Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Karies klas I


Karies klas I merupakan karies yang ditandai dengan kerusakan pit dan fissure yang
terdapat pada permukaan oklusal gigi molar dan premolar, permukaan bukal dan lingual
atau palatal semua gigi di daerah 2/3 ke arah oklusal atau incisal, dan foramen caecum
gigi anterior atas.

B. SOP Penumpatan Klas I Komposit Resin


1. Persiapan operator
a. Baju bersih dan memakai alat pelindung diri. Baju yang bersih dapat
mencerminkan kepribadian dan estetika untuk dilihat sebagai seorang tenaga
kesehatan, alat pelindung diri digunakan untuk melindungi baju agar tidak kotor
saat kita bekerja.
b. Kuku tangan pendek dan bersih. Kuku tangan harus pendek dan bersih, karena
kuman banyak terdapat pada kuku dan area kerja sangat rentan dengan
berkembangnya kuman.
c. Rambut di sisir rapi. Rambut disisir rapi karena secara estetika lebih enak untuk
dipandang. Setiap pasien pasti akan menilai penampilan dari seorang operator,
jadi dari segi penampilan operator dapat menumbuhkan kepercayaan pasien.
d. Mempersiapkan alat diagnosa set, alat penumpatan, perlengkapan pemeriksaan,
dan kartu status atau rekam medis
e. Mencuci tangan sesuai dengan cara yang benar
2. Peralatan penumpatan komposit resin
a. Alat OD (mirror, pinset, sonde, excavator)
b. Nierbeken plastik dan bengkok stainless

1. Bengkok plastik 2. Bengkok stainless

c. Round bur

d. Fissure bur
e. Micromotor dan handpiece

f. Plastis filling instrument

g. Light cure

h. Burnisher
i. Polishing (enhance bur, rubber cup)

1. Rubber cup

2. Enhance bur

3. Bahan penumpatan komposit resin


a. Bahan etsa asam
b. Bahan bonding

c. Resin komposit (pilihan warna bervariasi)

d. Cotton roll
e. Cotton pellet

f. Artikulating paper

4. Langkah-langkah penambalan
a. Tahap preparasi
- Pasang mata bur pada handpiece
- Bersihkan kavitas dari sisa makanan
- Bersihkan jaringan karies (posisi mata bur sesuai letak karies), pada Klas I
pada bagian oklusal gigi posterior, atau pada foramen caecum gigi anterior
atau pada pit buccal gigi posterior
- Membuat acces form yaitu membuat jalan masuk menggunakan round bur
- Membuat out line form yaitu bentuk dan batas preparasi dengan cara
membuka lubang karies dengan round bur sampai karies dan kavitas yang
kasar terbuang
- Melebarkan dan membuang jaringan karies dengan fissure bur (fissure bur
digunakan jika kavitas kurang lebar)
- Membentuk preparasi dimana tumpatan tidak pecah atau tahan terhadap
tekanan kunyah (untuk karies klas I oklusal dan pit bukal disesuaikan luas dan
letak karies)
- Membersihkan jaringan karies dengan excavator,sampai jaringan karies tidak
ada lagi. Cara mengetahui jaringan karies sudah tidak ada lagi yaitu dengan
menggunakan sonde, ketika sonde digesekan tidak ada lagi yang menyangkut
maka karies sudah hilang.
- Menyelesaikan preparasi kavitas dengan membersihan kavitas dari sisa
pengeburan, lalu menyeterilkan kavitas dengan aquadest/ water syringe.
- Kemudian kavitas dikeringkan dan diisolasi

b. Tahap penumpatan
- Kavitas diaplikasikan etsa selama 15 detik
- Kavitas yang dietsa dibilas dengan air selama 20 detik kemudian dikeringan
- Kavitas yang telah dikeringkan diolesi dengan bonding
- Kemudian dilakukan penyinaran dengan light cure selama 10 detik
- Aplikasikan komposit resin pada kavitas dengan plastik instrument
- Kemudian dapat dirapikan dengan burnisher
- Setelah rapi lakukan light cure selama 30-40 detik untuk mendapatkan
pengerasan pada bahan komposit resin yang telah diaplikasikan
Tahap Pengetsaan

Tahap bonding

Tahap aplikasi komposit resin


c. Tahap Polishing
- Untuk mengecek apakah tumpatan sudah baik, lakukan cek gigitan dengan
articulating paper
- Jika warna pada articulating paper menempel pada tumpatan artinya perlu
pengurangan pada tumpatan tersebut
- Kemudian finishing dengan enhance bur atau rubber cup agar hasil halus dan
maksimal

5. Sifat-sifat Resin Komposite

Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga
memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara
lain:

1. Sifat Fisik

Memiliki nilai estetik yang baik sehingga nyaman digunakan pada gigi anterior.
Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik permukaan juga
menjadi pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat-sifat fisik tersebut
diantaranya: 

Warna
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi
tetapi sensitive pada penodaan, memiliki warna visual (shading) dan translusensi
yang dapat menyerupai struktur gigi, sehingga dapat menyesuaikan dengan warna
email dan dentin. 

Strength 
Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam,
hal ini memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada
pembuatan insisal. 

Setting 
Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu
yang diperlukan setelah penyinaran. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara
kimia memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan. 

2. Sifat Mekanis

Merupakan faktor yang penting terhadap kemampuan bahan ini bertahan pada
kavitas. Sifat ini juga harus menjamin bahan tambalan berfungsi secara efektif, aman
dan tahan untuk jangka waktu tertentu. Sifat-sifat yang mendukung bahan resin
komposit diantaranya yaitu : 
Adhesi 
Disebabkan adanya gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua benda tersebut.
Resin komposit tidak berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan
dua cara. Pertama dengan menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi
melalui etsa. Pengetsaan pada email menyebabkan terbentuknya porositas tersebut
sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan
lapisan yang diaplikasikan antara dentin dan resin komposit dengan maksud
menciptakan ikatan antara dentin dengan resin komposit tersebut (dentin bonding
agent). 

Kekuatan dan keausan


Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul
dibandingkan resin akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur
memungkinkannya digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal.
Akan tetapi memiliki derajat keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang
lunak lebih cepat hilang sehingga akhirnya filler lepas. 

3. Sifat Khemis
Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. Polimerisasi adalah serangkaian
reaksi kimia dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari sejumlah molekul –
molekul yang disebut monomer.

6. Kelebihan dan kekurangan

a. Kelebihan penggunaan resin komposite, antara lain: 


 Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah
material pengisi. 
 Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki
senyuman. 
 Tidak mengandung merkuri. 
 Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban
gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis. 
 Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding
amalgam (Anusavice, 2003). 

b. Kekurangan penggunaan resin komposite, antara lain: 


 Kurang daya tahan berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan
gigitan pada bagian posterior. 
 Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang
kecil antara gigi dan bahan tambalan. 
 Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar. 
 Lebih cepat aus dibanding amalgam. 
 Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit. 
 Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk
mendeteksi karies baru. 
 Memerlukan ketrampilan serta biaya tinggi (Anusavice, 2003).

Anda mungkin juga menyukai