Disusun oleh :
Nama : Dzatarisa Almas
NIM : P07125219026
Prodi : Sarjana Terapan Terapis Gigi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2021
SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI
A. Pengantar
Pokok Bahasan : Kebiasaan Buruk Pada Kesehatan Gigi
Sasaran : Athanisa Zain Hartono (17 tahun)
Masalah : individu memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut
Tempat : Graha Yasa, L1-2, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
Waktu : Minggu, 16 Mei 2021 pukul 09:00 WIB
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Sasaran individu setelah diberikan penyuluhan dapat memahami dan mengetahui tentang
kebiasaan buruk pada kesehatan gigi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Sasaran individu dapat menyebutkan pengertian kebiasaan buruk
b. Sasaran individu dapat mengetahui kebiasaan buruk pada kesehatan gigi
c. Sasaran individu dapat mengetahui dampak kebiasaan buruk pada kesehatan gigi
C. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN SASARAN WAKTU
PENYULUHAN
D. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
1) Pengertian kebiasaan buruk
2) Kebiasaan buruk pada kesehatan gigi
3) Dampak kebiasaan buruk pada kesehatan gigi
E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Media
powerpoint
G. Uraian Materi
Kebiasaan merupakan suatu pola perilaku yang diulangi dan pada umumnya
merupakan suatu tahap perkembangan yang normal. Kebiasaan yang terjadi di dalam
rongga mulut (Oral Habits) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Oral Habits fisiologis dan
non fisiologis. Oral Habits fisiologis adalah kebiasaan normal manusia seperti bernafas
lewat hidung, mengunyah, berbicara, dan menelan. Oral Habits non fisiologis adalah
kebiasaan abnormal manusia yang menimbulkan tekanan dan kecenderungan yang
menetap dan diulang secara terus-menerus sehingga mempengaruhi pertumbuhan
kraniofasial dan biasanya disebut Bad Habits.
Merokok dapat merusak gigi, gusi dan mulut karena rokok terdiri atas tembakau,
tar, nikotin, karbon monoksida, amonia dan zat berbahaya lainnya yang bisa mengiritasi
rongga mulut. Tidak hanya sekedar iritas, kebiasaan merokok juga sering dihubungkan
dengan terjadinya gigi kuning, peradangan gusi atau gingivitis, gusi menghitam, bau
mulut, hingga penyakit kanker mulut.
Kebiasaan ini umumnya dilakukan saat mengalami gangguan napas atau hidung
tersumbat. Akan tetapi, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan rahang atas menyempit
sehingga menyebabkan gigi berjejal atau tidak beraturan. Selain itu, kebiasaan bernapas
dengan mulut juga bisa memicu peradangan pada gusi serta bau mulut.
Minuman soda atau berkarbonasi t memiliki kandungan asam, gula dan karbonasi,
yang dapat mempercepat pertumbuhan bakteri jahat di dalam mulut. Di samping itu,
kandungan dalam minuman bersoda bisa mempercepat terjadinya proses pengikisan
lapisan enamel gigi yang merupakan lapisan luar pelindung gigi. Lapisan enamel gigi
yang terkikis dapat menyebabkan gigi menjadi sensitif dan mudah berlubang.
d. Menggemeretakkan gigi
Kebiasaan mengunyah pada satu sisi gigi berisiko menimbulkan gangguan pada
sendi rahang, rasa sakit pada rahang, hingga sakit kepala atau migrain. Keluhan tersebut
terjadi karena otot-otot pengunyahan tidak bekerja secara seimbang, dan sendi pada sisi
yang dipakai mengunyah bekerja secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan cedera
pada struktur sendi dan otot yang berkaitan.
Makanan manis yang paling merusak gigi adalah jenis permen lengket yang dapat
menempel erat di permukaan gigi. Permen gummy, jelly beans dan permen karamel akan
menempel di bagian leher gigi sampai mereka larut atau meleleh seluruhnya. Hal ini
menyebabkan gigi terendam dalam cairan gula, yang dapat menarik perhatian kuman
penghasil zat asam. Nah, zat asam itulah yang akan merusak permukaan email gigi.
Kopi mengandung senyawa yang dapat mengurangi produksi air ludah di dalam
mulut. Sebagai akibatnya, Anda bisa mengalami gigi kuning, mulut kering, dan gigi
berlubang. Jadi, jika Anda termasuk ‘coffee person’ yang tidak ingin mengalami keluhan
tersebut, pastikan untuk minum air putih lebih sering. Jika memungkinkan, pilih juga
jenis kopi decaf, agar mulut Anda tidak mengalami kekeringan.
Agar terhindar dari risiko gigi berlubang, sebaiknya gunakan pula pemanis sugar
free. Selain itu, Anda juga bisa mengunyah permen karet yang mengandung xylitol agar
produksi air liur bisa terangsang dan menurunkan risiko terjadinya gigi berlubang.
Minuman energi juga bisa memberikan dampak buruk untuk kesehatan gigi Anda
karena memiliki kandungan gula dan asam yang tinggi. Alhasil, kesehatan gigi dan mulut
Anda pun bisa terancam. Nyatanya, konsumsi minuman berenergi dapat merusak gigi
kira-kira 20 menit setelahnya. Dan, karena minuman ini tidak terlalu manis, Anda pun
akan tertarik untuk terus mengonsumsinya. Hal ini bisa meningkatkan risiko gigi
berlubang dan diabetes hingga berkali-kali lipat.
j. Menghisap jari
Kebiasaan yang biasanya berlangsung sejak kita masih kecil menganggu posisi
gigi atas dan bawah. Menghisap jari juga membuat gigi menjadi tonggos dan
membutuhkan perawatan orthodentis agar gigi kembali menjadi normal
Radang gusi atau gingivitis adalah peradangan pada gusi yang ditandai oleh
memerahnya gusi di sekitar akar gigi. Gingivitis terjadi ketika sisa makanan di
gigi dan gusi mengeras menjadi plak.
Gingivitis harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi.
Bila dibiarkan, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu
infeksi serius yang bisa merusak gigi dan tulang di sekitarnya. Kondisi ini
dapat menyebabkan gigi menjadi mudah tanggal.
b. Gusi Menghitam
c. Bau mulut
Studi menunjukkan, 80% bau mulut disebabkan oleh adanya masalah pada
kesehatan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang atau masalah gusi.
d. Kanker Mulut
Kanker mulut adalah kanker yang terjadi pada jaringan dinding mulut, bibir,
lidah, gusi, atau langit-langit. Kanker mulut juga dapat terjadi pada jaringan di
tenggorokan (faring) dan kelenjar ludah.
f. Gigi sensitif
Gigi sensitif adalah kondisi ketika muncul sensasi ngilu dan nyeri pada
gigi. Sensasi tersebut muncul sebagai respons terhadap sejumlah kondisi,
misalnya akibat makan atau minum yang panas atau dingin. Gigi sensitif
bisa disebabkan karena penipisan email yang mana hal ini bisa terjadi
karena konsumsi makanan manis dan lengket serta minuman soda secara
berlebihan.
h. Gigi retak/patah
Hal ini dapat disebabkan karena gigi digunakan untuk menggigit benda
keras.
i. Mengurangi estetika
Salah satu dampak dari kebiasaan buruk kesehatan gigi adalah mengurangi
estetika gigi, seperti gigi yang menguning karena keseringan minum kopi,
gusi yang menghitam, ataupun gigi yang berlubang.
H. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan buruk?
2. Apa saja kebiasaan buruk pada kesehatan gigi?
3. Apa saja dampak dari kebiasaan buruk tersebut?
I. Referensi
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3585213/wajib-tahu-inilah-kebiasaan-buruk-yang-
merusak-gigi-orang-dewasa
https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-bau-mulut-dengan-cara-mengatasinya
https://www.alodokter.com/radang-gusi
https://www.alodokter.com/gigi-sensitif
https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-mulut/penyebab-gusi-jadi-hitam
https://www.alodokter.com/kanker-mulut
https://www.beritasatu.com/kesehatan/57477/aneka-kebiasaan-buruk-yang-merusak-gigi