Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL KEWIRUSAHAAN

‘MAKSHAY’, sebagai Makanan Sehat yang Memiliki Cita Rasa Tinggi

Diusulkan oleh :
Yulintan Maulidar (142210101109)
Frisda Savira (142210101056)
Intan Putri Pusparini (142210101058)
Ni Putu Nurdika Asih (142210101098)
Sarah Faradillah Safri (142210101115)

i
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2017

LEMBAR PENGESAHAN

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai manusia modern di era globalisasi, hendaknya kita mulai memperhatikan dan
melaksanakan pola hidup sehat khususnya pola makan sehari-hari. Tidak hanya tentang
jadwal makan yang harus teratur, tetapi juga tentang manajemen pemilihan bahan
makanan yang tepat. Makanan merupakan sumber nutrisi utama bagi tubuh manusia, oleh
karena itu perlu diperhatikan kandungan gizinya.
Dewasa ini kebiasaan makan teratur mulai tergeser oleh kebiasaan memakan cemilan
(ngemil), seiring dengan kesibukan rutinitas manusia modern. Mereka berasumsi bahwa
cemilan lebih efisien untuk mengatasi rasa lapar dibanding makanan berat yang tidak
praktis. Nielsen Global Survey Snacking mengungkapkan setiap tahunnya orang-orang
diseluruh dunia, manusia menghabiskan 4,5 juta miliar rupiah untuk membeli cemilan.
Responden survei ini adalah 30.000 orang dari 60 negara diseluruh dunia. Kebiasaan
ngemil memang terbukti mulai menggeser rutinitas makan. Sebanyak 91% dari
responden mengaku mengonsumsi cemilan satu kali sehari. Hebatnya lagi, 21% dari
mereka bahkan sangat senang ngemil sehingga melakukan kegiatan ini sepanjang hari.
Mengonsumsi cemilan yang menggantikan makanan berat sendiri dilakukan oleh 45%
responden. Sebesar 52% melakukannya saat sarapan, 43% saat makan siang, dan 40%
saat makan malam. Sayangnya kebiasaan ini sebenarnya tidak terlalu baik. Banyak orang
yang tidak mendapatkan cukup nutrisi karena cemilan yang dimakan tidak sehat.
Kekurangan nutrisi ini justru dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, karena tubuh
kekurangan energi sehingga letih untuk beraktivitas. Sebenarnya, cemilan yang bergizi,
bersih, sehat dan terbebas dari bahan pengawet maupun pewarna buatan masih dapat
dikonsumsi jika pemilihannya tepat.
Namun pada kenyataan masyarakat masih sembarangan dalam memilih jenis cemilan
yang dimakan, terutama para pelajar. Baik pelajar tingkat sekolah dasar hingga tingkat
perguruan tinggi. BPOM menyebutkan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu
Jajanan Anak Sekolah, bahwa salah satu kelompok masyarakat yang sering mengalami
masalah akibat keracunan makanan jajanan adalah anak sekolah (pelajar). Menurut WHO
1
keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian mencapai 2,2 juta orang dan
sebagian besar terjadi pada anak-anak. Hal ini didukung oleh survey BPOM tahun 2004
yang menunjukkan bahwa 60% jajanan sekolah tidak memenuhi standar mutu dan
keamanan. Survey BPOM tahun 2007 juga membuktikan bahwa 45% jajanan sekolah
merupan makanan jajanan yang berbahaya (BPOM, 2009). Berdasarkan data tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa pelajar cenderung membeli cemilan dengan harga
seminimal mungkin dengan jumlah semaksimal mungkin, tanpa memperhatikan
kehigeinisan cemilan.
Berdasarkan fakta yang kami paparkan di atas, kami berinovasi dengan
mempersembahkan produk makanan atau cemilan ‘Makshay’. Makshay merupakan satu
paket produk yang berisi dimsum dan sup kental berisi pasta. Dimsum yang kami buat ini
memiliki kualitas rasa yang enak, praktis, mudah dibawa, dan memiliki nutrisi tepat
untuk mengenyangkan perut ditengah kesibukan konsumen. Selain itu, sup kental yang
ada didalamnya memiliki rasa yang enak, serta merupakan pelengkap dimsum untuk
menambah energi konsumen ketika lapar. Kedua makanan tersebut disajikan dalam satu
paket produk yang dinamakan Makshay dan diberi tambahan saus untuk melengkapi cita
rasa produk. Makshay tentunya memiliki harga yang ekonomis dengan paket produk
berisi dua makanan didalamnya. Sehingga, dengan harga yang terjangkau tersebut dapat
membuat Makshay menjadi cemilan yang tepat bagi seluruh lapisan masyarakat.

1.2. Perumusan Masalah


1. Apakah produk Makshay dapat menjadi peluang usaha?
2. Apakah produk Makshay ini akan diminati oleh masyarakat di semua kalangan?
3. Bagaimana strategi penjualan produk Makshay untuk dapat bersaing dengan produk
sejenis maupun tidak sejenis?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui peluang usaha dibidang produk makanan Makshay

2. Untuk mengetahui minat masyarakat tentang inovasi produk makanan Makshay

3. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk Makshay yang benar dan tepat

2
1.4. Luaran yang Diharapkan
1. Luaran yang dihasilkan dari usaha ini adalah produk makanan Makshay dapat
dinikmati dan diminati oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadikannya cemilan
baik untuk sehari-hari

2. Produk makanan Makshay mampu menjadi solusi bagi masyarakat yang sedang
kelaparan ditengah kesibukannya yang padat

1.5. Kegunaan
Produk luaran yang dihasilkan mempunyai manfaat dan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa yang menjalankan, usaha ini akan sangat bermanfaat untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan, kreativitas, dan peluang untuk mendapatkan
keuntungan berupa uang dan relasi dalam berwirausaha
2. Bagi masyarakat atau konsumen, produk Makshay ini akan mampu menjadi cemilan
sehat, murah, dan mengenyangkan untuk semua lapisan masyarakat baik yang sedang
menghabiskan waktu untuk bersantai maupun untuk yang sekarang memiliki aktivitas
yang padat.

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

3
2.1. Identitas Rencana Usaha
a. Jenis Kegiatan
i. Nama Produk : Makanan Makshay
ii. Jenis Produk : Usaha mandiri
iii. Bentuk Produk : Satu kemasan terdiri dari dimsum dan sup kental
iv. Karakteristik kegiatan : Produksi, penjualan, dan promosi produk Makshay
v. Keunggulan kegiatan :
1. Belum ada produk sejenis yang beredar di pasaran
2. Bernilai gizi tinggi
3. Lebih inovatif dan kreatif dalam berbagai segi pada produk Makshay
b. Target yang dituju
i. Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota Jember
ii. Pelajar maupun masyarakat umum

2.2. Analisis Pesaing


Persaingan bisnis bagi usaha ini dapat dianggap tidak ada, karena belum pernah ada
produk yang sejenis dipasaran.
2.3. Analisis Lingkungan Usaha
Tabel 1. Analisis Peluang
Peluang Keterangan
1. Persaingan Nilai inovasi pada Makshay yaitu dari segi nilai nutrisi,
 Tidak ada persaingan campuran bahan pengisi dimsum serta sup kental, dan
untuk produk sejenis harganya yang ekonomis. Berbagai inovasi tersebut
 Nilai inovatif yang yang akan mampu memberikan daya saing tinggi bagi
tinggi dengan pelaku usaha dan kepuasan pelanggan semaksimal
meminimalkan modal mungkin
dan memaksimalkan
kepuasan konsumen
2. Peluang pasar Produk yang unik, baru, dan bernilai gizi tinggi ini
 Perluasan pasar akan menyebar ke berbagai kalangan mahasiswa
maupun non mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan, di
Jember terdapat banyak perguruan tinggi serta terdapat
sekolah-sekolah yang dapat dijadikan peluang pasar
besar bagi usaha kami.
3. Kemajuan Teknologi Pemanfaatan internet dapat menunjang terlaksananya
 Perkembangan usaha Makshay ini. Pemanfaatan ini dimaksimalkan
teknologi untuk untuk keperluan penjualan dan promosi. Hal tersebut
keperluan promosi dikarenakan perkembangan teknologi yang telah
 Pemanfaatan internet dirasakan oleh semua kalangan, sehingga kami sebagai
4
produsen mampu secara tidak langsung menjangkau
konsumen di berbagai tempat dalam satu waktu.

Tabel 2. Analisis Kekuatan


Peluang Keterangan
1. Produk Makshay Kreativitas yang kami unggulkan adalah dari segi
 Kreativitas kombinasi antara dimsum dengan sup kental, sehingga
 Harga Jual mendapatkan rasa yang dapat diterima oleh seluruh
 Inovasi lapisan masyarakat. Selain itu, dari segi inovasi bahan
juga menunjang kualitas rasa dari Makshay, sehingga
menghasilkan produk yang bernilai gizi tinggi. Dengan
meminimalkan modal tanpa mengurasi kepuasan
konsumen, kami menetapkan harga jual Makshay sebesar
Rp. 6.000/kemasan.
2. Pelayanan Pelanggan Kami menyediakan pelayanan yang ramah kepada semua
 Keramahan pelayanan konsumen. Pelayanan tersebut meliputi jenis pemilihan
kata-kata yang tepat untuk promosi secara tak langsung
maupun secara langsung.
3. Sistem Manajemen Pembagian jobdesk dilakukan di awal perencanaan usaha,
 Pembagian jobdesk ke sehingga masing-masing anggota telah mengetahui
masing-masing anggota tugasnya tanpa adanya tumpang tindih. Data keuangan
 Sistem pembukuan dan dan administrasi penjualan dicatat menggunakan sistem
administrasi satu jalur pembukuan untuk memudahkan pengontrolan
pengawasan.

Tabel 3. Marketing Mix (4P: Product,Price, Place, Promotion)


1. Product Dalam Makshay terdapat 2 jenis makanan, yaitu dimsum (mirip siomay)
(Produk) dan sup kental. Produk dimsum dalam Makshay kami terdapat perbedaan
dari Siomay pada umumnya karena pada proses produksi, kami
menggantikan bahan utama seafood dengan sayur-sayuran serta macaroni.
Hal tersebut dilakukan karena untuk dapat menghasilkan produk makanan
dengan nutrisi yang tinggi serta biaya produksi yang seminimal mungkin,
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh kalangan konsumen. Selain itu, sup
kental tersebut mirip seperti pasta macaroni, namun terdapat inovasi dari
segi kekentalan sup. Sup kental ini dibuat sedikit kental dan bahan-bahan
didalamnya diberi tambahan wortel dan seledri. Perubahan dari segi

5
kekentalan tersebut dilakukan guna dapat menjadi bumbu pelengkap
dimsum jika dimsum dicelupkan kedalam sup kental tersebut. Selain itu
penambahan sayur-sayuran tersebut dilakukan untuk menghasilkan produk
yang kaya nutrisi serta menekan biaya produksi seminimal mungkin.
2. Price Harga (price) merupakan bagian dari pemasaran yang sangat menentukan,
(Harga) yaitu dari segi bagaimana suatu usaha dapat berkembang dengan
pertimbangan biaya produksi serta pertimbangan harga yang terjangkau
sehingga dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli terus-
menerus, sehingga dari yang awalnya konsumen hanya ingin membeli,
kemudian menjadi suatu kebutuhan karena harga yang ekonomis. Dengan
mempertimbangkan biaya produksi dan harga jual yang terjangkau maka
produk Makshay kami jual dengan harga Rp 6.000, dengan rincian per-
kemasan, konsumen mendapatkan 3 biji dimsum, 1 cup kecil sup kental,
dan tambahan saus didalamnya
3. Place Lokasi usaha (place), lokasi produksi Makshay adalah di Jl. Kalimantan
(Lokasi Jember Jawa Timur, tetapi lokasi tersebut hanya merupakan tempat
Usaha) produksi kecil karena produksi yang kami lakukan masih dalam skala kecil,
serta pemasaran dilakukan dengan menawarkan baik secara langsung
maupun tak langsung kepada konsumen.
4. Promotion Promosi yang kami lakukan yaitu dengan menawarkan melalui sosial media
(Promosi) seperti Instagram, Whatsapp dan melakukan promosi secara langsung
dengan cara menawarkan produk kami kepada konsumen, dengan
melakukan penawaran secara langsung pada acara CFD, mengunjungi
tempat-tempat dimana orang-orang banyak yang sedang bersantai, ataupun
orang-orang yang sedang melakukan kegiatan di kampus, missal di gazebo
kampus, di kantin yang ramai dikunjungi mahasiswa.

Tabel 4. Analisis Hambatan


Hambatan Keterangan dan Solusi
1. Permodalan Keminiman modal membuat anggota usaha Makshay
 Peminjaman modal mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan modal
untuk produksi, sehingga kelima anggota usaha Makshay
memberikan pijaman uang (patungan) yang masing-
masing sebesar Rp 18.000/orang. Sehingga modal awal
yang kami punya sebesar Rp 90.000.
2. Kemitraan Kurangnya mitra kerja yang dapat diajak bekerja sama
untuk dapat memberikan modal. Hal tersebut membuat
biaya produksi (uang hasil pinjaman) akan meningkat
6
dan promosi terhambat.

2.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dan kegiatan bisnis yang
ditujukan unuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli
yang sudah ada maupun pembeli yang potensial. Penerapan strategi pemasaran di
awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan pemasar harus
melakukan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Setelah
melakukan analisa SWOT tersebut maka dilakukan penyusunak strategi pemasarn dari
produk. Strategi pemasaran dari kelompok kami yaitu dengan memasarkan produk
Makshay kepada konsumen target yang kami tentukan yaitu mahasiswa dan warga
kampus dengan harga yang terjangkau melalui two-ways promotion. Two-ways
promotion merupakan cara pemasaran dengan sistem online dan offline.

7
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Lokasi Usaha


Lokasi yang dipilih untuk menjalankan usaha adalah tidak menetap di satu tempat,
melainkan berpindah di satu tempat dan ke tempat lain. Namun area yang dipilih adalah
area kampus dan sekitarnya, karena di area kampus terdapat perguruan tinggi dan sekolah
menengah yang berpeluang besar terdapat banyak lapisan masyarakat di lingkungan
tersebut (tepatnya di Fakultas Farmasi Universitas Jember untuk lokasi yang
mendominasi). Sehingga dengan pemilihan lokasi usaha di area kampus dan sekitarnya
mampu untuk Makshay menjangkau semua lapisan masyarakat, baik dari civitas
akademika, pekerja, pelajar, dll.

3.2. Proses Produksi


a. Dimsum Makshay

Dipotong wortel, sawi, daun bawang, dan seledri menjadi bentuk kecil-kecil dan
mengupas bawang merah dan putih, kemudian dihaluskan

Disiapkan wajan dan minyak untuk menumis lalu tumis daun bawang hingga harum
lalu dimasukkan bumbu halus, dimasak hingga matang dan harum

Dimasukkan wortel dan seledri, diaduk hingga bercampur sempurna lalu ditambahkan
air secukupnya dan menambahkan garam, gula serta merica, lalu diaduk merata

Dibiarkan hingga matang dan ditambahkan larutan tepung terigu, lalu diaduk hingga
baha menjadi kental

Dibiarkan bahan isi dimsum Makshay hingga dingin. Kemudian diisi kulit pangsit
dengan bahan isian lalu ditutup

Dimsum Makshay yang telah terisi bahan kemudian dikukus sekitar 15 menit dan
Dimsum Makshay siap dihidangkan
9
b. Sup Kental Makshay
Mencuci makroni, wortel, brokoli, bawang merah, dan bawang bombay
menggunakan air bersih dan mengalir, dan tiriskan.

Memotong kecil-kecil bawang bombai, bawang merah, wortel, dan brokoli.

Memanaskan mentega pada wajan anti lengket, masukkan bawang merah dan
bawang bombay yang sudah dipotong sebelumnya ke dalam wajan anti lengket,
tumis hingga harum, dan tiriskan.

Memasukkan mentega kedalam panci bersama wortel dan brokoli, rebus hingga
mendidih dan makroni sampai empuk. selanjutnya tiriskan.

Wajan diberi mentega dan masukkan makroni, brokoli, dan wortel yang telah
matang kedalamnya, tumis bersama bawang bombai dan bawang merah, dan
masukkan susu sapi murni.

Memasak hingga mendidih. dan bagi setiap porsi kedalam tempatnya.

3.3. Kapasitas Produksi


Kapasitas produk usaha kami dalam sekali produksi adalah sesuai kemapuan dari
anggota kelompok kami yakni sekitar 33 bungkus Makshay (99 buah dimsum dan 33 cup
sup kental). Jumlah ini diperkirakan sesuai dengan waktu produksi dan penjualan yang
kelompok kami kerjakan. Waktu pemasaran yang kami rencanakan yaitu pada pagi hari
maupun siang hari baik itu di kampus dan di Alun – alun saat CFD (Car Free Day) serta
bahan-bahan dalam pemroduksian, dengan demikian peluang produksi yang kami
dapatkan akan semakin besar karena pada pagi hari merupakan jam yang tepat untuk
masyarakat menyantap makanan sebelum memulai aktivitas dan siang hari ketika jam
istirahat merupakan jam tepat untuk masyarakat memulihkan energi. Selain itu kami
menerapkan sistem PO (Pre-Order) untuk memastikan semua produksi terjual habis
(Sold Out) dan tidak berebut pelanggan secara langsung dengan produk lain sejenis
maupun tidak sejenis yang berada di sekitar lokasi pemasaran usaha.

10
3.4 Analisis Ekonomi
a. Penetapan Harga Jual
Harga jual produk Makshay disesuaikan dengan biaya produksi. Dalam jangka
waktu 1 minggu dan sejumlah bahan habis pakai yang digunakan, kami mampu membuat
20 kemasan Makshay. Biaya produksi tiap produk (bahan habis pakai) yaitu Rp 66.000,
sehingga harga yang ditetapkan tiap produk berdasarkan perkiraan keuntungan yaitu Rp
6.000. Besaran biaya Rp 6.000 tersebut memberi keuntungan dari penjualan produk ini
selama 1 kali produksi yaitu Rp 55.000.
b. Analisis pendapatan

Tabel Analisis ekonomi produk Makshay


No Uraian Jumlah (Rp)
Pendapatan

1 Harga jual Rp 6.000 x 20 produk/1 x produksi 120.000

Total pendapatan/ 1 x produksi 120.000


Pengeluaran
2 Anggaran biaya habis pakai 65.000
Total keuntungan 55.000

Keuntungan ini akan terus bertambah dengan prospek usaha yang terus
berkembang.
3.5 Break event point (BEP)
BEP untuk mengetahui kapan hasil usaha yang telah dilakukan mencapai titik
impas, dengan melakukan perhitungan sebagai berikut:
BEP harga produk Makshay
Biaya 1 x produksi Rp 65.000: 20 kemasan = Rp 3.250, artinya wirausaha ini
akan mengalami titik impas ketika dalam produksi 20 kemasan dijual dengan harga Rp
3.250/kemasan.
TR = 6.000x
TR = TC
6.000x = 65.000
x = 10,8 = 11 kemasan

11
Agar tidak mengalami kerugian maka untuk satu kali produksi, kita harus dapat
menjual produk sebanyak 11 buah kemasan.

12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 5. Ringkasan Anggaran Biaya Makshay

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang 0
2 Bahan habis pakai 65.000
3 Perjalanan (Delivery Order dan pembelanjaan ) 5.000
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya 22.000
Jumlah 92.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 6. Jadwal Kegiatan

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3


(September) (Oktober) (November)
Nama Kegiatan
Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi literature (perkuliahan)
Pembuatan proposal
Presentasi produk
Persiapan alat dan bahan
UTS
Produksi dan promosi
Evaluasi produk
Pemasaran
Perhitungan laba

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13
Lampiran 1. Biodata Ketua

a. Nama : Yulintan Maulidar


b. NIM : 142210101109
c. Telp : 081233007058
d. Alamat : Jalan Kalimantan IV
e. E-mail : maulidaryulintan@yahoo.co.id
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
1. Peralatan Penunjang (Modal Investasi Barang)

Justifikasi
No Material Kuantitas Satuan
Pemakaian

1 Kompor Pemasakan 1 Unit

Alat
2 Pembuatan saos pasta 1 Unit
penggorengan

3 Baskom Pembuatan adonan Makshay 3 Buah

4 Panci pengukus Pengukusan Makshay 1 Unit

5 Talenan Alas pemotongan sayuran 2 Buah

6 Pisau Pemotongan sayuran 4 Buah

7. Sendok pengaduk Pengadukan isian Makshay 2 Buah

8. Printer Mencetak Laporan dan stiker 1 Unit

14
2. Bahan Habis Pakai

Harga Satuan
No Bahan Produksi Jumlah Bahan Jumlah Harga (Rp.)
(Rp.)
1 Wortel ½ kg 6.000/kg 3.000
2 Sawi 3 ikat 1.000/ikat 3.000
3 Pasta ½ kg 10.000/kg 5.000
4 Seledri 1 ikat 1.000/ikat 1.000
5 Jagung manis 2 pcs 3.000/pcs 6.000
6 Tepung Terigu ½ kg 6.000/kg 3.000
7 Tepung Sagu ¼ kg 6.000/kg 1.500
8 Tepung Maizena 1 bungkus 5.000/bks 5.000
9 Saus Cabai 1 pack 12.000/pack 12.000
10 Bawang Bombay ¼ kg 16.000/kg 4.000
11 Kulit pangsit ½ kg 10.000/kg 5.000
12 Mentega 1 sachet 1.000/sch 1.000
13 Bawang Putih - 1.000 1.000
14 Bawang Merah - 2.000 2.000
15 Garam - 2.000/bks 500
16 Ladaku 1 sachet 1000/sachet 1.000
17 Gas Elpiji - 1.000 1.000
18 Mika plastik 50 pcs 200/pcs 10.000
Jumlah Total 65.000

3. Perjalanan

Harga
Justifikasi Keterangan
Material Kuantitas Satuan Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Transportasi pembelian
bahan habis pakai dan Bahan bakar - - - 5.000
delivery order
SUB TOTAL (Rp) 5.000

4. Lain-lain
Harga
Justifikasi Keterangan
Material Kuantitas Satuan Satuan
Pemakaian (Rp.)
(Rp)
Untuk kebutuhan
Kertas A4 20 lembar 50 1.000
pembuatan laporan
Stiker Label produk 20 buah 1000/A4 1.000

15
Banner Publikasi produk 1 unit 20.000

SUB TOTAL (Rp) 22.000


TOTAL (Rp) 92.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Uraian Tugas

1. Yulintan Maulidar/14-109 Proses pengemasan dan pemeriksaan mutu

2. Frisda Savira/14-56 Proses produksi (pencucian,pemasakan, an)

Proses produksi (pembuatan bumbu, dan


3. Intan Putri Pusparini/ 14-58
pemberian rasa)

4. Ni Putu Nurdika Asih/14-98 Survey dan pemasaran

5. Sarah Faradillah S/14-115 Promosi, persiapan bahan baku, dan peralatan

Lampiran 4. Bisnis Model Canvas (BMC)

Key Partners : Key Activities : Value Customer Customer


proposition : Retaionship: Segments :
 Pembelian Bahan :  Memproduksi
- Pasar Tanjung dimsum dan  Pasta  Instagram  Mahasiswa
- Pecetakan sup kental macaroni  Whatsapp  Dosen
Stiker (produk dengan  Face to face  Siswa
(Soerabja 45) Makshay) campuran  Line
 Pemasaran :  Melakukan sayur dan
- Fakultas pemasaran susu
Farmasi UNEJ Key Resources :  Dimsum Channels :
- Alun-alun dengan
Jember  Merk isian varian  Iklan di media
- Daerah  Bahan baku sayur dan social
kampus  Sumber Daya tambahan  Event
Jember Manusia makaroni  Face to face
- SMAN 3 (SDM)
Jember  Brand endoser
- Bondowoso
Cost Structure : Revenue Streams :
 Biaya Produksi  Penjualan dimsum dan sup
 Biaya Stiker kental (Makshay)

16
Lampiran 5. Analisis SWOT

- Harga Makshay cukup terjangkau sehingga dapat


Keunggulan Produk
(Strength) dijangkau oleh semua kalangan
- Kualitas yang ada pada Makshay ini terjamin sebab
proses pembuatan Makshay ini sangat mengutamakan
kebersihan dan kehigenisan
- Produk Makshay ini memiliki nilai gizi yang baik karena
dicampur dengan sayur dan susu pada sup kentalnya dan
pada dimsum terdapat isian varian sayur
- Makshay dapat menjadi pilihan utama sebagai camilan
serta makanan utama yang hemat dan sehat
- Belum mampu untuk menerima pesanan dalam jumlah
Kelemahan Produk
(Weakness) besar untuk wilayah luar kota Jember
- Masih dipandang sebelah mata dan tidak ada orang yang
mengenal sehingga diperlukan promosi-promosi karena
masyarakat Indonesia lebih familiar dengan makanan
yang relative pedas
- Belum banyak produsen yang serius berkecimpung
Peluang Produk
(Opportunity) dalam usaha ini di wilayah sekitar kampus
- Mudah menemukan bahan-bahan pokok untuk
memproduksi Makshay
- Tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi
makanan sehat
- Penjualan di tempat strategis (Alun-alun kota, daerah
kampus UNEJ, daerah sekolah di masing-masing kota)
dapat memberikan total penjualan yang maksimal
- Adanya produk sejenis yang mungkin dimunculkan oleh
Ancaman Produk
(Thread) produsen yang lain di masa mendatang

Lampiran 6. PPT Presentasi

17

Anda mungkin juga menyukai