TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY (AR) DALAM PELAYANAN ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang begitu cepat mempengaruhi berbagai media yang sudah ada. Hal itu mendorong manusia untuk semakin kreatif dalam mengelola ilmu pengetahuan sehingga mampu merubah pola pikir manusia untuk dapat berfikir secara efektif dan efisien agar tidak tertinggal dalam perkembangan di dunia teknologi informasi dan komunikasi. Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini banyak melibatkan bidang multimedia karena efektif untuk menyampaikan informasi. Teknologi di bidang multimedia yang sedang berkembang saat ini adalah Augmented Reality. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang mengkombinasikan benda maya 2 dimensi dan ataupun 3 dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata 3 dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Bisa dikatakan bahwa AR ialah perwujudan benda di dunia maya ke dalam dunia nyata baik dalam 2 dimensi maupun 3 dimensi. Contohnya adalah saat pembawa acara televisi membawakan berita, ada animasi atau objek virtual yang ikut bersamanya, jadi seolah-olah dia berada di dalam dunia virtual tersebut, padahal kenyataannya itu adalah teknik penggabungan antara dunia virtual dengan dunia nyata yang dinamakan dengan Augmented Reality. Menurut Ronald Azuma (1997), AR adalah menggabungkan dunia nyata dan virtual, bersifat interaktif secara real time dan bentuknya merupakan animasi 3D. Maksudnya adalah ada interaksi dari pengguna (User) ke AR tersebut. Sehingga terdapat pengaruh terhadap AR, contohnya pengguna handphone menggunakan tombol-tombol di handphone tersebut untuk menjalankan/memberi efek pada AR. Dalam bentuk AR yang seperti ini biasanya digunakan untuk membuat game smartphone Augmented Reality yang interaktif. Gambar 1. Skenario AR Sebagai Media Edukasi Kesehatan Gigi Dalam Penelitian Saputra F. (2017)
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan
kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Salah satu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya promotif. Dalam hal ini, penerapan augmented reality (AR) sesuai dengan konsep dari upaya promotif pelayanan asuhan kesehatan gigi individu maupun kelompok. AR diterapkan dalam dunia pendidikan karena keutamaan yang dimiliki dengan menggabungkan situasi dunia nyata dan objek virtual dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam memahami pelajaran yang disampaikan (Wardani & Sari, 2015). Penggunaan media multimedia, seperti AR, dapat meningkatkan pemahaman siswa serta mendukung proses belajar dan mengajar (Sari, Dewi, dan Setiawan, 2012). Augmented Reality (AR) semakin menarik perhatian masyarakat yang dibuktikan dengan meningkatnya frekuensi pencarian informasi menggunakan berbagai fasilitas internet (Adhi, et. Al., 2010 dan Johnson, et. Al., 2010). Selain itu, teknologi AR dipercaya dapat menjadi media edukasi yang efektif dalam melakukan promosi, salah satunya di bidang kesehatan gigi dan mulut. Menurut Bower dan David (2013), penggunaan teknologi AR dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik dan diamati secara langsung sehingga diharapkan dapat memberikan peningkatan kemampuan kognitif pengguna media edukasi. Alasan penggunaan AR dalam upaya promotif pelayanan asuhan adalah menurut Lee (2012), karena prosesnya yang interaktif, sederhana, efektif, efisien dan sangat berpotensi untuk digunakan sebagai media pelatihan. Selain itu, AR merupakan bentuk baru dari interaksi manusia dan mesin yang membawa pengalaman baru bagi penggunanya. Keutamaan yang dimiliki adalah dapat menimbulkan efek gambaran animasi komputer dalam dunia nyata. Penerapan AR dalam upaya promotif pelayanan asuhan kesehatan gigi termasuk dari teknologi multimedia. Berikut pentingnya penggunaan dari multimedia menurut M. Suyanto antara lain membantu meratakan zaman informasi ke jutaan orang yang belum memakai komputer, menyampaikan informasi secara efektif, karena tidak hanya menampilkan teks semata tetapi juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi, dan video, serta mendorong keterlibatan dan penggalian lebih jauh atas aplikasi multimedia untuk pengajaran dan pendidikan dalam rangka meraih keunggulan bersaing perusahaan.
Sumber : https://repository.its.ac.id/44938/1/2513100005_Undergraduate_Theses.pdf https://repository.its.ac.id/44938/