DI APOTEK MEULABOH
DISUSUN OLEH:
NAMA:
NIM :
KELAS:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya proses penulisan Laporan Magang Early Exposure yang
merupakan salah satu rangkaian dari proses Bina Bakat Minat Kepemimpinan
(BBMK) Fakultas Farmasi Universitas Andalas ini dapat diselesaikan dengan
lancar dan tepat pada waktunya.
Kegiatan Early Exposure ini sudah saya laksanakan selama 5 hari berturut
turut yaitu pada tanggal 24 Januari 2022 – 28 Januari 2022 di Apotek Meulaboh
yang beralamat di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten
Aceh Barat.
Kegiatan Magang Early Exposure ini merupakan suatu hal yang membuka
wawasan serta pengalaman di bidang farmasi karena dapat merasakan dunia kerja
secara nyata. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta dukungan dan kerja
sama pihak. Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak dr. Ilum Anam, Sp.PD. Ka. Geh selaku Pemilik klinik dan Sarana Apotek,
dan bapak Apt. Anshar, S. Farm, selaku Apoteker Pengelola Apotek di Apotek
Meulaboh yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan
magang.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan perbaikan selanjutnya.
BAB II ISI
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Hari Pertama (Pengenalan Struktur Apotek)
a. Sejarah Apotek
b. Identititas Apotek
Nama Apotek : Apotek Meulaboh
-Informasi lainnya
b. Kesesuaian Farmasetik
Berupa bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas,
cara, dan lama pemberian obat
c. Pertimbangan Klinis
Berupa adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian dosisobat,
kesesuaian jumlah obat, kesesuaian durasi obat, ataupun informasi
lainnya.
2. Penyiapan obat
Penyiapan obat meliputi:
Peracikan obat
Pemberian etiket
Kemasan obat yang diserahkan
Penyerahan obat
Informasi obat
Konseling
Monitoring Penggunaan Obat
Selain peracikan dan pelayanan obat pada hari kedua ini juga
membahas mengenai pembentukan dosis, membuat copy resep, jenis obat
yang terdapat di Apotek Meulaboh, Daftar Obat Wajib Apotek
(DOWA), serta Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN).
Copy resep atau salinan resep merupakan salinan tertulis dari suatu
resep yang dibuat oleh apotek. Pembuatan copy resep bertujuan untuk
memudahkan pasien agar dapat membeli obat yang sebelumnya sudah
pernah di beli di apotek tanpa bertemu dengan dokter kembali. Salinan
resep memuat :
a. Semua keterangan yang terdapat dalam resep asli.
b. Tanda tangan atau para Apoteker Pengelola Apotek (APA)
c. Nama dan alamat apotek
d. Nama dan Nomor Surat Izin Pengelolaan Apotek
e. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan atau tanda
nedet (nedetur) untuk obat yang belum diserahkan.
f. Nomor resep dan tanggal penulisan resep.
Resep dan Copy resep harus di rahasiakan. Selain itu Resep dan Copy
resep hanya boleh diperlihatkan kepada Dokter penulis resep atau dokter
yang merawat pasien dan petugas kesehatan yang berwenang.
Obat Wajib Apotek (DOWA) adalah beberapa obat keras yang dapat
diserahkan tanpa resep dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di
apotek. Sedangkan Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) adalah daftar
obat terpilih yang paling dibutuhkan dan yang harus tersedia di Unit
Pelayanan Kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
1.3. Hari Ketiga (Gudang Farmasi)
Pada hari ketiga, mencakup pembahasan mengenai metode penyimpanan
obat berjenis Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Keras, Narkotika,
Psikotropika, maupun Vaksin. Semua jenis obat tersebut memiliki cara atau
metode penyimpanan yang juga berbeda.
Obat bebas adalah obat yang dapat diperoleh secara bebas tanpa resep
dokter dan dapat dibeli di apotek, toko obat, atau toko biasa. Contoh
obat bebas yang terdapat di Apotek Meulaboh, antara lain yaitu: Bioralit,
Dexanta, Neurobion, Paracetamol, Polysilane.
Obat bebas terbatas adalah obat yang diberi batas pada setiap takaran dan
kemasan yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat
dikenali oleh penderita sendiri. Obat bebas terbatas dapat dibeli tanpa
resep dokter. Contoh golongan obat bebas terbatas di apotek Meulaboh
antara lain: Antimo, Betadine, Forte, Ibuprofen, dan Zenirex. Berikut
tanda peringatan pada kemasan obat bebas terbatas :
3. Obat keras
Obat kadaluarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan obat. Pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak yang
2
mengandung psikotropika atau narkotika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Sedangkan
pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak selain Psikotropika dan Narkotika
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki Surat Izin Praktek
atau Surat Izin Kerja. Pemusnahan obat yang kadaluarsa atau rusak
tersebut dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan.
Selanjutnya Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) dan Daftar Obat Essensial
Nasional yang terdapat di Apotek Meulaboh :
1. Daftar Obat Wajib Apotek
Daftar Obat Wajib Apotek adalah Daftar Obat Keras yang boleh
diserahkan Apoteker tanpa resep dokter. Persayaratan yang harus
dilakukan dalam penyerahan Obat Wajib Apotek adalah sebagai
berikut:
a. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data
pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita
b. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh
diberikan kepada pasien
c. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar, mencakup:
indikasi, kontraindikasi, cara pemakaian, cara penyimpanan, dan
efek samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang
disarankan bila efek yang tidak dikehendaki tersebut timbul.
Tujuan Obat Wajib Apotek adalah memperluas keterjangkauan obat
untuk masyarakat, sehingga obat obat yang tergolong dalam Obat Wajib
Apotek (OWA) adalah obat yang diperlukan bagi kebanyakan penyakit
yang diderita pasien.
Selanjutnya Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), Obat Esensial
adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan dalam pelayanan Kesehatan.
Sedangkan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar yang
berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit
pelayanan Kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakan
standar nasional minimal untuk pelayanan Kesehatan.
2
1. Meningkatkan ketepatan, keamanan, dan kerasionalan penggunaan
obat.
2. Memperluas, meratakan, dan meningkatkan mutu pelayanan
Kesehatan
Contoh beberapa jenis obat yang termasuk dalam Daftar Obat Esensial
Nasional adalah :
Pelayanan Informasi Obat (PIO) setiap hari kepada pasien yang datang ke
apotek.
Tujuan Pelayanan Informasi Obat, antara lain:
a. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien atau tenaga
kesehatan di lingkungan rumah sakit
b. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan obat atau sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai
c. Meningkatkan profesionalisme apoteker
2
Kegiatan Pelayanan Informasi Obat, meliputi :
∙ Menjawab pertanyaan.
∙ Menerbitkan bulletin, leaflet, poster, atau newsletter.
∙ Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lainnya.
∙ Melakukan penelitian.
1.5. Hari Kelima (Pendalaman Ilmu Kefarmasian)
Pada hari kelima, saya membahas mengenai pelayanan kefarmasian di
apotek, kedudukan kefarmasian di apotek, pemusnahan resep, melihat
contoh surat pemesanan obat, contoh surat pemesanan narkotika dan
psikotropika, contoh kartu stok, contoh kwitansi resep, contoh etiket,
contoh bungkus obat, serta mendokumentasikan lemari obat maupun
bangunan apotek.
2
∙ Pemantauan terapi obat
∙ Monitoring efek samping obat
2
BAB II
ISI
2.1. Kegaiatan Hari Pertama
2
seperti nama dan alamat apotek, nama APA dan Nomor SIA, tanda tangan
dan lainnya.
Pada magang ini saya diajarkan cara meracik obat yang baik dan
benar, obat racikan yang dibuat dalam bentuk kapsul.
Selanjutnya pada hari itu saya juga melihat jenis jenis obat yang
terdapat di Apotek Meulaboh, dari yang saya amati terdapat jenis obat
bebas, obat bebas terbatas, obat keras dan obat narkotika serta psikotropika.
Selanjutnya obat tradisional yang bergolongan jamu,
fitofarmaka, ataupun Obat Herbal Terstandar (OHT).
2
Selain itu juga ada yang diletakkan di dalam lemari kaca yaitu obat yang
berbentuk sediaan salep dan krim. Selanjutnya juga ada fasilitas kukas
untuk menyimpan obat obat yang memerlukan suhu rendah. Selanjutnya,
obat narkotika dan psikotropika disimpan didalam lemari khusus.
2
APA menjelaskan yang terjalankan hanya PIO.
2
4 jenis, yaitu Surat Pesanan Obat Bebas dan obat obatan tertentu, Surat
Pesanan Obat Prekursor, Surat Pesanan Obat Narkotika, dan Surat Pesanan
Obat Psikotropika. Selanjutnya juga terdapat kartu stok. Kartu stok obat
adalah kartu yang berfungsi mencatat mutasi obat, berfungsi dalam
menyusun laporan, serta mengetahui pergerakan obat di Apotek.
2
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
∙ Pemilik Sarana Apotek (PSA) adalah bapak dr. Ilum Anam, Sp.PD.
Ka. Geh dan Apoteker Pengelola Apotek (APA) di Apotek
Meulaboh adalah Bapak Apt. Nelvi Anshar, S. Farm. Apotek
Meulaboh memiliki Asisten Apoteker (AA) yaitu Rizka Rahmah,
AMd. Farm.
∙ Pelayanan dan pengelolaan obat di Apotek Meulaboh sudah
dapat dikatakan baik
∙ Pelayanan obat di Apotek Meulaboh dapat berupa Pelayanan Obat
dengan
Meulaboh
2
∙ Apotek Meulaboh juga melayani Salinan atau Copy Resep
∙ Etiket yang terdapat di Apotek Meulaboh adalah Etiket Putih untuk
obat dalam dan Etiket Biru untuk Obat Luar
∙ Bentuk sediaan obat yang dijual oleh Apotek Meulaboh, antara lain
yaitu
: Tablet, Kapsul, Syrup, Salep, Krim, Puyer, Suspensi, dan lain lain
3.2. Saran
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
.