“APOTEK CARE”
DOSEN PENGAMPU:
Dr. apt. Hadi Kuncoro., S.Farm., M.Farm
Disusun Oleh :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................................................4
D. Visi dan Misi.....................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................................5
2.1 Definisi Apotek.............................................................................................................................5
2.2 Jenis jenis Apotek.........................................................................................................................5
2.3 Peraturan /dasar hukum Apotek....................................................................................................6
2.4 Alur Perizinan dan Syarat Pendirian Apotek................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
ISI...............................................................................................................................................................9
3.1 Identitas Apotek............................................................................................................................9
3.2 Struktur Organisasi.......................................................................................................................9
3.3 Aspek Lokasi..............................................................................................................................10
3.4 Bangunan....................................................................................................................................12
3.5 Sarana dan Prasarana..................................................................................................................12
3.6 Analisis SWOT...........................................................................................................................15
3.7 Aspek Pemasaran atau Strategi Pemasaran dan Rencana Pengembangan Apotek.....................16
3.8 Proses manajemen Pengelolaan Apotek.....................................................................................16
3.9 Standar Operasional Prosedur di Apotek...................................................................................20
3.10 Aspek Modal dan Keuangan.......................................................................................................25
BAB IV.....................................................................................................................................................28
PENUTUP................................................................................................................................................28
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................28
4.2 Saran............................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Permenkes No. 35 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di
Apotek, menyatakan bahwa Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Adapun berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, maka definisi apotek adalah tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan
apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya,
baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam
pelaksanaanya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient
oriented) dan institusi bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan
kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat - obatan yang dibutuhkan masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai
institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan hal ini dapat
dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak
sedikit. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek
ekonomi demi kepentingan pasien.
Lokasi atau tempat yang digunakan untuk mendirikan Apotek Maju Sejahtera
yaitu akan didirikan di Jl. Poros Kongbeng-Berau RT.08, No.81 Desa Miau Baru, Kec.
Kongbeng, Kab. Kutai Timur, berdekatan dengan Klinik Bersalin. Alasan pendirian
Apotek di jalan tersebut, karena jalan tersebut merupakan kawasan ramai penduduk dan
belum ada apotek di daerah tersebut, Kemudian dekat dengan klinik yaitu klinik bersalin
yang merupakan instalasi farmasi sehingga untuk obat-obatannya dapat menunjang
klinik bersalin tersebut. Sehingga dari beberapa hal dapat menjadi pertimbangan kami
untuk mendirikan Apotek di kawasan tersebut dan memberi kesempatan untuk mendapat
profit yang cukup tinggi karena belum adanya Apotek di sekitar area lokasi pendirian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana identitas pengelolaan apotek ?
2. Bagaimana analisis SWOT apotek ?
3. Bagaimana aspek pemasaran dan strategi apotek ?
4. Bagaimana pengelolaan manajemen apotek ?
C. Tujuan
1. Mengetahui identitas pengelolaan apotek
2. Mengetahui analisis SWOT apotek
3. Mengetahui aspek pemasaran dan strategi apotek
4. Mengetahui pengelolaan manajemen apotek
Proses perizinan ini dilakukan secara terintegrasi melalui sistem online OSS
RBA (baik perizinan baru, perpanjangan, dan perubahan). Agar implementasi
OSS RBA optimal, stakeholder harus membaca regulasi dan petunjuk
teknis/panduan terkait. Skema penerbitan izin usaha apotek dan toko obat
1. Penerbitan NIB
Sebelum melakukan kegiatan usaha, Pelaku Usaha wajib memiliki NIB
yang diterbitkan melalui Sistem OSS.Pelaku Usaha melakukan tahapan
persiapan
2. Penyampaikan persyaratan izin
Pelaku Usaha wajib memenuhi dan menyampaikan pemenuhan persyaratan
izin (standar usaha) ke sistem OSS
3. Verifikasi
Sistem OSS meneruskan kepada DPMPTSP kabupaten/kota untuk
dilakukan verifikasi. DPMTPSP meneruskan ke Dinkes Kab/Kota untuk
dilakukan verifikasi
4. Sertifikasi
Dinkes Kab/Kota menerbitkan Sertifikasi Standar jika memenuhi syarat
dan menyampaikan hasil verifikasi kepada DPMPTSP apakah memenuhi
atau tidak memenuhi syarat
5. Notifikasi
DPMPTSP melakukan Notifikasi hasil verifikasi kepada Sistem OSS
berupa memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan
6. Penerbitan Izin
Notifikasi “memenuhi persyaratan”, Sistem OSS menerbitkan izin Notifikasi
“tidak memenuhi persyaratan”, pelaku usaha memenuhi kelengkapan
persyaratan izin melalui Sistem OSS DPMPTSP provinsi, DPMPTSP
kabupaten/kota tidak memberikan notifikasi hasil verifikasi, Sistem OSS
menerbitkan izin.
BAB III
ISI
Pemilik Apotek:
Sri Harunti
Apoteker Pengelola
Apt. Sri Harunti, S.Farm
Tempat parkir
wastafel
Pintu utama masuk Apotek
E E
T T
A A
L Ruang L
A tunggu A
S S
E E
Etalase
Ruang wastafel
peracikan
Meja kerja
apotek
Etalase obat
keras toilet
2. Lokasi Apotek
JL. Poros Kongbeng Berau RT.08 No.81 Desa Miau Baru Kecamatan
Kongbeng Kabupaten Kutai Timur
3.4 Bangunan
Bangunan apotek bersifat permanen serta memiliki fungsi keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada pasien serta
perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat,
anak- anak dan orang lanjut usia. Pengaturan Apotek bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek, memberikan
perlindungan pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kefarmasian di apotek dan menjamin kepastian hukum bagi setiap tenaga
kefarmasian dalam memberikan pelayanan kefarmasian Apotek.
3.5 Sarana dan Prasarana
1. Sarana
2. Prasarana
e. Penyaluran/Pengeluaran Barang
Pengeluaran barang di Apotek Care dilakukan sesuai dengan
permintaan, baik resep maupun non resep dengan melakukan pengecekan
terlebih dahulu secara fisik ketersediaan obat yang diminta. Untuk
pembayaran pembiayaan obat dilakukan secara tunai.
f. Pengendalian
Pengendalian persediaan barang dilakukan oleh tenaga teknis
kefarmasian. Apabila ada barang yang kosong atau jumlahnya tersisa sedikit,
maka harus ditulis di dalam buku defekta, hal ini berguna untuk mengetahui
jenis barang yang harus dipesan atau dibeli. Pembelian atau pemesanan barang
bisa dilakukan setiap hari berdasarkan data dari buku defekta. Pemeriksaan stok
fisik barang yang ada di apotek dilakukan setiap hari oleh tenaga teknis
kefarmasian.
2. Administratif
Kegiatan administrasi yang akan dilakukan di Apotek Care adalah kegiatan
pencatatan dan pelaporan, yang meliputi:
a. Buku pembelian
Buku pembelian yaitu buku yang mencatat semua barang yang diterima
dari distributor sebagai hasil pembelian. Pencatatan dilakukan setiap
barang didatangkan dari PBF ke apotek yang disertai faktur pembelian.
b. Buku penjualan
Buku penjualan yaitu buku yang mencatat semua penjualan barang baik
melalui resep maupun penjualan bebas
c. Pencatatan defekta
Defekta atau buku pesanan barang berisi keperluan barang yang habis
atau hampir habis selama pelayanan atau barang-barang yang stoknya
dianggap kurang karena barang tersebut diperkirakan akan cepat terjual,
sehingga harus segera dipesan agar dapat tersedia secepatnya sebelum
stok habis.
d. Pencatatan Stok Barang
Mencatat jumlah barang yang masuk dari pembelian barang dan jumlah
barang yang keluar dari hasil penjualan serta jumlah barang yang masih
tersedia di apotek. Pencatatan ini untuk mempermudah pengawasan
terhadap persediaan obat dan kebutuhan masing-masing obat serta
mengawasi arus barang agar penyalurannya mengikuti kaidah First In
First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) sehingga
mengurangi resiko obat-obat kadaluarsa.
e. Pencatatan Surat Pesanan
Permintaan barang dicatat dalam surat pesanan berupa kebutuhan barang
apotek yang berisi jenis dan jumlah barang yang dibutuhkan yang
kemudian dikirimkan ke masing-masing distributor atau PBF yang sesuai
dengan jenis-jenis barang yang dipesan.
f. Pencatatan Rekap Resep
Perekapan resep dilakukan setiap hari dimana resep dikumpulkan dan
dipisahkan berdasarkan tanggal dibuat atau dikeluarkannya resep, yang
kemudian disimpan sebagai arsip apotek.
Resep yang sudah direkap berdasarkan tanggal resep, kemudian
dicatat. Adapun pencatatan meliputi:
1) Nama dokter penulis resep,
2) Jumlah resep yang dikeluarkan,
3) Nama dan jumlah obat yang diresepkan,
4) Total harga.
Resep disimpan selama sekurang-kurangnya 5 tahun dan harus
dirahasiakan. Resep hanya boleh ditunjukkan kepada pasien, dokter yang
menulis resep, dokter yang merawat pasien atau petugas medis lain dan
pihak-pihak lain yang berwenang sesuai dengan undang-undang.
g. Pencatatan bukti retur barang meliputi: tanggal, No.SP, tanggal beli,
dikembalikan kepada, nomor, nama barang, quantity, kemasan, harga, retur
diskon, jumlah harga, retur pajak dan jumlah retur.
3.9 Standar Operasional Prosedur di Apotek
a. Pasien datang
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan
c. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian
bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat
d. Menghitung harga minta persetujuan terhadap nominal harga
e. Bila harga sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien
sesuai dengan permintaan meliputi: nama obat dan jumlah obat
f. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
obat dan efek samping obat yang diperlukan pengatasan pertama terhadap
efek samping yang ditimbulkan
a. Pasien datang
b. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat yang
dibutuhkan
c. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya
d. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu
dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah)
e. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat
f. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
g. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas
h. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi:
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan
obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan
i. Catat nama pasien, alamat, dan no telepon pasien
j. Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai pasien data record.
1. Modal
Total Biaya Rutin Bulanan : Rp. 15.000.000,- + Rp. 900.000,- = Rp. 15.900.000,-
d. Biaya variabel
Uraian Pengeluaran
OTC, Alkes, dan BMHP 80% x Rp. 288.000.000,- Rp. 230.400.000,-
OWA 70% x Rp. 216.000.000,- Rp. 151.200.000,-
Obat Resep 70% x Rp. 180.000.000,- Rp. 126.000.000,-
Total Rp. 507.600.000,-
Total Pengeluaran = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 190.800.000 + Rp. 507.600.000
= Rp. 698.400.000
4. Analisis Keuangan
Payback Period (PBP) = (total investasi) / (laba bersih) x 1 tahun
= 139.000.000 / 56.160.000 x 1 tahun
= 2,5 Tahun
Return On Investment = (laba bersih) / (total investasi) x 100%
(ROI) = 56.160.000 / 139.000.000 x 100%
= 40,0%
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas apotek Care memiliki lokasi yang strategi dipinggir jalan
dan penduduk yang sangat padat. Selain itu Apotek Care akan memiliki banyak keuntungan
dikarenakan diwilayah tersebut belum ada terdapat apotek, sehingga masyarakat Miau akan
menjadi pelanggan tetap, sehingga apotek Care layak didirikan.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada studi kelayakan Apotek ini yaitu dapat dijadikan
gambaran, rencana strategi serta dapat mengetahui langkah-langkah dalam perizinan Apotek.
DAFTAR PUSTAKA