NPM : 18.18.157
KELOMPOK/MEJA : 3 (TIGA)
Kesegaran jasmani didefinisikan oleh beberapa organisasi sebagai suatu keadaan yang
dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan
aktivitas fisik. Istilah kesegaran jasmani juga meliputi kemampuan untuk melakukan
kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik tanpa
menimbulkan kelelahan berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga
untuk menikmati waktu senggang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari
penyakit. Komponen dari kesegaran jasmani dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yang satu
berkaitan dengan kesehatan dan yang lain berkaitan dengan ketrampilan/ kemampuan
atletik. Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan mengacu pada beberapa
aspek fungsi fisiologis dan psikologis yang dipercaya memberikan perlindungan kepada
seseorang dalam melawan beberapa tipe penyakit degeneratif seperti penyakit jantung
koroner, obesitas dan kelainan muskuloskeletal. Komponen kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kesehatan termasuk kesegaran aerobik atau kardiovaskuler, komposisi
tubuh, dan kesegaran muskuloskeletal (termasuk kekuatan, daya tahan dan kelenturan
otot). Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk
melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebanan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan
berlebihan yang berarti (Muhajir 2: 2004). Sedangkan menurut Direktorat Jendral
olahraga dari pemuda dalam seminar tanggal 16 – 20 – Maret 1971 di Jakarta
bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Sehingga dengan memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik maka seseorang
dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dengan ringan tanpa merasakan kelelahan
yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan
yang lain. Agar kita mendapatkan kebugaran jasmani yang baik, kita perlu melatih
semua komponen yang menjadi dasar kebugaran jasmani.
Fisik.
Fisik, yaitu bersangkutan dengan tulang, otot beserta bagian tubuh yang lain untuk
menyongsong kebugaran jasmani. Fungsi organ.
Peranan organ, yaitu bersangkutan dengan efisiensi pada jantung, pernafasan,
serta pembuluh darah dan peranan dari organ besar tubuh yang lain yang cukup
berperan dalam membuat kebugaran jasmani.
҈ Genetik (keturunan).
҈ Umur
҈ Jenis kelamin
҈ Kegiatan fisik
҈ Kebiasaan merokok
a. Kekuatan otot
b. Daya tahan otot
c. Daya tahan aeorobik (daya tahan paru-paru serta jantung)
d. Fleksibilitas (kelentukan)
Pada umumnya kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara
lain adalah :
Antara kebugaran dan kesehatan jasmani memiliki kaitan yang dapat dibiling
cukup erat. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang baik, sudah pasti
kebanyakan dari mereka tentu juga memiliki kesehatan yang baik pula. Dalam
pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, kita perlu
mengenal unsur-unsur kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur
kebugara jasmani tersebut, antara lain; kekuatan,daya tahan otot jantung dan paru-
paru, kelincahan, daya ledak (power), dan kelentukan. Unsur-unsur kebugaran
jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk, seperti; circuit training, interval
training, kalestenik, jogging, dan aerobic.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat :
Bangku 19 inci
Metronome
stopwatch
2. Bahan :
Probandus
V. METODE KERJA
Pada detakan ke-2, kaki yang lain naik keatas bangku sehingg probandus telah
berdiri tegak diatas bangku.
Pada detakan ke-4, kaki kedua diturunkan sehingga probandus telah kembali di
atas lantai.
Tepat pada detakan berikutnya (ke-5) kaki yang pertama kembali naik keatas
bangku, demikian seterusnya.
Siklus tersebut diulang terus menerus sampai naracoba tidak kuat lagi, namun
tidak lebih dari 5 menit. Catat waktu berapa lama probandus bertahan
(arloji/stopwatch).
Segera setelah itu probandus disuruh duduk. Segera hitung dan catat frekuansi
denyut nadi
selama 30 detik sebanyak 3x, yaitu : dari 1’1’. 30” (N1), dan 2’2’.3“(N2), dan 3’
HASIL PENGAMATAN
Data pasien 1 :
Nama : JEPANYA TIO MARANTHA BANGUN
Genre : Pria
Berat badan : 70 Kg
Umur : 17 tahun
Kebiasaan olahraga : Ya
Data pasien 2 :
Nama :ANNISA M. AYU HARAHAP
Genre : Wanita
Berat badan : 68 Kg
Umur : 17 tahun
1 Fahri L 240 80 85 60 55 56 KS 60 KS
Mega P 180 81 60 56 50 60 KS 54 KS
retno
4 Binta L 300 40 80 73 68 28 K 68 KS
ng
Vivi P 300 47 74 62 57 31 K 78 C
6 Alex L 300 49 70 65 57 86 B 78 C
Aman P 170 50 64 59 55 53 K 48 K
da
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Berikut kesimpulan yang dapat kami peroleh dari percobaan yang telah kami
lakukan:
Buku penuntun praktikum anatomi dan fisiologi manusia Institut Kesehatan Deli
Husada Deli Tua
https://www.scribd.com/doc/94988284/Laporan-Praktikum-Harvard-Step-Test
https://www.berbagaireviews.com/2016/05/pengertian-kebugaran-jasmani-
physical.html ( diakses tanggal 17 november 2018 )