A. Tujuan Percobaan
- Dapat mengetahui efek obat pelemas otot
- Dapat mengetahui obat-obat yang bekerja pada syaraf otonom
- Mengetahui cara kerja obat-obat syaraf otonom
B. Dasar Teori
Diazepam, salah satu benzodiazepin merupakan relaksan otot yang bekerja
sentral, khususnya berpengaruh secara selektif terhadap refleks postsinaptik di
medula spinalis dan mengurangi aktivitas neuron sistem retikular di mesensepalon
yang mengendalikan tonus otot kerangka sehingga diazepam dapat digunakan untuk
mengatasi stimulansia medula oblongata.
Obat yang bekerja pada syaraf parasimpatis (para simpatomimetika/cholinergik
agonis) mempengaruhi kelenjar otot polos dan penarik bulu (elektrofili) pada hewan
coba. Obat yang bekerja pada syaraf simpatis juga akan bekerja memperlihatkan efek
yang dapat diamati serupa dengan parasimpatonemetika pada hewan. Untuk
norepinefrin apabila disuntikkan tidak akan memperlihatkan efek sebab akan dirusak
enzim MAO dengan segera, kecuali obat lain yang masuk kelompok
simpatomimetiamin.
D. Prosedur Kerja
➢ Pelemas Otot
- Sediakan dua ekor mencit
- Amati keadaan biologi dari hewan coba meliputi; bobot badan, frekwensi jantung, laju
nafas, reflex, tonus otot, kesadaran, rasa nyeri dan gejala lainnya bila ada.
- Pada salah satu mencit suntikkan secara intra peritoneal larutan diazepam campuran
0,05% dalam etanol absolut dan NaCl fisiologis, perbandingan 1:20, dengan dosis
5mg/kg BB
- 30 menit kemudian suntikkan cardiasol 75mg/kg BB
- Pada waktu yang sama, pada mencit normal suntikkan cardiasol secara ip dengan dosis
75 mg/kg BB
- Amati gejala yang terjadi selang 10 menit.
- Tentukan onset dan durasinya
Onset
Durasi
➢ Obat-Obat Syaraf Otonom
- Pada Hewan Coba Kelinci
Diameter Pupil
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Perlakuan 3
- Pada mencit
Gejala yang terlihat