Disusun Oleh :
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Visi Pendirian Apotek .............................................................................. 2
1.3 Misi Pendirian Apotek ............................................................................. 2
1.4 Motto Pendirian Apotek ........................................................................... 2
1.5 Tujuan Pendirian Apotek ......................................................................... 2
BAB 2. PROFIL APOTEK ..................................................................................... 4
BAB 3. LOKASI, SARANA DAN PRASARANA ................................................ 5
3.1 Lokasi Apotek .......................................................................................... 5
3.2 Sarana ....................................................................................................... 5
3.3 Prasarana .................................................................................................. 9
BAB 4. KONDISI SEKITAR APOTEK ............................................................... 10
4.1 Penduduk ................................................................................................ 10
4.2 Fasilitas Kesehatan di Sekitar Apotek .................................................. 10
4.3 Jumlah Pesaing...................................................................................... 11
4.4 Analisis SWOT ..................................................................................... 11
BAB 5. PENGELOLAAN SDM ........................................................................... 14
5.1 Perencanaan Kegiatan ............................................................................ 14
5.2 Deskripsi Tugas ...................................................................................... 15
5.3 Struktur Organisasi ................................................................................ 17
5.3.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 17
5.3.2 Jumlah Tenaga Kerja ................................................................... 17
5.3.3 Profil APA dan TTK .................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19
LAMPIRAN .......................................................................................................... 20
BAB 1. PENDAHULUAN
1
berdasarkan data-data dari berbagai sumber yang dianalisis. Studi kelayakan adalah
suatu rancangan secara komprehensif mengenai rencana pendirian apotek baru
untuk melihat kelayakan usaha baik dari pengabdian profesi maupun sisi bisnis
ekonominya. Sehingga proposal studi kelayakan pendirian Apotek “Kilat” ini
diharapkan dapat memudahkan akses masyarakat untuk mendapatkan obat yang
legal dan pelayanan kefarmasian yang tepat, serta dapat mengenalkan profesi
apoteker pada masyarakat.
1.2 Visi Pendirian Apotek
Menjadi apotek dengan pelayanan kefarmasian yang terpercaya dan inovatif
serta berorientasi pada mutu kehidupan pasien tanpa menurunkan profesionalitas,
keamanan dan kualitas pengobatan sehingga dapat dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat tanpa adanya kesenjangan sosial.
1.3 Misi Pendirian Apotek
1. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang
bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Melaksanakan Home Pharmacy Care sebagai pelayanan kefarmasian yang
optimal oleh Apoteker yang professional berlandaskan Nine Star
Pharmacist.
1 Mengevaluasi kinerja di apotek secara berkala dan mencakup semua aspek
serta senantiasa melakukan perbaikan.
2 Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan dan pemilik modal tanpa
mengesampingkan mutu kesehatan pasien.
3 Mampu bersaing secara profesional dengan apotek lainnya
4 Mengatur sistem manajerial apotek secara efektif dan efisien.
1.4 Motto Pendirian Apotek
Pelayanan berkualitas, kepuasan prioritas
1.5 Tujuan Pendirian Apotek
1. Sebagai sarana atau tempat pengabdian profesi apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sebagai sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat.
2
3. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang bermutu dengan
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
5. Pemerataan apotek sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat
3
BAB 2. PROFIL APOTEK
4
BAB 3. LOKASI, SARANA DAN PRASARANA
5
3.2.1 Sarana ruang yang ada pada apotek “Kilat Farma” adalah sebagai berikut :
a. ruang penerimaan resep
b. ruang pelayanan resep
c. ruang peracikan
d. ruang penyerahan obat
e. kasir
f. ruang penyimpanan sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai
g. ruang arsip
h. ruang kerja apoteker dan konsultasi obat
i. ruang praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri)
j. ruang tunggu pasien
k. tempat parkir
l. toilet
3.2.2 Perbekalan Farmasi (seperti obat keras, obat bebas, alkes maupun kosmetik)
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
Obat keras adalah obat yang dapat ditebus oleh pasien hanya dengan resep
dokter. Terdapat tanda khusus pada obat keras berupa lingkaran merah dengan
garis tepi warna hitam dengan huruf K di dalam lingkaran tersebut.
Obat wajib apotek (OWA) merupakan obat keras yang dapat diberikan
apoteker di apotek tanpa menggunakan resep dokter (Terlampir).
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
Obat bebas merupakan obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas adalah berupa lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Obat bebas terbatas adalah obat yang masih bisa dibeli dengan jumlah tertentu
tanpa resep dokter. Tanda pada obat ini berupa lingkaran biru bergaris tepi hitam
dan terdapat tanda peringatan yang berupa kotak kecil berwarna gelap/ kotak
berwarna putih bergaris tepi hitam (Terlampir).
6
c. Alat Kesehatan
Alat kesehatan (Permenkes RI nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek)
adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi
(bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll)
e. Bahan baku obat
3.2.3 Perlengakapan
a. Alat peracikan
1. 1 set timbangan miligram dan anak timbangan yang sudah ditera
2. 1 set timbangan gram dengan anak timbangan yang sudah ditera
3. Mortir dan stamper
4. Gelas ukur
5. Batang pengaduk
6. Sendok
7. Spatula
8. Sudip
b. Perlengkapan apotek dan tempat penyimpanan
1. Meja
2. Kursi
3. Komputer
4. Rak Obat
5. Lemari pendingin
6. Lemari untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan bahan obat lain.
7. Lemari arsip
8. Pengatur suhu (termohigrometer)
c. Wadah Pembungkus dan pengemas
7
1. Etiket berwarna biru dan putih
2. Label
3. Kertas puyer
4. Cangkang kapsul
5. Botol berbagai ukuran
6. Pot plastik berbagai ukuran
7. Streples, selotip
8. Wadah pengemas, dan membungkus untuk penyerahan obat
d. Buku Referensi Kefarmasian
1. Buku Farmakope Indonesia
2. Buku ISO atau MIMS
3. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
kefarmasian.
e. Alat Administrasi
1. Blanko pencatatan mutasi obat
2. Blanko formulir catatan pengobatan pasien
3. Blanko pesanan obat
4. Blanko kartu stock obat
5. Blanko salinan resep
6. Blanko faktur dan blanko nota penjualan
7. Buku pencatatan obat narkotika
8. Buku pesanan obat narkotika
9. Buku defecta
10. Buku catatan Expire Date
11. Buku pembelian
12. Buku catatan konseling
13. Buku penerimaan
14. Buku pengiriman
15. Buku pembukuan keuangan
16. Buku pencatan penyerahan resep
17. Buku resep jika dokter akan beli obat
8
18. Formulir laporan obat narkotika
19. Formulir pelayanan informasi obat (PIO)
20. Formuir catatan pengobatan pasien
21. Formulir monitoring efek samping obat
22. Formulir Home Pharmacy Care
23. Kwitansi, alat-alat tulis dan kertas
3.3 Prasarana
Bangunan apotek “Kilat Farma” dilengkapi prasarana meliputi:
a. ruangan ber-AC
b. listrik tersedia dan cukup
c. penerangan yang cukup terang
d. sumber air yang memenuhi persyaratan
e. ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan memenuhi hiegene
f. alat pemadam api ringan (APAR)
g. wastafel
h. toilet
i. tempat sampah
9
BAB 4. KONDISI SEKITAR APOTEK
4.1 Penduduk
a. Kepadatan penduduk
Lokasi apotek ini strategis karena dekat dengan pemukiman warga
padat penduduk, area perkantoran, sarana kesehatan, hotel, cafe, pertokoan
dan merupakan area kampus. Apotek “Kilat Farma” berada didaerah
dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Apotek dekat dengan
pusat keramaian seperti universitas (Universitas Muhammadiyah dan
Universitas Negeri Jember), sekolah (SDN Sumbersari 01, KB/TK/SD
PelitaHati), lembaga bimbingan belajar (Ganesha Operation), kantor
pemerintah (KPP Pratama Jember, Kantor Kejaksaan), hotel (Royal, Seven
Dream), tempat ibadah (Masjid Baitul Muslimin, Gereja Kristen Jawi
Wetan), Kantor Radio Prosalina, pegadaian,koperasi, dan masih banyak
toko-toko yang ada di sekitar apotek. Hal ini karena Jalan Karimata
merupakan jalan raya dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi.
10
3) Praktek drg. Kunin Nasihan M. Kes (Dokter gigi)
4) Praktek drg. Ekiyantini W. (Dokter gigi)
5) Praktek dr. LutfiZein, Sp. M (Dokter spesialis mata)
6) Praktek dr. Bambang P. Anggono, Akp. (Dokter ahli akupuntur)
b. Lokasi “Apotek Kilat Farma” sangat strategis dan berapa di daerah padat
penduduk latar belakang sosial yang beragam
c. Belum ada pesaing di sepanjang jalan karimata
d. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di
“Apotek Kilat Farma” reatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat sehingga
mampu mencapai kepuasan konsumen sehingga akan meningkatkan omset
apotek.
11
e. Berbagai fasilitas sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek seperti
Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman, praktek dokter gigi dan praktek dokter.
f. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
g. Apoteker selalu stand-by di apotek untuk memberikan pelayanan dan
konsultasi seputar obat.
h. PSA adalah seorang apoteker sehingga bisa menerapkan pharmaceutical
care dengan baik.
2. Kelemahan/Weakness
a. “Apotek Kilat Farma” merupakan apotek baru, belum dikenal masyarakat
dan belum mempunyai langganan yang loyal serta belum adanya kerjasama
dengan pelayanan kesehatan yang lain.
b. Belum memiliki kerja sama dengan praktek dokter.
c. Apotek tidak buka 24 jam
d. Pelayanan sedikit lama karena apoteker masih baru.
3. Peluang/Opportunity
a. Belum banyak apotek kompetitor yang berdiri di sekitar lokasi “Apotek
Kilat Farma”.
b. Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat penduduknya
sebagian besar pegawai, siswa dan wiraswasta. Jumlah penduduk cukup
padat karena merupakan daerah pemukiman penduduk dan pendidikan
(SMKN 1 Jember dan Kampus STIKES Dr. Soebandi) sehingga menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.
c. Lokasi apotek dekat dengan Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman, praktek
dokter dan praktek dokter gigi sehingga masyarakat dapat menebus obat di
Apotek Kilat Farma dan dapat menjadi sumber pelanggan.
d. Apotek menyediakan pelayanan kesehatan lain seperti : pelayanan dan
konsultasi obat dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD,
BB, TB dan gula darah) dan nantinya dapat bekerjasama dengan praktek
dokter.
4. Ancaman/Threats
a. Masih adanya dokter yang melakukan dispensing obat.
12
b. Masyarakat lebih memilih pengobatan alternatif non-medis yang lebih
terjangkau.
c. Masyarakat belum mengetahui peran apoteker dalam menjaga mutu,
keamanan dan efektivitas obat.
d. Adanya kemungkinan apotek kompetitor di masa depan.
Berdasarkan analisa SWOT tersebut diharapkan Apotek Kilat Farma akan
dapat berdiri, bertahan dan berkembang, serta dapat menanamkan kepercayaan
kepada masyarakat tentang peran Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan
yang sangat berperan dalam meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan
masyarakat. Dengan memahami analisis ini maka Apotek Kilat Farma akan
senantiasa berusaha semaksimal mungkin demi eksistensi dan kemajuan apotek
tanpa melanggar peraturan- peraturan yang berlaku.
13
BAB 5. PENGELOLAAN SDM
14
d) 3 TTK (pukul 15.00-22.00) jadwal untuk shift malam
e) 1 TTK dapat libur 1 hari dalam 1 minggu secara bergantian
f) Hari besar libur
5.2 Deskripsi Tugas
a. Pemilik Sarana Apotek (PSA)
Pemilik saham berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan
operasional dan program-program apotek terutama dalam hal penyediaan
modal.
b. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Apoteker, memiliki sertifikat
kompetensi apoteker, STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker), dan SIPA
(Surat Ijin Praktek Apoteker).
Tugas, kewajiban dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek :
1) Memimpin seluruh kegiatan apotek, baik kegiatan teknis maupun non teknis
kefarmasian sesuai dengan ketentuan maupun perundang-undangan yang
berlaku.
2) Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi.
3) Berkewajiban melaksanakan pengelolaan obat dan SDM di apotek.
4) Berkewajiban untuk menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan
farmasi yang bermutu baik dan keabsahan terjamin.
5) Melakukan pemusnahan obat dan perbekalan farmasi yang tidak dapat lagi
digunakan/dilarang digunakan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan
dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek serta wajib
dibuatkan berita acaranya, untuk pemusnahan narkotika wajib mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6) Membuat laporan narkotika dan psikotropika.
7) APA bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelayanan resep dan wajib
melayaninya sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya.
8) Melakukan konseling.
15
9) APA wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan obat yang diserahkan
dan penggunaan obat secara tepat, aman, rasional.
10) Mampu memberikan solusi dan pilihan obat yang tepat dalam swamedikasi.
11) Bila APA menganggap dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan tidak
tepat maka harus diberitahukan pada dokter penulis resep.
12) APA wajib menandatangani salinan resep.
13) Bertanggungjawab atas kesalahan pemberian obat karena kesalahan
pembacaan resep atau faktor lain.
c. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
Tenaga teknis kefarmasian merupakan pekerjaan kefarmasian, terdiri dari
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi yang bertugas membantu
APA dan Apoteker pendamping dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke
pasien, bertanggung jawab juga terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana
apotek.
Tugas dan kewajiban Tenaga Teknis Kefarmasian :
1) Melayani masyarakat di bidang kesehatan mulai dari penerimaan resep sampai
menyerahkan obat yang diperlukan, baik pelayanan langsung maupun melalui
telepon.
2) Tenaga Teknis Kefarmasian harus mampu berkomunikasi dengan baik
terhadap konsumen terutama dalam memberikan informasi mengenai obat dan
cara pemakaiannya.
3) Mengatur dan mengawasi kelengkapan obat-obatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Apabila obat habis maka harus segera dipesan.
4) Memelihara kebersihan ruangan apotek beserta alat-alat, agar lingkungan
apotek tetap higienis dan indah untuk dipandang.
5) Mengatur dan mengawasi penyimpanan obat-obatan berdasarkan syarat teknis
farmasi agar mudah dijangkau dan diawasi untuk kecepatan dan ketepatan
dalam pelayanan.
6) Mengerjakan pembuatan sediaan obat sehari-hari yang menyangkut peracikan
obat, pengemasan obat, penulisan etiket dan pembuatan salinan resep.
16
7) Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat
ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up
to date.
8) Menyusun dan merapikan obat-obatan berdasarkan penggolongannya.
9) Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (Narkotika,
Psikotropika, Statistika resep dan OGB, OWA) serta waktu kadaluwarsa.
10) Tanggung Jawab :
Tenaga Teknis Kefarmasian bertanggung jawab terhadap aspek sesuai dengan
tugas yang diserahkan, artinya : bertanggung jawab atas kebenaran segala tugas
yang diselesaikannya, tidak boleh ada kesalahan, kekeliruan, kekurangan,
kerusakan dan kehilangan.
11) Wewenang :
Wewenang untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan
petunjuk atau instruksi dari pimpinan apotek (APA).
Tenaga
TTK
Administrasi
17
b. APA (Apoteker I)
Nama : I Kadek Arya Pradnyana, S.Farm., Apt.
Tempat/Tanggal Lahir : Bali, 26 Juni 1990
Alamat Rumah : Jl. Belitung III no. 10
Sumbersari Kabupaten Jember
No. Telepon : 081234567891
Alamat Email : aryapradnyana@rocketmail.com
Pendidikan Terakhir : Profesi Apoteker
c. Tenaga Teknis Kefarmasian
a. Jauzah Ulfa, S.Farm.
b. Nadia Rahmah M., S.Farm.
c. Luisa Fatma Setiawan, S.Farm.
d. Istiqomah Taradita Y.P., S.Farm.
e. Suhariyanti Mahardika, S.Farm.
f. Sarah Faradillah Safri, S.Farm.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
1. Denah Lokasi Apotek
Lokasi Apotek
Pemukiman Warga
Pemukiman Warga
Pemukiman Warga
2. Denah Ruang Apotek
3. Blanko Surat Pemesanan
Jalan Karimata nomor 71, Jember, Jawa Timur. Kode Pos : 67182
SIPA : 123/4567/SIPA/DINKES-III/KES/2018
SIA : XX
Tgl..............
Nomor :
Nama Pasien/Umur :
Nama Obat :
Tgl..............
Nomor :
Nama Pasien/Umur :
Nama Obat :
OBAT LUAR
.......X Sehari.......
Keterangan :
5. Blanko Kopi Resep
Salinan Resep
R/
Paraf
Nama Apoteker