Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KDM

TENTANG

8 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DALAM KEPERAWATAN GIGI

DISUSUN OLEH :

PUTRI INDAH SARI


2A
195110446

DOSEN PEMBIMBING :

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2020/2021
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Delapan kebutuhan
dasar manusia dalam keperawatan gigi” ini tepat pada waktunya.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas makalah kebutuhan dasar
manusia ini. Disamping itu, Terima kasih saya ucapkan kepada dosen yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bukittinggi, 6 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kebutuhan dasar manusia ...................................................
B. Kebutuhan dasar manusia menurut para ahli........................................
C. 8 kebutuhan dasar manusia ..................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Setiap manusia memiliki
lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan
fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki.
Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar dari pada kebutuhan
lainnya.Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan
lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan
hal yang penting bagi manusia.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu kebutuhan dasar manusia
b. Apa saja kebutuhan dasar manusia menurut para ahli
c. Apa saja delapan kebutuhan dasar manusia

C. Tujuan
Agar kita dapat memahami dan mengetahui apa saja delapan kebutuhan dasar
manusia dalam keperawatan gigi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kebutuhan dasar manusia


Sebelum kita mempelajari kebutuhan dasar manusia, kita harus mengenal
konsep manusia terlebih dahulu, karena sasaran asuh kita sebagai seorang perawat
adalah manusia dari berbagai kelompok umur dan manusia dengan segala
kebutuhannya. Manusia dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu manusia
sebagai makhluk holistik dan manusia sebagai sistem.
1. Manusia sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh atau
paduan dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Sebagai makhluk
biologis, manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk
mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbuh kembang, hingga
meninggal. Sebagai makhluk psikologis, manusia mempunyai struktur
kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan
berpikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup
bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidup, mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk
bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk
spiritual, manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup
yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.
Jadi maksudnya di sini adalah bila kita memandang manusia, kita
harus melihatnya secara utuh menyeluruh tidak boleh di penggal-penggal.
Misalnya apabila seseorang sedang dirawat karena sakit, sebagai makhluk
holistik, dia akan mengalami beberapa gangguan, selain gangguan
fisik/biologis, secara bersamaan dia juga mengalami gangguan psikologis,
sosial dan spiritual, oleh karena itu sebagai seorang perawat, dalam
memberikan asuhan keperawatan harus memperlakukan manusia/klien secara
holistik/menyeluruh tidak terpisah-pisah, misalnya kalau klien dirawat karena
kanker payudara, yang diperhatikan bukan hanya payudaranya (fisik/biologis)
saja tetapi secara utuh bagaimana psikologis, sosial dan spiritualnya.
Demikian saudara, konsep manusia secara holistic
2. Manusia sebagai Sistem
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal,
interpersonal, dan sosial. Sistem adaptif merupakan proses perubahan individu
sebagai respons terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi
integritas atau keutuhan. Sebagai sistem personal, manusia memiliki proses
persepsi dan bertumbuh kembang. Sebagai sistem interpersonal, manusia
dapat berinteraksi, berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain.
Sedangkan sebagai sistem sosial, manusia memiliki kekuatan dan wewenang
dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga,
masyarakat, maupun lingkungan.
Contoh: apabila seseorang sedang dirawat karena sakit...sebagai
sistem, dia akan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan rumah sakit,
terhadap orang-orang yang merawat, terhadap sesama klien, dan secara
bersamaan juga dia akan mengalami gangguan terhadap semua hal tersebut
apabila dia tidak bisa melakukan adaptasi. Namun apabila dia tidak mampu
beradaptasi dia akan mengalami gangguan.

B. Kebutuhan dasar manusia menurut parah ahli


1. Abraham Maslow
Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan paling dasar dan memiliki prioritas
tertinggi dalam kebutuhan Maslow. Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang
mutlak harus terpenuhioleh manusia untuk bertahan hidup. Kebutuhan tersebut
terdiri dari pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman),
nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu
tubuh, dan kebutuhan seksual, kebutuhan kedua adalah Kebutuhan rasa aman dan
perlindungan yang dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup
seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya, sedangkan
perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang
baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk
sekolah pertama kali, karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi
dengan orang lain dan sebagainya. Kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang yaitu
kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih
sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok
sosial, dan sebagainya, kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh
orang lain kebutuhan ini terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan,
meraih prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga
memerlukan pengakuan dari orang lain, dan yang terakhir/ke lima kebutuhan
aktualiasasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa
kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi
diri sepenuhnya.
a. Kebutuhan Fisiologi (Phisiological Needs)
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan primer dan mutlak harus
dipenuhi untuk memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan
kehidupan bagi tiap manusia. Kebutuhan ini merupakan syarat dasar
apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi
kebutuhan lainnya. Perawat membantu pasien pada setiap tingkat umur
untuk memenuhi kebutuhan fisiologis mereka. Pemenuhan kebutuhan
fisiologis bersifat lebih mendesak untuk didahulukan daripada kebutuhan-
kebutuhan lain yang ada pada tingkat yang lebih tinggi. Kebutuhan
fisiologis meliputi : oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat, tidur,
terbebas dari rasa nyeri, pengaturan suhu tubuh, seksual, dan lain
sebagainya. Apabila kebutuhan fisiologis ini sudah terpenuhi, maka
seseorang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih tinggi
dan begitu seterusnya. Dominasi kebutuhan fisiologi ini relatif lebih tinggi
dibanding dengan kebutuhan lain dan dengan demikian muncul kebutuhan-
kebutuhan lain.
b. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan (Self Security Needs)
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam, baik terhadap fisik
maupun psikososial. Ancaman terhadap keselamatan dan keamanan fisik
seseorang dapat dikategorikan ke dalam ancaman mekanik, kimia, termal
dan bakteri. Kebutuhan keselamatan dan keamanaan berkenaan dengan
konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keselamatan dan keamanan
dalam konteks secara fisiologis berhubungan dengan sesuatu yang
mengancam tubuh seseorang dan kehidupannya. Ancaman bisa nyata atau
hanya imajinasi, misalnya penyakit, nyeri, cemas, dan lain sebagainya.
c. Kebutuhan Mencintai dan Dicintai (Love ad Belongingness Needs)
Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi
seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan dimana seseorang
berkeinginan untuk menjalin hubungan yang bermakna secara efektif atau
hubungan emosional dengan orang lain. Dorongan ini akan makin
menekan seseorang sedemikian rupa, sehingga ia akan berupaya
semaksimal mungkin untuk mendorongkan pemenuhan kebutuhan akan
cinta kasih dan perasaan memiliki.
d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs)
Harga diri adalah penilaian individu mengenai nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan ideal diri (Stuart & Sundeen, 1998). Menurut hierarki kebutuhan
dasar manusia, seseorang dapat mencapai kebutuhan harga diri bila
kebutuhan terhadap mencinta dan dicintai telah terpenuhi. Terpenuhinya
kebutuhan harga diri seseorang tampak dari sikap penghargaan diri.
e. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self Actualization Needs)
Kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkatan kebutuhan yang paling
tinggi menurut Maslow dan Kalish. Oleh karenanya untuk mencapai
tingkat kebutuhan aktualisasi diri ini banyak hambatan yang
menghalanginya. Secara umum hambatan tersebut terbagi dua yakni
internal dan eksternal. Hambatan internal adalah hambatan yang berasal
dari dalam diri seseorang. Seperti ketidaktahuan akan potensi diri serta
perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensial diri, sehingga
potensinya terus terpendam. Berdasarkan teori maslow mengenai
aktualisasi diri, terdapat asumsi dasar bahwa manusia pada hakikatnya
memiliki nilai intrinstik berupa kebaikan. Dari sinilah manusia memiliki
peluang untuk mengembangkan dirinya.

2. Imogine King
King berpendapat bahwa manusia merupakan individu reaktif yang dapat
bereaksi terhadap situasi orang dan objek tertentu. Beliau juga mengatakan bahwa
manusia sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, dia tidak terlepas dari
tiga kejadian dalam hidupnya, yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan
datang. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersama orang lain dan selalu
berinteraksi satu sama yang lain. Sesuai dengan hal tersebut, King membagi
kebutuhan manusia menjadi:
 Kebutuhan akan informasi kesehatan
 Kebutuhan akan pencegahan penyakit
 Kebutuhan akan perawatan jika sakit.

3. Virginia Henderson
Ibu Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan
dasar manusia ke dalam 14 komponen berikut yaitu manusia harus dapat bernafas
secara normal, makan dan minum yang cukup, setiap hari harus bisa buang air
besar dan buang air kecil (eliminasi) dengan lancar, bisa bergerak dan
mempertahankan postur tubuh yang diinginkan, bisa tidur dan istirahat dengan
tenang, memilih pakaian yang tepat dan nyaman dipakai, mempertahankan suhu
tubuh dalam kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan
memodifikasikan lingkungan, menjaga kebersihan diri dan penampilan,
menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain,
berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi,
kebutuhan,kekhawatiran, dan opini, beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan, bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan
hidup, bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi dan belajar,
menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan
yang normal, kesehatan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.

C. 8 Kebutuhan dasar manusia dalam keperawatan


Menurut Darby dan Walsh (2013), terdapat 8 (delapan) kebutuhan dasar
manusia yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila ada kebutuhan
yang tidak terpenuhi maka akan timbul perilaku tertentu untuk mengatasi ketidak
terpenuhinya kebutuhan tersebut. 8 (delapan) kebutuhan manusia terkait kesehatan
gigi dan mulut tersebut dapat dijabarkan dalam tabel berikut:
1. Perlindungan dari risiko kesehatan
Kebutuhan untuk terhindar dari kontra pengkajian medis dalam perawatan
kesehatan gigi dan mulut Kebutuhan untuk bebas dari bahaya atau
ancaman yang dapat merusak tubuh Klien membutuhkan kondisi
kesehatan yang baik yang dicapai melalui berfungsinya organ dan sistem
tubuh
Indikator pengkajian :
 Tanda – tanda vital di luar batas normal
 Adanya risiko luka/injury atau risiko terjadinya penyakit
sistemik/penyakit gigi & mulut (termasuk yang dikarenakan pilihan
gaya hidup)
 Adanya kebutuhan pemberian pengobatan premedikasi antibiotic
(misalnya pengobatan berlanjut pasca operasi)

2. Bebas dari rasa takut & stress


Kebutuhan akan rasa aman dan bebas dari ketidak nyamanan emosi dalam
lingkungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta kebutuhan akan
apresiasi, perhatian serta penghargaan dari orang lain.
Indikator pengkajian :
 Menunjukkan ketakutan/ kecemasan atas pelayanan yang akan
diberikan
 Kebiasaan – kebiasaan buruk yang merusak kesehatan gigi dan
mulut
 Penyalahgunaan zat berbahaya (merokok, narkoba dll)
 Ketidak puasan terhadap petugas kesgilut
 Keringat berlebihan/ menangis

3. Bebas dari nyeri


Kebutuhan untuk terbebas dari ketidak nyamanan fisik pada daerah leher
dan kepala. Kebutuhan ini merupakan motivasi yang kuat bagi perilaku
klien untuk memenuhi kebutuhannya.
Indikator pengkajian :
 Nyeri/sakit/linu/sensitif pada ekstra/ intra oral
 Konsumsi obat penghilang rasa sakit
 Kesulitan pergerakan/ ketegangan pada wajah, tangan atau kaki
 Ketidak nyamanan atau nyeri selama perawatan
 Cara berbicara ragu – ragu/ pemenggalan kalimat
 Keringat berlebihan/ menangis

4. Kesan wajah yang sehat


Kebutuhan untuk merasa puas dengan keadaan wajah dan nafas. Gambaran
wajah ditentukan oleh persepsi individu terhadap karakteristik fisik dan
interpretasi mereka terhadap bagaimana gambaran wajahnya ditanggapi
oleh orang lain.
Indikator pengkajian :
 Penampilan gigi geligi, gingiva, profil wajah (gigi berjejal,
tonggos, dll)
 Nafas (bau mulut dll)

5. Integritas Membran Mukosa pada Leher dan Kepala


Kebutuhan akan keutuhan dan berfungsinya area kepala dan leher
seseorang termasuk di dalamnya mukosa mulut, membrane dan jaringan
periodontal. Keutuhan jaringan merupakan pertahanan terhadap mikroba
yang berbahaya, alat sensor informasi, alat perlindungan terhadap zat
berbahaya dan trauma, dan mencerminkan kecukupan gizi yang cukup
Indikator pengkajian :
 Adanya lesi/ tanda-tanda pembengkakan di extra/ intra oral
 Inflamasi gingiva
 Perdarahan pada waktu probing (BOP)
 Kedalaman saku gusi / kehilangan perlekatan klinis lebih dari 4mm
 Xerostomia yang dapat diikuti oleh perubahan warna abnormal
pada membran mukosa rongga mulut
 Manifestasi extraoral/ intraoral adanya kekurangan gizi
 Adanya tanda/ gejala kelainan pola makan

6. Kondisi dan Fungsi Gigi Geligi yang Baik


Kebutuhan akan gigi geligi dan tambalan/ restorasi gigi yang utuh dan
berfungsi baik dalam melindungi dari mikroba yang berbahaya, berfungsi
secara baik dan mencerminkan nutrisi dan diet yang baik.
Indikator pengkajian :
 Kesulitan mengunyah
 Tambalan yang rusak
 Gigi dengan gejala adanya caries, abrasi, abrafksi, atau erosi
 Gigi yang hilang
 Gigi tiruan yang tidak baik pemasangan/ penggunaannya
 Penumpukan plak, kalkulus, dan atau ekstrinsik stain
 Karies aktif
 Asupan gula harian yang tinggi
 Adanya gejala gangguan pola makan/eating disorder
 Tidak pernah memeriksakan gigi & mulutnya

7. Konseptualisasi dan Pemecahan Masalah


Kebutuhan untuk memahami kesehatan gigi dan mulut. Klien memerlukan
pemahaman upaya/ intervensi asuhan kesehatan gigi yang
direkomendasikan; berpartisipasi dalam penentuan tujuan asuhan kesgilut;
tidak mempunyai pertanyan/ keraguan terhadap perawatan yang akan
diterima; memahami penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut;
memahami hubungan anatara kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan
secara menyeluruh; memahami cara mengatasi masalah kesgilut
Indikator pengkajian :
 Adaanya bukti bahwa klien masih mempunyai pertanyaan,
kesalahan pemahaman atau kurangnya pengetahuan yang terkait
dengan:
 Cara pemeliharaan kesehatan gigi & mulut
 Penyakit gigi & mulut, penyebabnya serta hubungannya
dengan kesehatan umum
 Upaya pelihara diri dan atau prosedur perawatan kesehatan
gigi dan mulut

8. Bertanggung jawab terhadap kesehatan gigi dan mulutnya sendiri


Kebutuhan seseorang untuk memikul tanggung jawab atas kesehatan gigi
dan mulutnya sendiri sebagai hasil dari interaksi antara motivasi,
kapabilitas fisik dan kognitif serta lingkungan sosial.
Indikator pengkajian :
 Ketidak mampuan dalam upaya pelihara diri kesgilut
 Pada kasus klien anak, adanya kelemahan dalam pemeliharaan/
bantuan/ pengawasan orang tua dalam upaya pemeliharaan kesgilut
 Tidak pernah melakukan pemeriksaan rutin
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Setiap manusia memiliki
lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Kebutuhan dasar manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan
fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan.
Menurut Darby dan Walsh (2013), terdapat 8 (delapan) kebutuhan dasar
manusia yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila ada kebutuhan
yang tidak terpenuhi maka akan timbul perilaku tertentu untuk mengatasi ketidak
terpenuhinya kebutuhan tersebut.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kata kesempurnaan. Maka dari itu kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawaabkan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah yang di atas.
DAFTAR PUSAKA

A. Azis Alimun. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Salemba Medika


Karmawati Ita Astit dkk, 2014, Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut, Ed 1,Cet1-
Yogyakarta Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai