Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI KESEIMBANGAN

A. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal

: Rabu, 15 Oktober 2014

Jam

: 11.00 WIB

Tempat

: Laboratorium Fisiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Mendemonstrasikan

kepentingan

kedudukan

kepala

dan

mata

dalam

mempertahankan keseimbangan badan pada manusia


2. Mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruh percepatan sudut
a. Dengan kursi putar terhadap :
-

Gerakan mata (nistagmus)

Test penyimpangan penunjukkan

Test jatuh

Sensasi

b. Dengan berjalan mengelilingi tongkat

C. Alat dan Bahan


1. Kursi Putar
2. Tongkat Statis
3. Alat tulis
4. Buku catatan

D. Langkah Kerja
a. Pengaruh kedudukan kepala dan mata terhadap keseimbangan badan :
1. Suruhlah orang percobaan berjalan mengikuti suatu garis lurus di lantai
dengan mata terbuka dan kepala serta badan dalam sikap yang biasa.
Perhatikan jalannya dan tanyakan padanya apakah ia mengalami kesukaran
melewati dalam mengikuti garis lurus tersebut.
2. Ulangi percobaan di atas (no. 1) dengan mata tertutup.
3. Ulangi percobaan di atas (no. 1 dan 2) dengan :
Kepala dimiringkan dengan kuat ke kiri

Kepala dimiringkan dengan kuat ke kanan


-

Bagaimana pengaruh sikap kepala dan mata terhadap keseimbangan


badan?

b. Percobaan dengan kursi putar

Nistagmus :
1. Suruhlah orang percobaan duduk tegak di kursi putar dengan tangannya
memegang erat tangan kursi.
2. Suruhlah orang percobaan menutup matanya dan menundukkan
kepalanya 30o ke depan.
3. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa
sentakan.
4. Hentikanlah putaran kursi secara tiba-tiba.
5. Suruhlan orang percobaan membuka matanya dan melihat jauh ke
depan.
6. Perhatikan adanya nistagmus.
-

Apa yang dimaksud dengan rotator nistagmus dan potrotatory


nistagmus?

Test Penyimpangan Penunjukkan


1. Suruhlah orang percobaan duduk tegak di kursi putar sambil menutup
matanya
2. Pemeriksa berdiri tepat di muka kursi putar sambil mengulurkan tangan
kirinya ke arah orang percobaan.
3. Suruhlah orang percobaan meluruskan lengan kanannya ke depan
sehingga dapat menyentuh jari pemeriksa yang

telah diulurkan

sebelumnya.
4. Suruhlah orang percobaan mengangkat lengan kanannya ke atas
kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga dapat
menyentuh jari pemeriksa lagi.
Tindakan no. 1 sampai dengan no. 4 merupaan persiapan untuk test
sesungguhnya sebagai berikut :
5. Suruhlah orang percobaan dengan kedua tangannya memegang erat
tangan kursi, menundukkan kepalanya 300 ke depan.
6. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa
sentakkan.
7. Segera setelah kursi dihentikan dengan tiba-tiba, suruhlah orang
percobaan menegakkan kepalanya dan melakukan test penyimpangan
penunjukkan seperti di atas.

8. Perhatikan apakah terjadi penyimpangan penunjukkan oleh orang


percobaan.

Bila

terjadi

penyimpangan,

tetapkanlah

arah

penyimpangannya. Teruskanlah test tersebut sampai orang percobaan


tersebut tidak salah lagi menyentuh tangan pemeriksa.

Bagaimana terjadinya past pointing?

Test Jatuh
1. Suruhlah orang percobaan duduk di kursi putar dengan kedua tangannya
memegang erat tangan kursi.
2. Suruhlah orang percobaan menutup matanya dan membungkukkan
kepala beserta badannya hingga posisi kepala membentuk sudut 1200
dari posisi normal.
3. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 10 detik secara teratur tanpa
sentakkan.
4. Segera setelah kursi dihentikkan dengan tiba-tiba, suruhlah orang
percobaan menegakkan kembali kepala dan badannya.
5. Perhatikan kemana dia akan jatuh dan tanyakan kepada orang percobaan
kemana rasanya dia akan jatuh.
6. Ulangi test jatuh ini, tiap kali pada orang percobaan yang lain dengan:
-

Memiringkan kepala kea rah bahu kanan sehingga kepala miring 900
terhadap posisi normal.

Menengadahkan kepala ke belakang sehingga membuat sudut 600.

7. Hubungkan arah jatuh pada setiap percobaan dengan arah aliran


endolinfe pada kanalis semi sirkularis yang terangsang.

Kesan (Sensasi)
1. Gunakan orang percobaan lain.
2. Suruhlah orang percobaan duduk di kursi putar dengan menutup
matanya.
3. Putarlah kursi tersebut ke kanan dengan kecepatan yang berangsurangsur bertambah, kemudian dengan kecepatan tetap dan kemudian
kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur pula hingga
berhenti.
4. Tanyakan pada orang percobaan arah perasaan berputar
-

Sewaktu kecepatan putar masih bertambah

Sewaktu kecepatan putar menetap

Sewaktu kecepatan putar dikurangi

Segera setelah kursi dihentikan

5. Berikan keterangan terhadap mekanisme terjadinya arah perasaan


berputar yang dirasakan oleh orang percobaan.
c. Percobaan sederhana untuk kenalis semi sirkularis horizontalis
1. Suruhlah orang percobaan dengan mata tertutup dan kepala ditundukkan 300
berputar sambil berpegangan pada tongkat atau statif, menurut arah jarum
jam, sebanyak 10 kali dalam 30 detik.
2. Suruhlah orang percobaan berhenti, kemudian membuka matanya dan
berjalan lurus ke muka.
3. Perhatikan apa yang terjadi.
4. Ulangi percobaan ini dengan berputar menurut arah yang berlawanan dengan
arah jarum jam.
-

Apa yang saudara harapkan terjadinya pada orang percobaan ketika


berjalan lurus ke muka setelah berputar 10 kali searah dengan jarum
jam?

E. Hasil Pengamatan
Mata Tertutup
Di kursi

Mata Terbuka
Berdiri

Ingin jatuh ke kiri


Berjalan semakin
ke kiri

Ingin jatuh ke

Setelah diputar

Setelah diputar kekiri

kekanan 10x

10x

Ingin jatuh ke kiri

Ingin jatuh ke

kanan

Berjalan semakin

Berjalan

condong ke kiri

semakin ke
kanan

Naracoba merasa
mual

kanan
Berjalan semakin
condong ke kanan
Naracoba merasa
mual

F. Pembahasan
Ketika naracoba diminta untuk berjalan lurus dengan mata terbuka, naracoba merasa
ingin jatuh ke kiri dan ketika diamati arah berjalan semakin kekiri atau condong kekiri.
Ketika mata naracoba ditutup dan diputar sebanyak sepuluh kali, naracoba
menyatakan bahwa ia merasa mual dan ingin jatuh ke kiri. Ketika diminta untuk
berjalan, naracoba berjalan lebih condong ke kiri. Ketika naracoba diputar kekanan
sebanyak sepuluh kali dengan mata tertutup dan posisi duduk di kursi putar,

naracoba menyatakan bahwa merasa ingin mual. Setelah kursi putar dihentikan dan
naracoba berdiri, naracoba menyatakan ingin jatuh kesebelah kiri. Dan ketika diminta
untuk berjalan naracoba berjalan lebih condong kearah kiri. Sebaliknya, masih dalam
kondisi mata tertutup dan duduk di kursi, naracoba diputar sebanyak sepuluh kali ke
arah kiri dan ketika itu naracoba menyatakan ingin mual. Saat kursi putar berhenti
dan naracoba diminta untuk berdiri, naracoba menyatakan ingin jatuh kearah kanan.
Saat berjalanpun naracoba lebih condong kearah kanan.
G. Kesimpulan
Mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan naracoba dikarenakan
adanya gangguan keseimbangan pada organ tympani pada telinga. Ketika ada
sensasi putaran kekanan, endolimfe akan bergerak ke arah sebaliknya, yaitu ke kiri.
Akibatnya, kupula atau batu keseimbangan pada telingan akan bergerak ke kiri dan
naracoba akan merasa berputar ke kiri. Namun ketika sensasi putaran tersebut
kearah kiri maka endolimfe akan bergerak kearah kanan. Gerakan endolimfe
tersebut akan mengakibatkn kupula bergerak kearah kanan pula, sehingga naracoba
akan merasa ingin jatuh kekanan.

Anda mungkin juga menyukai