Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BOBOT BADAN DAN LUAS PERMUKAAN TUBUH

OLEH :

BATCH :B

KELAS/KELOMPOK : F3/3 (tiga)

KOR LAB : Apt. Bay Arthur Ridwan, S.Farm., M.Farm.SCi

ASISTEN : ASWAR ZAINAL

NAMA (NIM) :

1. IMELDA DWIYANTI : F202101116


2. NOVITA ANDRIANI : F202101118
3. KIKI RAHMADHANI : F202101123
4. DESI KADDRINA : F202101133
5. FAHMI HIDAYAT : F202101143
6. SITI WULANDARI : F202101151
7. APRILIA : F202101158

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
1. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk melihat relevansi bobot badan, umur dan luas permukaan tubuh
terhadap perhitungan dosis.
2. TINJAUAN PUSTAKA

Makhluk hidup harus mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu.


Suhu tidak hanya penting dalam sekresi langsung dimana hewan berusaha
untuk menghindari terlalu panas atau terlalu dingin, akan tetapi secara
evolusi suhu juga berperan dalam perkembangan system hidup. Misalnya
peningkatan suhu yang hanya beberapa derajad akan tetapi menyebabkan
peningkatan laju reaksi kimia yang sangat besar, biasanya laju reaksi kimia
akan meningkat dua kali lipat setiap kenaikan temperature sebesar 10O C sel
setalah mengembangkan suatu mekanisme untuk mengatasi hal ini yang
mungkin dicapai melaui mekanisme evolusi ataupun metabolic (Pearce,
2006)

Namun makhluk hidup juga memiliki keterbatasan pada suhu sekitar 1-


2o C air didalam sel akan membeku. Zat-zat lain yang ada dalam sel akan
menjadi pekat sehingga tidak memungkinkan untuk berfungsi dengan baik
dan kehidupan akan terhenti (pada beberapa kasus, paling tidak hingga sel
dipanaskan kembali) batas tertinggi pada suhu akan menyebabkan ikatan
hydrogen yang menjadi pengikat protein mulai lepas sehingga protein akan
juga mengalami denaturasi (Syamsuri, 1999)

Dosis obat yang harus diberikan pada pasien untuk menghasilakan efek
yang diharapkan tergantung dari banyak faktor, antara lain usia. Bobot
badan, jenis kelamin besarnya permukaan badan, beratnya penyakit dan
keadaan daya tangkis penderita (Hoan, 2002)

Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena
banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan
tubuh. Berdasarkan luas permukaan tubuh ini, besarnya dosis anak sebagai
persentase dari dosis dewasa (Ganong, 2002)

Takaran farmakope yang dimuat dalam farmakope Indonesia dan


farmakope nagara-negara lain hanya dimaksudkan sebagai pedoman saja.
Begitu pula dosis maksimal (DM) yang bila dilampaui dapat mengakibatkan
efektoksis bukan merupakan batas yang mutlak harus dibatasi (Hoan, 2002).

Dosis maksimal (DM) adalah dosis maksimum untuk dewasa untuk


pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan dan rectal. Penyerahan obat
melebihi DM harus dibelakang jumlah obat pada resep diberikan harus dari
dan paraf Dokter penulis resep. Dosis lazim untuk dewasa anak dan bayi
merupakan petunjuk bukan pengikat (Anief, 1987)

Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan pada jaringan tubuh


obesitas dapat dikenali dengan tanda yang jalas sebagai berikut : daya
rangkap,leher relative pendek,dada yang mengembang dengan payudara
yang membesar mengandung lemak perut membuncit dan dinding perut
berlipat-lipat serta kedua tangkai umumnya berbentuk X dengan pangkal
paha bagian dalam saling menempel menyebabkan laserasi yang dapat
menimbulkan bautak sedap (Gayton,2011).

Berat badan sesorang dipengaruhi oleh factor-faktor seperti kerangka


tubuh,factor keturunan,pengaruh hormon,penyakit yang pernah di
derita,kecepatan metabolisme ,daya serap tubuh terutama usus terhadap zat
gizi dari makanan,aktivitas fisik maupun fisikok gas sehari-hari, dan konsumsi
makanan (Mianadiarly,2007)

Cara mudah untuk menentukan berat badan ideal orang dewasa adalah
dengan mengukur tinggi badannya ,berat badan ideal ini tergantung pada
besar kerangka dan komposisi tubuh dalam hal otot dan lemak
(Almatsier,2009).
3. ALAT

1. Timbangan Badan

2. Meteran
4. BAHAN

 Probandus
5. PROSEDUR KERJA

Kami menjadikan salah satu kelompok kami sebagai probandus,guna


mendapatkan hasil pengamatan dalam praktikum ini, dan membuat prosedur
kerja dalam bentuk diagram chart, sebagai beriku :

DITIMBANG BOBOT BADAN DAN


UKURAN TINGGI BADAN PROBANDUS

DICATAT DALAM LEMBAR


PENGAMATAN BERUPA TABEL HASIL
YANG DI DAPATKAN DARI
PENGUKURAN
6. HASIL PENGAMATAN

Nama : APRILIA

BobotBadan : 43kg

TinggiBadan : 154 cm

Umur : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Luas Permukaan Tubuh : 0,000135

NAMA BB TB Umur JK LPT


(kg) (cm) (Tahun) (L/P)

APRILIA 43 154 18 P 0,000135

BBI APRILIA = 154-110=44kg


7. PEMBAHASAN

Berat badan sehat adalah berat badan tubuh yang memiliki proporsi
setimbang dengan tinggi badan tubuh sehat dan ideal secara fisik dapat di
lihat dari penampilan luar (Ganiswara,1995).

Berat badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam


mg/kg. Akan tetapi, perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan
berat badan saja. Seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil
karena anak mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg
berat badannya sering kali membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari pada
orang yang dewasa (kecuali pada neonatus) (Ganiswara, 1995).

Pada percobaan ini kami melakukan pengukuran berat badan probandus


dengan menggunakan timbangan badan dan menghitung tinggi probandus
dengan menggunakan meteran lalu di hitung luas permukaan tubuh
probandus dengan menggunakan rumus :

𝑇𝐵(𝑐𝑚)𝑋 𝐵𝐵(𝑘𝑔)
LPT(m2) = √ 3600

𝐿𝑇𝑃𝑋 500
Dosis obat=
1,78

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil


Probandus atas Nama Aprilia, Umur 18 tahun, jenis kelamin perempuan
memiliki berat badan 43 kg, tinggi badan 154 cm dan luas permukaan tubuh
berdasarkan perhitungan yaitu 0,000135 m2..dan dosis obat 0,037
8. KESIMPULAN

Dari pengukuran berat badan serta tinggi badan probandus dalam


praktikum kali ini, kami mendapatkan kesimpula. Sebagai berikut :

1. Berat badan sehat adalah berat badan tubuh yang memiliki proporsi
setimbang dengan tinggi badan tubuh sehat dan ideal secara fisik
2. Dalam menentukan doses suatu obat, pengetahuan dasar mengenai bobot
ideal tubuh manusia sangat diperlukan
3. Umumnya anak-anak dan dewasa memiliki dosis obat yang
berbeda,dengan tujuan terpenuhnya kecukupan dosis obat
4. Berat badan sesorang dipengaruhi oleh factor-faktor seperti kerangka
tubuh,factor keturunan,pengaruh hormon,penyakit yang pernah di
derita,kecepatan metabolisme ,daya serap tubuh terutama usus terhadap
zat gizi dari makanan,aktivitas fisik maupun fisikok gas sehari-hari, dan
konsumsi makanan
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,Sumita.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka


Utama:Jakarta

Anief,M.1987. Ilmu Meracik Obat dan Praktek. Penerbit University


Press:Yogyakarta

Ganiswara,S dkk.1995. Farmakologi danTerapi. EGC:Jakarta

Ganong,W.2002. Fisiologi Kedokteran. EGC:Jakarta

Gayton.2011. Text Book of Medical Physiology. Sauders New York

Hoan,Tan dkk. 2002. Obat-Obat Penting Edisi 5. EGC:Jakarta

Mianadiarly.2007. Obesitas sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit.


EGC:Jakarta

Pearce,C. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia:


Jakarta

Syamsuri,I. 1999. Biologi Umum. Erlangga: Jakarta


LAPORAN PRAKTIKUM

TERMOREGULASI

OLEH :

BATCH :B

KELAS/KELOMPOK : F3/3 (tiga)

KOR LAB : Apt. Bay Arthur Ridwan, S.Farm., M.Farm.SCi

ASISTEN : ASWAR ZAINAL

NAMA (NIM) :

8. IMELDA DWIYANTI : F202101116


9. NOVITA ANDRIANI : F202101118
10. KIKI RAHMADHANI : F202101123
11. DESI KADDRINA : F202101133
12. FAHMI HIDAYAT : F202101143
13. SITI WULANDARI : F202101151
14. APRILIA : F202101158

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022

Anda mungkin juga menyukai