DISUSUN OLEH :
FARMASI 5A
FAKULTAS FARMASI
2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Proposal Pendirian Apotek Le Pharmacie” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi penilaian Akhir Semester mata kuliah Kewirausahan.
Penulis berharap makalah tentang proposal pendirian apotek Le Pharmacie ini dapat
menjadi acuan untuk pembuatan proposal pendirian apotek sebenarnya
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
a. Visi Apotek
b. Misi Apotek
1. Bangunan
2. Fasilitas
3. Perlengkapan
4. Alur Pelayanan
5. Model Pelayanan
X. Penutup ......................................................................................................................... 21
3
I. Latar Belakang Pendirian Usaha
Apotek merupakan sarana praktek profesi apoteker dalam menjalankan fungsi dan
perannya yang berdasarkan pada filosofi “Pharmaceutical Care” atau “Pelayanan
Kefarmasian”, yang berorientasi kepada pasien. Dimana dalam pelaksanaanya, sebuah
apotek harus dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang mempunyai
Surat Ijin Apotek (SIA). Seorang apoteker juga berperan penting dalam pelaksanaaan
kefarmasian mulai dari penerimaan resep, pemeriksaan keabsahan resep, penyiapan,
pembuatan, pengemasan, penandaan, penyerahan hingga penyampaian informasi, cara
penggunaan obat dan perbekalan kefarmasian yang tepat, benar dan aman serta
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien.
Masyarakat awam menganggap apotek adalah tempat jual beli obat. Selain untuk
menyediakan informasi mengenai penggunaan obat, apotek juga menjadi lahan bisnis yang
mengusahakan untuk memperoleh surplus. Namun, walaupun pengelolaan apotek
memperhatikan prinsip ekonmi untuk memperoleh suplus, apotek juga berorientasi pada
pasien sehingga masyarakat dapat memperoleh obat sesuai dengan kemampuan
ekonominya.
4
Pendirian apotek ini juga bertujuan untuk mempermudah masyarakt untuk
memperoleh pengobatan, karena semakin hari semakin banyak pemintaan pengobatan, dan
juga semakin banyak keluhan masyarakat sulitnya akses ke apotek karena lokasinya. Kami
yakin pendirian usaha apotek ini akan menjajikan sebagai bisnis untuk kedepannya. Selain
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat kami percaya usaha ini nantinya akan
mencapai target penjualan dan tujuan usaha secepat mungkin. Dimana dalam rangka
pendirian usaha apotek ini, kami memerlukan dana untuk berbagai kebutuhan, seperti
pembangunan gedung, pembelian bahan operasional, peralatan kesehatan dan perabotan
pendukung lainnya.
5
III. Visi dan Misi Apotek
A. Visi Apotek
1. Menjadikan Apotek “Le Pharmacie” sebagai apotek yang mengutamakan
pelyanan, kepuasan, serta kebutuhan pasien pengenai obat, maupun informasi
obat-obatan
2. Menjadikan Apotek “Le Pharmacie” sebagai apotek yang terpercaya,
berkualitas, serta memiliki kompetensi dalam penyediaan obat.
3. Menjadikan Apotek “Le Pharmacie” sebagai apotek yang modern dan ramah
lingkungan
B. Misi Apotek
1. Memberikan pelayanan yan maksimal dan berkompeten yang berbasis
pharmaceutical care kepada masyarakat.
2. Menyediakan dan menyalurkan sediaan farmasi dan alat-alat kesehatan yang
telah memiliki izin edar, terjangkau dan bermutu.
3. Mensosialisasikan isu kesehatan kepada masyrakat dan mengajak masyarakat
untuk senantiasa berprilaku hidup sehat.
4. Memberikan informasi obat yang akurat dan memiliki kemampuan
berkomunikasi yang ramah dan menyenangkan.
5. Melakukan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman 4.0, dan
senantiasa berperan aktif dalam mewujudkan keadaan yang ramah lingkungan
6
IV. Struktur Organisai
Apoteker Pendamping
Asisten Apoteker
Pelayanan dan
Peraikan Resep
Kasir & Administrasi
Petugas Kebersihan
Keuangan
Pembentukan struktur organisasi dan pembagian tugas serta wewenang tiap jabatan
dilakukan oleh PSA dan APA. Seorang PSA dan APA harus dapat membentuk struktur
organisasi apotek, disertai dengan uraian fungsi, tugas, wewenang serta tanggung jawab
dan juga mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dilakukannya
pendirian apotek.
Apotek “Le Pharmacie” mempunyai beberapa orang karyawan dengan rincian sebagai
berikut :
a. Pemilik Sarana Apotek ( PSA ) : 1 Orang
b. Apoteker, yaitu :
Apoteker Pengelola Apotek : 1 Orang
Apoteker Pendamping : 1 Orang
c. Tenaga teknis farmasi, yaitu :
Asisten Apoteker : 2 Orang
Juru Resep : 1 Orang
d. Tenaga non teknis farmasi, yaitu
Kasir & Administrasi Keuangan : 2 Orang
Petugas Kebersihan : 2 Orang
7
V. Teknik Operasional Pendirian Usaha
a. Nama Apotek : Le Pharmacie
Nama Apoteker : Apt. Naura Evelyn, M.Si
No. SIPA : 20000326/SIPA_26.02/2022/2192
Alamat Apotek : Jl. Mayor Jendral No.26 Kecamatan Jatibarang Kabupaten
Indramayu Jawa Barat 45273
b. Jam buka apotek
Hari Kerja : Senin – Jum’at buka pukul 07.00 - 21.00
Sabtu buka pukul 08.00 – 20.00
Hari Minggu : Buka pukul 08.00 – 17.00
Hari Libur Nasional : Tutup
Berikut papan praktik apotek :
PRAKTIK APOTEKER
8
c. Tenaga Kerja (Job Description)
Tenaga kerja di Apotek “Le Pharmacie” dikelompokan menjadi dua
bidang yaitu kegiatan dibidang teknis kefarmasian dan kegiatan non-teknis
kefarmasian. Berikut adalah Job Description dari tenaga kerja di Apotek “Le
Pharmacie”:
1. Pemilik Sarana Apotek ( PSA ) :
a. Bertugas untuk menyediakan segala sumber daya dan modal untuk kebutuhan
pembekalan farmasi dan perlengkapan Unit Pelayanan Kesehatan.
Seperti : Penyediaan obat-obatan, alat kesehatan, tempat penyimpanan
(etalase/gudang), peralatan untuk peracikan obat, perlengkapan praktek dokter,
penyiapan ruang tunggu pasien, gedung dan sebagainya.
b. Memiliki wewenang dalam hal memberikan keputusan, strategi, tujuan,
sasaran, dan program kerja untuk kemajuan usaha apotek.
c. Membuat Membuat dan menentukan jadwal kerja dan tata tertib
karyawan.
d. Membuat atau menetapkan peraturan atau Standar Prosedur Operasional
(SPO) pada setiap fungsi kegiatan apotek.
2. Apoteker Pengelola Apotek ( APA ) :
a. Berkewajiban untuk menjalankan fungsi apotek sebagaimna mestinya
seperti dalam hal menentukan jenis dan jumlah persediaan obat-obatan serta
alat kesehatan disesuaikan dengan pasar yang ada, melakukan edukasi, dan
meracik obat-obatan untuk pasien.
b. menjalankan fungsi marketing seperti penyelidikan pasar konsumen, pasar
produsen maupun pasar pesaing dalam rangka menjaga tingkat kompetitif
usaha.
c. menjalin kerjasama dengan instansi terkait untuk mengembangkan usaha
apotek yang dikelolanya.
9
3. Asisten Apotek :
a. Melakukan pendataan kebutuhan obat dan peralatan kesehatan.
b. Mengatur,mengontrol dan menyusun obat pada tempat penyimpanan obat
pada ruang peracikan.
c. Melayani permintaan obat bebas dan obat bebas terbatas
d. Memberi harga untuk resep-resep yang masuk dan memeriksa kelengkapan
resep
e. Memeriksa kesesuaian obat yang akan diserahkan kepada pasien.
f. Mencatat keluar masuknya barang dan pengecekan obat-obat yang
mempunyai kadaluarsa
g. Menggantikan tugas dan tanggung jawab APA selama APA tidak ada
di apotek pada jam tertentu pada hari buka apotek.
h. Melayani konsumen dengan ramah, santun.
i. Mengelola pesanan yang masuk dari media online Apotek
4. Juru Resep :
a. Membantu tugas apoteker dan asisten apoteker dalam penyediaan atau
pembuatan obat jadi maupun obat racikan.
b. Menyiapkan dan membersihkan alat-alat peracikan serta melaporkan hasil
sediaan yang sudah jadi kepada asisten apoteker.
c. Membuat obat-obat racikan standar dibawah pengawasan asisten apoteker
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang peracikan obat
5. Kasir & Administrasi Keuangan :
a. Menerima pembayaran tunai maupun non tunai.
b. Menerima barang masuk
c. Mencatat, menghitung dan menyimpan uang hasil penjualan
d. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian uang yang masuk dengan penjualan
e. Mengeluarkan uang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
operasional apotek seperti listrik
10
f. Menyiapkan bukti pembayaran dan pembelian barang,serta bukti pertukaran
faktur dengan PBF.
11
a. Bangunan apotek berdiri ditanah seluas 100m2 terdiri dari ruang pelayanan
resep, ruang peracikan, kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang
administrasi, ruang praktek dokter, ruang tunggu pasien, ruang penyimpanan
obat (gudang), tempat parkir, mushola, taman terbuka hijau dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan AC, penerangan, sumber air yang memenuhi
persyaratan, seperangkat komputer, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan
tempat sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan hitam di
atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi
12
dengan neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek dan papan nama
apoteker dengan SIA terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban, sarung
tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi
(bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll).
e. Bahan baku obat
3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
Timbangan Gelas ukur
Thermometer Alat pembungkus pulvers
Mortir dan stamper Dispenser
Meja peracikan Rak penyimpanan alat
b. Alat perbekalan farmasi
Pot plastik berbagai ukuran Lemari dan rak penyimpanan obat
Botol kaca berbagai ukuran Lemari penyimpanan untuk narkotika,
Lemari pendingin psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya
13
Blanko kuitansi Buku laporan obat narkotik dan
Buku defecta psikotropik
Buku standar Buku pencatatan penyerahan resep
Buku pembelian Alat-alat tulis dan kantor
Nomor antrian Buku farmakope, ISO, MIMS
e. Perlengkapan lainnya
Alat pemadam kebakaran Alat untu merawat tanaman
Alat kasir dan kertas Alat kebersihan
Komputer
f. Model Pelayanan
Model pelayanan pada apotek kami adalah model pelayanan konvensional dan
secara daring, dimana pasien dapat langsung menemui apoteker untuk melakukan
penebusan resep ataupun sekedar membeli obat OTC atau alat kesehatan lainnya
atau dapat memesan obat obat bebas pada aplikasi online apotek dengan disertasi
penjelasan agar pasien mendapat informasi yang benar terkait obat / alkes yang
diterima.
Hal ini kami rasa jauh lebih aman dan efektif jika dibandingkan dengan model
pelayanan seperti swalayan, dimana pasien memilih obat (OTC/alkes) sendiri tanpa
ada pendampingan dari apoteker, karena di khawatirkan pada model pelayanan
swalayan, obat atau alkes yang dipilih tidak sesuai dengan indikasi atau dosis dari
pemakai yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah.
g. Alur pelayanan pada apotek adalah alur dimana dari pasien memberikan resep
sampai pasien menerima obat sesuai resep, atau yang tanpa resep sampai pasien
menerima obat/alkes yang dibeli.
Yang pertama adalah pasien memberikan resep dokter kepada apoteker,
kemudian apoteker melakukan skrinning resep, kemudian pemberian nomor resep.
Apabila obat tidak tersedia maka apotek akan mengusahakan obat dari sumber
lain/apotek lain. Jika obat tersedia apoteker menanyakan apakah obat akan ditebus
semua atau sebagian, kemudian pasien diberi nomor resep atau nomor antrian resep.
14
Tahap berikutnya yaitu peracikan resep oleh asisten apoteker. Setelah
peracikan selesai kemudian obat diberi etiket dan pembuatan copy resep jika
diperlukan. Tahap selanjutnya apoteker memastikan kembali obat dan etiket sudah
sesuai resep asli atau belum. Sebelum obat di serahkan ke pasien, pasien diarahkan
ke bagian administrasi untuk menyelesaikan tagihan administrasi. Tahap akhir
adalah apoteker memberikan obat kepada pasien disertai pemberian informasi yang
terkait dengan obat yang pasien terima.
Pada penebusan resep yang menggunakan aplikasi yang pertama aadalah
pasien akan mengirimkan resepnya dalam bentuk foto kemudian resep akan
dikrining oleh apoteker, dan diberitahukan total harganya, kemudian
dikonfirmasikan ke pasien apakah obatnya ingin ditebus semua atau hanya
sebagian, kemudian ditanyakan juga apakah ada pesanan yang lain. Kemudian
setelah itu dilakukan onseing secara online via telefon atau video call untuk
memastikan pasien paham mengenai cara penggunaan juga penyimpanan obatnya.
Setelah itu pasien memberikan alamat tujuan kemana obatnya akan diantarkan, dan
apoteker akan memberikan nomor rekening tujuan dan metode pembayaran yang
bisa dlakukan. Setelah itu apoteker akan menyerahkannya ke jasa ojek online atau
kurir yang tersedia di daerah tersebut, lalu pasien akan mengkonfirmasi apabila
obatnya sudah diterima.
Pasien datang ke Apotek
cv
Pemberian Resep
Skrining Resep
Penyerahan Obat
16
Pasien melakukan penebusan resep Daring
Pemberian Resep
Skrining Resep
Konfirmasi pesanan
17
VII. Permodalan
Modal yang digunakan untuk pendirian apotek ini yaitu sebesar Rp. 208.366.000 dimana
rinciannya sebagai berikut :
18
Thermometer 2 buah Rp. 400.000
Gaji Karyawan
- Pengelola apotek 1 orang Rp. 4.000.000
- Apoteker pendamping 1 orang Rp. 3.500.000
- Asisten apoteker 2 orang Rp. 5.400.000
- Juru Racik 1 orang Rp. 1.500.000
- Kasir 2 orang Rp. 3.000.000
- Petugas bersih-bersih 2 orang Rp. 1.000.000
19
VIII. Lokasi
Jl. Mayor Jendral No.26 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat 45273.
Lokasi tersebut strategis untuk didirikan Apotek dikarenakan lokasi tersebut berada dipusat
kota berada dijalan utama , juga dekat dengan ruah sakit serta klinik kesehatan pada daerah
tersebut sehingga diharapkan pasien yang datang ke Apotek juga banyak. Selain itu, jarak
antar Apotek lumayan berjauhan , dan lokasi tersebut terletak dipinggir jalan raya sehingga
mendukung untuk keberhasilan Apotek dalam mewujudkan visi dan misi , serta berkaitan
dengan usaha untuk memperoleh keuntungan.
Data-data pendukung:
Kepadatan Penduduk
Apotek Mario Pharma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang lumayan tinggi,
karena berada di pusat kota dan jalan utama
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Klinik, Praktek dokter
umum.
Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek ada 1 jaraknya ± 4 km. Dengan melihat lokasi yang strategis maka
diharapkan apotek dapat berkembang degan cepat.
20
Lingkungan Apotek “Le Pharmacie” relative ramai karena berada di pusat kota. Serta
mudah dijangkau karena terletak di jalan utama yang biasa dilewati masyarakat maupun
orang yang berpergian ke kota lain, sehingga dapat menargetkan pengguna jalan bukan
hanya penduduk setempat.
Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan mandiri
masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek Mario Farma mempunyai prospek
pemasaran yang cukup bagus karena:
1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab berada di pusat kota dan di jalan utama,
serta terdapat Klinik dan Prakter dokter umum yang berdekatan dengan lokasi
apotek.
2. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan pertigaan jalan pusat
keramaian.
3. Lingkungan calon Apotek relatif aman, dan segar karena akan dibangun taman
didalamnya.
4. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan
bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasaranayang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat dengan
apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB, kolesterol, asam urat
dan gula darah).
6. Menyediakan layanan penebusan resep secara daring, yang akan memudahkan
pasien memperoleh obat tanpa datang ke apotek.
X. Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakan maka
pendirian Apotek “Le Pharmacie” di Jl. Mayor Jendral No.26 Kecamatan
Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat mempunyai prospek yang baik untuk
berkembang menjadi apotik yang besar dan terpercaya. Sehingga apoteker dapat
memberikan tanggung jawabnya pada apotek tersebut. Besar harapan kami agar
pihak bisa berkenan untuk memenuhi kebutuhan yang tertera pada makalah
proposal ini.
b. Saran
21
Demikian makalah ini penulis buat. Menyadari bahwa tugas makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
konstruktif selalu diharapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang
membutuhkan.
22