Anda di halaman 1dari 65

Crown and bridge

Prostodontic Dental Side Teaching

Ida Ayu Mita 0895016


Atria Indahsari 08950
Pembimbing: drg. Silvia N, Sp.Pros

STATUS PROSTODONTIK PASIen

Data Umum
Pemeriksaan

Hasil

Nama

Cahyani (26 tahun),

Alamat

Lemah Neundeut (085221400400)

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

Agama

Islam

Suku

Sunda

Keadaan umum

Compos mentis

Keluhan utama

Pasien datang dengan keluhan gigi


depan kiri atas sudah dicabut
November 2015 lalu karena tinggal
sisa akar.
Ingin dibuatkan GT yang tidak
dapat dilepas pasang agar praktis
dan kembali estetik

*Terakhir pencabutan gigi November 2015, tinggal akibat sisa akar.


*Pernah dibuatkan GTSL sebelumnya (37&47) namun tidak digunakan karena malas

Pemeriksaan E.O
Pemeriksaan

Hasil

Wajah

lancip

Profil

Cembung

Bibir

Asimetris

Pembukaan mulut

Normal

KGB

Normal

TMJ

TAK

Pemeriksaan I.O
Pemeriksaan
OH
RA
Ukuran
Bentuk lengkung
Bentuk residual ridge
RB
Ukuran
Bentuk lengkung
Bentuk residual ridge

Hasil
sedang
Sedang
Ovoid
Sedang
Ovoid
Persegi

Tubermaksilaris

Ka : sedang, ki :kecil

Torus palatinus & mandibularis

Bentuk palatum
Ukuran palatum

U shape
Sedang

Palatum lunak
Pergerakan palatum lunak

Kelas I
Normal

Pemeriksaan I.O
Pemeriksaan
Frenulum RA
Labialis
Bukalis
Frenulum RB
Labialis
Bukalis
Lingualis
Perlekatan otot RA
Labialis
Bukalis
Lingualis
Perlekatan otot RB
Labialis
Bukalis
lingualis

Hasil
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah

Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

Pemeriksaan I.O
Pemeriksaan

Hasil

Resistensi jaringan

Sedang

Retromylohyoid

Dalam

Ukuran lidah
Pergerakan lidah

Sedang
Normal

Konsistensi saliva
Volume saliva

Sedang
Sedang

Refleks muntah

Sedang

Rencana Perawatan

Pro OHI + scaling RA & RB


Pro observasi 34 & 35
Pro restorasi 16,17,26,27,28,36,38,45,46,48
Pro ekstraksi 18
Pro retaimer pada gigi 11 & 21 dan pontik pada
11

Teori pendukung

Kasus
37
thn
perempuan

RSGM

Keluhan: Gigi depan atas dicabut sekitar 1


bulan yang lalu, pasien merasa kurang
percaya diri dan ingin dibuatkan gigi tiruan
yang tidak dapat dilepas pasang, karena
sebelumnya pasien pernah menggunakan
gigi tiruan lepasan dan merasa kurang
nyaman.

Data PASIEN
Nama: Ny. Kokom
Tanggal lahir: 23 April 1978
Usia : 37 tahun
Pekerjaan :asisten rumah tangga
Status perkawinan
Agama / Suku

: menikah

: Islam / Sunda

KEADAAN UMUM
: COMPOS
MENTIS
TENSI
: 110/80 MMHG
NADI
: 80 X/MNT
RESPIRASI
: 20 X/MNT
SUHU
: AFEBRIS

Riwayat yang berhubungan


dengan gigi
Lamanya tidak bergigi :
1 bulan lalu

Terakhir pencabutan gigi :


1 bulan lalu

Sebab pencabutan gigi :


sisa akar

Pengalaman perdarahan setelah pencabutan gigi :


Tidak ada

Kebiasaan menyikat gigi :


2 kali sehari (pagi saat mandi & malam sebelum tidur)

Pengalaman memakai gigi


tiruan
Pernah / belum pernah memakai gigi
tiruan :
GTS RA
: 20 tahun yang lalu
GTS RB
: GTC RA/RB : belum pernah

Pengalaman memakai :
GTS RA
: baik
GTS RB
: GTC RA/RB : belum pernah

Lamanya memakai gigi


tiruan :
20 tahun
Pemeriksaan gigi tiruan yang ada :
GTS RA
: kurang estetik

Pemeriksaan ekstra oral


Pemeriksaan

Hasil

Wajah

ovoid

Profil

Cembung

Bibir

Simetris
Normal

Pembukaan mulut

Abnormal (41 mm)

Kelenjar

Normal

Sendi temporomandibula

Dekstra : Tidak ada kelainan


Sinistra : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan Intra oral


Pemeriksaan

Hasil

Oral hygiene

Sedang

Ukuran lengkung RA
RB

Sedang
Sedang

Bentuk lengkung RA
RB

Lancip
Persegi

Bentuk residual ridge RA

(Proses penyembuhan ar/ 11)


RB

Kesejajaran residual ridge

Sejajar

Jarak antar residual ridge


Hubungan horisontal RA-RB

Normal

Pemeriksaan intra oral


Pemeriksaan

Hasil

Tubermaksilaris dekstra
sinistra

Sedang

Torus palatinus
Torus mandibularis

Tidak ada
Tidak ada

Bentuk palatum
Ukuran palatum

V shape
Tinggi

Palatum lunak
Pergerakan palatum lunak

Kelas I (House)
Normal

Pemeriksaan intra oral


Pemeriksaan

Hasil

Frenulum labialis RA
RB

Sedang
Sedang

Frenulum bukalis RA
RB

Ka: sedang, Ki:


sedang
Ka: sedang, Ki:
sedang

Frenulum lingualis RB

Sedang

Perlekatan otot labial RA


bukal kanan RA
bukal kiri RA

Sedang
Sedang
Sedang

Perlekatan otot labial RB


bukal kanan RB
bukal kiri RB

Sedang
Sedang
Sedang

Pemeriksaan intra oral


Pemeriksaan

Hasil

Resistensi jaringan

Proses penyembuhan di regio


11

Retromylohyoid dekstra
sinistra

Dalam
Dalam

Ukuran lidah

Sedang

Pergerakan lidah

Normal

Konsistensi saliva

Sedang

Volume saliva

Sedang

Refleks muntah

Kecil

Status gigi-gigi
18 17 16 15 14 13 12 11
X 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Keterangan :

Overbite

: 2 mm

Overjet

: 2 mm

Gigi 11

: missing

Pasien menggunakan GTS RA a/r 11

Foto Intra Oral

Pemeriksaan penunjang

Keadaan gigi penyangga


Gigi 21

Gigi 12

Vitalitas : +

Vitalitas : +

Keluhan : -

Keluhan : -

Perkusi, tekan : -

Perkusi, tekan : -

Mobility : -

Mobility : -

Gigi 12 dan 21 siap dijadikan gigi penyangga mahkota jembatan

Rencana perawatan
1.

Mouth Preparation
1.
2.

OHI
Pro/ skeling RB dan profilaksis

2.

Pembuatan Gigi Tiruan


Pro/ pembuatan GTC mahkota jembatan RA dengan
pontik pada gigi 11 dan penyangga pada gigi 12,
21

3.

Kontrol Gigi Tiruan

Gigi tiruan jembatan (bridge)


Suatu gigi tiruan sebagian yang dilekatkan
secara tetap pada satu atau lebih dari satu
gigi penyangga dan mengganti satu atau lebih
dari satu gigi yang hilang

Komponen
Satuan/U
nit

Indikasi Jembatan
Indikasi

Oral hygiene baik

Pasien berumur 20 55 tahun

Daerah edentulous sempit, mengganggu estetik, dan perawatan


ortodontik tidak memungkinkan
Jembatan digunakan untuk mempertahankan ruangan yang
berlebihan setelah perawatan ortodontik
Pasien merasa tidak puas dengan estetik dan meragukan retensi
GTSL

Indikasi Jembatan
Indikasi

Kehilangan gigi anterior dan posterior

Mengembalikanan fungsi mastikasi

Mempertahankan gigi yang berdekatan dengan space edentulous


dan mencegah ekstrusi gigi antagonis
Pasien muda dengan cleft palate (efek psikologis)

Wind instrument players yang membutuhkan lip seal dimana akan


sulit tercapai jika direstorasi dengan GTSL pada region anterior

Kontra indikasi jembatan


Kontra Indikasi

Gigi penyangga tilting lebih dari 25


Membahayakan pulpa pada saat preparasi untuk
mendapatkan kesejajaran dengan gigi penyangga lainnya

Terdapat kelainan jaringan periodontal pada gigi penyangga

Macam-macam mahkota jembatan


Rigid brige
Dilekatkan secara kaku pada kedua ujungnya (intermediate abutment)
Contoh: Maryland bridge

Semi rigid bridge


Salah satu ujungnya dilekatkan secara kaku pada retainer, ujung lainnya dilekatkan pada
retainer berkunci yang memungkinkan pergerakan-pergerakan terbatas
Contoh: precision attachment

Cantilever bridge
Satu ujung jembatan melekat secara kaku pada satu retainer sedangkan ujung lainnya
bebas / menggantung

Indikasi restorasi PFM


Gigi anterior dengan ruang yang tidak cukup untuk restorasi all
ceramic

Kegagalan mahkota jaket porcelain


Restorasi yang mengutamakan estetik
Situasi yang memerlukan kekuatan tinggi

Kontraindikasi restorasi PFM


Resiko kerusakan pulpa tinggi, pada usia muda 18 thn
Riwayat alergi metal

Keuntungan PFM
Bahan yang baik pada daerah yang memerlukan tekanan tinggi
Kekuatan pemaikaian baik
Tahan lama
estetik

Kontraindikasi PFM
Relatif mahal
Reaksi alergi
Korosi
Potensi terhadap reaksi galvanik

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:
1.

Pencetakan awal RA dan RB (model


diagnostik)

2.

Desain
- Bahan mahkota jembatan: PFM
- Malposisi gigi
- Keadaan gigi penyangga
- Gigi 12: tidak ada kelainan
- Gigi 21: tidak ada kelainan
- Keadaan gigi antagonis mahkota jembatan
- Gigi 43: tidak ada kelainan
- Gigi 42: tidak ada kelainan
- Gigi 41: tidak ada kelainan
- Gigi 31: tidak ada kelainan
- Keadaan malposisi gigi penyangga mempengaruhi
bentuk preparasi

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan
Prinsip preparasi mahkota
jaket pada gigi 12 dan 21

Preparasi seimbang
Pengurangan bagian mesial dan distal sebesar 1,5 mm
Pengurangan bagian insisal sebesar 1,5 2 mm
Pengurangan bagian labial sebesar 1 1,5 mm
Pengurangan bagian palatal sebesar 0,5 0,75 mm
Membulatkan line angle
Membentuk akhiran

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan
Prinsip preparasi mahkota
jaket pada gigi 12

Pengurangan bagian mesial distal 1,5 mm


Pengurangan bagian insisal sebesar 1,5 - 2 mm
Pengurangan bagian labial sebesar 1 1,5 mm
Pengurangan bagian palatal sebesar 0,5 - 0,75 mm
Membulatkan line angle
Membentuk akhiran

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan
Prinsip preparasi mahkota
jaket pada gigi 21

Pengurangan bagian mesial dan distal sebesar 1,5 mm


Pengurangan bagian insisal sebesar 1,5 2 mm
Pengurangan bagian labial sebesar 1 1,5 mm
Pengurangan bagian palatal sebesar 0,5 0,75 mm
Membulatkan line angle
Membentuk akhiran

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan
Gigi Penyangga:
12 dan 21: tidak terdapat kelainan yang dapat mengganggu dijadikannya
penyangga pontik gigi 11

HUKUM
ANTE

luas permukaan
membran periodontal
dari gigi-gigi
penyangga sama atau
lebih besar dari luas
permukaan membran
periodontal gigi yang
akan diganti

Maksila

Mandibula

Insisivus sentral

204

154

Insisivus lateral

179

168

Kaninus

273

268

Premolar
pertama

234

180

Premolar kedua

220

207

Molar pertama

433

431

Molar kedua

431

426

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:

Kesimpulan
o Menggunakan jembatan jenis : Rigid bridge (mahkota penuh)
o Mahkota jembatan : 3 unit, yang terdiri dari 2 retainer (gigi 12
dan 21) dan 1 pontik (menggantikan gigi 11)
o Akhiran servikal pontik : Modified Ridge lap
Estetik baik dan mudah dibersihkan dibanding
total ridge lap
o Bahan mahkota : PFM

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:
3.

Mouth preparation
4.

Pemilihan warna gigi mahkota sementara dan


permanen
5. Menyiapkan mahkota sementara gigi 12 dan
21
Pencetakan pada gigi anterior
Preparasi seperti mahkota jaket pada
model kerja gigi penyangga 12 dan 21
Pembuatan pola lilin mahkota
menggunakan lilin inlay
Pola lilin dipacking dengan akrilik

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:
6.

Anestesi Infiltrasi (jika perlu)


Anestesi innfiltrasi dilakukan pada gigi 12, hingga
selesai preparasi dan dilanjutkan anestesi infiltrasi
pada gigi 21
7. Preparasi gigi
Gigi 12 dan 21 dilakukan preparasi seperti prosedur preparasi mahkota
jaket pada gigi vital Arah pemasangan 1 arah
8.

Pencetakan gigi untuk mendapatkan model kerja

9.

Pembuatan copping

10
. Uji coba copping

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:
11
.
12
.
13
.
14
.

Packing porcelain tanpa di glazzing


Uji coba porcelain yang belum diglazzing
pada pasien
Glazzing mahkota PFM
Try in mahkota permanen

Kecocokan warna, bentuk, ukuran


Retensi
Kedudukan
Keakuratan / Kerapatan marginal
Hubungan dengan gingiva
Oklusi dan artikulasi pada semua pergerakan fungsional
mandibular
Daerah kontak: overbuilding pada permukaan proksimal
(penyebab mahkota tidak dapat didudukan dengan baik)

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:
15
. Insersi mahkota jembatan permanen PFM I

Mahkota jembatan disementasi sementara dengan menggunakan


16 semen fletcher
. Insersi mahkota jembatan permanen PFM II
Setelah satu minggu jembatan dievaluasi
Keluhan
Estetik
Keadaan gigi penyangga
Keadaan jaringan periodontal
Jika semuanya dalam keadaan baik maka dilakukan
sementasi permanen menggunakan semen GIC Tipe 1

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:
18
. Kontrol 1 minggu post insersi

Setelah satu minggu jembatan


dievaluasi
Keluhan
Estetik
Keadaan gigi penyangga
Keadaan jaringan periodontal

19
. Kontrol 1 bulan post insersi

Setelah satu bulan jembatan dievaluasi


Keluhan
Estetik
Keadaan gigi penyangga
Keadaan jaringan periodontal

Tahapan pembuatan mahkota


jembatan:

Pemeriksaan dan instruksi post


insersi :
Instruksi oral hygiene dan cara pemeliharaan oleh pasien
Penting untuk membersihkan area marginal.
Menggunakan dental floss, interdental brush dan sikat gigi selalu dianjurkan
Jangan terlalu berlebihan untuk membersihkan disekitar gigi karena dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan gingiva dan gigi.

Pasien di sarankan untuk tidak menggunakan mahkota jembatan untuk menggigit


sesuatu yang keras dengan sengaja

Pemeriksaan dan instruksi post


insersi :
Bila pasien tidak mengeluhkan sesuatu setelah dilakukan
insersi pada mahkota jembatan, sebaiknya 3 hari atau 1
minggu setelah perawatan pasien di anjurkan untuk datang
kembali untuk dilakukan pemeriksaan:
Oklusi
Sulkus gingiva
Kondisi gingiva di bagian servikal gigi
OH pasien

Pemeriksaan dan instruksi post


insersi :
Memberitahukan kepada pasien bahwa mahkota jembatan PFM biasanya
tahan lama , biasanya hal ini dipengaruhi oleh:

Keadaan rongga mulut pasien (OH)


Kebiasaan dan cara menyikat gigi
Kebiasaan makan dan minum
Pembuatan mahkota jembatan dapat di buat kembali suatu waktu bila
pasien sudah tidak senang lagi dengan bentuk dan warna dari mahkota

Kontrol rutin ke dokter gigi minimal 3 bulan sekali

LUTING CEMENTS
Klasifikasi :
Water-, eugenol- atau resin- based
Permanent atau temporary

Semen :
Zinc phosphate Mizzys flecks cement, Tenacin
Glass ionomer (polyalkenoate) Ketac-Cem , Aqua-Cem
Composite resin Crown and Bridge Metabond , Panavia Ex ,
Panavia F and Variolink , Calibra, Nexus
Zinc oxide and eugenol Tempbond, Tempak
Compomer (polyacid modified composite resin) Dyract Cem,
RelyX-Cem
Resin-modified (hybrid) glass ionomer Vitremer Lute, Fuji Plus
Zinc polycarboxylate Poly-C, Poly-F, Durelon, Ultratemp

Terbaik

Resin bonding
Self Adhesive Cement (SAC) baru
RMGIC
GIC
ZnPO4
ZnOE
PCC

Jembatan Cantilever
Cantilever Bridge adalah gigi tiruan cekat dimana gigi artifisial
hanya disupport oleh satu sisi gigi penyangga

Indikasi
bila gigi penyangga dapat menahan beban oklusal dari gigi artifisial
dan oklusi terlindungi dari gaya-gaya yang dapat merusak
apabila gigi yang terindikasi sebagai gigi penyangga di sebelah
pontik tidak dapat digunakan sebagai gigi penyangga karena
kelainan morfologi, kelainan periodontal, atau angulasi yang tidak
memungkinkan
Kebutuhan kosmetik tidak dapat dicapai dengan jembatan
konvensional

Contoh kasus jembatan kantilever


Kriteria gigi penyangga :
- Akar panjang dengan
konfigurasi memadai
- Mahkota klinis cukup
panjang
- Perbandingan
akar:mahkota
memadai
dan
jaringan periodontal
sehat

Jembatan kantilever
Keuntungan
Konservatif (hanya satu gigi penyangga yang dibutuhkan)
Preparasi lebih mudah karena tidak memparalelkan gigi
penyangga saat preparasi
Resiko lebih rendah karena lebih sedikit gigi yang dipreparasi

Kerugian
Tekanan kunyah yang dikonsentrasikan pada satu gigi
penyangga menimbulkan resiko
Apabila titik kontak pontik dengan gigi sebelahnya tidak
adekuat maka akan terjadi gaya rotasi yang dapat merusak gigi
penyangga

Taper

Retensi dan resistensi didapat dari :

Retensi dan resistensi didapat dari :


Freedom of displacement

Retensi dan resistensi didapat dari :


Panjang sisa mahkota

Retensi dan resistensi didapat dari :


Substitusi komponen retensi tambahan

Retensi dan resistensi didapat dari :


Path of insertion

Pertimbangan dalam preparasi gigi


penyangga
Pertimbangan biologis
Jaringan gigi sehat
Jaringan pulpa
Jaringan periodontal

Pertimbangan mekanis
bentuk preparasi (derajat taper, panjang mahkota, arah
pemasangan, luasnya jaringan yang dipreparasi/ukuran gigi)
Banyaknya jaringan gigi asli yang tersisa

Pertimbangan estetik
Warna
Bentuk
Ukuran
Proporsi
Posisi

Rigid Bridge
Suatu gigitiruan yang pontiknya didukung secara kaku
pada kedua sisi oleh satu atau lebih gigi penyangga.

Indikasi fixed-fixed bridge yaitu :


jika gigi yang hilang dapat terhubung dengan gigi penyangga yang
mampu mendukung fungsional dari gigi yang hilang

Anterior dan posterior RA dan RB


Gigi penyangga rotasi atau malposisi
Untuk kehilangan 1-4 gigi secara berurutan
Pada tekanan kunyah yang normal atau besar
Gigi penyangga yang pendek
Salah satu gigi penyangga goyang derajat 1 (tanpa kelainan periodontal
atau paska terapi periodontal)

Rigid Bridge
Suatu gigitiruan yang pontiknya didukung secara kaku
pada kedua sisi oleh satu atau lebih gigi penyangga.

Keuntungan :
retensi & kekuatan maksimal
dapat dipakai sebagai splint (belat) untuk kelainanperiodontal
(mengikat)

dapat dipakai untuk jembatan yang panjang


tahap pekerjaan laboratorium relatif lebih singkat

Kerugian :
Pengasahan abutment(gigi penyangga) harus sejajar
Pengasahan abutment relatif banyak
penyemenan bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai