Anda di halaman 1dari 3

SISTEM KLASIFIKASI MENGGUNAKAN PDI

Klas I
Klas ini ditandai dengan keadaan yang ideal atau sedikit buruk dari lokasi dan perluasan daerah
edentulous (yang dibatasi lengkung rahang tunggal), kondisi gigi penyangga, karakteristik oklusi
dan kondisi residual ridge
Klas II
Klas ini ditandai dengan keadaan yang cukup buruk dari lokasi dan perluasan daerah edentulous
pada kedua lengkung rahang, kondisi gigi penyangga yang membutuhkan terapi lokal tambahan,
karakteristik oklusi yang membutuhkan terapi lokal tambahan dan kondisi residual ridge
Klas III
Klas ini ditandai dengan keadaan yang buruk dari lokasi dan perluasan daerah edentulous pada
kedua lengkung rahang, kondisi gigi penyangga yang membutuhkan lebih banyak terapi lokal
tambahan, karakteristik oklusi membutuhkan penyesuaian kembali tanpa mengubah dimensi
vertikal dan kondisi residual ridge.
Klas IV
Klas ini ditandai dengan keadaan yang sangat buruk dari lokasi dan perluasan daerah edentulous
dengan prognosis terpimpin, kondisi gigi penyangga yang membutuhkan terapi lokal tambahan
yang besar, karakteristik oklusi membutuhkan penyesuaian ulang oklusi dengan mengubah
dimansi vertical dan kondisi residual ridge.
1. Lokasi dan perluasan daerah edentulous buruk :
a) Daerah edentulous yang luas dan bisa terdapat pada kedua lengkung rahang.
b) Daerah edentulous buruk sebagai dukungan fisiologis gigi penyangga untuk menegakkan
diagnosis terpimpin.
c) Daerah edentulous mencakup kerusakan maksilofasial congenital atau yang didapat.
2. Kondisi gigi penyangga buruk :
a) Gigi penyangga pada empat sisi tidak cukup untuk menahan struktur gigi atau sebagai
dukungan restorasi intrakorona atau ekstrakorona.
b) Gigi penyangga pada empat sisi membutuhkan terapi lokal tambahan yang lebih besar.
3. Oklusi buruk :
Diperlukan rencana penyesuaian ulang oklusi dengan mengubah dimensi vertikal.
4. Morfologi residual ridge sama dengan kondisi edentulous total klas IV
(sumber : Thomas JM, Arthur N, James FS, Christoper RS.
Classification system for partial edentulism [internet]. Available from:
http://www.prosthodontics.org/membership/pdi.asp. Accessed on: December
18, 2010.)

Jadi berdasarkan diagnose PDI diagnose pada pemeriksaan intra oral gigi hilang
11,12,13,14,15,18,21,25,41,,42,43,35,36,37,38,adalah edentulous sebagianklas 4 karena
banyaknya gigi hilang masih sebagian tapi melibatkan semua rahang dan tidak sampai
melibatkan semua gigi.

Periodontitis marginalis merupakan penyakit inflamasi yang telah melibatkan struktur


periodontal pendukung sebagai kelanjutan gingivitis kronis yang tidak dirawat / tidak mendapat
perawatan secara tuntas. Terjadi pada tepi gusi akibat karang gigi, trauma oklusa, dan resesi
gingiva. Periodontitis marginalis dapat terjadi tanpa adanya karies.
Gejala klinis :
Rasa sakit dan tertekan pada daerah tertentu. Hilang timbul, rasa sakit dapat terasa
sampai ke tulang.
Rasa gatal pada gingiva
Bau tidak enak
Gigi goyang
Gigi elongasi
resesi gingival
kehilangan tulang dan pola perusakan tulang
migrasi gigi patologis
dari teori diatas bahwa diagnose pada 31,32,33,34 keadaan klinis goyang derajat 3, kemudian
pada gigi 26,27,28 itu resesi gingival diikuti dengan keadaan pada gambaran radiografi lamina
dura terputus.
Kemudian diagnose pada 44,46.47,48 bisa pulpitis reversible / pulpitis irreversible tergantung
dari tes vitalitas gigi apakah sudah melibatkan perforasi atau tidak. Namun dilihat dari usia
karena proses aging itu kemungkinan pulpitis irreversible sebagai faktor pendukung.

Anda mungkin juga menyukai