9. Kukuban
10. Rencakan
11. Rujakan lan dhawetan
- Upaacara adata ingkang katindhakaken dening tiyang jawa kanggeh putra ingkang ngancik
umur 7 lapan inggih punika Tedhak Sinten
- Prosesinya :
1. Naik tangga tebu, Tebu memiliki akronim anteping kalbu atau ketetapan
hati dalam menjalani kehidupan. Tangga ibarat kehidupan jika tidak sesuai
alur, yaitu berjalan lurus ke atas nanti akan roboh. Selanjutnya, bayi melalui
proses napaki jadah atau berjalan di atas jenang yang terbuat dari ketan.
2. Ada tujuh warna jadah yang dilewati bayi. Ketujuhnya adalah hitam, ungu,
biru, hijau, merah, kuning dan putih. Maknanya, hidup berawal dari yang
gelap dan berakhir dengan terang. Proses ketiga adalah si bayi dimasukkan
dalam kurungan ayam yang diibaratkan sebagai simbol dunia.
3. Kurungan itu berisi aneka macam mainan mulai yang berbentuk alat dapur
hingga musik. Bayi harus memilih satu dari sekian banyak mainan yang
diletakkan dalam kurungan. Maknanya, simbol si anak memilih profesinya
kelak ketika sudah dewasa.
4. Semua simbol profesi ada di kurungan. Menjadi semacam penuntun bagi bayi
dalam memilih pekerjaan nanti. Usai mengelilingi ‘dunia’, bayi diharuskan
memilih gambar tokoh wayang yang dipercaya dapat membentuk karakternya
ketika dewasa.
5. Selanjutnya, bayi yang mengikuti prosesi ini dimandikan dengan air dari
tujuh sumber.Pitu (tujuh) sumber mengandung makna pitulungan. Setiap
sumber memiliki warna, rasa dan khasiat sendiri. Harapannya, dalam hidup
senantiasa mendapatkan pitulungan atau pertolongan. Proses keenam, si bayi
ditempatkan dalam tikar yang sudah diberi uang koin dan beras kuning.
6. Maknanya, rejeki dan kehidupan yang dilambangkan dengan beras., harus
selalu berbagi. Budaya Jawa dan ajaran Islam juga mengajarkan kita untuk
berbagi atau sedekah kepada sesama.
7. Terakhir, proses digaulkan dan dibiarkan bermain dengan teman sebaya.
Maknanya, dalam hidup selalu butuh teman dan bersosialisasi.
Keris
Parang Solo (kiri) dan Parang Yogya (kanan).
Salah satu perbedaannya terletak pada warnanya. model batik Jogja berwarna
putih dengan corak hitam, sedangkan baju batik Surakarta berwarna kuning dengan
corak tanpa putih