UJI KESEIMBANGAN
A. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal
Jam
: 11.00 WIB
Tempat
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Mendemonstrasikan
kepentingan
kedudukan
kepala
dan
mata
dalam
Test jatuh
Sensasi
D. Langkah Kerja
a. Pengaruh kedudukan kepala dan mata terhadap keseimbangan badan :
1. Suruhlah orang percobaan berjalan mengikuti suatu garis lurus di lantai
dengan mata terbuka dan kepala serta badan dalam sikap yang biasa.
Perhatikan jalannya dan tanyakan padanya apakah ia mengalami kesukaran
melewati dalam mengikuti garis lurus tersebut.
2. Ulangi percobaan di atas (no. 1) dengan mata tertutup.
3. Ulangi percobaan di atas (no. 1 dan 2) dengan :
Kepala dimiringkan dengan kuat ke kiri
Nistagmus :
1. Suruhlah orang percobaan duduk tegak di kursi putar dengan tangannya
memegang erat tangan kursi.
2. Suruhlah orang percobaan menutup matanya dan menundukkan
kepalanya 30o ke depan.
3. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa
sentakan.
4. Hentikanlah putaran kursi secara tiba-tiba.
5. Suruhlan orang percobaan membuka matanya dan melihat jauh ke
depan.
6. Perhatikan adanya nistagmus.
-
telah diulurkan
sebelumnya.
4. Suruhlah orang percobaan mengangkat lengan kanannya ke atas
kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga dapat
menyentuh jari pemeriksa lagi.
Tindakan no. 1 sampai dengan no. 4 merupaan persiapan untuk test
sesungguhnya sebagai berikut :
5. Suruhlah orang percobaan dengan kedua tangannya memegang erat
tangan kursi, menundukkan kepalanya 300 ke depan.
6. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa
sentakkan.
7. Segera setelah kursi dihentikan dengan tiba-tiba, suruhlah orang
percobaan menegakkan kepalanya dan melakukan test penyimpangan
penunjukkan seperti di atas.
Bila
terjadi
penyimpangan,
tetapkanlah
arah
Test Jatuh
1. Suruhlah orang percobaan duduk di kursi putar dengan kedua tangannya
memegang erat tangan kursi.
2. Suruhlah orang percobaan menutup matanya dan membungkukkan
kepala beserta badannya hingga posisi kepala membentuk sudut 1200
dari posisi normal.
3. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 10 detik secara teratur tanpa
sentakkan.
4. Segera setelah kursi dihentikkan dengan tiba-tiba, suruhlah orang
percobaan menegakkan kembali kepala dan badannya.
5. Perhatikan kemana dia akan jatuh dan tanyakan kepada orang percobaan
kemana rasanya dia akan jatuh.
6. Ulangi test jatuh ini, tiap kali pada orang percobaan yang lain dengan:
-
Memiringkan kepala kea rah bahu kanan sehingga kepala miring 900
terhadap posisi normal.
Kesan (Sensasi)
1. Gunakan orang percobaan lain.
2. Suruhlah orang percobaan duduk di kursi putar dengan menutup
matanya.
3. Putarlah kursi tersebut ke kanan dengan kecepatan yang berangsurangsur bertambah, kemudian dengan kecepatan tetap dan kemudian
kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur pula hingga
berhenti.
4. Tanyakan pada orang percobaan arah perasaan berputar
-
E. Hasil Pengamatan
Mata Tertutup
Di kursi
Mata Terbuka
Berdiri
Ingin jatuh ke
Setelah diputar
kekanan 10x
10x
Ingin jatuh ke
kanan
Berjalan semakin
Berjalan
condong ke kiri
semakin ke
kanan
Naracoba merasa
mual
kanan
Berjalan semakin
condong ke kanan
Naracoba merasa
mual
F. Pembahasan
Ketika naracoba diminta untuk berjalan lurus dengan mata terbuka, naracoba merasa
ingin jatuh ke kiri dan ketika diamati arah berjalan semakin kekiri atau condong kekiri.
Ketika mata naracoba ditutup dan diputar sebanyak sepuluh kali, naracoba
menyatakan bahwa ia merasa mual dan ingin jatuh ke kiri. Ketika diminta untuk
berjalan, naracoba berjalan lebih condong ke kiri. Ketika naracoba diputar kekanan
sebanyak sepuluh kali dengan mata tertutup dan posisi duduk di kursi putar,
naracoba menyatakan bahwa merasa ingin mual. Setelah kursi putar dihentikan dan
naracoba berdiri, naracoba menyatakan ingin jatuh kesebelah kiri. Dan ketika diminta
untuk berjalan naracoba berjalan lebih condong kearah kiri. Sebaliknya, masih dalam
kondisi mata tertutup dan duduk di kursi, naracoba diputar sebanyak sepuluh kali ke
arah kiri dan ketika itu naracoba menyatakan ingin mual. Saat kursi putar berhenti
dan naracoba diminta untuk berdiri, naracoba menyatakan ingin jatuh kearah kanan.
Saat berjalanpun naracoba lebih condong kearah kanan.
G. Kesimpulan
Mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan naracoba dikarenakan
adanya gangguan keseimbangan pada organ tympani pada telinga. Ketika ada
sensasi putaran kekanan, endolimfe akan bergerak ke arah sebaliknya, yaitu ke kiri.
Akibatnya, kupula atau batu keseimbangan pada telingan akan bergerak ke kiri dan
naracoba akan merasa berputar ke kiri. Namun ketika sensasi putaran tersebut
kearah kiri maka endolimfe akan bergerak kearah kanan. Gerakan endolimfe
tersebut akan mengakibatkn kupula bergerak kearah kanan pula, sehingga naracoba
akan merasa ingin jatuh kekanan.