Anda di halaman 1dari 4

Veneer adalah bahan lapisan sewarna gigi untuk mengembalikan kerusakan lokal atau umum

dan perubahan warna instrinsik. Biasanya, veneer terbuat dari bahan komposit, porselen atau
bahan keramik. Indikasi umum untuk veneer yaitu gigi dengan permukaan yang rusak,
perubahan warna, abrasi atau erosi, dan restorasi yang buruk. Banyak dokter gigi merasa
dalam melakukan preparasi, aplikasi dan finishing pada prosedur direct veneer terlalu susah,
melelahkan dan menghabiskan waktu. Dan pasien juga tidak nyaman dan selama perawatan
tersebut, untuk alasan itu dapat dibuat indirect veneer. Tehnik indirect veneer dibuat dari
bahan komposit, feldspathic porcelain dan keramik ( pressed or cast ceramic ). Dengan tehnik
indirect warna dan kontur veneer lebih mudah dikontrol dan tidak menghabiskan waktu
karena dibuat di laboratorium. Dengan mempertimbangkan faktor kekuatan, ketahanan untuk
mempertahankan struktur gigi, feldspathic porcelain yang ditempelkan ke preparasi
intraenamel merupakan pilihan dokter gigi untuk melakukan tehnindirect veneer. Pressed
ceramic veneer memberikan estetik yang baik, tetapi memerlukan preparasi yang lebih
dalam. Venner tehnik indirect ditempelkan pada email dengan meggunakan etsa asam dan
bonding dengan semen resin light- cured

1. Resin Komposit

Restorasi veneer indirek resin komposit memiliki komposisi yang sama dengan resin
komposit yang digunakan sebagai tumpatan langsung sewarna gigi, yaitu terdiri dari
campuran matriks resin organik, anorganik, dan coupling agent. Material ini dibuat dengan
kombinasi proses panas, tekanan vakum, dan intensitas sinar tinggi, sehingga menghasilkan
sifat fisik dan mekanik yang lebih baik. Dibandingkan dengan resin komposit untuk restorasi
direk. Bahan komposit adalah produk yang setidaknya terdiri dari dua bahan berbeda yang
dibentuk oleh komponen yang dicampur secara bersamaan dan akan menghasilkan struktur
serta sifat yang berbeda. Tujuan ini adalah untuk menghasilkan bahan yang memiliki sifat
yang tidak dapat diperoleh dari salah satu komponen bahan saja. Dua komponen tersebut
adalah matriks dan bahan pengisi. Resin komposit diperkenalkan sekitar tahun 1960 yang
banyak digunakan dalam kedokteran gigi sebagai restorasi estetik yang bagus. Perkembangan
resin komposit sekitar 1960 menghasilkan sifat mekanik yang lebih tinggi, menghantarkan
panas yang rendah, perubahan dimensi yang lebih rendah saat setting dan menghasilkan
resisten yang tinggi sehingga meningkatkan kinerja klinis. Sifat yang menguntungkan dari
resin komposit adalah bahannya yang mudah dibentuk dalam suhu tertentu dengan
pengaturan polimerisasi yang singkat dan mudah. Komposisi resin komposit:
 Matrix Resin Bahan matrix polimer yang paling umum digunakan saat ini ada dua
macam yaitu Dimethacrylate (Bis-GMA) dan Urethane dimethacrylate (UDMA).
Kedua bahan ini merupakan carian kental yang monomernya dengan berat molekul
rendah (dimetakrilat) ditambahkan untuk mengontrol konsistensi pasta komposit.
Oligomer dan berat molekul monomer yang rendah 9 ditandai oleh ikatan ganda
karbon yang bereaksi untuk mengkonversi polimer. monomer dengan berat molekul
tinggi, khususnya bis-GMA sangat kental pada temperatur ruang. Penggunaan
monomer pengental penting untuk memperoleh tingkat pengisi yang tinggi dan
menghasilkan konsistensi pasta yang dapat digunakan secara klinis. Meskipun sifat
mekanik resin bis-GMA lebih unggul dibandingkan resin akrilik, bahan tersebut tidak
mengikat struktur gigi lebih efektif. Karena itu pengerutan polimerisasi dan
perubahan dimensi termal masih merupakan pertimbangan penting termasuk untuk
resin yang diisi.

 Bahan Pengisi (Filler) Bahan pengisi untuk memperkuat matriks resin dan sangat
mempengaruhi sifat ataupun karakteristik dari resin komposit. Partikel bahan pengisi
terbentuk dari quartz, borosilicate, barium or strontium glass, partikel organik, dan
microfine silicate.

 Bahan Perlekatan (Coupling Agent) Untuk memberikan ikatan yang baik antara bahan
pengisi organik dan anorganik harus bagus saat setting berlansung agar mendapatkan
resin komposit yang bagus. Ikatan antara 2 fase komposit diperoleh dengan bahan 10
coupling. Aplikasi bahan couplingyang tepat dapat meningkatkan sifat mekanis dan
fisik serta memberikan kestabilan hidrolitik dengan mencegah air menembus
sepanjang antar-muka bahan pengisi dan resin.

 Bahan inisiator dan Bahan Aktivator Resin komposit dapat diaktifkan dengan aktivasi
sinar atau kimia. Resin yang diaktifkan secara kimia dipasok dalam 2 pasta, satu
mengandung inisiator benzoil peroksida dan lainnya aktivator amin tersier. Bila kedua
pasta diaduk, amin bereaksi dengan benzoil peroksida untuk membentuk radikal
bebas, dan pembuatan inti yang pengerasannya tidak dari sumber sinar. Sedangkan
resin yang diaktifkan dengan sinar yaitu sistem pertama yang diaktifkan dengan sinar
ultra violet untuk merangsang radikal bebas. Fotoinisiator yang umum digunakan
adalah champoroquinone, yang memiliki penyerapan berkisar 400 dan 500 m yang
berada pada regio biru dari spektrum sinar tampak.
2. Porcelain

Porcelain laminate veneer adalah selapis tipis porselen yang difungsikan untuk menutupi
permukaan gigi, untuk meningkatkan penampilan estetik. Indikasi perawatan dengan
porcelain laminate veneer, antara lain diskolorisasi gigi akibat fluorosis tetrasiklin,
devitalisasi, fluorosis dan proses menua; maloklusi; defek permukaan gigi, misalnya retakan
pada email akibat trauma, penuaan, hipoplasia email atau malformasi seperti peg shaped;
diastema; gigi malposisi; mengganti veneer akrilik atau komposit yang rusak; fraktur tepi
insisal gigi/chipped teeth; keausan gigi yang berjalan lambat dan email masih tersisa; gigi
yang pendek misalnya akibat atrisi; dan agenesis gigi insisivus lateralis. Kontra indikasi
perawatan gigi dengan porcelain laminate veneer, antara lain sisa email yang tidak
mencukupi karena abrasi hebat, emailnya kurang mampu dietsa akibat gigi terfluoridasi atau
gigi sulung, maloklusi Angle Klas III atau gigitan edge to edge, kebiasaan bruxism, dan
menggigit benda asing.

Keuntungan teknik perawatan dengan porcelain laminate veneer, antara lain estetik
yang baik, daya tahan yang panjang, kekuatan porselen, integritas marginal, biokompatibilitas
jaringan lunak, dan penguranganjaringan gigi yangminimal.Sedangkan kekurangan
perawatan ini adalah harga yang relatif mahal,fragility saat try-in dan sementasi,tidak dapat
diperbaiki, waktu kunjungan lebih lama daripada directcompositelaminate veneer, sulit
mencocokkan warna saat sementasi, dan tidak dapat dilakukan sementasi sementara. Terdapat
kontroversi mengenai pengurangan jaringangigi yang harus dilakukan untuk pembuatan
porcelain laminate veneer.Sebagian ahli berpendapat bahwa hanya sedikit atau bahkan tidak
diperlukan pengurangan karena gigi akan dibangun kembali ke arah labial, sedangkan klinisi
yang lain berpendapat diperlukan preparasi berbentuk full deep chamfer pada aspek labialgigi
yang meluas disebagian besar atau keseluruhan yang melewati daerah kontak interproksimal.
Alasan melakukan preparasi email, antara lain menyediakandimensiruangyangcukup untuk
bahan porselen,membuangkecembungandanmenyediakan path of insertion veneer,
menyediakan ruang yang adekuat untuk aplikasi opak serta semen resin komposit karena
dengan ketebalan veneer sekitar 0,5 mm menyebabkan veneer translusen sehingga
dibutuhkanruanguntukaplikasiopak untuk menutup perwarnaan pada gigi, menyediakan
dudukan yang adekuat untuk memposisikan veneer saat insersi, mempersiapkan permukaan
email untuk proses etsa dan sementasi, memfasilitasi penempatan sulcular marginpada gigi
yang mengalami diskolorisasi, dan memberi batas transisi dari veneer ke permukaan gigi
yang halus sehingga tidaknampak batasnya dan memudahkan prosedur pembersihan plak.
Prinsip preparasi porcelain laminate veneer adalah harus sekonservatif mungkin,
menyediakan ruang untuk ketebalan veneer sekitar 0,5 mm tanpa menyebabkan
overkontur,jangansampaipadadentin terutama pada tepi preparasi yang mudah terjadi
kebocoran, memudahkan pembersihan marginal gingiva, preparasi memberikan path of
insertion veneer yang bebas undercut, tidak meliputi internal line angle yang tajam terutama
pada daerah tepi insisal yang mendapat tekanan lebih besar, dan semua permukaan gigi yang
terlihat dari labial harus tertutup oleh porselen. Pengasahan email untuk pembuatan porcelain
laminate veneer biasanya berkisar 0,3-0,7 mm atau kira-kira setengah ketebalan email. Tahap
preparasi gigi untuk porcelain laminate veneer terdiri dari pengasahan permukaan labial,
pengasahan insisal, perluasan interproksimal, perluasan ke servikal dan akhirannya.

Anda mungkin juga menyukai