TENTANG
ANTI INFLAMASI
DISUSUN OLEH :
DINDA FEBYOLA
DIRA TRIMAILA
NURMALIZA
2019./2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Farmakologi.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian inflamasi dan anti inflamasi..................................................................
2.2 gejala gejala terjadinya respon peradangan............................................................
2.3 jenis radang............................................................................................................
2.4 terapi farmakologi dan non farmakologi peradangan ............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, secara umum obat dapat diartikan sebagai bahan yang dapat
menyebabkan perubahandalam fungsi biologis maupun proses kimia. kuliah Farmakologi Dasar
terutama mempelajari aspek obat, mekanisme aksi, target aksi, nasib obat di dalam tubuh,
interaksi obat dengan obat lain, dengan makanan, dengan minuman dan faktor lain yang
mempengaruhi hasil dan makna penggunaannya dalam klinik. Selain itu juga mempelajari aksi
farmakologi obat-obat yang termasuk dalam berbagai penggolongan obat yang sering digunakan
pada terapi, nasib obat dalam tubuh, prinsip aksi obat, kinetika interaksi obat dengan reseptor,
obat-obat yang bekerja pada sistem syaraf otonom, obat-obat yang bekerja pada sistem syaraf
pusat, obat-obat yang bekerja pada sistem kardiovaskuler, obat-obat yang bekerja pada sistem
endokrin, kemoterapetika, analgesik, antiinflamasi, antihistamin dan obat pada terapi kanker.
Inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap pathogen dan alterasi mekanis dalam
jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera,
seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama
sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Radang terjadi saat suatu mediator inflamasi
(missal terdapat luka) terdeteksi oleh tubuh kita.
1.3Tujuan
1. Agar dapat mengetahui defenisi inflamasi dan anti inflamasi.
2. Agar dapat mengetahui gejala jegala terjadinya respon peradangan.
3. Agar dapat mengetahui jenis radang.
4. Agar dapat mengetahui terapi farmakologi dan non farmakologi peradangan.
BAB 2
PEMBAHASAN
Panas (kalor).
Panas atau kalor terjadi bersamaan dengan keadaan kemerahan dari reaksi peradangan.
Panas merupakan sifar reaksi peradangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh yakni pada
kulit. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab darah dengan
suhu 370C disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang terkena radang lebih banyak daripada
yang disalurkan ke daerah normal.
Rasa sakit (dolor).
Rasa sakit atau dolor dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan berbagai cara.
Perubahan pH lokal atau konsentrasi ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf,
pengeluaran zat kimia tertentu misalnya mediator histamine atau pembengkakan jaringan yang
meradang mengakibatkan peningkatan tekanan local dapat menimbulkan rasa sakit.
Pembengkakan (tumor).
Gejala yang paling menyolok dari peradangan akut adalah tumor atau pembengkakan.
Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan permeabilitas dinding kapiler serta pengiriman cairan
dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan yang cedera. Pada peradangan, dinding kapiler
tersebut menjadi lebih permeabel dan lebih mudah dilalui oleh leukosit dan protein terutama
albumin yang diikuti oleh molekul yang lebih besar sehingga plasma jaringan mengandung lebih
banyak protein daripada biasanya yang kemudian meninggalkan kapiler dan masuk ke dalam
jaringan sehingga menyebabkan jaringan menjadi bengkak.
Perubahan fungsi (fungsio laesa).
Gangguan fungsi yang diketahui merupakan konsekuensi dari suatu proses radang.
Gerakan yang terjadi pada daerah radang, baik yang dilakukan secara sadar ataupun secara
reflek akan mengalami hambatan oleh rasa sakit, pembengkakan yang hebat secara fisik
mengakibatkan berkurangnya gerak jaringan.
b. Terapi Non-farmakologi
Untuk terapi non-farmakologi dapat dilakukan dengan: a) menjauhi makanan pedas dan
berminyak; b) minum air putih yang cukup; dan c) makan makanan yang kandungan
gizinya seimbang
3. Brokoli
Brokoli merupakan salah satu makanan yang mengandung anti iflamasi alami.
Mengkonsumsi brokoli dapat menekankan resiko mengalami kanker dan jantung, semua
itu terjadi akibat kandungan sulforphane yang menyebabkan peradangan.
4. Alpukat
Alpukat adalah makanan yang sangat baik dikomsumsi untuk pencegahan anti inflamasi,
kandyngan yang sangat baiknya yaitu potassium, magnesium, serat, dan lemak tunggal
tak jenuh. Alpukat juga mengandung keratonoid dan tocopherolsyang bisa mengurangi
resiko kanker.
5. The hijau
The hijau mengandung zat antiinflamasi alami yang mengjurangi resiko terjadinya
kanker, penyakit jantung, obesitas. Substan yang paling baikdalam the hijau adalah
EGCG yang menangkal peradangan dan mencegah kerusakan asam lemak di dalam sel.
6. Jamur
Mengkonsumsi jamur yang tidak melalui proses pengolahan terlalu panjang, proses
masak juga bisa saja mengurangi kandungan anti inflamasi dalam jamur
Contohnya:
Jamur truffle
Jamur portobella
Jamur copper
Jamur shitak.
7. Kunyit
Rempah-rempah yang ini mengandung curcurum yang bisa mengatasi perdagangan yang
berhubungan dengan diabetes dan artritis.
8. Tomat
Tomat mengandung vitamin c, potassium, dan lycopene dalam tomat juga bisa
mengurangi terjadinya kanker, tomat juga bisa menurunkan berat badan dan juga zat
antiinflamasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap pathogen dan alterasi mekanis
dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami
cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon
utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Radang terjadi saat suatu mediator inflamasi
(missal terdapat luka) terdeteksi oleh tubuh kita.
3.2 SARAN
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel.
Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan
materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Departemen
Joyce, L.K and Hayes, E.R. 1996. Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa:
Katzung, B.G. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi ke tiga. Jakarta: Penerbit EGC