.
Imam al-Mawlawi menyinggung hukum dan tujuan kepemimpinan dalam
keputusan Tentara Salib. Dia mengatakan bahwa membangun peran
kepemimpinan dalam pendapat Islam adalah suatu keharusan dalam kehidupan
sosial. Selain itu, katanya, kehadiran pemimpin dalam kepemimpinannya sangat
penting. Misalnya, ini berarti bahwa kepemimpinan memiliki dua tujuan: (1)
Nilai-nilai dalam agama dan ini merupakan alternatif dari misi kenabian untuk
melindungi agama; (2) dan Siyasati ad Dun untuk menjalankan atau memerintah
urusan dunia. Dengan kata lain, tujuan kepemimpinan adalah menciptakan rasa
aman, keadilan, dan ketenaran, menegakkan Ammar Maarouf Nahi Munkar,
peduli terhadap orang, dan mengatur serta memecahkan masalah masyarakat. (3)
Berbicara tentang pertanyaan hukum dalam kepemimpinan Islam, adanya
kepemimpinan hukumnya adalah wajib.
9
Tetapi para ahli masih terbagi pada apakah itu wajib atau sah. Beberapa
kelompok mengatakan bahwa mereka berkomitmen karena mereka masuk akal
untuk menyerang untuk menghilangkan korupsi, kerugian, dan perpecahan yang
disebabkan oleh suatu kelompok atau kelompok. Yang lain berpendapat bahwa
penghakiman adalah wajib karena komandan direkrut langsung dari Syariah
dalam perintahnya, seperti pada QS. An-Nisa’ ayat 59 (Iswanto dkk., 2014).
Umat Islam sudah terhinggapi penyakit hubb ad dunya, karena itu semakin
tertindas, susah mencari figur pemimpin yang credible (Al Amin) dan dapat
menjadi panutan (Uswah). Dunia Islam sedang mengalami krisis kepemimpinan.
Saatnya kita di dunia pendidikan Islam mempersiapkan kader-kader
kepemimpinan Indonesia dan dunia. Peradaban mulia hanya akan hadir dalam
kepemimpinan Islam. Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang tunduk
patuh dan taat kepada kepemimpinan Allah dan Rasul-Nya, Muhammad Saw.
10
3. Kelemahan-Kelemahan Kepemimpinan Dalam Islam
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/246559-none-0dca8fb9.doc
https://www.scribd.com/doc/95983968/Kepemimpinan-Menurut-Prespektif-
Islam-Final
14