Anda di halaman 1dari 5

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT (OHI-S)

PADA SISWA KELAS VIII SMPN 4 KOTA DUMAI

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan ke Program Studi DIII Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

OLEH :

PUTRI INDAH SARI

NIM : 195110446

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN DIII KESEHATAN GIGI

TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan

menjelaskan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan

kesehatan (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (berkelanjutan) (Pintauli S, 2012).

Kesehatan gigi atau sering disebut dengan kesehatan rongga mulut adalah keadaan

rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya bebas dari

penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal, yang akan menjadikan percaya diri

serta hubungan interpersonal dalam tingkatan paling tinggi (Sriyono, 2009)(Astuti,

2019). Kesehatan gigi merupakan salah satu aspek dari seluruh kesehatan yang

merupakan hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental, dan sosial. Aspek fisik

yaitu keadaan kebersihan gigi dan mulut, bentuk gigi, dan air liur yang dapat

mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan

gigi geligi yang berada di dalam rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak

dan kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, dan

sisa makanan (Setyaningsih, 2007).

Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah

faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut, hal tersebut

dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut
sehingga untuk memperoleh pengetahuan kesehatan, seseorang harus melalui proses

pendidikan kesehatan. Penelitian yang dilakukan Wilha tahun 2012 tenteng

pengetahuan serta kebersihan gigi dan mulut didapatkan hasil OHI-S kriteria sedang

77.5% dan pengetahuan kriteria sedang 67.5% sehingga ada keterkaitan antara

pengetahuan serta kebersihan gigi dan mulut. Tujuan: Mengetahui gambaran

pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan

mulut (OHI-S) pada siswa kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

(Anang, 2020)

Pengukuran kebersihan gigi dan mulut menurut Green dan Vermilion (dalam Putri,

Herijulianti, dan Nurjanah, 2012), dapat menggunakan index yang dikenal dengan

Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S). Awalnya

index ini digunakan untuk menilai penyakit peradangan gusi dan penyakit

periodontal, akan tetapi dari kata yang diperoleh ternyata kurang berarti atau

bermakna, oleh karena itu index ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat

kebersihan gigi dan mulut dan menilai efektivitas dari menyikat gigi.(Vivaldi et al.,

1975)

Menjaga kesehatan gigi sangat penting, karena gigi merupakan bagian dari alat

pengunyahan pada sistem pencernaan dalam tubuh manusia. Status kebersihan gigi

dan mulut merupakan keadaan yang menggambarkan kebersihan gigi dan mulut

seseorang. Penilaiannya dengan menggunakan suatu indeks kebersihan gigi dan mulut

atau Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang merupakan indeks gabungan antara

debris indeks dengan kalkulus indeks. Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut,

dapat di ukur dengan menggunakan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari

Green dan Vermillion. Kriteria penilaannya adalah 0,0 – 1,2 (Baik), 1,3 – 3,0

(Sedang), 3,1– 6,0 (Jelek) (Boediharjo, 2014).


Hasil penelitian kuesioner didominasi oleh kategori sedang dengan nilai (6-9)

sebanyak 24 orang (72.8%) serta hasil indeks OHI-S juga didominasi oleh kategori

sedang dengan rentang nilai (1.3 – 3.0) sebanyak 16 orang (48.5%). Kesimpulan:

gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut serta status kebersihan gigi

dan mulut (OHI-S) pada siswa kelas VII SMPN 1 Lemahsugih Kabupaten Majalengka

berkategori sedang, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan seseorang dapat

mempengaruhi kondisi kebersihan gigi dan mulut seseorang. (Anang, 2020)

B. Rumasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat di buat rumusan

masalah sebagai berikut : “bagaimana status kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-

S pada siswa kelas VIII di SMPN 4 Kota Dumai?”

C. Tujuan Penelitian

1) Tujuan umum

Penelitian bertujuan untuk Mengetahui status Kebersihan Gigi dan Mulut

Terhadap OHI-S pada siswa kelas VIII di SMPN 4 Kota Dumai.

2) Tujuan khusus

Untuk Mengetahui tingkat pengetahuan tentang status kebersihan gigi dan mulut

terhadap OHI-S pada siswa kelas VIII di SMPN 4 Kota Dumai.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat

untuk menambah wawasan dan gambaran kebiasaan menyikat gigi dengan indeks

OHI-S pada siswa kelas VIII di SMPN 4 Kota Dumai.


E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini membahas pengertian kesehatan gigi dan mulut,

faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, cara menjaga kebersihan gigi

dan mulut, indeks kebersihan gigi dan mulut (OHI-S).

Anda mungkin juga menyukai