Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MAGANG

APOTEK/RS/PUSKESMAS/KLINIK

OLEH:
NAMA: ANNISA KHAIRANI
NO. BP: 1911013035
KELAS: A
JURUSAN: FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
pelaksanaan Kegiatan Kunjungan Kefarmasian yaitu Magang di Apotek New Dianda,
Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pelaksanaan kegiatan Magang di salah satu tempat pelayanan kefarmasian,
tepatnya di Apotek New Dianda ini berlangsung pada tanggal 24-26 Desember 2019.
Laporan ini merupakan laporan kegiatan magang dalam rangka Early Exposure oleh
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas tahun pertama yang bertujuan
sebagai pengenalan awal terhadap profesi farmasi, serta lebih mengenal bagaimana
realitas pengaplikasian pelayanan kefarmasian di lapangan.
Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu penulis agar dapat menyelesaikan kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Penulis berharap semoga pengetahuan dan pengalaman
yang penulis peroleh selama kegiatan magang ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
A. HARI PERTAMA ....................................................................................................... 1
1. Profil Apotek............................................................................................................. 1
2. Struktur Kepengurusan ............................................................................................. 1
3. Sejarah Apotek .......................................................................................................... 2
4. Fungsi Pegawai ......................................................................................................... 2
5. Fasilitas Apotek ........................................................................................................ 3
B. HARI KEDUA ............................................................................................................. 3
1. Manajemen Apotek ................................................................................................... 3
2. Jenis Obat yang di Jual.............................................................................................. 4
3. Administrasi Apotek ................................................................................................. 5
4. DOWA ...................................................................................................................... 5
5. DOEN ....................................................................................................................... 6
C. HARI KETIGA ........................................................................................................... 7
1. Pelayanan Obat dengan Resep .................................................................................. 7
2. Pelayanan Obat Tanpa Resep .................................................................................... 7
BAB 2 ISI……………………………………………………………………………………..9
A. Kegiatan Hari-1 ........................................................................................................... 9
B. Kegiatan Hari-2 ........................................................................................................... 9
C. Kegiatan Hari-3 ......................................................................................................... 10
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...11
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 11
B. Saran .......................................................................................................................... 11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. HARI PERTAMA
1. Profil Apotek
Apoteker Pengelola Apotek (APA) merupakan apoteker yang telah diberi Surat
Ijin Apoteker agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apoteker
Pengelola Apotek New Dianda sendiri adalah Bapak Dra. Salmi Sabirin, Apt.
Mkes.
Dalam mendirikan apotek, apoteker harus memiliki Surat Izin Apotek (SIA),
yaitu surat yang diberikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia kepada
apoteker atau apoteker yang bekerja sama dengan PSA untuk mendirikan
apotek di suatu tempat tertentu. No. izin apotek New Dianda: 02/DKK-
BUK/APT/III/2012
Sedangkan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) adalah surat izin yang diberikan
kepada apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian. No. izin apoteker di apotek New Dianda (Bapak Salmi
Sabirin): 446/07/DPMPTSPPTK/SIPA/2018.

2. Struktur Kepengurusan
Untuk dapat melaksanakan tugas dan pelayanan kefarmasian kepada
masyarakat dan penanganan administrasi secara teratur, diperlukan personil-
personil atau struktur organisasi yang teratur, yang dapat menguasai bidangnya
masing-masing. Adapun struktur kepengurusan Apotek New Dianda terdiri
dari :
Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi Surat Ijin
Apoteker agar bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apoteker
Pengelola Apotek New Dianda adalah Bapak Dra. Salmi Sabirin, Apt. Mkes.
Pemilik Sarana Apotek (PSA) adalah perorangan atau badan usaha yang
mendirikan apotek yang telah mendapat izin sesuai ketentuan yang berlaku.
Pemilik Sarana Apotek New Dianda adalah Ibuk Syafrida.

1
Asisten Apoteker (AA) adalah mereka yang berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai Asisten
Apoteker. Asisten Apoteker di Apotek New Dianda adalah Rohil Suci
Febrianti.
Petugas/Staff di Apotek New Dianda ada 4 orang yaitu:
 Nitika
 Dania Rahma Sari
 Tito Siswanto
 Yane Anggraeni

3. Sejarah Apotek
Pada awalnya apotek New Dianda ini didirikan pada pertengahan tahun
1989 di pasar banto Bukittinggi oleh ibuk Syafrida dengan nama awal apotek
Dianda. Lalu sekitar pada tahun 1992 apotek ini pindah lokasi ke simpang raya
aur kuning dan pada saat itu apoteker nya juga berganti. Berselang sekitar 17
tahun, yaitu tepatnya pada tahun 2009 apotek ini mengalami perkembangan
sehingga didirikan lah apotek Dianda ke 2 dengan nama apotek New Dianda.
Lalu dikarenakan oleh satu dan lain hal, saat ini seperti yang kita ketahui hanya
tersisa apotek New Dianda.

4. Fungsi Pegawai
Fungsi Masing-Masing Komponen Pengurus Apotek yaitu
a. Pemilik Sarana Apotek, mempunyai tugas :
Memimpin dan mengatur kerja di apotek
Memberi pengarahan kepada Apoteker dan Asisten Apoteker
Memberikan modal untuk membeli persediaan obat Mengontrol system
keuangan di apotek secara rutin.
b. Apoteker Pengelola Apotek, mempunyai tugas :
Menyusun dan meneliti rencana kebutuhan yang diperlukan untuk
menyediakan obat-obatan dan alkes.

2
Merencanakan, mengatur, mengkoordinasi dan mengendalikan
kegiatan yang ada dilingkungan apotek.
Secara aktif berusaha dengan bidang tugasnya meningkatkan hasil
usaha apotek.
Membina serta memberi petunjuk teknis farmasi kepada bawahannya
terutama dalam pemberian informasi kepada masyarakat.
c. Asisten Apoteker, mempunyai tugas :
Membantu apoteker dalam kegiatan penyaluran perbekalan farmasi.
Untuk melayani pasien.
Membantu apoteker untuk menyetok obat tiap bulan.
d. Staff
Membantu dalam kegiatan konsumen dan administrasi

5. Fasilitas Apotek
Di Apotek New Dianda tidak tersedia fasilitas praktik dokter seperti
yang ada pada beberapa apotek klinik.

B. HARI KEDUA
1. Manajemen Apotek
Salah satu bagian dari manajemen apotek yaitu manajemen bagaimana
penyimpanan obat di apotek tersebut. Beberapa cara atau mekanisme
penyimpanan obat di apotek New Dianda yaitu:
Obat ditempatkan berdasarkan bentuk sediaan obat dan alfabetis,
maksudnya yaitu pada penyusunan obat di etalase, obat yang BSO nya
padat seperti tablet dan kaplet akan disusun berdekatan, dan begitu juga
dengan obat dalam BSO lain seperti semisolid dan liquid juga akan
disusun berdekatan. Hal ini bertujuan memudahkan para staff mencari
suatu obat dalam melayani konsumen.
Obat ditempatkan bedasarkan golongan obatnya, seperti untuk obat
golongan bebas dan bebas terbatas disimpan di etalase bagian depan,
untuk golongan obat keras dan keras terbatas disimpan di etalase bagian

3
belakang. Sedangkan untuk golongan obat psikotropika disimpan di
lemari berbeda.
Obat ditempatkan berdasarkan sifat obat, karena ada beberapa obat yang
harus disimpan berdasarkan suhu yang sesuai.

2. Jenis Obat yang di Jual


Di apotek New Dianda yang dijual hanya obat bebas, obat bebas terbatas
dan obat keras karena untuk obat psikotropika dan narkotika mekanisme
pelaporannya agak sulit.
a. Obat Bebas
Obat bebas yaitu obat yang dapat dibeli dengan bebas dan tidak membahayakan
bagi si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan dan diberi tanda lingkaran
bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam.
Contoh: sanmol, insto, OBH combi.
b. Obat Bebas Terbatas
Obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya
dari produsen / pabriknya dan diberi tanda bulat berwarna biru serta diberi
peringatan. Misalnya : mixagrif, combantrin, bodrex dll.
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas,
berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima)
sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih
sebagai berikut:
c. Obat Keras
Obat keras adalah semua obat yang meliputi :
Mempunyai takaran atu dosis maksimum (DM) / yang tercantum dalam
daftar obat keras yang ditetapkan pemerintah.
Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi
hitam dan huruf “ K “ yang menyentuh garis tepinya.
Semua obat baru kecuali dinyatakan oleh pemerintah (DEPKES RI) tidak
membahayakan.
Semua sediaan parental/ injeksi/ infus intravena.

4
Misalnya :ponstan, antalgin, amoxicillin, sanprima, aciclovir, ambroxol
dll.

3. Administrasi Apotek
Pengadaan perbekalan farmasi di Apotek New Dianda mencakup obat
dan alat kesehatan. Pengadaan perbekalan farmasi di apotek dilakukan secara
selektif menggunakan sistem pareto, yaitu sistem yang memprioritaskan
penyediaan barang-barang yang laku. Jadi barang dipesan berdasarkan
kebutuhan dan seringnya barang tersebut dicari orang. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya penumpukan barang yang berlebih. Keuntungan lain
dari system pareto adalah perputaran modal menjadi cepat, menghindari
kerusakan barang, dan memperkecil kemungkinan barang hilang, Obat, alat
kesehatan, dan barang-barang OTC (Over The Counter) yang tinggal sedikit
atau sudah habis dicatat pada buku defekta, kemudian pemesanan dan
pembelian barang didasarkan pada buku defekta.
Jumlah yang akan dipesan didasarkan pada perkiraan kebutuhan sebelumnya
barang yang telah dicatat dalam buku defekta kemudian dilakukan pemesanan
ke distributor dengan menggunakan Surat Pesanan (SP). Barang yang dipesan
akan dikirim oleh distributor disertai dengan faktur.

4. DOWA
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh
apoteker di apotek tanpa resep dokter.
Menurut permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang
dapat diserahkan yaitu:
Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah
usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada
kelanjutan penyakit.
Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan.

5
Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia.
Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Contoh obat wajib apotek No. 1 (artinya yang pertama kali ditetapkan)

Obat kontrasepsi : Linestrenol (1 siklus)


Obat saluran cerna : Antasid dan Sedativ/Spasmodik (20 tablet)
Obat mulut dan tenggorokan : Salbutamol (20 tablet)

Contoh obat wajib apotek No. 2

Bacitracin Cream (1 tube)


Clindamicin Cream (1 tube)
Flumetason Cream (1 tube), dll

Contoh Obat Wajib Apotek No.3 :

Ranitidin
Asam fusidat
Alupurinol, dll,

5. DOEN
Berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan RI No.
791/MenKes/SK/VIII/2008. Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN)
merupakan daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan dan harus tersedia di
Unit Pelayanan Kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
Obat Essensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan
rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai
fungsi dan tingkatnya.

6
DOEN disusun berdasarkan kelas terapi memakai nama generik. Nama
generik adalah nama obat yang berlaku diseluruh dunia. Merupakan komposisi
dari obat dengan nama dagang.

C. HARI KETIGA
1. Pelayanan Obat dengan Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan perundang-undangan yang berlaku kepada
apoteker pengelola apotek untuk menyiapkan dan membuat, meracik serta
menyerahkan obat kepada pasien. Pelayanan resep yaitu dengan cara :
Meskipun selama 3 hari magang di Apotek New Dianda saya tidak
menemukan pelayanan resep secara langsung, tetapi tata cara yang benar dalam
melayani resep yaitu :
Pertama resep di terima lalu dilihat keaslian resepnya dari nama dokter, Surat Izin
Praktek (SIP) dokter, tandatangan dokter, serta kelengkapan resep, resep
dikatakan lengkap apabila ada tanggal penulisan resep, tanda R/ pada bagian kiri,
nama obat, jumlah dan dosis obat, aturan pemakaian, nama, alamat dan umur
pasien .Kemudian dilakukan pembayaran oleh pasien. Setelah semua itu
dilakukan selanjutnya menyiapkan obat dan menulis etiket tulis juga copy resep
dan kwitansi jika diminta oleh pasien, setelah obat siap obat di serahkan kepada
pasien, sebelum obat diserahkan obat dilakukan pengecekan ulang apakah obat,
dosis obat, dan penulisan etiket sudah sesuai dengan yang tertulis pada resep, jika
sudah sesuai dengan resep lalu diserahkan kepada pasien.

2. Pelayanan Obat Tanpa Resep


Pelayanan obat tanpa resep dokter dilakukan atas permintaan langsung
dari pasien. Obat-obat yang dapat dilayani tanpa resep dokter meliputi obat bebas,
obat bebas terbatas, obat keras yang tercantum dalam Daftar Obat Wajib Apotek
(DOWA), obat tradisional, kosmetika dan alat kesehatan.
Pelayanan tanpa resep terbagi menjadi dua yaitu pasien tidak tahu obat
yang akan dibeli dan pasien tahu obat yang akan dibeli:

7
Pasien tidak tahu obat yang akan dibeli
Apabila pasien tidak mengetahui obat yang akan dibeli, maka perlu
dilakukan komunikasi pada pasien dengan cara menanyakan untuk
siapakah obat yang akan dibeli, umur penderita, apa gejala yang dialami
oleh penderita, apa saja keluhannya, setelah semua pertanyaan terjawab
maka disarankan menggunakan salah satu obat, jika pasien setuju lalu
dilakukan pembayaran dan obat disiapkan, lalu obat dilihat jumlah, dosis,
bentuk sediaan dan diberikan wadah yang baik dan diserahkan kepada
pasien.
Pasien tahu obat yang akan dibeli
Apabila pasien tahu obat yang akan dibeli maka langsung saja dilakukan
pembayaran dan obat disiapkan, lalu obat dilihat jumlah, dosis, bentuk
sediaan dan diberikan wadah yang baik dan diserahkan kepada pasien.

8
BAB 2

ISI
A. Kegiatan Hari-1
Berkenalan dengan pemilik dan petugas yang ada di apotek pada hari itu, lalu
setelah itu berbincang kecil untuk mencari tahu profil apotek, kepengurusan di apotek
New Dianda, sejarah berdirinya apotek New Dianda, serta fasilitas yang ada di apotek
ini. Setelah itu barulah mulai memperhatikan bagaimana pelayanan obat oleh petugas
di apotek, serta mnegenali obat obat yang sering dibeli atau lumayan laku dalam hari
itu dan mencari tahu guna obat itu.

B. Kegiatan Hari-2
Pada hari berikutnya kegiatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan hari
pertama, yaitu pertama tama mencari tahu bagaimana manajemen di apotek New
Dianda yaitu seperti berdasarkan apa atau bagaimana cara penyimpanan obat di apotek
ini, obat obat apa saja yang dijual, serta bagaimana administrasi apotek (misal:
mekanisme pengadaan obat dan alkes yang ada di apotek New Dianda sendiri).

9
C. Kegiatan Hari-3
Pada hari ketiga juga sama seperti hari sebelumnya, kegiatannya yang dilakukan
diantaranya memperhatikan dan membantu petugas dalam pelayanan obat,
memperhatikan saat PSA melakukan transaksi pengadaan obat dan alkes dengan
perwakilan sebuah PBF yang datang ke apotek, serta mencoba mengenali merk-merk
obat yang sering dibeli dan fungsinya.

10
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan kegiatan magang apotek di
Apotek New Dianda selama tiga hari, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Apotek New Dianda telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik
sesuai dengan peraturan yang berlaku, mulai dari administrasi , keuangan,
sistem pengadaan dan penyimpanan obat, pelaporan, serta pelayanan obat
kepada masyarakat.
2. Perkembangan Apotek New Dianda selama ini cukup baik karena didukung
oleh lokasi yang strategis

B. Saran
Untuk mengantisipasi agar jumlah konsumen tidak menurun, perlu
ditingkatkan pelayanan dalam berbagai hal meliputi:
 Melengkapi stok obat.
 Penataan barang/obat pada etalase disusun penuh dan semenarik
mungkin untuk memberikn kesan bahwa apotek kita mampu
menyediakan obat dengan baik.
 Menjaga kebersihan dan kerapian lemari.
 Asisten apoteker lebih ramah dan mampu memberikan informasi obat
dengan baik.

11
12

Anda mungkin juga menyukai