Anda di halaman 1dari 68

RESTORASI RESIN KOMPOSIT

Kelompok 4
Issue 3
PENGERTIAN RESIN KOMPOSIT
Komposit adalah suatu campuran dari dua material
atau lebih, masing-masing materialnya memberikan
kontribusi pada sifat resin komposit.


KLASIFIKASI RESIN KOMPOSIT
1. Komposit tradisional
2. Komposit berbahan pengisi partikel kecil
3. Komposit berbahan pengisi mikro
4. Komposit hibrid

KOMPOSISI KOMPOSIT
Bahan Utama/Matriks resin Filler
Coupling Agent
Bis-GMA (bisphenol A
glycidyl methacrylate)
TEGDMA (tryethylene
glycol dimethacrylate)
UDMA(urethane
dimethacrylate)
quartz (SiO2),
litium-aluminium silikat
(Li2O.Al2O3.4SiO2)
kaca barium (BaO)
vinyl silane
BAHAN TAMBAHAN LAIN
Bahan penghambat
polimerisasi
Penyerap sina UV
opacifier
Pigmen warna
hydroquinone Camphorquinone
9-fluorenone
titanium dioksida
aluminium dioksida.
ferric oxide,
cadmium black,
mercuric sulfide,
SIFAT KOMPOSIT
Komposit sama halnya dengan bahan restorasi
kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga
memiliki sifat. Ada beberapa sifat sifat yang
terdapat pada resin komposit (Anusavice, 2003)
SIFAT FISIK KOMPOSIT
Secara fisik resin komposit memiliki nilai estetik yang
baik sehingga nyaman digunakan pada gigi anterior.
(Anusavice, 2003).

WARNA
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna
yang disebabkan oleh oksidasi tetapi sensitive
pada penodaan. Stabilitas warna resin komposit
dipengaruhi oleh pencelupan berbagai noda seperti
kopi, teh, jus anggur, arak dan minyak wijen.
COMPRESIVE N STREGHT
Tensile strength dan compressive Resin komposit
ini lebih rendah dari amalgam, hal ini
memungkinkan bahan ini digunakan untuk
pembuatan restorasi pada pembuatan insisal.
(Anusavice, 2003).

SETTING
Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama
20-60 detik sedikitnya waktu yang diperlukan
setelah penyinaran. Pencampuran dan setting
bahan dengan light cured dalam beberapa detik
setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yang
diaktifkan secara kimia memerlukan setting time 30
detik selama pengadukan. (Anusavice, 2003).

SIFAT MEKANIS KOMPOSIT
Sifat mekanis pada bahan restorasi resin komposit
merupakan faktor yang penting terhadap
kemampuan bahan ini bertahan pada kavitas. Sifat
ini juga harus menjamin bahan tambalan berfungsi
secara efektif, aman dan tahan untuk jangka waktu
tertentu (Anusavice, 2003).

ADHESI
Sifat-sifat yang mendukung bahan resin komposit
diantaranya yaitu : Adhesi terjadi apabila dua
subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak
disebabkan adanya gaya tarik menarik yang
timbul antara kedua benda tersebut. Resin
komposit tidak berikatan secara kimia dengan
email.
KOMPRESIF DAN TENSIL/REGANGAN
Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin
komposit lebih unggul dibandingkan resin akrilik.
Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap
fraktur memungkinkannya digunakan bahan
restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal.
SIFAT KIMIA KOMPOSIT
Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi.
Polimerisasi adalah serangkaian reaksi kimia
dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari
sejumlah molekul molekul yang disebut monomer.
Inti molekul yang terbentuk dalam sistem ini dapat
berbentuk apapun, tetapi gugus metrakilat
ditemukan pada ujung ujungrantai atau pada
ujung ujung rantai percabangan. Salah satu
metakrilat multifungsional yang pertama kali
digunakan dalam kedokteran gigi adalah resin
Bowen (Bis-GMA).
KELEBIHAN RESIN KOMPOSIT
Resin komposit cukup kuat untuk digunakan pada
tambalan gigi posterior
Resin komposit tidak berbahaya seperti amalgam
yang dapat menyebabkan toksisitas merkuri
kepada pasien
Sewarna dengan gigi sehingga digunakan untuk
tujuan estetik
Tidak korosi
KEKURANGAN RESIN KOMPOSIT
Dapat terjadi pengerutan
Dapat terjadi kebocoran tepi
Dapat menyebabkan perubahan warna pada
marginal tambalan
Lebih cepat rusak dibanding amalgam
Pengaplikasian lebih susah dibanding amalgam
INDIKASI RESTORASI RESIN KOMPOSIT
1. Restorasi kelas I, II, III, IV, V
2. Fondasi atau core buildups
3. Sealant dan restorasi komposit konservatif
(restorasi resin preventif)
4. Prosedur estetis tambahan
5. Partial veneers
6. Full veneers
7. modifikasi kontur gigi
8. penutupan/perapatan diastema
9. Semen (untuk restorasi tidak langsung)
10. Restorasi sementara

KONTRAINDIKASI RESTORASI RESIN
KOMPOSIT
1. Faktor Isolasi
Jika gigi tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan
mulut maka resin komposit atau bahan bonding lainnya
tidak dapat digunakan.
2. Faktor Oklusal
Jika semua kontak oklusi terletak pada bahan
restorasi maka resin komposit sebaiknya tidak
digunakan.
3. Faktor Operator
Kemampuan dan pengetahuan dari penggunaan
material dan keterbatasannya sangat dibutuhkan oleh
operator dalam menggunakan resin komposit sebagi
bahan restorasi.
MANIPULASI RESIN KOMPOSIT
RESIN KOMPOSIT
1. Irigasi kavitas dengan air bersih lalu dikeringkan
2. Oleskan etsa dengan selama 30 detik
3. Bersihkan dan kavitas yang diberi etsa tadi berwarna putih
4. Oleskan bonding yang teretsa dan sinari dngan lihgt cure
selama 20 detik
5. - Aplikasi resin komposit pada kavitas dengan light cure
selama 40 detik
(aktivasi cahaya)
-Pasta katalis dan base diletakan diatas mixing pad dan
diaduk dengan menggunakan instrument plastik selama
30 detik untuk membenruk radikal bebas dan polimerisasi
dimulai. Waktu setting 2-5 menit
6. Finishing setelah 3 menit
7. polishing

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK RESTORASI
MIKROBRUSH
COTTON ROLL
SPATULA AGATEL
PAPER PAD
LIGHT CURE
PLASTIS FILLING
RESTORASI
RESIN KOMPOSIT
PRINSIP PREPARASI KAVITAS
KLAS III DAN KLAS IV
Semua jar karies dibuang menghilangkan
email yg rapuh dekalsifikasi
EFP (Extension For Preventation) tidak perlu
dilakukan
Dentin lunak disingkirkan bur bulat besar
atau eksavator menghindari perforasi pulpa
Semua tepi email bevel
Bentuk preparasi memudahkan penempatan
dan penyelesaian bahan restorasi
RESTORASI RESIN KOMPOSIT
1. Isolasi tidak ada kontaminasi dari saliva


2. Pembersihan permukaan gigi



3. Pemilihan warna komposit
4. Preparasi KAVITAS
a. Dimulai dari arah palatal
b. Round Bur / Inverted Diamond Bur tembus kavitas




c. Fissure diamond bur (ujung bulat/silindris/toperred)
bentuk kavitas tembus ke arah labial
d. Cavo Surface Enamel Margin BEVEL selebar sudut
insisal 2mm & 45
0
(FULL BEVEL)
5. Pemberian LINER atau BASIS
Ketebalan dentin 2 mm melindungi pulpa efek
toksik secara sempurna
Pada kavitas yang dalam dan mendekati pulpa (pink spot)
atau pulpa sudah terbuka maka daerah itu diberi Calcium
Hydroxide-VLC
Bahan lain Zinc Phospate/Zinc Polycarboxylate/GIC-
VLC
ZOE menganggu polimerisasi lunak permukaan
resin-semen
6. Pemberian ETSA ASAM (35%-50%)
Etsa 10-15 dtk ; 15 dtk smear plug terangkat iritasi
Irigasi 10-15 dtk (etsa cair) ; 20-30 dtk (etsa gel)
Keringkan blow 10-15 dtk lembab 60%-70%
Terlalu kering Ikatan Hidrogen Terputus Kolagen
Kolaps, Menyusut, Gugus Amino Kolagen Tersembunyi/
Tertutup Rongga Nano Interfibriller Menghilang
Resin Tak Dapat Penetrasi Retensi Mekanis Resin-
Kolagen Dentin Tidak Terjadi
Terlalu basah Resin Terhambat Berikatan Dengan
Kolagen Ikatan Hidrogen Antara Air Dengan Amino
Kolagen Bonding Tak Dapat Berikatan Dengan Kolagen
6. Pemberian BONDING
Bonding oleskan dengan microbrush kavitas
biarkan 10 detik sinari 20 detik





7. Pemasangan MATRIKS dan WEDGE
8. Aplikasi RESIN KOMPOSIT
Self Cured Satu Kali Aplikasi
Light Cured Aplikasi Lapis Demi Lapis (2 mm & sinari
40 detik)
FINISHING DAN POLISHING
FINISHING MELIPUTI SHAPING, CONTOURING , DAN
PENGHALUSAN RESTORASI.
SEDANGKAN POLISHING DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT
PERMUKAAN RESTORASI MENGKILAT.
Alat:
Shaping: scalpel blades dan sharp amalgam carvers





Finishing dan polishing: Diamond dan carbide burs,
berbagai tipe dari flexibe disks, abrasive impregnated
rubber point dan cups, metal dan plastic finishing strips,
dan pasta polishing.
PROSEDUR FINISHING DAN POLISHING RESIN
KOMPOSIT:


Impregnated rubber points dengan aluminium oxide
digunakan untuk menghaluskan permukaan
oklusal/insisal restorasi
Aluminum oxide finishing strips untuk conturing atau
finishing atau polishing permukaan proksimal untuk
membuat kontak proksimal.



SHAPING
Sharp-edge hand instrument digunakan untuk
menghilangkan ekses-ekses di area proksimal, dan
margin gingival dan untuk membentuk permukaan
proksimal dari resin komposit.
12b scalpel blade digunakan untuk menghilangkan
flash dari resin komposit pada aspek distal

CONTURING
Alumunium oxide disk digunakan untuk membentuk
kontur dan untuk polishing permukaan proksimal
dari restorasi resin komposit.
Finishing diamond digunakan untuk membentuk
anatomi

PENGHALUSAN RESTORASI
Impregnated rubber points dengan aluminium oxide
digunakan untuk menghaluskan permukaan
oklusal/insisal restorasi
Aluminum oxide finishing strips untuk conturing
atau finishing atau polishing permukaan proksimal
untuk membuat kontak proksimal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN DARI RESTORASI RESIN
KOMPOSIT

1. Teknik isolasi yang baik.
2. Pemilihan bahan tumpatan yang tepat.
3. Design kavitas yang sesuai.
4. Teknik manipulasi bahan
5. Proses finishing.
6. Teknik polishing.
TEKNIK ISOLASI YANG BAIK
Isolasi yang baik akan memberikan wilayah kerja
yang tepat, tanpa mengganggu daerah gigi
tetangga, dan memberikan batas yang baik agar
daerah yang dipreparasi tidak terkontaminasi
dengan saliva.
PEMILIHAN BAHAN TUMPATAN YANG TEPAT
Bahan tumpatan dipilih berdasarkan kebutuhan dan
pertimbangan yang melibatkan posisi restorasi.

DESIGN KAVITAS YANG SESUAI
Design kavitas yang baik hendaknya
mempertimbangkan segi retensi, resistensi,
convenience, dan ekstension for prevention.
Apabila keempat hal tersebut terpenuhi, maka
karies sekunder sulit sekali timbul, dan daya tahan
restorasi akan menjadi semakin lama.

TEKNIK MANIPULASI BAHAN
Berpengaruh terhadap kekuatan sifat mekanisnya,
ekspansifnya, dan dikhawatirkan akan
menyebabkan mikroporositas yang menjadi
penyebab karies sekunder.
Pengetahuan akan teknik manipulasi beserta cara
pengaplikasian bahan menjadi syarat utama dalam
keberhasilan restorasi yang dilakukan.

LANJUTAN.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas polimerisasi resin komposit.
Intensitas cahaya,
Lama penyinaran,
Panjang gelombang cahaya,
Ketebalan resin komposit,
Jarak ujung light curing unit dengan permukaan
restorasi,
Warna resin komposit, dan
Komposisi bahan resin komposit itu sendiri.
TEKNIK FINISHING
Finishing dapat dilakukan 5 menit setelah dicuring.
Finishing dilakukan dengan menggunakan diamond
stone.
PROSES POLISHING
Proses polishing dilakukan sesuai dengan waktu
pengerasan sempurna tiap-tiap bahan. Polishing
dapat dilakukan dengan mengunakan karet abrasif
atau rubber cup dan disertai pasta pemolis atau
disk aluminium oksida.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEGAGALAN DARI RESTORASI RESIN
KOMPOSIT

KEBOCORAN TEPI
(MARGINAL
MICROLEAKAGE)
RASA SAKIT PASKA
RESTORASI RESIN
KOMPOSIT.
RESTORASI MUDAH LEPAS
KESALAHAN PREDIKSI
WARNA, BENTUK DAN
TAMPAK BATAS RESTORASI
KEBOCORAN TEPI (MARGINAL
MICROLEAKAGE)
Penyebab :
Perbedaan koefisien thermal ekspansi resin
komposit, dentin dan enamel,
Penggunaan oklusi dan pengunyahan normal,
Kesulitan karena adanya kelembaban, mikroflora
yang ada, lingkungan mulut bersifat asam
Kegagalan adaptasi dinding kavitas akibat adanya
monomer sisa dan shrinkage (proses pengerutan)
selama polimerisasi.
Kebocoran tepi makin besar jika tidak ada sisa
email yang mendukung.

RASA SAKIT PASKA RESTORASI
RESIN KOMPOSIT
Penyebab :
Iritasi monomer sisa resin komposit.
Kebocoran tepi
Invasi mikroorganisme dan cairan mulut melalui
tubuli dentin.

RESTORASI MUDAH LEPAS
a. Kesalahan seleksi kasus
1) Beban oklusi merupakan pertimbangan pertama
dalam seleksi kasus
2) Sisa jaringan keras

b. Preparasi kurang baik

c. Kesalahan aplikasi bonding
1) Kenali bahan bonding : komposisi, jenis, sifat fisis,
kekurangan dan kelebihan.
2) Perbaiki cara aplikasi menurut teori maupun petunjuk
pabrik.
d. Tidak kuatnya jaringan yang direkati Restorasi.

KESALAHAN PREDIKSI WARNA,
BENTUK DAN TAMPAK BATAS
RESTORASI
POLIMERISASI
RESIN KOMPOSIT
(Anusavice, 2003)
POLIMERISASI RESIN KOMPOSIT
Tergantung jenis Resin Komposit
Ada 3 jenis Resin Komposit dengan aktivasi polimerisasi
yang berbeda
1. Visible-Light Activated Systems
2. Chemically Activated System
POLIMERISASI RESIN KOMPOSIT VISIBLE-LIGHT ACTIVATED
SYSTEMS
Mempunyai 2 komponen inisiator (Di-Keton dan
amine-tertier)
Biasanya Resin Komposit dengan inisiator
champoroquinone memiliki daya penyerapan sinar
pada panjang gelombang 400-500 nm
Sumber sinar yang biasa digunakan:
1. Quartz Halogen
2. Laser
3. Plasma ARC
4. Light Emitting Diodes (LED)
LED lebih dapat diserap inisiator
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
POLIMERISASI RESIN KOMPOSIT VISIBLE-LIGHT
ACTIVATED SYSTEMS
1. Lama Curing
Tergantung warna resin, intensitas cahaya,
kedalaman kavitas, ketebalan resin, curing dari
struktur gigi tambalan komposit
2. Warna Resin
Warna gelap lebih lambat dari warna terang (60
detik dengan kedalaman maksimum 0,5mm)
3. Temperatur
Pada suhu ruangan mengeras lebih sempurna
dan lebih cepat
4. Ketebalan resin optimum 1-2 mm


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
POLIMERISASI RESIN KOMPOSIT VISIBLE-LIGHT
ACTIVATED SYSTEMS
5. Tipe filler
filler kecil lebih sulit mengeras daripada yang
besar
6. Jarak cahaya dengan resin
Optimum < 1mm dengan sudut 90 dari
permukaan resin komposit
7. Kualitas sumber cahaya
Panjang gelombang 400-500 nm
8. Polymerization shrinkage
Tergantung jumlah bahan organik
POLIMERISASI RESIN KOMPOSIT CHEMICALLY ACTIVATED
SYSTEMS
Berbentuk Base dan Katalis
Berbentuk Powder dan Liquid

Ketika bahan tersebut dicampurkan maka akan
memicu polimerisasi resin komposit
PERLEKATAN
RESIN KOMPOSIT
(Baum, 1997)
PERLEKATAN RESIN KOMPOSIT
Retensi Resin Komposit didapatkan dari:
1. Etsa Asam
2. Bonding
3. Pin
ETSA ASAM
Etsa asam mengandung 35-50% phosporic acid
Diaplikasikan pada enamel
Berfungsi untuk:
Perbaikan ikatan antara permukaan enamel dengan
resin
Meninggalkan permukaan enamel yang bersih
Membuat mikroporositas yang menghasilkan Resin Tag
Panjang Tag yang efektif 7-25 m
Enamel yang teretsa harus tanpa terdekalsifikasi
yaitu berwarna putih
ETSA ASAM
BONDING
Etsa asam dari enamel amat efektif dalam
membentuk mekanisme bonding mekanis
Komposisi dari bonding adalah mengandung
matriks resin, seperti: NPG-GMA, ETDA,
glutaraldehid, BIS-GMA, HEMA, 4-META
Keadaan asam dari conditioner berfungsi untuk
membuang smear layer

BONDING
BONDING
PIN
Berfungsi sebagai tambahan pada bentuk retensi
yang terdapat pada preparasi
Sistem pin yang dianjurkan adalah pin ulir TMS
dengan diameter 0,013 0,031inci
Satu atau dua pin dapat digunakan, tergantung
kebutuhan

PIN
GIGI
LOKASI
KARIES/FRAKTUR
Klas III Klas II Klas IV Klas I Klas V
PRINSIP PREPARASI
RESTORASI RESIN KOMPOSIT
KONSEPTUAL MAPPING

Anda mungkin juga menyukai