Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

PHYSICAL FITNESS (HARVARD STEP TEST)

NAMA : RIDAYANTI RUTH EDITHA

NPM : 18.18.157

KELAS : B FARMASI TINGKAT 1

KELOMPOK/MEJA : 3 (TIGA)

TANGGAL PRAKTIKUM : RABU,14 November 2018

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI FARMASI


PROGRAM SARJANA (S-1) INSTITUT KESEHATAN
DELI HUSADA DELITUA
T.A. 2018/2019
I. JUDUL PRAKTIKUM : Phisical fitness ( Harvard step test )
II. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIKUM

Adapun tujuan dan manfaat diadakakannya praktikum ini yaitu:

 Mempelajari tentang Harvard Step Test.


 Mempraktikkan cara menganalisa dan interpretasi tingkat kebugaran
jantung paru denganmetode Harvard Step Test.
 Mengetahui kegunaan dari Harvard Step Test.

III. TINJAUAN TEORITIS

Kesegaran jasmani didefinisikan oleh beberapa organisasi sebagai suatu keadaan yang
dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan
aktivitas fisik. Istilah kesegaran jasmani juga meliputi kemampuan untuk melakukan
kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik tanpa
menimbulkan kelelahan berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga
untuk menikmati waktu senggang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari
penyakit. Komponen dari kesegaran jasmani dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yang satu
berkaitan dengan kesehatan dan yang lain berkaitan dengan ketrampilan/ kemampuan
atletik. Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan mengacu pada beberapa
aspek fungsi fisiologis dan psikologis yang dipercaya memberikan perlindungan kepada
seseorang dalam melawan beberapa tipe penyakit degeneratif seperti penyakit jantung
koroner, obesitas dan kelainan muskuloskeletal. Komponen kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kesehatan termasuk kesegaran aerobik atau kardiovaskuler, komposisi
tubuh, dan kesegaran muskuloskeletal (termasuk kekuatan, daya tahan dan kelenturan
otot). Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk
melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebanan fisik yang diberikan
kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan
berlebihan yang berarti (Muhajir 2: 2004). Sedangkan menurut Direktorat Jendral
olahraga dari pemuda dalam seminar tanggal 16 – 20 – Maret 1971 di Jakarta
bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Sehingga dengan memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik maka seseorang
dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dengan ringan tanpa merasakan kelelahan
yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan
yang lain. Agar kita mendapatkan kebugaran jasmani yang baik, kita perlu melatih
semua komponen yang menjadi dasar kebugaran jasmani.

Hal Penting Dalam Kebugaran Jasmani.

Fisik.
Fisik, yaitu bersangkutan dengan tulang, otot beserta bagian tubuh yang lain untuk
menyongsong kebugaran jasmani. Fungsi organ.
Peranan organ, yaitu bersangkutan dengan efisiensi pada jantung, pernafasan,
serta pembuluh darah dan peranan dari organ besar tubuh yang lain yang cukup
berperan dalam membuat kebugaran jasmani.

Respons otot (kelenturan, kekuatan, kecepatan dan ketahanan).


Respon otot, merupakan bagian yang ketiga dari kebugaran jasmani dan menjadi
perhatian khusus dikarenakan hal ini cukup berperan penting dan memiliki
hubungan antara kegiatan-kegiatan dari otot halus dan otot rangka dengan bagian
lainnya dalam membuat kebugaran jasmani.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani.

҈ Genetik (keturunan).
҈ Umur
҈ Jenis kelamin
҈ Kegiatan fisik
҈ Kebiasaan merokok

Hakikat Dilakukan Latihan Kebugaran Jasmani

Latihan kebugaran jasmani memiliki peranan yang sangat penting untuk


mempertahankan serta meningkatkan derajat kesegaran jasmani. Kesegaran akan
jasmani seseorang sangat menentukan bagaimana kemampuan fisiknya dalam hal
melaksanakan kegiatan dan tugas pada kehidupan yang ada sehari-hari. Semakin
tinggi derajat akan kesegaran jasmani seseorang, maka semakin tinggi pula
sebuah kemampuan kerja fisik orang itu. Dengan kata lain bila kesegaran jasmani
seseorang meningkat maka hasil kerjanya akan menjadi kian produktif (semakin
bagus/baik). Kurangnya daya tahan tubuh, kekuatan otot, kelentukan persendian,
serta kelincahan adalah penyebab utama timbulnya sebuah cidera. Hal ini
dikarenakan latihan pemanasan sebelum terjun untuk olahraga atau kondisi fisik
yang dibuat oleh seseorang untuk memicu organ agar sedikit bekerja sebelum
bekerja keras tidak terjadi secara sempurna (kurang). Program latihan kebugaran
jasmani ini sangat perlu direncanakan secara sistematis agar nantinya tubuh
menjadi lebih bugar, sehat serta tidak mudah terkena cidera. Jika suatu proses
latihan kebugaran jasmani dapat dilakukan secara cermat dan benar-benar,
kemudian ditambah berulang-ulang dengan semakin hari semakin meningkat
beban latihannya, maka dengan demikian kemungkinan besar kebugaran jasmani
akan lebih mudah untuk meningkat dengan sendirinya. Selain itu hal ini akan
menyebabkan seseorang untuk menjadi kian terampil dan efisien pada
gerakannya. Para ahli olahraga ada yang berpandapat bahwa seorang atlet yang
mengikuti program latihan kebugaran jasmani secara intensif kurang lebih selama
6 sampai 8 minggu sebelum musim pertandingan berlangsung, maka dia akan
memiliki kelentukan, kekuatan, dan juga daya tahan yang jauh lebih baik selama
musim pertandingan sedang berlangsung.
Pada perkembangan kebugaran jasmani yang baik, ini juga dapat membantu
seorang atlet untuk bisa membantu dirinya agar mampu dalam mengikuti dan
menyelesaikan latihan berikutnya dalam usaha untuk mencapai prestasi yang lebih
tinggi.

Kaidah Kebugaran Jasmani.

Kebugaran jasmani menurut kaidah di bagi menjadi dua kategori yang


antara lain adalah:

 Kebugaran jasmani yang bersangkutan dengan kesehatan

a. Kekuatan otot
b. Daya tahan otot
c. Daya tahan aeorobik (daya tahan paru-paru serta jantung)
d. Fleksibilitas (kelentukan)

Unsur-unsur tersebut ada ketersangkutannya dengan pencapaian derajat sehat


serta dinamis. Yang artinya, ketiga unsur tersebut penting untuk mendukung
sebuah kemampuan seseorang dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa
merasa kelelahan yang berlebihan, sehingga masih tersisa energi yang ada untuk
melakukan tugas pada berikutnya.

 Kebugaran yang berkaitan dengan performa (kekuatan) atau kebugaran


motori
a. Kecepatan
b. Koordinasi
c. Agility (kelincahan)
d. Power
e. Keseimbanga

Pada umumnya kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang antara
lain adalah :

a. Keteraturan dalam berlatih


b. Faktor genetik
c. Kecukupan gizi

Antara kebugaran dan kesehatan jasmani memiliki kaitan yang dapat dibiling
cukup erat. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang baik, sudah pasti
kebanyakan dari mereka tentu juga memiliki kesehatan yang baik pula. Dalam
pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, kita perlu
mengenal unsur-unsur kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur
kebugara jasmani tersebut, antara lain; kekuatan,daya tahan otot jantung dan paru-
paru, kelincahan, daya ledak (power), dan kelentukan. Unsur-unsur kebugaran
jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk, seperti; circuit training, interval
training, kalestenik, jogging, dan aerobic.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat dan Bahan

1. Alat :
 Bangku 19 inci
 Metronome
 stopwatch

2. Bahan :
 Probandus

V. METODE KERJA

Probandus berdiri menghadap bangku sambil mendengarkan detakan metronome


berfrekuensi 120x/menit.

Pada detakan 1, probandus menempatkan salah satu kaki (dominan) di atas


bangku.

Pada detakan ke-2, kaki yang lain naik keatas bangku sehingg probandus telah
berdiri tegak diatas bangku.

Pada detakan ke-3, kaki yang pertama naik diturunkan.

Pada detakan ke-4, kaki kedua diturunkan sehingga probandus telah kembali di
atas lantai.

Tepat pada detakan berikutnya (ke-5) kaki yang pertama kembali naik keatas
bangku, demikian seterusnya.

Siklus tersebut diulang terus menerus sampai naracoba tidak kuat lagi, namun
tidak lebih dari 5 menit. Catat waktu berapa lama probandus bertahan
(arloji/stopwatch).

Segera setelah itu probandus disuruh duduk. Segera hitung dan catat frekuansi
denyut nadi
selama 30 detik sebanyak 3x, yaitu : dari 1’1’. 30” (N1), dan 2’2’.3“(N2), dan 3’

3’.30” (N3) setelah duduk.

VI. HASIL PRAKTIKUM

 HASIL PENGAMATAN

1. Praktikum untuk hardvard step test :

 Data pasien 1 :
Nama : JEPANYA TIO MARANTHA BANGUN

Genre : Pria

Berat badan : 70 Kg

Tinggi badan : 1,8 Meter

Umur : 17 tahun

Indeks massa tubuh : 21,60 ( berat badan normal )

Kebiasaan olahraga : Ya

 Data pasien 2 :
Nama :ANNISA M. AYU HARAHAP

Genre : Wanita

Berat badan : 68 Kg

Tinggi badan : 1,53 Meter

Umur : 17 tahun

Indeks massa tubuh : 29,04 ( berat badan normal )

Kebiasaan olahraga : Tidak


2. Denyut nadi istirahat :
 Probandus 1 : 41/30 x/detik
 Probandus 2 : 47/30 x/detik
3. Nadi sesudah di test :
a) Dari 1-1 1/2 menit
 Probandus 1 : 68/30 x/detik
 Probandus 2 : 50/30 x/detik
b) Dari 2-2 1/2 menit
 Probandus 1 : 50/30 x/detik
 Probandus 2 : 46/30 x/detik
c) Dari 3-3 1/2 menit
 Probadus 1 : 47/30 x/detik
 Probandus 2 : 38/30 x/detik
4. Lama melakukan test
 Probandus 1 : 300 detik
 Probandus 2 : 247 detik
5. Kesanggupan badannya dengan penilaian
 Cara lambat probandus 1 : 90,90
 Cara lambat probandus 2 : 102,23
6. Kesanggupan badannya dengan penilaian
 Cara cepat probandus 1 : 88,23
 Cara lambat probandus 2 : 109,6
҈ Data hasil pengamatan siswa

No Nama JK Waktu Denyut nadi IKB Ket IKB Ket

(detik) istirahat F1 F2 F3 Cepat Lam


bat

1 Fahri L 240 80 85 60 55 56 KS 60 KS

Mega P 180 81 60 56 50 60 KS 54 KS
retno

2 Paris L 300 39 42 55 56 142,8 SB 98,0 SB


5 3

Dinda P 128 40 58 52 43 44,13 K 41,8 K


3

3 Jepan L 300 41 68 50 47 88,23 B 90,9 SB


ya tio 0

Annis P 274 47 50 46 38 109,6 B 102, SB


a 23

4 Binta L 300 40 80 73 68 28 K 68 KS
ng

Vivi P 300 47 74 62 57 31 K 78 C

5 Mispa L 300 54 65 62 60 92,30 B 80,2 B


1

Sri P 160 54 56 54 53 57,14 KS 49,0 K


ratu 7

6 Alex L 300 49 70 65 57 86 B 78 C

Aman P 170 50 64 59 55 53 K 48 K
da
PEMBAHASAN

Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks


kesanggupan badan seseorang dalam melakukan aktivitas otot. Melalui cara
perhitungan yang telah dijelaskan diatas,terlihat dengan jelas bahwa indeks
kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu terus
menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah ia
melakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun
bangku dan semakin cepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal,
maka semakin baik pula kesanggupannya.Pada prinsipnya olahraga diharapkan
dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu dan menurunkan kebutuhan
oksigen otot jantung yang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang
sehat maupun orang sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada
system kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi aliran
darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung
dilakukan dengan meningkatan isi sekuncup dan denyut jantung. Kesanggupan
badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB) yang dapat
dihitung dengan menggunakan rumus. Semakin besar nilai dari IKB seseorang
maka kesanggupan badannya semakin baik.

KESIMPULAN

Berikut kesimpulan yang dapat kami peroleh dari percobaan yang telah kami
lakukan:

҈ Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks


Kesanggupan Badan(IKB). Semakin besar nilai IKB, semakin baik
kesanggupan badan seseorang.
҈ Semakin sering jantung dilatih, maka jantung akan beradaptasi untuk
bekerja lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Buku penuntun praktikum anatomi dan fisiologi manusia Institut Kesehatan Deli
Husada Deli Tua

https://www.scribd.com/doc/94988284/Laporan-Praktikum-Harvard-Step-Test

( diakses tanggal 16 november 2018 )

https://www.berbagaireviews.com/2016/05/pengertian-kebugaran-jasmani-
physical.html ( diakses tanggal 17 november 2018 )

Anda mungkin juga menyukai