Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN FARMASI

PROPOSAL PENDIRIAN APOTEK “LE PHARMACIE”

Disusun Untuk Memenuhi Penilaian Akhir Semester Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Arif Budiman,MPH.,Apt

DISUSUN OLEH :

MEGA NIRMALA DEWITA (1808010036)

FARMASI 5A

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatuulahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Proposal Pendirian Apotek Le Pharmacie” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi penilaian Akhir Semester mata kuliah Kewirausahan.
Penulis berharap makalah tentang proposal pendirian apotek Le Pharmacie ini dapat
menjadi acuan untuk pembuatan proposal pendirian apotek sebenarnya

Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Purwokerto, Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

I. Latar Belakang Pendirian Usaha ................................................................................ 4

II. Tujuan Pendirian Usaha ............................................................................................ 5

III. Visi dan Misi Apotek ..................................................................................................6

a. Visi Apotek
b. Misi Apotek

IV. Struktur Organisasi .................................................................................................. 7

V. Teknik Operasional .................................................................................................... 8

a. Nama Apotek, Nama APA, No.SIA, Alamat Apotek


b. Jam Buka Apotek
c. Tenaga Kerja (Jobs Description)

VI. Alat dan Pembekalan Yang Dibutuhkan ................................................................ 11

1. Bangunan
2. Fasilitas
3. Perlengkapan
4. Alur Pelayanan
5. Model Pelayanan

VII. Permodalan ............................................................................................................... 17

VIII. Lokasi ....................................................................................................................... 19

IX. Pemasaran (Strategi Pengembangan) ...................................................................... 20

X. Penutup ......................................................................................................................... 21

3
I. Latar Belakang Pendirian Usaha

Pelayanan farmasi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kesejahteran pada


sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan pasien, penyediaan obat
bermutu, serta perbekalan farmasi lain yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Salah satu sarana unit untuk mewujdukan pelayanan kesehatan secara optimal adalah
pengadaan apotek.

Apotek merupakan sarana praktek profesi apoteker dalam menjalankan fungsi dan
perannya yang berdasarkan pada filosofi “Pharmaceutical Care” atau “Pelayanan
Kefarmasian”, yang berorientasi kepada pasien. Dimana dalam pelaksanaanya, sebuah
apotek harus dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang mempunyai
Surat Ijin Apotek (SIA). Seorang apoteker juga berperan penting dalam pelaksanaaan
kefarmasian mulai dari penerimaan resep, pemeriksaan keabsahan resep, penyiapan,
pembuatan, pengemasan, penandaan, penyerahan hingga penyampaian informasi, cara
penggunaan obat dan perbekalan kefarmasian yang tepat, benar dan aman serta
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien.

Apotek didalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit


pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Sebagai unit
pelayanan kesehatan, apotek berfungsi sebagai penyedia obat-obatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Dan pada fungsinya yang kedua yaitu sebagai institusi bisnis, apotek lebih
mengutamakan keuntungan, dan ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam
pada pendirian dan operasionalisme apotek juga tidak sedikit.

Masyarakat awam menganggap apotek adalah tempat jual beli obat. Selain untuk
menyediakan informasi mengenai penggunaan obat, apotek juga menjadi lahan bisnis yang
mengusahakan untuk memperoleh surplus. Namun, walaupun pengelolaan apotek
memperhatikan prinsip ekonmi untuk memperoleh suplus, apotek juga berorientasi pada
pasien sehingga masyarakat dapat memperoleh obat sesuai dengan kemampuan
ekonominya.

4
Pendirian apotek ini juga bertujuan untuk mempermudah masyarakt untuk
memperoleh pengobatan, karena semakin hari semakin banyak pemintaan pengobatan, dan
juga semakin banyak keluhan masyarakat sulitnya akses ke apotek karena lokasinya. Kami
yakin pendirian usaha apotek ini akan menjajikan sebagai bisnis untuk kedepannya. Selain
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat kami percaya usaha ini nantinya akan
mencapai target penjualan dan tujuan usaha secepat mungkin. Dimana dalam rangka
pendirian usaha apotek ini, kami memerlukan dana untuk berbagai kebutuhan, seperti
pembangunan gedung, pembelian bahan operasional, peralatan kesehatan dan perabotan
pendukung lainnya.

II. Tujuan Pendirian

Tujuan Pendirian Apotek diantaranya :


1. Menyediakan dan menyalurkan informasi obat yang bermutu dengan tujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
2. Memberikan informasi dan pemahaman tentang pengobatan yang benar dan
rasional dalam praktek pengobatan sendiri ( Swamedikasi )
3. Sebagai sarana pengabdian profesi apoteker.
4. Sarana pekerjaan kefarmasiaan seperti pengadaan, peracikan, penyimpanan,
pengamanan, pelayanan atas resep dokter dan pelayanan informasi obat.
5. Memudahkan masyrakat untuk mengakses sarana kesehatan dan pengobatan, untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat.

5
III. Visi dan Misi Apotek

A. Visi Apotek
1. Menjadikan Apotek “Le Pharmacie” sebagai apotek yang mengutamakan
pelyanan, kepuasan, serta kebutuhan pasien pengenai obat, maupun informasi
obat-obatan
2. Menjadikan Apotek “Le Pharmacie” sebagai apotek yang terpercaya,
berkualitas, serta memiliki kompetensi dalam penyediaan obat.
3. Menjadikan Apotek “Le Pharmacie” sebagai apotek yang modern dan ramah
lingkungan
B. Misi Apotek
1. Memberikan pelayanan yan maksimal dan berkompeten yang berbasis
pharmaceutical care kepada masyarakat.
2. Menyediakan dan menyalurkan sediaan farmasi dan alat-alat kesehatan yang
telah memiliki izin edar, terjangkau dan bermutu.
3. Mensosialisasikan isu kesehatan kepada masyrakat dan mengajak masyarakat
untuk senantiasa berprilaku hidup sehat.
4. Memberikan informasi obat yang akurat dan memiliki kemampuan
berkomunikasi yang ramah dan menyenangkan.
5. Melakukan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman 4.0, dan
senantiasa berperan aktif dalam mewujudkan keadaan yang ramah lingkungan

6
IV. Struktur Organisai

Apoteker Pengelola Apotek (APA) Pemilik Sarana Apotik (PSA)

Apoteker Pendamping

Asisten Apoteker

Pelayanan dan
Peraikan Resep
Kasir & Administrasi
Petugas Kebersihan
Keuangan

Pembentukan struktur organisasi dan pembagian tugas serta wewenang tiap jabatan
dilakukan oleh PSA dan APA. Seorang PSA dan APA harus dapat membentuk struktur
organisasi apotek, disertai dengan uraian fungsi, tugas, wewenang serta tanggung jawab
dan juga mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dilakukannya
pendirian apotek.
Apotek “Le Pharmacie” mempunyai beberapa orang karyawan dengan rincian sebagai
berikut :
a. Pemilik Sarana Apotek ( PSA ) : 1 Orang
b. Apoteker, yaitu :
Apoteker Pengelola Apotek : 1 Orang
Apoteker Pendamping : 1 Orang
c. Tenaga teknis farmasi, yaitu :
Asisten Apoteker : 2 Orang
Juru Resep : 1 Orang
d. Tenaga non teknis farmasi, yaitu
Kasir & Administrasi Keuangan : 2 Orang
Petugas Kebersihan : 2 Orang

7
V. Teknik Operasional Pendirian Usaha
a. Nama Apotek : Le Pharmacie
Nama Apoteker : Apt. Naura Evelyn, M.Si
No. SIPA : 20000326/SIPA_26.02/2022/2192
Alamat Apotek : Jl. Mayor Jendral No.26 Kecamatan Jatibarang Kabupaten
Indramayu Jawa Barat 45273
b. Jam buka apotek
Hari Kerja : Senin – Jum’at buka pukul 07.00 - 21.00
Sabtu buka pukul 08.00 – 20.00
Hari Minggu : Buka pukul 08.00 – 17.00
Hari Libur Nasional : Tutup
Berikut papan praktik apotek :

PRAKTIK APOTEKER

Apt. Naura Evelyn, M.Si Apt., Nirmala Sari, S.Farm.


SIPA:20000326/SIPA_26.02/2022/2192 SIPA:19991227/SIPA_12.27/2023/2762
STRA: 20000326/STRA-UMP-2020-2663300 STRA: 19991227/STRA-UMP-2020-2771299
Hari dan Jam Praktik : Hari dan Jam Praktik :
Senin – Jumat /07.00 – 21.00 Senin – Jumat /07.00 – 21.00
Sabtu 08.00 – 20.00 Sabtu 08.00 – 20.00
Minggu 08.00 – 17.00 Minggu 08.00 – 17.00

APOTEK “Le Pharmacie”


Surat Ijin Apotek (SIA) :
026/SIA/PLOK/BMS/P/VI/2020
Jalan Mayor Jendral No.26 Kecamatan
Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa
Barat 45273

8
c. Tenaga Kerja (Job Description)
Tenaga kerja di Apotek “Le Pharmacie” dikelompokan menjadi dua
bidang yaitu kegiatan dibidang teknis kefarmasian dan kegiatan non-teknis
kefarmasian. Berikut adalah Job Description dari tenaga kerja di Apotek “Le
Pharmacie”:
1. Pemilik Sarana Apotek ( PSA ) :
a. Bertugas untuk menyediakan segala sumber daya dan modal untuk kebutuhan
pembekalan farmasi dan perlengkapan Unit Pelayanan Kesehatan.
Seperti : Penyediaan obat-obatan, alat kesehatan, tempat penyimpanan
(etalase/gudang), peralatan untuk peracikan obat, perlengkapan praktek dokter,
penyiapan ruang tunggu pasien, gedung dan sebagainya.
b. Memiliki wewenang dalam hal memberikan keputusan, strategi, tujuan,
sasaran, dan program kerja untuk kemajuan usaha apotek.
c. Membuat Membuat dan menentukan jadwal kerja dan tata tertib
karyawan.
d. Membuat atau menetapkan peraturan atau Standar Prosedur Operasional
(SPO) pada setiap fungsi kegiatan apotek.
2. Apoteker Pengelola Apotek ( APA ) :
a. Berkewajiban untuk menjalankan fungsi apotek sebagaimna mestinya
seperti dalam hal menentukan jenis dan jumlah persediaan obat-obatan serta
alat kesehatan disesuaikan dengan pasar yang ada, melakukan edukasi, dan
meracik obat-obatan untuk pasien.
b. menjalankan fungsi marketing seperti penyelidikan pasar konsumen, pasar
produsen maupun pasar pesaing dalam rangka menjaga tingkat kompetitif
usaha.
c. menjalin kerjasama dengan instansi terkait untuk mengembangkan usaha
apotek yang dikelolanya.

9
3. Asisten Apotek :
a. Melakukan pendataan kebutuhan obat dan peralatan kesehatan.
b. Mengatur,mengontrol dan menyusun obat pada tempat penyimpanan obat
pada ruang peracikan.
c. Melayani permintaan obat bebas dan obat bebas terbatas
d. Memberi harga untuk resep-resep yang masuk dan memeriksa kelengkapan
resep
e. Memeriksa kesesuaian obat yang akan diserahkan kepada pasien.
f. Mencatat keluar masuknya barang dan pengecekan obat-obat yang
mempunyai kadaluarsa
g. Menggantikan tugas dan tanggung jawab APA selama APA tidak ada
di apotek pada jam tertentu pada hari buka apotek.
h. Melayani konsumen dengan ramah, santun.
i. Mengelola pesanan yang masuk dari media online Apotek
4. Juru Resep :
a. Membantu tugas apoteker dan asisten apoteker dalam penyediaan atau
pembuatan obat jadi maupun obat racikan.
b. Menyiapkan dan membersihkan alat-alat peracikan serta melaporkan hasil
sediaan yang sudah jadi kepada asisten apoteker.
c. Membuat obat-obat racikan standar dibawah pengawasan asisten apoteker
d. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang peracikan obat
5. Kasir & Administrasi Keuangan :
a. Menerima pembayaran tunai maupun non tunai.
b. Menerima barang masuk
c. Mencatat, menghitung dan menyimpan uang hasil penjualan
d. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian uang yang masuk dengan penjualan
e. Mengeluarkan uang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
operasional apotek seperti listrik

10
f. Menyiapkan bukti pembayaran dan pembelian barang,serta bukti pertukaran
faktur dengan PBF.

6. Petugas Kebersihan yaitu


a. Menjaga kebersihan apotek
b. Menjamin kerapihan apotek
c. Menjaga dan merawat taman terbuka hijau apotek
d. Membantu petugas apotek lain yang memerlukan bantuan non-teknis
kefarmasian.

VI. Alat dan Pembekalan yang Dibutuhkan


1. Bangunan

11
a. Bangunan apotek berdiri ditanah seluas 100m2 terdiri dari ruang pelayanan
resep, ruang peracikan, kasir, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang
administrasi, ruang praktek dokter, ruang tunggu pasien, ruang penyimpanan
obat (gudang), tempat parkir, mushola, taman terbuka hijau dan toilet.
b. Bangunan dilengkapi dengan AC, penerangan, sumber air yang memenuhi
persyaratan, seperangkat komputer, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan
tempat sampah.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan hitam di
atas dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi

12
dengan neon box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek dan papan nama
apoteker dengan SIA terpasang jelas.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban, sarung
tangan, kateter, spuit, dll.
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi
(bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll).
e. Bahan baku obat

3. Perlengkapan
a. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
 Timbangan  Gelas ukur
 Thermometer  Alat pembungkus pulvers
 Mortir dan stamper  Dispenser
 Meja peracikan  Rak penyimpanan alat
b. Alat perbekalan farmasi
 Pot plastik berbagai ukuran  Lemari dan rak penyimpanan obat
 Botol kaca berbagai ukuran  Lemari penyimpanan untuk narkotika,
 Lemari pendingin psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya

c. Wadah pembungkus dan pengemas


 Etiket  Streples
 Pembungkus pulveres  Wadah pengemas dan pembungkus
lainnya (tas kertas)
d. Alat administrasi
 Blanko pesanan obat  Buku penerimaan
 Blanko kartu stok obat  Buku pembukuan keuangan
 Blanko copy resep  Buku pencatatan narkotik dan
 Blanko faktur dan nota psikotropik
penjualan  Buku pesanan narkotik dan psikotropik

13
 Blanko kuitansi  Buku laporan obat narkotik dan
 Buku defecta psikotropik
 Buku standar  Buku pencatatan penyerahan resep
 Buku pembelian  Alat-alat tulis dan kantor
 Nomor antrian  Buku farmakope, ISO, MIMS
e. Perlengkapan lainnya
 Alat pemadam kebakaran  Alat untu merawat tanaman
 Alat kasir dan kertas  Alat kebersihan
 Komputer 

f. Model Pelayanan
Model pelayanan pada apotek kami adalah model pelayanan konvensional dan
secara daring, dimana pasien dapat langsung menemui apoteker untuk melakukan
penebusan resep ataupun sekedar membeli obat OTC atau alat kesehatan lainnya
atau dapat memesan obat obat bebas pada aplikasi online apotek dengan disertasi
penjelasan agar pasien mendapat informasi yang benar terkait obat / alkes yang
diterima.
Hal ini kami rasa jauh lebih aman dan efektif jika dibandingkan dengan model
pelayanan seperti swalayan, dimana pasien memilih obat (OTC/alkes) sendiri tanpa
ada pendampingan dari apoteker, karena di khawatirkan pada model pelayanan
swalayan, obat atau alkes yang dipilih tidak sesuai dengan indikasi atau dosis dari
pemakai yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah.
g. Alur pelayanan pada apotek adalah alur dimana dari pasien memberikan resep
sampai pasien menerima obat sesuai resep, atau yang tanpa resep sampai pasien
menerima obat/alkes yang dibeli.
Yang pertama adalah pasien memberikan resep dokter kepada apoteker,
kemudian apoteker melakukan skrinning resep, kemudian pemberian nomor resep.
Apabila obat tidak tersedia maka apotek akan mengusahakan obat dari sumber
lain/apotek lain. Jika obat tersedia apoteker menanyakan apakah obat akan ditebus
semua atau sebagian, kemudian pasien diberi nomor resep atau nomor antrian resep.

14
Tahap berikutnya yaitu peracikan resep oleh asisten apoteker. Setelah
peracikan selesai kemudian obat diberi etiket dan pembuatan copy resep jika
diperlukan. Tahap selanjutnya apoteker memastikan kembali obat dan etiket sudah
sesuai resep asli atau belum. Sebelum obat di serahkan ke pasien, pasien diarahkan
ke bagian administrasi untuk menyelesaikan tagihan administrasi. Tahap akhir
adalah apoteker memberikan obat kepada pasien disertai pemberian informasi yang
terkait dengan obat yang pasien terima.
Pada penebusan resep yang menggunakan aplikasi yang pertama aadalah
pasien akan mengirimkan resepnya dalam bentuk foto kemudian resep akan
dikrining oleh apoteker, dan diberitahukan total harganya, kemudian
dikonfirmasikan ke pasien apakah obatnya ingin ditebus semua atau hanya
sebagian, kemudian ditanyakan juga apakah ada pesanan yang lain. Kemudian
setelah itu dilakukan onseing secara online via telefon atau video call untuk
memastikan pasien paham mengenai cara penggunaan juga penyimpanan obatnya.
Setelah itu pasien memberikan alamat tujuan kemana obatnya akan diantarkan, dan
apoteker akan memberikan nomor rekening tujuan dan metode pembayaran yang
bisa dlakukan. Setelah itu apoteker akan menyerahkannya ke jasa ojek online atau
kurir yang tersedia di daerah tersebut, lalu pasien akan mengkonfirmasi apabila
obatnya sudah diterima.
Pasien datang ke Apotek
cv
Pemberian Resep

Skrining Resep

Penentuan Harga resep

Pasien tidak setuju Pasien Setuju

Diajukan alternativ obat dengan jenis,


jumlah item dan jumah harga sesuai Peracikan Obat
kemampuan pasien 15

Penyerahan Obat
16
Pasien melakukan penebusan resep Daring

Pemberian Resep

Skrining Resep

Penentuan Harga resep

Pasien tidak setuju Pasien Setuju

Diajukan alternativ obat dengan jenis,


jumlah item dan jumah harga sesuai Peracikan Obat
kemampuan pasien

Pemberian KIE Obat

Pasien tidak setuju Pasien Setuju

Penyerahan Obat diantar oleh kurir

Konfirmasi pesanan

Monitoring Penggunaan Obat

17
VII. Permodalan
Modal yang digunakan untuk pendirian apotek ini yaitu sebesar Rp. 208.366.000 dimana
rinciannya sebagai berikut :

Nama Barang Jumlah Harga

Kursi panjang 4 buah Rp. 4.000.000

Kursi duduk 2 buah Rp. 400.000

Meja racik obat 2 buah Rp.5.000.000

Meja pendek 4 buah Rp. 1.000.000

Rak etalase 12 buah Rp. 13.000.000

TV 1 buah Rp. 1.650.000

AC 3 buah Rp. 4.500.000

Alat pemadam kebakaan 1 buah Rp. 250.000

Lemari es 1 buah Rp. 3.300.000

Lemari penyimpanan 3 buah Rp. 2.500.000

Timbangan milligram 1 buah Rp. 825.000

Timbangan gram 1 buah Rp. 785.000

Komputer + program 1 buah Rp. 4.500.000

Komputer 1 buah Rp. 2.600.000

Printer 1 buah Rp. 591.000

Timbangan badan 1 buah Rp. 175.000

Mesin kasir 1 buah Rp. 11.500.000

Kalkulator 1 buah Rp. 35.000

Mesin telpon 1 buah Rp. 250.000

18
Thermometer 2 buah Rp. 400.000

Alat pembungkus pulveres 1 buah Rp. 800.000

Mortir dan stemper 3 buah Rp. 300,000

Gelas ukur 10 ml 1 buah Rp. 12.000

Gelas ukur 50 ml 1 buah Rp. 18.000

Gelas ukur 100 ml 1 buah Rp. 25,000

Pembungkus sediaan obat - Rp. 200.000

Wadah pembungkus - Rp. 200.000

Tempat sampah 3 buah Rp. 150.000

CCTV 3 Buah Rp. 3.000.000

Perlegkapan perawatan - Rp. 2.000.000


taman

Modal operasional obat dan - Rp. 100.000.000


kosmetik

Biaya perijinan - Rp. 2.000.000

Biaya listrik, wifi,dan telpon - Rp. 6.000.000

Gaji Karyawan
- Pengelola apotek 1 orang Rp. 4.000.000
- Apoteker pendamping 1 orang Rp. 3.500.000
- Asisten apoteker 2 orang Rp. 5.400.000
- Juru Racik 1 orang Rp. 1.500.000
- Kasir 2 orang Rp. 3.000.000
- Petugas bersih-bersih 2 orang Rp. 1.000.000

Cadangan Modal - Rp. 20.000.000

Jumlah Modal Rp. 208.366.000

19
VIII. Lokasi
Jl. Mayor Jendral No.26 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat 45273.
Lokasi tersebut strategis untuk didirikan Apotek dikarenakan lokasi tersebut berada dipusat
kota berada dijalan utama , juga dekat dengan ruah sakit serta klinik kesehatan pada daerah
tersebut sehingga diharapkan pasien yang datang ke Apotek juga banyak. Selain itu, jarak
antar Apotek lumayan berjauhan , dan lokasi tersebut terletak dipinggir jalan raya sehingga
mendukung untuk keberhasilan Apotek dalam mewujudkan visi dan misi , serta berkaitan
dengan usaha untuk memperoleh keuntungan.

Data-data pendukung:

Kepadatan Penduduk

Apotek Mario Pharma berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang lumayan tinggi,
karena berada di pusat kota dan jalan utama

Tingkat sosial dan ekonomi

Apotek Mario Pharma berada di lingkungan yang tingkat pendidikan masyarakatnya


sedang, mengingat penduduknya, pegawai,siswa, mahasiswa dan wiraswasta. Tingkat
kesadaran akan kesehatan masyarakat sedang. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk
secara umumcenderung menengah keatas.

Pelayanan kesehatan lain

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Klinik, Praktek dokter
umum.

Jumlah Pesaing

Jumlah Apotek ada 1 jaraknya ± 4 km. Dengan melihat lokasi yang strategis maka
diharapkan apotek dapat berkembang degan cepat.

Situasi dan Kondisi Apotek

20
Lingkungan Apotek “Le Pharmacie” relative ramai karena berada di pusat kota. Serta
mudah dijangkau karena terletak di jalan utama yang biasa dilewati masyarakat maupun
orang yang berpergian ke kota lain, sehingga dapat menargetkan pengguna jalan bukan
hanya penduduk setempat.

IX. Pemasaran Usaha

Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan mandiri
masyarakat (Swamedikasi), maka pendirian Apotek Mario Farma mempunyai prospek
pemasaran yang cukup bagus karena:

1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab berada di pusat kota dan di jalan utama,
serta terdapat Klinik dan Prakter dokter umum yang berdekatan dengan lokasi
apotek.
2. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan pertigaan jalan pusat
keramaian.
3. Lingkungan calon Apotek relatif aman, dan segar karena akan dibangun taman
didalamnya.
4. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan
bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasaranayang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat dengan
apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB, TB, kolesterol, asam urat
dan gula darah).
6. Menyediakan layanan penebusan resep secara daring, yang akan memudahkan
pasien memperoleh obat tanpa datang ke apotek.
X. Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakan maka
pendirian Apotek “Le Pharmacie” di Jl. Mayor Jendral No.26 Kecamatan
Jatibarang Kabupaten Indramayu Jawa Barat mempunyai prospek yang baik untuk
berkembang menjadi apotik yang besar dan terpercaya. Sehingga apoteker dapat
memberikan tanggung jawabnya pada apotek tersebut. Besar harapan kami agar
pihak bisa berkenan untuk memenuhi kebutuhan yang tertera pada makalah
proposal ini.
b. Saran

21
Demikian makalah ini penulis buat. Menyadari bahwa tugas makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
konstruktif selalu diharapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang
membutuhkan.

22

Anda mungkin juga menyukai