c. Round bur
d. Fissure bur
e. Micromotor dan handpiece
g. Light cure
h. Burnisher
i. Polishing (enhance bur, rubber cup)
1. Rubber cup
2. Enhance bur
d. Cotton roll
e. Cotton pellet
f. Artikulating paper
4. Langkah-langkah penambalan
a. Tahap preparasi
- Pasang mata bur pada handpiece
- Bersihkan kavitas dari sisa makanan
- Bersihkan jaringan karies (posisi mata bur sesuai letak karies), pada Klas I
pada bagian oklusal gigi posterior, atau pada foramen caecum gigi anterior
atau pada pit buccal gigi posterior
- Membuat acces form yaitu membuat jalan masuk menggunakan round bur
- Membuat out line form yaitu bentuk dan batas preparasi dengan cara
membuka lubang karies dengan round bur sampai karies dan kavitas yang
kasar terbuang
- Melebarkan dan membuang jaringan karies dengan fissure bur (fissure bur
digunakan jika kavitas kurang lebar)
- Membentuk preparasi dimana tumpatan tidak pecah atau tahan terhadap
tekanan kunyah (untuk karies klas I oklusal dan pit bukal disesuaikan luas dan
letak karies)
- Membersihkan jaringan karies dengan excavator,sampai jaringan karies tidak
ada lagi. Cara mengetahui jaringan karies sudah tidak ada lagi yaitu dengan
menggunakan sonde, ketika sonde digesekan tidak ada lagi yang menyangkut
maka karies sudah hilang.
- Menyelesaikan preparasi kavitas dengan membersihan kavitas dari sisa
pengeburan, lalu menyeterilkan kavitas dengan aquadest/ water syringe.
- Kemudian kavitas dikeringkan dan diisolasi
b. Tahap penumpatan
- Kavitas diaplikasikan etsa selama 15 detik
- Kavitas yang dietsa dibilas dengan air selama 20 detik kemudian dikeringan
- Kavitas yang telah dikeringkan diolesi dengan bonding
- Kemudian dilakukan penyinaran dengan light cure selama 10 detik
- Aplikasikan komposit resin pada kavitas dengan plastik instrument
- Kemudian dapat dirapikan dengan burnisher
- Setelah rapi lakukan light cure selama 30-40 detik untuk mendapatkan
pengerasan pada bahan komposit resin yang telah diaplikasikan
Tahap Pengetsaan
Tahap bonding
Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga
memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara
lain:
1. Sifat Fisik
Memiliki nilai estetik yang baik sehingga nyaman digunakan pada gigi anterior.
Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik permukaan juga
menjadi pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat-sifat fisik tersebut
diantaranya:
Warna
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi
tetapi sensitive pada penodaan, memiliki warna visual (shading) dan translusensi
yang dapat menyerupai struktur gigi, sehingga dapat menyesuaikan dengan warna
email dan dentin.
Strength
Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam,
hal ini memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada
pembuatan insisal.
Setting
Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu
yang diperlukan setelah penyinaran. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara
kimia memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan.
2. Sifat Mekanis
Merupakan faktor yang penting terhadap kemampuan bahan ini bertahan pada
kavitas. Sifat ini juga harus menjamin bahan tambalan berfungsi secara efektif, aman
dan tahan untuk jangka waktu tertentu. Sifat-sifat yang mendukung bahan resin
komposit diantaranya yaitu :
Adhesi
Disebabkan adanya gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua benda tersebut.
Resin komposit tidak berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan
dua cara. Pertama dengan menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi
melalui etsa. Pengetsaan pada email menyebabkan terbentuknya porositas tersebut
sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan
lapisan yang diaplikasikan antara dentin dan resin komposit dengan maksud
menciptakan ikatan antara dentin dengan resin komposit tersebut (dentin bonding
agent).
3. Sifat Khemis
Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. Polimerisasi adalah serangkaian
reaksi kimia dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari sejumlah molekul –
molekul yang disebut monomer.